PENGANTAR
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(PIAN)
2021
Bahan Ajar :
Oleh
Drs. H. M. Rasyidi Amran,M.Si
2
segala kemampuan aparatur serta segenap dana dan daya demi
tercapainya tujuan negara dan terlaksananya tugas pemerintahan.
4. F.A.Nigro : Administrasi Publik adalah kerjasama yang berada dalam
suatu lingkungan publik, seperti lembaga yudikatif, legislative dan
eksekutif.
(Adm. Negara ada pada semua di lembaga-lembaga Negara)
3
badan perwakilan politik, dan administrasi negara dapat didefinisikan
sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah.
JOHN M.PFFIFNER DAN ROBERT V.PRESTHUS juga
menekankan bahwa secara menyeluruh administrasi negara adalah suatu
proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijakan-kebijakan
pemerintah, pengarah kecakapan-kecakapan dan teknik-teknik yang tak
terhingga jumlahnya yang memberi arah dan maksud terhadap usaha-
usaha sejumlah besar orang.
FELIX A. NIGRO memberikan suatu deskripsi singkat bahwa
administrasi negara adalah :
1. Adalah suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan.
2. Meliputi ketiga cabang pemerintahan, yaitu legislatif, eksekutif dan
yudikatif, serta hubungan diantara mereka.
3. Mempunyai peranan penting dalam formulasi kebijaksanaan publik
(publik policy) dan merupakan bagian dari proses politik.
4. Dalam beberapa hal berbeda dengan administrasi perusahaan.
5. Sangat berhubungan erat dengan kelompok-kelompok pengusaha dan
individual dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
4
Beberapa unsur yang melekat dalam Administrasi Negara, yakni :
1. Tujuan.
Di dalam administrasi negara terdapat tujuan atau kebijakan yang perlu
ditetapkan untuk dicapai. Bahkan sebelum adanya administrasi negara
maka sudah harus ada tujuan negara yang bersifat ideal yang
diupayakan secara terus menerus untuk dicapai. (lihat tujuan negara
Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945).
2. Kerjasama
Administrasi negara adalah bentuk kerjasama baik manusia maupun
antar lembaga (lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif), baik bersifat
internal maupun eksternal. Kerjasama dalam arti sama-sama bekerja
untuk mencapai tujuan negara.
3. Proses kegiatan
Di dalam administrasi negara terdapat proses kegiatan usaha yang
teratur, pengendalian dan pengawasan pencapaian tujuan.
4. Sarana
Administrasi Negara mempunyai sarana dalam bentuk daya dan dana
(termasuk peralatan) yang digunakan dalam pencapaian tujuan negara.
5
2. Efektivitas
Administrasi negara harus efektif. Dalam arti bahwa tujuan dan sasaran
harus tercapai sesuai dengan rencana semula, atau sesuai kebijakan atau
peraturan yang ada. Lebih berdaya hasil.
3. Efisiensi
Pencapaian tujuan harus diusahakan secara efisien. Yakni administrasi
negara dilaksanakan dengan perbandingan yang terbaik antara hasil dan
pengorbanan.
6
a. Kebijaksanaan tergantung dari analisia yang baik atas keadaan-
keadaan nyata yang ada.
b. Perumusan kebijaksanaan juga harus meliputi usaha untuk
memproyeksi kenyataan-kenyataan sekarang dalam keadaan-
keadaan nanti/masa depan, dengan cara melakukan perkiraan dari
perkembangan yang mungkin terjadi dan dalam penyusunan
berbagai alternatif langkah kegiatan yang mungkin dilalui.
c. Agar suatu program strategis dan teknik kegiatan-kegiatan dapat
disusun, yang berdasarkan hal-hal tersebut diatas (a dan b).
d. Pengambilan keputusan. Bagian ini juga disebut perencanaan.
7
adalah ilmu mengenai kerjasama manusia dalam mencapai tujuan-tujuan
tertentu.
