Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah
kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di
Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus di tempuh
oleh pelari dari garis srart sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj
yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai
bidang kehidupan manusia. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-
dirasah) dalam Qamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan
media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam
mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
C. Administrasi Kurikulum
1. Menguasai bahan
2. Mengelola program belajar-mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media atau sumber belajar
5. Menguasai landasan pendidikan
6. Mengelole interaksi belajar-mengajar
7. Menilai prestasi belajar mengajar
8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan konseling
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran
Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam
Administrasi Kurikulum
• Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan
• Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan
• Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara
optimal
• Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif
• Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta
didik
• Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal
• Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal
• Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian dukungan ide, sumber
belajar, dan pembinaan sekolah/madrasah
• Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik