Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ANDI FAIZA FIRDASARI

NIM : 20800118054

KELAS : PGMI B

RESUME KELOMPOK 2

“SISTEM PENGARSIPAN”

A. Pengertian Arsip
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu
archium yang artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu
memang menunjukkan tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya,
tetapi perkembangan terakhir orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat
itu sendiri. Schollenberg menggunakan istilah archives sebagai kumpulan warkat
itu sendiri, dan archives instution sebagai gedung arsip atau lembaga kearsipan.
Kata arsip dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali
atau benang. Dan memang pada zaman dahulu tali atau benang inilah yang
digunakan untuk mengikat kumpulan warkat/surat. Sehingga arsip-arsip itu mudah
digunakan.
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana,
karena mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat
cepat ditemukan kembali. Jadi sebagai intinya arsip adalah himpunan
lembaranlembaran tulisan. Catatan tertulis yang disebut warkat harus mempunyai 3 (tiga)
syarat yaitu disimpan secara berencana dan teratur, mempunyai sesuatu kegunaan, dan
dapat ditemukan kembali secara tepat.

B. Jenis – Jenis Arsip


Jenis-jenis arsip dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Arsip menurut subyek atau isinya dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Arsip kepegawaian, contoh: Daftar riwayat hidup pegawai, surat lamaran,
surat pengangkatan pegawai dan rekaman prestasi.
b. Arsip keuangan, contohnya: laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar
gaji, bukti pembelian, dan dan surat perintah bayar
c. Arsip pemasaran, contoh: Surat penawaran, surat pesanan, surat
perjanjian penjualan, daftar pelanggan dan daftar harga.
d. Daftar pendidikan, contohnya: kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir
siswa, raport dan transkip mahasiswa.

2. Arsip menurut bentuk dan wujud fisiknya. Penggolongan arsip menurut bentuk
dan wujudnya, khususnya lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang
digunakan dalam merekam informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya, arsip
dapat dibedakan menjadi:
a. Surat, contohnya: naskah perjanjian/kontrak, akta pendirian perusahaan,
surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan dan tabel.
b. Pita rekaman
c. Mikrofilm
d. Disket
e. Compact disk
f. Flast disk

3. Arsip menurut nilai gunanya. Penggolongan arsip berdasarkan nilai dan


kegunaannya ada 7 macam, yaitu:
a. Arsip bernilai informasi, contoh: pengumuman, pemberitahuan dan undangan
b. Arsip bernilai administrasi, contohnya: ketentuan–ketentuan organisasi,
surat keputusan, prosedur kerja, dan uraian tugas pegawai.
c. Arsip bernilai hukum, contoh: akta pendirian perusahaan, akta kelahiran,
akta perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa dan keputusan pengadilan.
d. Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan
gambar foto dan peristiwa
e. Arsip bernilai ilmiah, contoh: hasil penelitian
f. Arsip bernilai keuangan, contoh: kuitansi, bon penjualan, dan laporan
keuangan
g. Arsip bernilai pendidikan, contoh: karya ilmiah para ahli, kurikulum,
satuan pelajaran dan program pelajaran

4. Arsip Menurut Sifat Kepentingannya. Penggolongan arsip menurut


kepentingannya atau urgensinya ada beberapa macam, yaitu:
a. Arsip tak berguna, contohnya surat undangan dan memo
b. Arsip berguna, contohnya: presentasi pegawai, surat permohonan cuti dan
surat pesanan barang
c. Arsip penting, contohnya: surat keputusan, daftar riwayat hidup pegawai,
laporan keuangan, buku kas dan daftar gaji
d. Arsip vital, contohnya: akta pendirian perusahaan, buku induk pegawai,
sertifikat tanah/bangunan dan ijazah

5. Arsip Menurut Fungsinya. Penggolongan arsip berdasarkan fungsi arsip


dalam mendukung kegiatan organisasi ini ada dua, yaitu:
a. Arsip dinamis, yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung
dalam kegiatan kantor sehari-hari
b. Arsip statis, yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung
dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.