\
8
kebijakan yang ada. Oleh karena itu sekalipun pelayanan itu rugi tetap
akan dilaksanakannya, karena untuk kepentingan umum.
Penjelasan:
10
masyarakat. Mulai dari strategi pembangunan sampai pada soal
implementasi, semuanya merupakan rangkuman tugas dari administrasi
negara yang tidak bisa seselenggarakan secara serentak dengan tingkat
yang sama tingginya.
Prioritas diperlukan untuk mengatur pelayanan terhadap
masyarakat. Administrasi negara mempunyai tugas untuk melaksanakan
pembangunan nasional dalam rangka terwujudnya kesejahteraan
rakyat. Misalnya administrasi negara dihadapkan pada beberapa
sektor pembangunan nasional; sektor politik, sektor pertahanan dan
keamanan sektor sosial budaya dan sektor ekonomi. Sebagai proritas
maka ditetapkanlah sektor tertentu untuk dikembangkan. Pada zaman
Orde Baru, prioritas diletakkan pada bidang ekonomi dalam rangka
untuk mempercepat tingkat kesejahteraan publik, dengan catatan bahwa
sekktor-sektor lainnya tetap dikembangkan dan diberi peluang untuk
berkembang, seperti sektor pendidikan yang diharapkan untuk
meningkatkan sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Karena mempunyai prioritas, administrasi negara
menerima peranggungjawaban moral untuk memberikan apa yang
paling tepat.
Administrasi negara mempunyai ukuran yang tidak terbatas atau
mempunyai kekecualian
11
Manajemen puncaknya adalah politik
Administrasi negara dipimpin oleh pejabat-pejabat politik. Hal
ini berarti bahwa pimpinan tertinggi dari administrasi negara dijabat
oleh pejabat-pejabat yang dipilih atau diangkat berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
Manajemen puncak administrasi negara ini adalah politik,
dimaksudkan bahwa yang menentukan pengambilan keputusan atau
menetapkan kebijakan adalah pejabat-pejabat negara, baik dari legislatif
(DPR) maupun dari eksekutif. Misalnya : Presiden, Menteri, Gubernur,
Bupati, bahkan Camat dan Lurah, semuanya adalah pejabat-pejabat
politik yang diangkat/dipilih dalam waktu-waktu tertentu dapat diganti
apabila masa jabatannya berakhir dan tidak terpilih atau tidak diangkat
kembali. Berdasarkan keputusan-keputusan yang mereka ambil atau
kebijakan-kebijakan yang mereka tetapkan itulah yang selanjutnya
menjadi tugas dan tanggungjawab administrasi negara untuk
dilaksanakannya dan dicapainya melalui proses kegiatan tetentu. Jadi
politik adalah menentukan kebijakan sedang administrasi negara adalah
melaksanakan kebijakan tersebut.
Penampilannya sulit diukur
Apakah yang diselengarakan sudah tepat?, Apakah pelayanan
yang diberikan telah memuaskan?. Kedua pertanyaan yang diarahakan
kepada administrasi negara ini benar-benar sulit untuk dijawab.
Karena bagaimana caranya kita harus mengukur penampilan
administrasi negara. Hal ini disebabkan karena tingkat ketepatan dan
tingkat kepuasan adalah soal yang sangat bersifat subyektif.
Tergantung pada cita rasa, persepsi dan kepentingan masing-masing
sedang pada saat yang sama, kita harus mengakui bahwa segala
12
kegiatan administrasi negara tidaklah semata-mata berdasarkan
perhitungan ekonomi.
Kesulitan dalam mengukur administrasi negara, namaknya
berasal dari dua penyebab pokok :
o Adanya warna politik pada kegiatan administrasi negara
o Luasnya obyek kegiatan administrasi negara yang tidak
terpengaruh oleh ukuran-ukuran obyektif.
