Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DESAIN DAN PENGEMBANGAN MATERI AJAR MAHARAH


AL ISTIMA', KALAM, QIRAAH, KITABAH

Disusun
Oleh:
TM ZA'IM ZAMANI (21050101)

TARISA (21050103)

Dosen Pengampu : Dr. Dhiauddin, M.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM ALMUSLIM ACEH
KABUPATEN BIREUEN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Bireuen, Desember 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1 Pengembangan Bahan Ajar........................................................................ 3
2.2 Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Al-Qiraah....... 3
2.3 Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Al-Kitābah..... 5
2.4 Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Istima'............. 7
2.5 Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Kalām............. 9
BAB III PENUTUP........................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk desain dan perkembangan materi ajar maharah istima' (mendengar),


kalam (berbicara), qiraah (membaca), dan kitabah (menulis) dalam bahasa Arab,
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, penting untuk
memahami bahwa belajar bahasa Arab melibatkan empat keterampilan utama,
yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, dalam
desain materi ajar untuk maharah istima', kalam, qiraah, dan kitabah, kita perlu
memastikan bahwa setiap keterampilan tersebut mendapat perhatian yang sesuai.
Dalam semua keterampilan maharah language Arab, penting untuk
memperhatikan penerapan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Hal
ini termasuk penggunaan gamifikasi, teknologi, dan variasi dalam metode
pengajaran untuk memotivasi siswa dan membuat pembelajaran lebih menarik.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan gaya belajar siswa yang
berbeda-beda dan menyediakan berbagai jenis kegiatan yang sesuai dengan gaya
belajar tersebut.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pengembangan literasi
digital dalam desain materi ajar. Keterampilan literasi digital seperti penulisan
email, membuat presentasi digital, dan menggunakan sumber daya online perlu
diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa Arab sehingga siswa dapat
mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia modern. Serta, penting
juga untuk memastikan bahwa materi ajar yang dikembangkan memperhatikan
prinsip-prinsip inklusivitas. Hal ini termasuk menyediakan materi ajar yang
memperhatikan keberagaman budaya, bahasa, dan latar belakang siswa, serta
memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan didukung dalam proses
pembelajaran.
Terakhir, penting juga untuk memperhatikan umpan balik dari siswa dan
rekan sejawat dalam memperbarui materi ajar. Umpan balik tersebut dapat

1
digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap materi ajar
sehingga dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
memperhatikan prinsip-prinsip ini dalam desain dan perkembangan materi ajar
bahasa Arab, kita dapat memastikan bahwa siswa mendapatkan pengalaman
pembelajaran yang menarik, menantang, dan efektif dalam mengembangkan
maharah bahasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengembangan Bahan Ajar ?
2. Apa Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Al-Qiraah?
3. Apa Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Al-Kitābah?
4. Apa Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Istima'?
5. Apa Pengertian, Tujuan Dan Contoh Desain Materi Mahārah Kalām?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan Bahan Ajar


Menurut Abdul Majid, bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi,
alat dan teks yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan tersebut dapat berupa bahan
tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Bahan ajar atau materi kurikulum
(curriculum material) adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami oleh
siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. 1 Bahan ajar merupakan
seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui pembelajaran yang
menyenangkan. Peserta didik harus benar-benar merasakan manfaat bahan ajar
(al-mawād ad-dirāsiyah) yaitu materi pelajaran yang disusun secara sistematis
yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

2.2 Mahārah Al-Qiraah


2.2.1 Pengertian Mahārah Al-Qiraah
Membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memproses pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-
kata atau bahasa tulis2. Target keterampilan membaca adalah mampu membaca
teks Arab dengan baik, mampu menerjemahkan dan mampu memahaminya
dengan baik dan benar.3
2.2.2 Tujuan mempelajari Mahārah Al-Qiraah
Berikut ini ada dua tujuan keterampilan membaca, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dari pembelajaran keterampilan membaca (mahārah
al-qirōah), yaitu:
a) Mengenali naskah tulisan suatu bahasa
b) Memaknai dan menggunakan kosakata asing
c) Memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan implisit
1
Muhaimin, Wawasan tentang Pengembangan Bahan Ajar, (MalangL LKP2-I, 2008), hlm.6
2
Henri Guntur Tarigan, Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,
1994), hlm.7
3
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Humaniora, 2004), hlm.94

