Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MIFTAHUL ILMI

NPM : 236320110019

1. Administrasi Dalam Arti Sempit dan Luas


Menurut The Liang Gie (1993), administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama
mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, dalam rangkaian kegiatan yang digolongkan ke
dalam administrasi mencakup adanya karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:
a. dilakukan oleh sekelompok orang (dua orang atau lebih) secara rasional;
b. administrasi merupakan suatu proses kerja sama;
c. dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Ordway Tead mengatakan: Administration is conceived as the necessary activities of
these individuals (executives) in an organization who ar charged with ordering, forwarding,
and facilitating the associate efforts of group of individuals brought together to realize
defined purposes. (Administrasi meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh
pejabat-pejabat eksekutif dalam suatu organisasi, yang bertugas mengatur, memajukan, dan
melengkapi usaha kerja sama sekumpulan orang yang sengaja dihimpun untuk mencapai
tujuan tertentu.

2. Pentingnya Ilmu Administrasi Negara


Administrasi negara berkaitan dengan pelaksanaan hukum dan pemberian pelayanan
kepada umum, yang sedapat mungkin kedua fungsi tersebut berlaku secara efektif dan
efisien, selaras dengan cita rasa rakyat dan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan rakyat.
Dalam hal ini Administrasi negara merupakan titik temu antara kainginan dan harapan rakyat
dengan pemerintah. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Administrasi negara
merupakan ilmu yang mempelajari apa yang dikehendaki rakyat melalui pemerintah serta
bagaimana cara memperolehnya.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan
pembagunan, sering kita mendengar berita-berita melalui media yang ada bahwasanya
kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pelaksanan pembangunan dilimpahkan kepada
ketidak mampuan administrasi negara. Walaupun hal tersebut tidak semuanya benar, namun
cukup impormatif untuk menilai betapa besarnya peranan administrasi negara dalam
pembangunan bangsa dan negara.
a. Meningkatkan Kualitas Pemerintahan:
Ilmu administrasi negara membantu memahami cara kerja pemerintahan, termasuk
struktur, fungsi, dan prosesnya. Dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat membantu
meningkatkan kualitas pemerintahan dengan:
 Membuat kebijakan publik yang efektif dan efisien, Kebijakan publik yang baik
dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah publik dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
 Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan, Pemerintahan yang
akuntabel dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan publik dan mencegah
terjadinya korupsi.
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, Pelayanan publik yang
baik dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b. Memperkuat Demokrasi
Ilmu administrasi negara membantu memahami hak dan kewajiban warga negara,
serta bagaimana cara berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
mempelajari ilmu ini, kita dapat membantu memperkuat demokrasi dengan:
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,
Partisipasi masyarakat yang aktif dapat membantu memastikan bahwa kebijakan
publik yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan, Pemerintahan yang
akuntabel dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan publik dan mencegah
terjadinya korupsi.
 Memperkuat kontrol publik terhadap pemerintahan, Masyarakat yang memiliki
pengetahuan tentang cara kerja pemerintahan dapat lebih effectively mengontrol
kinerja pemerintahan.
c. Mempersiapkan Kader Pemimpin
Ilmu administrasi negara membantu mempelajari kepemimpinan dan manajemen
publik. Dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat membantu mempersiapkan kader pemimpin
masa depan yang:
 Kompeten, Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memimpin dan mengelola organisasi publik.
 Berintegritas, Memiliki komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika.
 Mampu menyelesaikan masalah, Memiliki kemampuan untuk menganalisis
masalah dan menemukan solusi yang efektif.
d. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Ilmu administrasi negara merupakan ilmu yang terus berkembang dan dinamis.
Penelitian dan teori baru terus dihasilkan untuk membantu meningkatkan kualitas
pemerintahan dan pelayanan publik. Dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat membantu:
 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, Ilmu pengetahuan dan