Lebih banyak harapan pada Administrasi Negara
Dalam hubungan ini akan terdapat dua standar penilaian. Satu
pihak masyarakat menghendaki administrasi negara berbuat banyak
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dipihak lain administrasi negara
mempunyai kemampuan, keahlian, dana, dan sumber-sumber lain yang
terbatas. Masyarakat banyak menghendaki pejabat-pejabat administrasi
negara seharusnya berbuat melindungi kepentingan orang banyak
(rakyat), bukannya pada satu golongan saja, apalagi jika untuk
kepentingan diri sendiri yang merugikan masyarakat luas. Apalagi jika
sampai hati melakukan perbuatan korupsi dan manipulasi di tempat
kerjanya.
Moral dan etika pejabat-pejabat administrasi negara hendaknya
menunjukkan moral dan etika yang prima. Hukum hendaknya
ditegakkan dan diterapkan kepada semua pihak tanpa pandang bulu.
Dan banyak lagi harapan-harapan masyarakat. Akan tetapi masih
juga didapatkan harapan-harapan sulit dipenuhi oleh aparat atau pejabat
administrasi negara.
13
VII. Aneka Wajah Administrasi Negara
Beberapa pendekatan yang dapat membawa pengertian kita kepada
tentang aneka wajah Administrasi Negara, antara lain:
1. Administrasi Negara sebagai salah satu dari kedua fungsi pemerintahan
yang penting
2. Administrasi Negara sebagai salah satu cabang dari pemerintahan
3. Administrasi Negara beraspek yuridis
4. Administrasi Negara sebagai profesi (profesional)
5. Administrasi Negara sebagai seni dan ilmu
6. Administrasi Negara sebagai suatu proses
Penjelasan :
1. Administrasi Negara sebagai salah satu dari kedua fungsi
pemerintahan yang penting
Dengan pendekatan ini dapat membawa pengertian kita tentang
administrasi negara dengan melihat bahwa dalam suatu negara yang
modern dikenal adanya perbedaan antara funsi-fungsi politik dan
fungsi-fungsi administratif dari pmerintahan.
WOODROW WILSON dan FRANK J.GODNOW mempertegas
adanya perbedaan antara kedua fungsi ini (fungsi politik dan fungsi
administratif dari pemerintahan), yaitu dengan mengeritik tentang
adanya doktrin, “Pemisahan kekuasaan menjadi tiga” (legislatif,
eksekutif dan yudikatif). Selanjutnya keduanya berpendapat bahwa
setiap sistem pemerintahan mempunyai dua fungsi pokok yaitu masing-
masing :
- Fungsi Politik, segala sesuatu yang menyangkut pernyataan kehendak
dari pada negara;
14
- Fungsi Administrasi, segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan kehendak tersebut.
Dengan asas pembagian fungsi ini adalah berarti bahwa golongan
politisi mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijakan (policy making)
dan golongan adminitrator berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
(policy axecuting).
Para politisi menjalankan sebagai legislator, tidaklah benar jika
mereka (politisi) memimpin dan membimbing deparemen pemerintahan
yang bersifat teknis. Begitu juga sebalknya, para administrator
tidaklah benar sekiranya mereka terlibat dalam membuat Undang-
Undang dan hukum, melainkan ia hanya mempunyai fungsi yang
menghusus pada soal-soal administrasi saja, yaitu melaksanakan
terwujudnya kebijakan yang diambil golongan politi, atau
mengimplementasikan peraturan-peraturan dan perundang-undangan.
Namun demikian halnya diantaranya harus ada saling pengertian dan
kerjasama.
Dengan demikian bahwa administrasi negara mempunyai
“wajah” sebagai fungsi, terdiri dari kegiatan dan tindakan-tindakan
untuk melaksanakan kehendak daripada negara, kehendak mana
tercantum dalam kebijakan umum yang telah dirumuskan sebagai hasil
dari fungsi politik.
