Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Kearsipan.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 5
C. Tujuan ............................................................................................................. 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Teori kearsipan................................................................................................ 6
B. Sistem Kearsipan............................................................................................. 9
C. Pemeliharaan Arsip......................................................................................... 11
D. Penyusutan Arsip............................................................................................ 12
E. Pengelolaan kearsipan.................................................................................... 12
F. Korespondensi Kearsipan............................................................................... 13
A. Kesimpulan....................................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................................. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari semua aset organisasi yang ada, arsip adalah salah satu aset yang berharga.
Arsip merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan
dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan
pelestarian terhadap arsipnya tak terkecuali dalam perusahaan ataupun kantor. Berkaitan
dengan hal tersebut arsip perlu dikelola dengan baik dalam sebuah kerangka sistem yang
benar.
Selain korespondensi yang ada dalam kegiatan kantor, penataan arsip pun sangat
diperlukan dalam suatu organisasi atau kantor. Arsip sebagai salah satu sumber informasi
memiliki fungsi yang sangat penting untuk menunjang proses kegiatan administrasi.
Masalah yang akan timbul nantinya adalah semakin menumpuknya arsip dari tahun ke
tahun secara tidak terkontrol. Agar arsip dapat berperan sebagaimana fungsinya perlu
dikelola dengan baik dan benar, artinya ditata secara sistematis sehingga jika sewaktu-
waktu diperlukan dapat dengan cepat, tepat dan lengkap disajikan. Dalam pengelolaan arsip,
termasuk di dalamnya adalah upaya memelihara arsip baik dari segi fisik maupun
kerusakan. Sedangkan memelihara dari segi infomasi yaitu tidak terjadinya kebocoran
informasi.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami
tentang kearsipan,sistem kearsipan,cara pemeliharaan arsip dan penyusutan arsip.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kearsipan
1. Pengertian Arsip dan Kearsipan
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu archium yang
artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memang menunjukkan
tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir orang
lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri. Schollenberg menggunakan
istilah archives sebagai kumpulan warkat itu sendiri, dan archives instution sebagai gedung
arsip atau lembaga kearsipan.
Kata arsip dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali atau benang.
Dan memang pada zaman dahulu tali atau benang inilah yang digunakan untuk mengikat
kumpulan warkat/surat. Sehingga arsip-arsip itu mudah digunakan.
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana, karena
mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan
kembali. Jadi sebagai intinya arsip adalah himpunan lembaranlembaran tulisan. Catatan
tertulis yang disebut warkat harus mempunyai 3 (tiga) syarat yaitu disimpan secara
berencana dan teratur, mempunyai sesuatu kegunaan, dan dapat ditemukan kembali secara
tepat.
Kearsipan berasal dari kata arsip dalam bahasa Inggrisnya file sedangkan kearsipan
disebut filing. File adalah bendanya sedangkan filing adalah kegiatannya.
6
Sistem penyimpanan warkat (filing system) adalah rangkaian tata cara yang teratur
menurut suatu pedoman untuk menyusun warkat-warkat sehingga bilamana
diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
Arsip menurut bentuk dan wujud fisiknya. Penggolongan arsip menurut bentuk dan
wujudnya, khususnya lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan
dalam merekam informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya, arsip dapat
dibedakan menjadi:
1. Surat, contohnya: naskah perjanjian/kontrak, akta pendirian perusahaan, surat
keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan dan tabel.
2. Pita rekaman
3. Mikrofilm
4. Disket
5. Compact disk
6. Flash disk
7
4. Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar
foto dan peristiwa.
5. Arsip bernilai ilmiah, contoh: hasil penelitian.
6. Arsip bernilai keuangan, contoh: kuitansi, bon penjualan, dan laporan keuangan.
7. Arsip bernilai pendidikan, contoh: karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan
pelajaran dan program pelajaran.
8
2. Arsip tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan seterusnya yang dalam proses
pembuatannya bersama dokumen asli, tetapi ditujukan pada pihak selain
penerimaan dokumen asli.
3. Arsip salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama dengan
dokumen asli, tetapi memiliki kesesuaian dengan dokumen asli.
Arsip Menurut Kekuatan Hukum. Penggolongan arsip berdasarkan kekuatan hukum
atau legalitas dari sisi hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam:
1. Arsip autentik, yaitu arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli dengan
tinta (bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip
bersangkutan. Arsip-arsip autentik dapat digunakan sebagai bukti hukum yang
sah.
2. Arsip tidak autentik, yaitu arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda tangan asli
dengan tinta, arsip ini dapat berupa fotokopi, film, mikrofilm dan hasil print
komputer.
B. Sistem Kearsipan
1. Pengertian Sistem Kearsipan
Sistem kearsipan adalah suatu rangkain kerja yang teratur yang dapat dijadikan
pedoman untuk menyimpan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat ditemukan
cepat dan tepat.