6. Arsip Menurut Tempat/Tingkat Pengolahannya.


Penggolongan arsip berdasarkan tempat atau tingkat pengolahannya dan
sekaligus siapa bertanggung jawab, dapat dibedakan menjadi:
a. Arsip pusat, yaitu arsip yang disimpan secara sentralisasi atau berada di pusat
organisasi yang berkaitan dengan lembaga pemerintah dan arsip nasional
pusat di Jakarta.
b. Arsip unit, yaitu arsip yang berada di unit-unit dalam organisasi yang
berkaitan dengan lembaga pemerintah dan arsip nasional di daerah ibu kota
propinsi.

7. Arsip Menurut Keasliannya. Penggolongan arsip berdasarkan pada tingkat


keaslian dapat dibedakan menjadi:
a. Arsip asli, yaitu dokumen yang langsung terkena hentakan mesin tik,
cetakan printer, tanda tangan, serta legalisasi asli yang merupakan dokumen
utama.
b. Arsip tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan seterusnya yang
dalam proses pembuatannya bersama dokumen asli, tetapi ditujukan pada
pihak selain penerimaan dokumen asli.
c. Arsip salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama
dengan dokumen asli, tetapi memiliki kesesuaian dengan dokumen asli.

8. Arsip Menurut Kekuatan Hukum. Penggolongan arsip berdasarkan kekuatan


hukum atau legalitas dari sisi hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam:
a. Arsip autentik, yaitu arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli
dengan tinta (bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip
bersangkutan. Arsip-arsip autentik dapat digunakan sebagai bukti hukum
yang sah.
b. Arsip tidak autentik, yaitu arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda
tangan asli dengan tinta, arsip ini dapat berupa fotokopi, film, mikrofilm dan
hasil print komputer.

C. Pengertian Sistem Kearsipan


Sistem kearsipan adalah suatu rangkain kerja yang teratur yang dapat dijadikan
pedoman untuk menyimpan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat ditemukan
cepat dan tepat. kearsipan juga dapat didefinikasikan sebagai kegiatan yang meliputi
penciptaan arsip,penyimpanan arsip (filling),penemuan kembali arsip (finding) dan
penyusutan arsip (pengamanan,pemeliharaan,dan pemusnahan) sebagai bagian dari
kegiatan kearsipan,filling mempunyai peranan yang sangat penting.

D. Jenis-Jenis System Kearispan


1. Sistem Abjad
Sistem penyimpanan arsip menurut abjad berarti warkat yang di buat atau yang di
terima oleh lembaga atau instansi tertentu yang di dalamnya memuat nama orang,nama
organisasi, nama wilayah, ataupun juga nama pokok soal di simpan menurut taat urutan abjad
mulai dari huruf A sampai dengan Z.
2. Sistem subjek
Yang dimaksud dengan subjek ialah judul pokok masalah yang berhubungan dengan
instansi atau organisasi yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan penyimpanan arsip ini,
seorang arsiparis harus dapat menentukan lebih dahulu masalah – masalah apa yang menjadi
fokus atau yang dipermasalahkan dalam surat setiap harinya
3. Sistem geografis
Adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah
tertentu. Dalam hal ini pengelompokkannya didasarkan atas satuan daerah tertentu, seperti
pulau, kepulauan, propinsi, kabupaten, dan sebagainya.
4. Sistem Nomor
Dalam sistem penyimpanan menurut nomor yang dipergunakan sebagai pedoman
mengatur arsip –arsip adalah urutan angka. Sistem nomor merupakan sistem penyimpanan
dan penyusunan arsip dengan mengunakan urutan angka sebagai pedoman dalam
mengaturnya.
5. Sistem Tanggal
Sistem ini di gunakan untuk filing bahan-bahan yang di susun menurut urutan tanggal
dari datangnya surat atau bahan-bahan. Surat-surat atau bahan yang datangnya lebih akhir
akan di tempatkan pada tempat yang paling depan, tanpa melihat masalah atau perihal surat.