3
d) Memahami nilai komunikatif suatu kalimat
e) Memahami hubungan dala kalimat, antar kalimat, antar paragraf
f) Menginterpretasi bacaan
g) Mengidentifikasi informasi penting dalam wacana
h) Membedakan antara gagasan utama dan gagasan pendukung
i) Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman.4
2.2.3 Desain materi ajar untuk maharah qiraah (membaca)
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam desain dan
pengembangan materi ajar maharah qiraah. Analisis kebutuhan bertujuan untuk
mengetahui kebutuhan peserta didik dalam belajar keterampilan membaca bahasa
Arab. Dalam analisis kebutuhan, perlu diidentifikasi aspek-aspek yang perlu
dipelajari peserta didik dalam keterampilan membaca bahasa Arab. Aspek-aspek
tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan kurikulum, standar kompetensi lulusan,
dan kebutuhan peserta didik.
Dalam desain materi ajar untuk maharah qiraah (membaca), penting untuk
memilih teks-teks yang menarik dan relevan bagi siswa. Teks-teks ini dapat
berupa cerita pendek, artikel, atau teks non-fiksi lainnya yang sesuai dengan minat
dan kebutuhan siswa. Selain itu, materi ajar juga perlu menyediakan latihan
membaca yang terstruktur untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman
mereka terhadap teks yang mereka baca.
Salah satu contoh desain dan pengembangan materi ajar maharah al-
Qiraah adalah pengembangan bahan ajar maharah al-Qira'ah berbasis karakter di
perguruan tinggi. Materi ajar ini berbasis qira'ah terpadu, yang meliputi materi
kaidah nahwu dan sorf. Pengembangan bahan ajar ini dilakukan melalui review
literature dan bahan ajar mata kuliah qira’ah, nahwu, dan shorf, untuk mengetahui
gambaran tentang cakupan materi ajar nahwu, shorf, dan qira’ah, serta mengkaji
teori tentang kriteria bahan ajar qira’ah bahasa Arab sebagai bahasa kedua yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan belajar. Materi ajar ini juga
memperhatikan konteks lingkungan belajar dan nilai-nilai religius. Hasil

4
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: UIN Malang Press,
2010). hlm,164

4
pengembangan bahan ajar ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam membaca al-Qur'an dan mengembangkan karakter mereka yang
baik.

2.3 Mahārah Al-Kitābah


2.3.1 Pengertian Mahārah Al-Kitābah
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa.
Menurut Tarigan menulis sebagai proses menggambarkan suatu bahasa sehingga
pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca. 5 Sedangkan Syaiful
Mustofa mendefinisikan menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa yang
terpadu, yang ditunjukkan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan.
Sekurang-kurangnya ada tiga komponen yang tergabung dalam aktivitas menulis
tersebut, yaitu:
1) Penguasaan bahasa tulis, meliputi kosakata, struktur, kalimat, paragraf,
ejaan, pragmatik dan sebagainya
2) Penguasaan isi karangan sesauai dengan topik yang akan ditulis
3) Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi
tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah
komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, buku dan
sebagainya.6
Keterampilan menulis (mahārah al-kitābah) adalah kemampuan dalam
mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang seerhana
seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang.7

2.3.2 Tujuan Mahārah Al-Kitābah

5
Tarigan, Membacasebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1994), hlm. 21
6
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Inovatif, (Malang: UIN Maliki Press,
2011), hlm. 181
7
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja Rosydakarya,
2011). Hlm. 151