15
dianggap sebagai kelanjutan atau turunan daripada cabang eksekutif,
akan tetapi bagaimana pun wajarnya, anggapan sedemikian ini
mengabaikan kenyataan bahwa cabang legislatiflah yang menciptakan,
memelihara, dan pada batas tertentu mengawasi departemen
pemerintahan tersebut. Aparatur departmen, biro, jawatan dan dinas-
dinas yang menelan biaya bermiliyar dollar setiap tahun, jelaslah suatu
organisasi administratif yang lain daripada cabang eksekutif dan sudah
selayaknya mendapat tempat dalam konstitusi suatu negara. Organisasi
administrasi ini akan terdiri dari gabungan jabatan-jabatan dimana di
dalamnya berhimpun sekolompok orang-orang yang secara sadar
kesatuan melakukan kegiatan atau tindakan untuk mencapai tujuan
negara. Dalam hal ini administrasi negara mempunyai wajah sebagai
“institusi”.
Administrasi negara bertanggungjawab kepada Presiden baik
Presiden sebagai Kepala Eksekutif maupun Presiden sebagai
Administrator Tertinggi. Di beberapa negara, Administrasi Negara
bertanggungjawab kepada kepada Badan Perwakilan Rakyat dan
bahkan kepada Badan Pengadilan. Karena sifat yang istimewa maka
administrasi negara kadang-kadang dikatakan sebagai cabang keempat
dari pemerintahan negara, disamping cabang-cabang legislatif,
eksekutif dan yudikatif.
16
tugas-tugas dan membatasi wewenang mereka, serta menyediakan alat
hukum bagi warga negara untuk menyanggah/menentang
penyalahgunaan kekuasaan administrasi dan penggunaan kekuasaan
yang melampaui batas.
17
sebagai bagian dari ilmu-ilmu sosial. Administrasi negara sebagai seni
biasanya dimulai dengan praktek-praktek, perasaan-perasaan, terkaan-
terkaan, gambaran-gambaran, dan opini, sedangkan sebagai ilmu
dimulai dengan pengetahuan, percobaan, ramalan-ramalan dan definisi
serta ukuran-ukuran.
Administrasi Negara dianggap sebagai ilmu, (bukan ilmu eksakta,
tetapi bergerak dibidang studi yang mempergunakan metode ilmiah)
18
A
Rakyat
C B
Pelaksana Lembaga
Administrator Legislatif
Pembuat Politik
A. Rakyat
Sumber daripada kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan-tuntutan
diadakannya dinas publik
Pihak yang menerima, menggunakan, menikmati, menilai dinas-
dinas publik
B. Pembuat Politik (Lembaga Legislatif/DPR)
Anggota eksekutif dan legislatif yang dipilih, menilai dan
menentukan kebijakan yang harus dilakukan dalam menenuhi
kebutuhan rakyat
Menciptakan badan-badan administratif dan memeberikan tugas
pelaksanaan kebijakan.
C. Pelaksana (Administrasi negara)
Pegawai-pegawai / pekerja-pekerja yang terorganisir
Menafsirkan /merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan
Melaksanakan kebijakan umum dan memberikan pelayanan.
Proses tersebut besifat siklus dari arah A (Rakyat) ke B ke C,
kemudian terjadi penilaian (feed back), yakni dari Rakyat (A) ke C dan B.
Penilaian itu bisa berarti baik, kurang baik dan tidak baik. Hasil penilaian
itu dijadikan masukan dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan.
19
VIII. KONSEP DASAR BIROKRASI
20
merupakan bentuk yang paling sesuai dengan dunia modern, dengan ciri-
cirinya, :
- prinsip-prinsip hierarkhi
- spesialisasi
- cara kerja yang bersifat rutin,
- disiplin
- penggunan dokumentasi tertulis,
- penempatan orang berdasarkan keahlian (expertise),
- pengangkatan dan penempatan pegawai berdasarkan seleksi dan kriteria
obyektif,
- penggajian tetap
MAX WEBER mengemukakan bahwa : tipe ideal dari suatu birokrasi
adalah harus mempunyai ciri-ciri utama dari struktur birokrasinya sebagai
berikut :
1) Kegiatan-kegiatan reguler yang diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi dibagi dalam cara tertentu sebagai tugas-tugas
jabatan.