E. Pemeliharaan Arisp
Pemeliharaan arsip ini di maksudkan untuk menjaga rasip-arsip tersebut dari segala
kerusakan dan kemusnahan. Kemusnahan dan kerusakan arsip dapat di sebabkan oleh factor
sebagai berikut: Factor dari dalam, Factor dari luar.
F. Penyusutan Arsip
Untuk meningkatkan effisiensi dan effektifnya pengelolaan kearsipan setiap Satuan kerja
wajib melakukan upaya penyusutan arsip sebagai berikut :
a. Penyusutan arsip dilaksanakan oleh pencipta arsip.
b. Penyusutan arsip yang dilaksanakan oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan
tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD dilaksanakan berdasarkan JRA dengan
memperhatikan kepentingan pencipta arsip serta kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusutan arsip diatur dengan peraturan pemerintah.

G. Pengelolaan arsip
Sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat (naskah, warkat) dibuat atau diterima oleh
suatu kantor atau organisasi sampai kemudian ditetapkan untuk disimpan, selanjutnya disusutkan
(retensi) dan atau dimusnahkan. Oleh karena itu, didalam kearsipan terkandung unsur – unsur
kegiatan penerimaan, penyimpanan, temu balik, dan penyusutan arsip. Arsip disimpan karena
mempunyai nilai atau kegunaan tertentu.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah bagaimana prosedurnya,
bagaimana cara penyimpanan yang baik, cepat, dan tepat, sehingga mudah ditemu – balikkan atau
ditemukan kembali sewaktu – waktu diperlukan, serta langkah – langkah apa yang perlu
diikuti/dipedomani dalam penyimpanan arsip tersebut. Untuk menyelenggarakan penyimpanan
arsip secara aman, awet, efisien dan luwes (fleksibel) perlu ditetapkan asas penyimpanan yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing – masing kantor/instansi yang bersangkutan.
H. Surat-menyurat
Surat adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis
yang dibuat oleh seseorang atau penjabat kepada pihak lain baik atas nama sendiri maupun
jabatan dalam organisasi. Isi surat dapat berupa berita yang berwujud pemberitahuan, pernyataan,
pertanyaan, permintaan, laporan, catatan aktiitas pribadi atau organisasi seperti perjanjian,
keputusan, tanda bukti dan sebagainya.
tujuan menulis surat, yaitu sebagai berikut :
1. Memberitahu atau menyampaikan informasi, penjelasan kepada pihak lain
2. Menerima atau mendapatkan informasi, penjelasan kepada pihak lain
3. Memperlancar arus informasi, sehingga informasi yang diterima jelas dan tidak salah
pengertian.
RESUME KELOMPOK 3
“ADMINISTRASI KURIKULUM”

A. Pengertian
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari,
dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga
pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus
di tempuh oleh pelari dari garis srart sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj yang berarti
jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan manusia.
Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam Qamus Tarbiyah adalah
seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam
mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara continue
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Pada tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin
adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Karena pada dasarnya pengelolaan
atau manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada Praktek Belajar
mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan kegiatan
yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga pendidikan senantiasa diarahkan pada
suksesnya PBM.

B. Fungsi Administrasi Kurikulum


Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan administrasi kurikulum agar
perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif,efisien,dan optimal
dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar maupun komponen
kurikulum.

C. Komponen Kurikulum
Meningkatkan bahwa fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan,maka hal itu berarti bahwa sebagai alat pendidikan,
kurikulum membarikan bagian-bagian penting dan panjang yang dapat mendukung
operasinya dengan baik. Bagian- bagian ini disebut dengan komponen yang saling berkaitan
berinteraksi dalam upaca pencapaian tujuan.