5
Secara umum pembelajaran maharah al-kitabah bertujuan agar siswa dapat
berkomunikasi secara tertulis dalam bahasa Arab, terutama untuk kebutuhan yang
nyata dalam kehidupan. 8 Secara khusus tujuan pembelajaran maharah al-kitabah
adalah:9
1) Agar siswa terbiasa menulis bahasa arab dengan benar
2) Agar siswa mampu mendeskripsikan sesuatu yang dia lihat atau yang
dialami dengan cermat dan benar
3) Agar siswa mampu mendeskripsikan dengan cepat
4) Melatih siswa untuk mengeksperesikan ide dan pikiranya dengan bebas
5) Melatih siswa terbiasa memilih kosa kata dan kalimat yang sesuai dengan
konteks kehidupan
6) Agar siswa terbiasa berfikir dan mengekpresikanya dalam tulisan dengan
cepat
7) Melatih siswa mengekpresikan ide, pikiran, gagasan dan perasaanya dalam
ungkapan bahasa arab yang benar, jelas, terkesan dan imajinatif.Agar
siswa cermat dalam menulis bahasa arab dalam berbagai kondisi
8) Agar pikiran siswa semakin luas dan mendalam, serta terbiasa berfikir
logis dan sistematis.
2.3.3 Desain materi ajar untuk Mahārah Al-Kitābah
Maharah kitabah (menulis), materi ajar perlu menyediakan latihan-latihan
menulis yang beragam, termasuk menulis surat, esai, resume, dan sebagainya.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pengembangan keterampilan tata
bahasa dan struktur kalimat agar siswa dapat menulis dengan jelas dan efektif.
Salah satu contoh desain materi ajar untuk Mahārah Al-Kitābah adalah Bahan ajar
Maharah al- Kitabah berbasis pendidikan karakter dengan menggunakan ahasa
Arab Fusha. Bahan ajar iaharah al-Kitabah berbasis pendidikan karakter ini
berisi 14 bab, masing-masing bab terdiri dari bacaan dengan tema-tema yang
relevan dengan nilai pendidikan karakter. Adapun rincian isi dari setiap bab

8
Abdul Muin, Analisi Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Cetakan ke-1, (Jakarta: PT.
Pustaka Al-Husna Baru, 2004), hlm. 173.
9
Hasan Syahatah, Ta’limul Lughah Al- Arabiyah baina An-Nadhariyat wa At-Tathbiq ( Mesir:
Dar Al-Misriyah, 1993), hlm. 242

6
adalah: bacaan, mufradat, kaidah, soal latihan menulis terkait tema, dan praktik
menulis. Diakhir setiap bab akan dilengkapi dengan latihan
merangkum/meringkas materi, menderskripsikan gambar, dan kata-kata mutiara10.

2.4 Mahārah Istima'


2.4.1 Pengertian Mahārah Istima'
Istima' adalah suatu proses yang meliputi kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifakasi, menafsirkan, dan mereaksi makna yang terkandung di
dalamnya. Maharah istima' adalah kemampuan seseorang dalam menyerap atau
memahami kata maupun kalimat yang diucapkan oleh lawan bicara atau media
tertentu.11 Dikuatkan dalam pendapat lain bahwa maharatul Istima' (keterampilan
menyimak) adalah kemampuan seseorang dalam mencerna dan memahami kata-
kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu.
Kemampuan ini sebenarnya dapat dicapai dengan latihan yang terus menerus
untuk mendengarkan perbedaan bunyi, kata ataupun unsur-unsur lainya menurut
makhraj huruf yang benar, baik langsung dari penutur aslinya maupun melalui
rekaman12. Istima' yang dalam bahasa Inggris disebut listening, bukan sekedar
sama' (hearing), akan tetapi al-inshat (auding). Dalam proses sama', orang
mendengar hanya sekedar mendengar, tanpa adanya perhatian dan tujuan. Berbeda
dengan alinshat (auding), dalam proses ini orang mendengar memang sengaja
mendengarkan, sehingga disertai dengan perhatian dan adanya tujuan yang ingin
dicapai dalam proses mendengarnya itu.
2.4.2 Tujuan Pembelajaran Mahārah Istima'
Tujuan pembelajaran keterampilan yang ingin dicapai dalam pembelajaran
keterampilan menyimak. Hamadah Ibrahim mengatakan bahwa ada sepuluh
tujuan pembelajaran keterampilan menyimak, yaitu:
1) Membiasakan telinga dengan suara suara baru.
10
Dwi Khoirotun (2017), Pengembangan Bahan Ajar Maharah Al-Kitabah Berbasis
Pendidikan Karakter Bagimahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Staiattanwir
Bojonegoro Arab (Jurnal Al Bayan Vol. 9 No. 1
11
Nuril Mufidah, Irtahat Isyaty, Nur Kholis, dan Saidna Zulfiqar Bin Tahir, Ict For Arabic
Learning: A Blended Learning In Istima' II, Lisanuna, Vol. 8, No. 2, 2018, 177.
12
Acep Hermawan, Metodolgi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), 130.

