DISUSUN
OLEH:
A. Latar Belakang
Kebijakan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat
luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan
berbagai kebijakan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari membuat
sampai menerapkan kebijakan itu dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
dan lainnya. Berbagai gerakan reformasi publik yang dialami negara-negara maju
banyak diilhami oleh tekanan masyarakat akan perlunya peningkatan kualitas
kebijakan publik yang diberikan oleh pemerintah.
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara luas memiliki arti
Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD 1945, yang merupakan
sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya,
sedangkan dalam arti sempit, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
adalah idiil Pancasila, Konstitusional – UUD 1945, operasional RPMJ Nasional
serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara simultan berinteraksi
dengan faktor-faktor fisik, geografis, demografi, kekayaan alam, idiologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan hankam. Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan
pelaksanaan tugas negara diselenggarakan fungsi-fungsi negara yang masing-
masing dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang telah ditetapkan dalam UUD
1945 dengan amandemennya. Di Indonesia dalam menigkatkan kesejahteraan
masyarakat pemerintah berusaha memperbaiki semua hal yang biasa
mensejakterakan rakyatnya, termasuk dalam perbaikan dalam kebijakan publik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
“Bagaimanakah sistem administrasi di Negara Good Governance?”
BAB II
PEMBAHASAN
3) Transparansi
Demokrasi sebagai sebuah sistem pemerintahan bersandar pada partisipasi
populis, konstitusionalisme bersandar pada disclosure dan keterbukaan tentang
berbagai persoalan politik. Dalam pengertian ini, konstitusionalisme merupakan
prasyarat bagi berhasilnya demokrasi, karena masyarakat tidak dapat
berpartisipasi secara rasional dalam pemerintahan kecuali mereka diinformasikan
dengan cukup tentang bagaimana cara kerjanya, kecuali jika mereka cukup tahu
tentang cara kerjanya. (Al Chaidar, 1419 H: 266).
4) Kesetaraan
Pemerintah memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Salah satu perkara yang dapat
mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, menurut Basri (1998: 225),
adalah pengembangan kelembagaan yang menopang peningkatan dinamika
perekonomian yang semakin sehat sehingga bisa menekan biaya transaksi.
Keberhasilan menekan biaya transaksi akan memperkukuh keunggulan
komparatif bangsa.
7) Akuntabilitas (Pertanggung-jawaban)
Good Governance akan senantiasa meningkatkan akuntabilitas para
pengambil keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan
masyarakat.
8) Pengawasan
Good Governance dari sisi pengawasan (controlling) selalu berusaha untuk
meningkatkan daya pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi Negara
dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat
luas. Artinya, hal ini harus mendorong terlibatnya warga dalam mengontrol
kegiatan pemerintah, termasuk parlemen.
10) Profesionalisme
Profesionalisme menunjukkan adanya upaya peningkatan dalam eksistensi
kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi
pelayanan yang mudah, cepat, dan tepat dengan biaya yang terjangkau.
E. Pendapat Pribadi
Good governance merupakan tata kelolah pemerintahan yang baik sehingga
menghasilkan good Governance (pemerintahan yang baik) serta Clean
Governance (pemerintahan yang bersih. Menurut penulis, Good governance
berarti pengelolaan pemerintah yang mengedepankan publik service yang mampu
menghasilkan pemerintahan yang baik serta pemerintahan yang bersih. Ada tiga
komponen utama dalam penyelenggaraan administrasi Negara yang good
governance yaitu Pemerintah (lembaga-lembaga Negara), warga Negara atau
masyarakat serta Pihak Swasta. Dalam mewujudkan sebuah sistem administrasi
yang bercirikan good governance bukanlah hal yang mudah. Namun bilamana
adanya itikad yang baik Pemerintah sebagai Pelayan atau abdi masyarakat,
Masyarakat dan pihak sebagai yang dilayani. Bila ketiga komponen ini berjalan
seimbang maka impian kita untuk mewujudkan sistem administrasi Negara yang
good governance dapat terwujud.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga
elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif,
dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan
publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika
yang mengatur penyelenggara negara. Sedangkan Good Governance, dalam
tinjauan kebahasaan, berarti tata laksana pemerintahan yang baik, cita negara
berdasarkan hukum, di mana masyarakatnya merupakan self regulatory society.
Tujuan administrasi Negara sendiri berupaya untuk mewujudkan
penyelenggaran Negara yang mampu menyediakan public goods and service yang
disebut dengan Governance serta kepemerintahan yang baik (good governance).
Konsepsi Good Governance secara komprehensif terdiri dari 10 prinsip yang
ditetapkan secara kontinyu dan konsisten dalam penata-laksanaan sebuah
pemerintahan. Maka dapat dikatakan bahwa sebuah sistem administrasi Negara
yang good governance bilamana dalam penerapannya berpedoman pada prinsip-
prinsip Good Governance.
DAFTAR PUSTAKA