Pembagian kerja yang jelas ini memungkinkan untuk dikerjakan tenaga-
tenaga spesialisasi dalam tiap jabatan, dan membuat mereka
bertanggungjawab untuk pelaksanaan tugas-tugasnya secara efektif.
Tingkat spesialisasi yang tinggi menjadi bagian dari pada kehidupan
sosial-ekonomis banyak negara-negara dewasa ini, utamanya negara-
negara maju.
2) Pengorganisasia jabatan-jabatan mengikuti prinsip hierarkhi, yaitu
jabatan yang lebih rendah berada dibawah pengawasan atau pimpinan
daripada jabatan yang lebih tinggi.
21
Setiap pejabat di dalam hierarkhi administratif ini dapat diminta
pertanggungjawabannya oleh atasannya mengenai keputusan atau
kegiatan pejabat yang dibawah pimpinannya.
3) Operasi-operasi atau pelaksanaan kegiatan dikendalikan oleh suatu
sistem peraturan yang konsisten dan pelaksanaan daripada peraturan-
peraturan ini terhadap kejadian atau kasus-kasus tertentu.
Sistem dari standar ataupun peraturan-peraturan ini dimaksudkan untuk
menjamin adanya keseragaman pelaksanaan setiap tugas dan kegiatan
tanpa melihat jumlah orang yang terlibat didalamnya, serta untuk
mengkoorinasi berbagai tugas. Peraturan atau tata cara tersebut juga
memberikan pembatasan wilayah tanggungjawab setiap anggota
organisasi dan hubungan antar mereka.
4) Pejabat yang ideal dalam suatu birokrasi melaksanakan kewajiban
didalam semangat formalistic impersonality (formal non pribadi)
Artinya tanpa adanya perasaan simpati atau tidak simpati. Agar standar-
standar rasional dapat berjalan dalam pelaksanaan kegiatan tanpa
gangguan pertimbangan yang bersifat pribadi, maka suatu pendekatan
yang non-pribadi harus berlaku di dalam organisasi dan terutama
kepada nasabah. Dengan mengesampingkan pertimbangan bersifat
pribadi di dalam urusan jabatan, berarti suatu prakondisi untuk sikap
tidak memihak dan juga untuk efisiensi.
5) Penempatan kerja di dalam organisasi birokrasi didasarkan pada
kualfikasi teknis dan dilindungi terhadap pemberhentian sewenang-
wenang.
Dalam suatu organisasi birokrasi, menempatkan kerja seorang pegawai
didasarkan atas karier. Ada sistem promosi, atas dasar senioritas atau
prestasi atau kedua-duanya
22
6) Pengalaman menunjukkan bahwa tipe birokrasi yang murni dari suatu
organisasi administrasi dilihat dari pengelihatan teknis akan dapat
memenuhi efesiensi. Birokrasi memecahkan masalah organisasi yang
utama, yaitu memaksimalkan efesiensi organisasi. Untuk inilah maka
diperkembangkan spesialisasi dan pengadaan, serta penempatan kerja
pegawai atas dasar kualifikasi teknis.
Karakteristik Birokrasi
Namun demikian, DENNIS H.WRONG merinci ciri-ciri
struktural birokrasi, yang lebih praktis lagi, yakni :
1) pembagian tugas
2) jenjang wewenang
3) peraturan yang terperinci
4) hubungan impersonal diantara pekerja
Birokrasi tidak akan efisien kalau orientasi pertumbuhan karier
memaksa orang selalu ingin mengejar karier itu dengan melupakan unsur
pelayanan organisasi.
BUKU BACAAN
23
Dwiyanto Agus 2006, Reorientasi Ilmu Administrasi Publik dari Government
ke Governance (Kumpulan Tulisan Buku dari Administrasi Negara ke
Administrasi Publik), Gama Press Yogyakarta.
Maret 2021
24
25