9
2. Sistem perawat simpanan atau safe keeping system
a. Serial (seri)
b. Coded (kode)
Pada dasarnya sistem penyimpanan arsip atau sistem kearsipan ada dua(2) jenis urutan
abdjad dan angka. Sistem penyimpanan yang berdasarkan urutan abdjad adalah sistem
nama (seing di sebut sistem abdjad), sistem gaografis, dan sistem subjek. Sedangkan nama
yang berdasrkan urutan angka adalah sistem numeric (sistem subjek dengan kode no.).
Sedangkan menurut Geoffery Mills dan Oliver Standingford, dalam sutarto (1992: 171)
mengemukakan sistem penyimpanan warkat di golongkan menjadi enam (6) macam sistem
utama,yaitu:
10
C. Pemeliharaan Arsip
Pemeliharaan arsip ini di maksudkan untuk menjaga rasip-arsip tersebut dari segala
kerusakan dan kemusnahan. Kemusnahan dan kerusakan arsip dapat di sebabkan oleh
factor sebagai berikut:
seperti kertas yang akan kita pakai sangat berpengaruh pada awet atau tidaknya tulisan dan
dalam pengunaan kertas hendaknya di pilih yang baik dan kuat, tinta pengunaan tinta yang
akan di gunakan hendaknya di sesuaikan dengan kebutuhan dan sebaiknya yang berkualitas,
pasta/lem pengunaan perekat harus di carikan yang baik jangan mengunakan perekat yang
di buat dari getah arab ataupun selulosa tape dan sejenisnya.
Seperti kelembapan udara yang tidak terkontrol akan menimbulkan jamur sehingga kertas
menjadi lembab dan rusak, udara yang terlampau kering yang akan merusak kertas, sinar
matahari sangat menbahayakan kertas-kertas arsip untuk itu tidak boleh ada sinar matahari
yang jatuh langsung pada karats, debu, jamur dan sejenisnya, rayap dan gegat yang
biasanya terdapat pada dinding-dinding yang basah. Bukan hanya kertas tersebut yang
menjadi lembab, tetapi juga di rusak oleh gegat dan juga serangga lain.
11
D. Penyusutan Arsip
Untuk meningkatkan effisiensi dan effektifnya pengelolaan kearsipan setiap Satuan
kerja wajib melakukan upaya penyusutan arsip sebagai berikut :
1. Memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan dalam lingkungan
lembaga-lembaga nagara atau badan-badan pemerintah masing-masing.
2. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
3. Menyerahkan arsip statis oleh unit kearsipan kepada arsip nasional.
E. Pengelolaan Kearsipan
Pengelolaan arsip sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat (naskah, warkat)
dibuat atau diterima oleh suatu kantor atau organisasi sampai kemudian ditetapkan untuk
disimpan, selanjutnya disusutkan (retensi) dan atau dimusnahkan. Oleh karena itu, didalam
kearsipan terkandung unsur - unsur kegiatan penerimaan, penyimpanan, temu balik, dan
penyusutan arsip. Arsip disimpan karena mempunyai nilai atau kegunaan tertentu.
Oleh karena itu, hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah bagaimana
prosedurnya, bagaimana cara penyimpanan yang baik, cepat, dan tepat, sehingga mudah
ditemu – balikkan atau ditemukan kembali sewaktu - waktu diperlukan, serta langkah -
langkah apa yang perlu diikuti/dipedomani dalam penyimpanan arsip tersebut. Untuk
menyelenggarakan penyimpanan arsip secara aman, awet, efisien dan luwes (fleksibel)
perlu ditetapkan asas penyimpanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing
- masing kantor/instansi yang bersangkutan.
12
F. Korespondensi Kearsipan (Surat – Menyurat)
1. Pengertian Surat-Menyurat
Surat adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara
tertulis yang dibuat oleh seseorang atau penjabat kepada pihak lain baik atas nama sendiri
maupun jabatan dalam organisasi. Isi surat dapat berupa berita yang berwujud
pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, catatan aktiitas pribadi atau
organisasi seperti perjanjian, keputusan, tanda bukti dan sebagainya.
a. Surat merupakan helai kertas dalam bentuk maupun dalam wujud apa pun yang
berisi keterangan-keterangan tertulis untuk disampaikan kepada pihak lain yang
membutuhkannya.
b. Surat adalah media komunikasi secara tertulis untuk disampaikan kepada pihak
lain dalam rangka mendapatkan pengertian dan kerja sama antara kedua belah
pihak.
c. Surat ialah suatu pernyataan bahasa secara tertulis, untuk menyampaikan suatu
informasi atau keterangan dari satu pihak kepada pihak lain.