teknologi yang baru dapat membantu meningkatkan kualitas pemerintahan dan
pelayanan publik.
 Meningkatkan kualitas penelitian, Penelitian yang berkualitas dapat membantu
menghasilkan solusi yang efektif untuk masalah-masalah publik.
 Membangun budaya ilmiah, Budaya ilmiah dapat membantu meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dalam pemerintahan.
e. Manfaat bagi Individu
Lulusan ilmu administrasi negara memiliki peluang kerja yang luas di berbagai sektor,
seperti:
 Pemerintahan, Kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, pemerintah
daerah.
 Organisasi nirlaba, Lembaga swadaya masyarakat, organisasi internasional.
 Sektor swasta, Perusahaan konsultan, perusahaan multinasional.
Ilmu administrasi negara membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk menjadi profesional yang:
 Kompeten, Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja
di berbagai sektor.
 Berintegritas: Memiliki komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika.
 Mampu menyelesaikan masalah, Memiliki kemampuan untuk menganalisis
masalah dan menemukan solusi yang efektif.
3. Tumbuh dan Berkembangnya Ilmu Administrasi Negara
Administrasi negara sebenarnya sudah ada semenjak dulu kala, asal mula adminstrasi
negara yakni di eropa dan di Amerika Serikat. Administrasi negara akan timbul dalam suatu
masyarakat yang teroganisir. Dalam cacatan sejarah peradaban manusia di asia selatan
termasuk Indonesia, cina dan mesir kuno sudah di dapatkan suatu system penataan
pemerintahan.yang di sebut dengan administrasi negara. apa yang di berikan oleh
administrasi negara sekarang tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang di
lakukan oleh para peletak dasar dan pembetuk administrasi yang dulu. administrasi modern
penuh dengan usaha untuk lebih menekankan jabatan publik agar memberikan segala
kegiatannya untuk mewujudkan kemakmuran dan melayani kepentingan umum, oleh karena
itu administrasi negara tidak di pandang sebagai administrasi of the public tetapi sebaliknya
adalah for the public.
Sebagian besar persoalan administrasi negara bersumber dari persoalan masyarakat.
Seiring dengan berkembangnya kehidupan masyarakat yang semakin hari semakin
bertambah. Hal ini juga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnoogi.
manusia adalah sbagai salah satu anggota masyarakat, kebutuhanya juga semakin bertambah,
dengan bertambahnya kebutuhn manusia akan membawa persoalan pemenuhanya. Kalau
sumber-sumber tersedia kebutuhan itu akan terpenuhi,akan tetapi jika sumber-sumber itu
langka maka manusia atau masyarakat di paksa untuk mengusahakannya. Inilah persoalan
hidup manusia yang mau tidak mau menjadi persoalan negara, maka dari itu birokrat
pemerintahan di paksa untuk berfikir, mencari dan mencari premis-premis pemecahan.
Disinilah fungsi administrasi negara yang merupakan system yang menjawab persoalan-
persoalan masyarakat . Gerald Caiden (dalam mistha thoha) menyatakan bahwa disiplin
administrasi negara pada hakekatnya adalah suatu disiplin yang menanggapi masalah-
masalah pelaksanaan persoalan-persoalan masyarakat (public affairs), dan manajemen dari
usaha-usaha masyarakat (public business). Hal ini meliputi segala sesuatu yang dapat di
jelaskan sebagai jawaban masyarakat terhadap masalah-masalah yang memerlukan
pemecahan-pemecahan kolektif bukan perorangan melalui suatu bentuk intervensi di luar
intervensi-intervensi sosial dan pihak swasta.
Maka dari itu administrasi negara berperan sebagai ujung tombak dari permasalahan-
permasalahan yang di hadapi oleh masyrakat. Agar masyarakat tidak selalu kebingungan
dalam menjalani system kehidupan. Administrasi merupakan proses peradaban yang
berkesinambungan secara kontinu, bagaimana menjalankan urusan-urusan negara mempunyai
kesamaan dengan masyarakat. Dalam hal Administrasi lebih menunjukkan pelaksanaan dari
pernytaan-pernyataan yang di buat oleh pihak-pihak yang berwenang, pengorganisasian
mesin paksaan untuk menjamin konformitas masyarakat, dan menunjukkan adanya tata
hubungan antara masyarakat dengan pejabat-pejabat negara yang telah di pilih untuk
melanjutkan pelaksanaan tujuan-tujuan bersama.
Administrasi negara telah di kembangkan sebagai suatu kajian akademis melalui lima
paradikma yang saling tumpang tindih. tiap paradigma mempunyai cirri-ciri tertentu sesuai
dengan locus dan fokusnya. Menunjukkan tempat dari bidang studi tersebut (lokus)
sedangkan fokusnya menunjukkan sasaran spesialisasi dari bidang studi. menurut Robert T.
Golembiewski (dalam miftha thoha) paradigma dalam administrasi hanya dapat di mengerti
hubungannya dengan istilah-istilah locus dan fokusnya tersebut.