7
2) Membiasakan siswa untuk mengucapkan bahasa baru.
3) Memahami soal agar mampu menjawabnya.
4) Mampu menangkap pesan dan berinteraksi dengannya.
5) Mampu mendiskusikan dan menerapkan isi yang didengar.
Sementara itu Sholah Abdul Majid mengatakan bahwa ada empat tujuan
dalam pembelajaran keteranpilan menyimak adalah:
a) Untuk mengulang secara langsung (teks yang diperdengarkan).
b) Untuk menghafal (teks yang diperdengarkan).
c) Untuk mengambil pokok pikiran (teks yang diperdengarkan).
d) Untuk memahami (teks yang diperdengarkan)13.
2.4.3 Desain materi ajar untuk Mahārah Istima'
Dalam hal desain materi ajar untuk maharah istima' (mendengar), penting
untuk menyediakan berbagai sumber audio yang mencakup berbagai topik dan
tingkat kesulitan. Sumber audio ini dapat berupa percakapan sehari-hari,
wawancara, acara radio, dan lain sebagainya. Selain itu, penting juga untuk
menyediakan latihan mendengarkan yang didukung dengan transkripsi dan
terjemahan, sehingga siswa dapat memahami dengan jelas apa yang mereka
dengar14. Salah satu contoh desain materi ajar untuk Mahārah Istima' adalah
bahan ajar interaktif maharah istima’ berbasis abad-21 15. Dalam penyusunannya
Bahan ajar ini berjudul “Saya Suka Bahasa Arab”, dan menggunakan Bahasa
Arab Fusha. Bahan ajar ini terdiri atas cover depan dan belakang, halaman
farnchis, kata pengantar, daftar isi, KI/KD, indikator pembelajaran, materi utama
yang disertai QR, evaluasi, daftar pustaka. Bahan ajar ini terdiri dari delapan tema
besar sesuai kurikulum 2013 yaitu Asmaau Ad-Dasri, A’dhaau Al-Wudhu, Ash-
Sholawatu Al-Khomsi, Asmaau Al-Amraadhi, A’dhaau Al-Usraati, Haalatu Al-
Hadiqati, Manaadhiru Al-‘Alami, Asmaau AlHayawaanaati. Aktivitas
pembelajaran menyimak meliputi menyimak kosakata, menyimak bacaan,
menyimak percakapan, menyimak latihan soal, menyimak nyanyian yang
13
Ibid., 498 - 499.
14
Nurul Zuhriyah, “Pengembangan Bahan Ajar Untuk Mahâratul Istima” al-af’idah: jurnal
pendidikan bahasa arab dan pengajarannya 3, no. 1 (january 30, 2020): 61–72,
https://doi.org/10.52266/al-afidah.v3i1.312
15

8
semuanya terdapat pada QR yang bisa dipindai oleh smartphone. Bahan ajar ini di
desain full colour dengan menyesuaikan karakteristik peserta didik kelas III MI.
Bahan ajar interaktif yang dikembangkan ini memiliki keunggulan diantaranya:
berbasis keterampilan abad-21, berdasarkan kurikulum 2013, Bahasa yang
digunakan lebih sederhana, dilengkapi dengan QR-code yang berisi video pada
materi mufrodat, qiroah, hiwar dan thamrin sebagai penunjang maharah istima’,
dilenkapi dengan gambar yang menarik dan interaktif, berisi qiroah, mufrodat,
hiwar, tamrin dan ghina’ yang disesuaikan dengan materi dan karakter peserta
didik, dilengkapi dengan penilaian pembelajaran berbasis digital seperti kahoot,
quizizz, google form dan lain-lain.
Pengembangan bahan ajar interaktif maharah istima’ berbasis
keterampilan abad-21 di MI Plus Al-Fatimah Bojonegoro layak dan efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran Bahasa arab MI kelas III khususnya pada maharah
istima’ (keterampilan menyimak).