Dari pengertian tersebut terdapat dua pihak yang terlibat dengan surat, yaitu
pengirim dan penerima. Apabila terjadi hubungan terus-menerus dan berkesinambungan
antara dua pihak yaitu pengirim dan penerima dengan saling berkiriman surat, maka
terjadilah surat-menyurat atau koresponden. Secara sederhana surat menyurat dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan pengendalian arus berita tertulis yang timbul dari adanya
sutau pencatatan, laporan atau keputusan yang memungkinkan terjadinya permintaan,
pemberitahuan, dan sebagainya.
Setiap orang atau lembaga yang melakukan kegiatan penulisan surat tentu
mempunyai suatu tujuan, di mana tujuan yang satu dengan yang lainnya mungkin berbeda.
Apakah untuk mencari informasi, memberi informasi, memesan barang, memberi perintah,
atau hanya memberikan jasa-jasa yang menarik. Namun, pada intinya terdapat tiga tujuan
menulis surat, yaitu sebagai berikut :
13
1. Memberitahu atau menyampaikan informasi, penjelasan kepada pihak lain
2. Menerima atau mendapatkan informasi, penjelasan kepada pihak lain
3. Memperlancar arus informasi, sehingga informasi yang diterima jelas dan tidak
salah pengertian.
Agar tujuan penulisan surat dapat tercapai, maka penulis surat harus menguasai
pengetahuan dan keterampilan surat-menyturat. Penulisan surat yang kurang baik akan
mempengaruhi arus informasi, sehingga dapat terjadi salah pengertian dan tujuan penulisan
surat pun tidak akan tercapai.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan oleh penulis surat agar dapat menulis surat
dengan baik adalah :
Dalam ruang lingkup surat sebagai dokumen kantor, surat berfungsi sebagai
berikut :
Surat dapat digunakan untuk pembuktian apabila terjadi perselisihan antar kantor-
kantor atau pejabat-pejabat yang mengadakan hubungan korespondensi. Contoh: surat
perjanjian, surat kuasa, dan sebagainya.
b. Pedoman
Surat dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal yang telah terlupakan atau telah
lama. Misalnya surat-surat yang diarsipkan.
14
d. Duta atau wakil dari penulis, pejabat atau organisasi pengirim surat.
Surat sebagai wakil organisasi dianggap sebagai mentalitas jiwa dan kondisi intern
dari organisasi yang bersangkutan.
4. Penggolongan Surat
15
Menurut keamanan isinya
1. Surat biasa, yaitu surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk atau
merugikan organisasi yang bersangkutan jika isinya diketahui atau dibaca orang
lain.
2. Surat rahasia, yaitu surat yang isinya tidakboleh diketahui oleh orang lain
karena akan menimbulkan kerugian bagi organisasi atau pejabat yang
bersangkutan.
3. Surat sangat rahaisa, yaitu surat yang berisi masalah yang sangat penting dan
hanya boleh dibaca atau diketahui isinya oleh orang tertentu yang berhak
menyelesaikan atau mengambil keputusan.
1. Surat biasa adalah surat yang tidak memerlukan tanggapan atau penyelesaian
secepatnya, tetapi dapat diselesaikan menurut urutan surat yang diterima.
2. Surat segera adalah surat yang isinya memerlukan tanggapan atau penyelesaian
dengan segera lebih cepat dari surat biasa.
3. Surat sangat segera adalah surat yang isinya memerlukan tanggapan
penyelesaian yang secepatnya, harus dilakukan atau diselesaikan pada
kesempatan pertama atau prioritas utama.
Menurut kegiatan
1. Surat intern, adalah surat yang ditujukan untuk lingkungan suatu organisasi atau
instansi sendiri
2. Surat ekstern, adalah surat yang ditujukan keluar lingkungan organisasi atau
instansi.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korespondensi sangat penting dalam sebuah organisasi perkantoran karena
korespondensi atau surat-meyurat merupakan rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan
pengiriman informasi secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan
pengiriman informasi hingga sampai kepada pihak yang dituju.
Arsip sebagai salah satu sumber informasi memiliki fungsi yang sangat penting
untuk menunjang proses kegiatan administrasi. Agar arsip dapat berperan sebagaimana
fungsinya perlu dikelola dengan baik dan benar, artinya ditata secara sistematis sehingga
jika sewaktu-waktu diperlukan dapat dengan cepat, tepat dan lengkap disajikan.
B. Saran
1. Untuk memperlancar kegiatan korespondensi perlu adanya pembagian tugas antara
petugas pembuat dan petugas pengagendaan.
2. Perlu adanya penambahan fasilitas kearsipan sehingga pengelolaan dan
penyimpanan arsip dapat berjalan lebih baik.
3. Perlunya meningkatkan pemeliharaan di gudang arsip in-aktif.
17