4. Latar Belakang Sejarah perkembangan ilmu Administrasi Negara


Administrasi negara berkembang sebagai bidang akademis melalui rangkaian
pergantian lima paradigma yang tumpang-tindih. Sebagaimana dikemukakan Robert T.
Golembiewski dalam tulisannya, tiap fase dapat dicirikan atas dasar pemilikan lokus ataupun
fokusnya. Lokus adalah tempat bidang itu berada. Lokus Administrasi negara biasanya
adalah birokrasi pemerintah, meskipun tidak selalu demikian dan lokus tradisional ini sering
kabur. Adapun fokus adalah kekhususan dari bidang ini. Satu fokus administrasi negara telah
menjadi kajian "prinsip-prinsip administrasi" tertentu, tetapi fokus disiplin ini telah berubah
sejalan dengan perkembangan paradigma Administrasi Negara. Diamati Golembiewski,
paradigma Administrasi Negara dapat dimengerti melalui lokus atau fokusnya. Orang
mungkin akan menentukan secara relatif jelas lingkungan akademiknya, yang lain mungkin
secara konseptual mengabaikannya dan begitu pula sebaliknya. Kita akan menggunakan
notasi loci dan foci dalam meninjau perkembangan intelektual Administrasi Negara.
Secara luas, Woodrow Wilson meletakkan landasan bagi permulaan studi
Administrasi Negara dalam karangannya yang berjudul The Study of Administration yang
dimuat dalam Political Science Quarterly pada 1887. Dalam studinya, Wilson melihat bahwa
"lebih sukar menjalankan suatu konstitusi daripada menyusunnya", dan mengajukan usul agar
lebih banyak pikiran intelektual dalam mengemban manajemen negara. Artikel Wilson itu
telah menimbulkan berbagai penafsiran dari para sarjana sesudahnya. Beberapa sarjana
berpendapat bahwa Wilson yang mula-mula mengajukan "dikotomi politik/administrasi"
pembedaan yang naif antara aktivitas politik dan administrasi dalam organisasi
kemasyarakatan akan membingungkan bidang ini pada tahun-tahun mendatang. Sarjana lain
memberikan tanggapan, bahwa Wilson adalah seorang yang sadar sepenuhnya bahwa
administrasi negara pada dasarnya sedikit-banyak bersifat politis sebagaimana diuraikan
secara jelas dalam artikelnya. Dalam kenyataannya, Wilson terlihat bersikap mendua tentang
apa sebenarnya administrasi negara. Sebagaimana disimpulkan Richard J. Stillman dalam
tinjauannya yang cermat dan tepat atas artikel Wilson. Menurutnya, Wilson gagal
menjelaskan apa sebenarnya yang menjadi kajian administrasi, bagaimana seharusnya
hubungan antara bidang administrasi dan politik, dan apakah kajian administrasi akan
menjadi ilmu yang abstrak sama seperti ilmu-ilmu alam. Meskipun demikian, tidak dapat
disangkal bahwa Wilson telah menempatkan tesis yang jelas dalam artikelnya, yang
berpengaruh kuat dan sulit dihapus bahwa administrasi negara perlu untuk dipelajari. Para
ahli ilmu politik akhirnya menciptakan paradigma pertama yang menjadi ciri administrasi
negara, yang mendekati apa yang dikemukakan Wilson.
DAFTAR PUSTAKA

Algesindo. Sundarso, dkk. 2006. Teori Administrasi. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Anggara, Sangga, 2013. Ilmu Administrasi Negara, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Mufiz, Ali. 2004. Pengantar Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Shafritz, J.M & Hyde, A.C. 1978. Classics of Public Administration. California: Brooks/Cole
Publishing Company.
Silalahi, Ulbert. 2002. Studi tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori dan Dimensi.
Bandung: Sinar Baru
Syafiie, I.K, Tanjung, Dj. & Modeong, S. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rineka
Cipta

Anda mungkin juga menyukai