2.5 Mahārah Kalām


2.5.1 Pengertian Mahārah Kalām
Secara terminologi berasal dari bahasa Arab (al kalam) yang bermakna
perkataan atau ucapan. Dilihat dari segi epistimologi, kalam adalah pengucapan
bunyi-bunyi berbahasa Arab dengan baik dan benar sesuai dengan bunyi-bunyi
yang berasal dari makhraj yang dikenal oleh ara linguistik. 16Terdapat perbedaan
terhadap penyebuutan istilah “kata” dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab
disebut “kalimah”. Kumpulan kata dalam bahasa Inonesia disebut “kalimat”
sedangkan kumpulan kata dalam bahasa Arab disebut “jumlah”. Rusydi Ahmad
Thu‟aimah mengemukakan dalam jurnal Yazid Hady bahwa yang dimaksud
dengan pembelajaran mahãrah kalãm adalah praktik atau berlatih berbicara.
Sehingga dalam pembelajaran kalam hal yang penting untuk dilatih adalah cara
berkomuniakasi dengan seseorang, seperti bertanya dan berpendapat. sehingga

16
Nahdiyatul Ummah, “Penerapan Metode Audiolingual (al-thariqahal-sam‟iyahalsyafawiyyah)
dalam Pembelajaran Mahārah Kalām”, Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 1, 2019. hlm
3.

9
seorang guru dalam mengajarkan kemahriran berbicara memberi banyak
kesempatan kepada siswa untuk berlatih mempraktikan kegiatan berbicara.17
2.5.2 Tujuan Pembelajaran Kalam
Secara umum Mahārah Kalām bertujuan agar mampu berkomuikasi lisan
secara baik dan wajar. Artinya orang yang belajar kalam bisa menyampaikan
pesan mereka secara sosial dan bisa diterima dan untuk berkomunikasi agar dapat
menyampaikanpikiran secara efektif, sehingga seorang pembicara dapat
memahami sesuatu yang akan dikomunikasikan, dia harus bisa mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengaran dan pengetahuan prinsip yang mendasar
terhadap situasi pembicaraan baik secara umum maupun perorangan. Dalam
mempelajarinya maka sangat perlu adanya tujuan, yaitu dengan adanya tujuan
umum dan tujuan khusus.
Dalam tujuan khusus adalah penjabaran dari tujuan umum karena tujuan
umum yang sultit dicapai sehingga tujuan dalam memahami bahasa Arab. yang
sesuai akan tercapai. Tujuan dalam pembelajaran di sekolah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memhami dan menggunakan kosakata yang meraka
kuasai. Karena langkah pertama yang ditempuh dalam suatu pembelajaran, untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun tujuan Mahārah Kalām sebagai
berikut:
a) Pada tingkat pemula, peserta didik diharapkan untuk membiasakan dirinya
menghafal percakapan dan kosa kata dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
secara lisan
b) Pada tingkat menengah, dalam tingkatan ini peserta didik diharapkan mampu
untuk bisa membaca cerita atau berita. Mengungkapkan kembali suatu yang
telah didengarkan.
c) Pada tingkatan menengah atas, peserta didikdiharapkan mampu
menyampaikan pidato, bermain peran dalam drama dan lain sebagainya.
2.5.3 Desain materi ajar untuk Mahārah Kalām

17
Yazid Hady, “PembeljaranMaharat Al Kalam menurut Rusydy Ahmad Thu‟aimah dan Mahmud
Kamil al-Naqah”,Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 5, No 1, Juni 2019.