D. Kegiatan-kegiatan Administrasi
a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru kegiatan ini meliputi:
- Pembagian tugas mengajar
- Pembagian tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakulikuler
- Koordinasi penyusunan persiapan mengajar
b. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar.Kegiatan yang
berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-mengajar kegiatan ini meliputi:
- Penyusunan jadwal pelajaran
- Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu (catur wulan,
semesteran, tahunan)
- Pengisian daftar kemajuan murid
- Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar
- Laporan hasil evaluasi
E. Hal Yang Harus Dimiliki Guru Dalam Pelaksanaan Kurikulum
1. Menguasai bahan
2. Mengelola program belajar-mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media atau sumber belajar
5. Menguasai landasan pendidikan
6. Mengelole interaksi belajar-mengajar
7. Menilai prestasi belajar mengajar
8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan konseling
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran

F. Tugas dan Peran Kepala Sekola dalam Pelaksanaan Kurikulum


1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan
2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/
madrasah secara optimal
4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajar yang efektif
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara
optimal
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembinaan sekolah/madrasah
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta penempatan
dan pengembangan kapasitas peserta didik
RESUME KELOMPOK 4

“ADMINISTRASI PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN”

A. Pengertian
Program pembelajaran adalah rancangan atau perencanaan satu unit atau kesatuan
kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran, yang memiliki tujuan, dan
melibatkan sekelompok orang (guru dan siswa) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan yang dimaksud adalah pencapaian hasil belajar yang berasal dari standar kompetensi.

B. Administrasi Program Pembelajaran Dalam Pendidikan


1. Penyusunan Program
Penyusunan program adalah menyusun atau menetapkan suatu kegiatan yang akan
dilakukan untuk menentukan beberapa kegiatan dalam proses belajar mengajar dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan dimana hal tersebut dilakukan agar terciptanya suatu kondisi
yang nyaman sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
2. Penyusunan Kalender Pendidikan
Penyusunan kalender pendidikan adalah jadwal proses belajar mengajar yang telah
ditetapkan. Kalender pendidikan sangat di butuhkan agar terciptanya dunia pendidikan yang
teratur serta koordinir sehingga sekolah-sekolah pada saat waktu dan jadwal kegiatan belajar
mengajar bisa terlaksana dengan baik.
3. Penyusunan Kegiatan Belajar
Penyusunan jadwal kegiatan belajar mengajar adalah menyusun suatu kegiatan dalam
proses belajar mengajar yang sudah di tentukan oleh pihak sekolah sehingga tercapainya
proses belajar mengajar yang efektif. Jadwal kegiatan mengajar ini sangat penting dalam
proses kegiatan belajar mengajar, di mana dengan adanya jadwal kegiatan belajar akan
menciptakan suasana disiplin bagi pendidik serta staf yang lain.
4. Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Perencanaan belajar mengajar adalah suatu rancangan kegiatan yang harus di lakukan
oleh pihak sekolah sehingga terlaksananya proses belajar mengajar yang kita inginkan tanpa
adanya perencanaan belajar mengajar sangat susah menentukan apa-apa saja yang di perlukan
oleh para anak didik.
5. Pengaturan pembukaan tahun ajaran baru
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik atau orang yang mendukung untuk
memperkenalkan serta memberikan pemahaman kepada anak didik serta orang tua terhadap
sistem pendidikan lengkap dengan komponen pendukungnya bersama peserta didiknya yang
ada pada sekolah tersebut.
6. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di lakukan baik itu di
dalam kelas, maupun di luar kelas yang berada di lingkungan sekolah yang terdiri dari
pendidik dan peserta didiknya dimana dalam kegiatan proses belajar mengajar ada di
laksanakan suatu kegiatan yang memberikan pengetahuan kepada anak sehingga kecerdasan
yg di miliki anak bisa bertambah serta aspek-aspek perkembangan yang di miliki oleh anak
bisa terlihat.
7. Pengaturan Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh para guru atau tutor
untuk menilai peserta didiknya berdasarkan kemampuan yang di miliki anak didiknya.
Pelaksanaan evaluasi sangat berguna agar bisa mengetahui kemampuan dari setiap anak
didik.di mana kita ketahui bahwa setiap anak itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
8. Layanan bimbingan dan penyuluhan yaitu suatu tempat di mana di lakukan konsultasi
mengenai apa-apa saja permasalahan yang di hadapi baik orang tua maupun anak didik itu
sendiri. Tujuan di lakukan layanan dan bimbingan dan penyuluhan yaitu untuk mengetahui
apa saja masalah yang di hadapi oleh anak dan bagaimana cara mengatasinya.
9. Penutupan tahun ajaran baru adalah kegiatan yang di lakukan setiap tahun di mana kegiatan
tersebut antara lain yaitu adanya laporan pertanggungjawaban ke diknas setiap tahunnya
mengenai kegiatan apa saja yang di lakukan baik itu dalam urusan administrasi,keuangan dan
lain-lain 
C. Tujuan
Tujuan umum dari pelaksanaan administrasi program pembelajaran dalam pendidikan
adalah agar pendidik dan tenaga kependidikan dapat mengkondisikan peserta didik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih optimal dan sekolah
menjadi lebih baik prestasinya.
RESUME KELOMPOK 5

“ADMINISTRASI EVALUASI”

A. Pengertian Administrasi Evaluasi


Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Edwin
Wand dan Gerald W. Brown, Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai daripada sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi
pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia Pendidikan. Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh
seorang evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Tindakan ini mengandung
maksud untuk memberikan arti atau makna dari kejadian itu sehingga dapat diproses
lebih lanjut. Tindakan tersebut dilakukan atas dasar objektivitas dan integritas. Hal ini
dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak.

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi


Tujuan evaluasi program antara lain adalah:
1. Untuk mengumpulkan/memperoleh data tentang hasil-hasil yang telah dicapai
pada akhir suatu periode pelaksanaan program.
2. Untuk mengetahui kesulitan atau hambatan yang dialami dalam pelaksanaan
program
3. Untuk memperoleh dasar bagi pembuatan atau pengambilan keputusan dalam
penyusunan langkah-langkah/kebijakan yang akan ditempuh dalam periode
berikutnya.
4. Untuk menghindari gangguan/hambatan, serta menjamin efektivitas dan efisiensi
kerja pada periode berikutnya.

Adapun Fungsi dari evaluasi program yaitu:


1. Bagi pelaksana program berguna untuk dasar penyusunan laporan sebagai
kelengkapan pertanggungjawaban tugas
2. Bagi lembaga atau badan yang membawahi pelakasana program mempunyai
data yang akurat sebagai bahan pengambilan keputusan, khususnya untuk
kepentingan supervise
3. Bagi evaluator luar dapat bertindak dengan obyektif karena berpijak pada
data yang dikumpulkan dengan cara-cara sesuai dengan aturan tertentu.

C. Pengertian Administrasi Penilaian Dalam Pendidikan


Penilaian pendidikan menurut Marito (2012) adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Maulana
(2009) berpendapat bahwa penilaian pendidikan merupakan suatu proses penentuan nilai
atau keputusan dalam bidang pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan bidang pendidikan.
D. Tujuan dan Sasaran Penilaian Pendidikan
Kegiatan penilaian pendidikan mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan pada akhir suatu periode kerja.
2. Untuk menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien.
3. Untuk memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk
menghindarkan situasi-siatuasi yang dapat merusak.
4. Untuk memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam
mengembangkan organisasi sekolah.

Sasaran penilaian yang dimaksud ialah segala sesuatu yang menjadi titik pusat
pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Dengan
menggunakan diagram tentang transformasi menurut Andini (2013) maka sasaran
penilaian untuk unsur-unsurnya meliputi: input, transformasi, dan output (keluaran)

Anda mungkin juga menyukai