10
Untuk maharah kalam (berbicara), materi ajar perlu menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk berlatih berbicara dalam berbagai konteks. Hal ini
dapat dilakukan melalui permainan peran, diskusi kelompok, presentasi, dan
tugas-tugas berbicara lainnya. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan
pengembangan kosakata dan tata bahasa untuk membantu siswa mengungkapkan
diri dengan jelas dan tepat. Salah satu contoh desain materi ajar untuk Mahārah
Kalām adalah Media visual gambar merupakan suatu aktivitas untuk memeproleh
keterampilan yang membuat siswa lebih semangat. Untuk melakukan metode
visual gambar cukup dengan cara yang sederhana, metode ini membuat siswa
lebih aktif dan kreatif mengikuti pembelajaran. Penerapan media visual gambar
dalam pembelajaran Mahārah Kalām bahasa Arab siswa ada tiga tahap yaitu
Tahap Persiapan yaitu menyiapkan apa yang dibutuhkan untuk pembelajaran :
a) Tahap Pelaksanaan yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan media visual gambar. Guru akan memebrikan tugas kepada
siswa untuk membuat media pembelajaran tentang materi yang sudah
dijelaskan oleh guru.
b) Tahap evaluasi yaitu evaluasi pembelajaran agar pembelajaran kedepannya
lebih baik lagi sehingga yujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa Arab merupakan bahasa Alquran dan bahasa persatuan umat Islam.
Bahasa Arab memiliki peran penting dalam kehidupan umat Islam, baik dalam
bidang agama, sosial, maupun budaya. Oleh karena itu, penguasaan bahasa Arab
menjadi hal yang penting bagi umat Islam.
Keterampilan berbahasa Arab terdiri dari empat keterampilan, yaitu
keterampilan mendengarkan (istima'), berbicara (kalam), membaca (qiraah), dan
menulis (kitabah). Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan saling
melengkapi.
Desain dan pengembangan materi ajar bahasa Arab merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan penguasaan bahasa Arab oleh peserta didik. Materi
ajar yang baik haruslah memenuhi kriteria relevansi, kesesuaian, kecukupan, dan
kemenarikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muin, Analisi Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Cetakan ke-
1, (Jakarta: PT. Pustaka Al-Husna Baru, 2004), hlm. 173.
Acep Hermawan, Metodolgi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), 130.
Acephermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosydakarya, 2011). Hlm. 151
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Humaniora,
2004), hlm.94
Dwi Khoirotun (2017), Pengembangan Bahan Ajar Maharah Al-Kitabah Berbasis
Pendidikan Karakter Bagimahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Arab Staiattanwir Bojonegoro Arab (Jurnal Al Bayan Vol. 9 No. 1
Hasan Syahatah, Ta’limul Lughah Al- Arabiyah baina An-Nadhariyat wa At-
Tathbiq ( Mesir: Dar Al-Misriyah, 1993), hlm. 242
Henri Guntur Tarigan, Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 1994), hlm.7
Muhaimin, Wawasan tentang Pengembangan Bahan Ajar, (MalangL LKP2-I,
2008), hlm.6
Nahdiyatul Ummah, “Penerapan Metode Audiolingual (al-thariqahal-
sam‟iyahalsyafawiyyah) dalam Pembelajaran Mahārah Kalām”,
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 1, 2019. hlm 3.
Nuril Mufidah, Irtahat Isyaty, Nur Kholis, dan Saidna Zulfiqar Bin Tahir, Ict For
Arabic Learning: A Blended Learning In Istima' II, Lisanuna, Vol. 8, No.
2, 2018, 177.
Nurul Zuhriyah, “Pengembangan Bahan Ajar Untuk Mahâratul Istima” al-
af’idah: jurnal pendidikan bahasa arab dan pengajarannya 3, no. 1
(january 30, 2020): 61–72, https://doi.org/10.52266/al-afidah.v3i1.312
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: UIN
Malang Press, 2010). Hlm.164
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Inovatif, (Malang: UIN
Maliki Press, 2011), hlm. 181
Tarigan, Membacasebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,
1994), hlm. 21

13

Anda mungkin juga menyukai