Anda di halaman 1dari 20

CAPITA SELEKTA ILMU

ADMINISTRASI
DOSEN : Dr. H. Deddy Pandji Santosa, M.Si

UNIVERSITAS PEMBINAAN
MASYARAKAT INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ILMU ADMINISTRASI

CAPITA SELEKTA ilmu ADMINISTRASI


Oleh:
DR. H. Deddy Pandji Santosa, S.Sos,.M.Si
Program Pascasarjana UPMI Medan
Pengantar
Kegagalan Indonesia untuk segera memakmurkan rakyatnya
membuat heran banyak pihak.
Padahal Indonesia dengan berbagai sumber alamnya (hayati dan
nonhayati sangat menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya
Sebagian besar rakyat indonesia masih mengalami keterpurukan
dan kesenjangan sosial yg cukup tinggi
Belum adanya keadilan dan kesejahteraan
Salahsatu penyebab utamanya adalah dalam hal buruknya tata
kelola /administrasi/manajemen di sektor publik maupun privat
Mismanajemen atau salah urus menjadi faktor utama kegagalan
disemua lini kehidupan bangsa, baik dalam pengelolaan kekayaan
negara, pendapatan negara, anggaran, jasa, perdagangan,
teknologi serta MSDM.

Mata kuliah ini merupakan sebuah Kapita selekta yaitu kumpulan


dari berbagai tulisan berupa teori/definisi dan pemahaman dalam
ruang lingkup Administrasi Publik sebagai referensi kepentingan
ilmiah dan kepentingan sosial kemasyarakatan.
Karena berupa Kapita selekta, terdapat uraian yg kadang-kadang
duplikasi, akan tetapi tetap berkaitan dengan konteks
Administrasi Publik

BAB

PENDAHULUAN

A.

BEBERAPA KONSEP

B.

TEORI ADMINISTRASI NEGARA (PUBLIK)

C.

PERAN ADMINISTRASI PUBLIK

D.

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PUBLIK

A. BEBERAPA KONSEP
B. PEMBAHASAN MENEKANKAN PADA TEORI ADMINISTRASI PUBLIK
C. ADA EMPAT ALASAN PENTING:
Pertama: Pergeseran orientasi administrasi negara yg
menekankan aktivitas negara menjadi oleh, dan untuk publik,
dalam arti bahwa pendekatan tidak lagi kepada negara tetapi
lebih kepada publik
Kedua: Pertimbangan sejarah administrasi publik dalam berbagai
literatur selalu digunakan Administrasi Publik ( Public
Administration) bukan Administrasi Negara ( State
Administration)
Ketiga: Pertimbangan akademis itu sendiri yaitu jangan sampai
berkembang bahwa interpretasi akademik yg hanya didasarkan
oleh makna gabungan kata Administrasi dan Publik, tetapi

pengertian yg lebih mendalam tentang administrasi publik itu


sendiri.
Keempat: Pertimbangan bahwa pembahasannya lebih
menekankan kepada kepentingan publik.

MAKSUD DAN TUJUAN ADMINISTRASI PUBLIK

Administrasi publik dimaksudkan untuk lebih memahami


hubungan pemerintah dengan publik serta meningkatkan
responsibilitas kebijakan terhadap berbagai kebutuhan publik,
dan juga melembagakan praktik-praktik manajerial agar terbiasa
melaksanakan suatu kegiatan dengan efektif, efisien dan
rasional.
Untuk menyamakan persepsi dan interpretasi tentang
administrasi publik perlu diberi definisi sbb:
Secara Etimologi, administrasi berasal dari bahasa Latin (Yunani)
terdiri dari dua kata, yaitu Ad dan Ministrate yg berarti to
serve yg dalam bahasa Indonesia artinya melayani dan atau
memenuhi.
Menurut Dimock&Dimock (1978:15) administrasi berasal dari kata
ad dan minister yg berarti juga to serve, jadi yg dimaksud
dengan administrasi adalah suatu proses pelayanan atau
pengaturan.

Permasalahan pokok: siapa yg harus melayani dan dilayani? Dan


siapa yg harus mengatur dan diatur?
Yang pasti, tidak lain ialah manusia itu sendiri. Dalam hal ini,
ialah manusia sebagai subyek untuk melayani dan manusia

pulalah yg menjadi obyek untuk dilayani. Manusialah yg harus


menjaga keteraturan kehidupan sosialnya dan manusia itu sendiri
yg harus memecahkan seluruh permasalahan kehidupan
sosialnya. Jelasnya manusia berperilaku melayani dan mengatur
dirinya sendiri untuk eksistensi dan tujuan hidupnya, mulai
tingkat individual sampai pada tingkat sosial umumnya.
Dapat dipahami yg menjadi bahan baku administrasi ialah
manusia. Karena manusia merupakan sumber adanya
administrasi. Jadi tujuan administrasi ialah: Semata-mata untuk
kepentingan manusia, khususnya keberadaannya sebagai
makhluk sosial yg bermasyarakat. Konsekuensinya ialah
administrasi bertanggungjawab terhadap kelangsungan
organisasi dengan segala kegiatan mulai merencanakan sampai
evaluasi demi tujuan yg telah ditetapkan sebelumnya secara
efisien dan efektif.

Jadi, administrasi ialah suatu fenomena sosial, dan hidup subur di


dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Di dalam tingkat
kehidupan demikian individu mempunyai peranan penting dalam
suatu sistem, untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, setiap
individu berfungsi sebagai sumber daya publik, sekaligus sumber
daya administrasi
Herbert A. Simon (1999:3), mendefinisikan administrasi sebagai
kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuantujuan bersama.
Leonard D. White (1999), mendefinisikan administrasi adalah
sebagai suatu proses yg umum ada pada usaha kelompokkelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun
militer, baik dalam ukuran besar maupun kecil.

Dwight Waldo (1971) mendefinisikan administrasi adalah suatu


daya upaya yg kooperatif, yg mempunyai tingkat rasionalitas yg
tinggi.
Dimock & Dimock (1992:20), mengatakan bahwa administrasi
adalah suatu ilmu yg mempelajari apa yg dikehendaki rakyat
melalui pemerintah, dan cara mereka memperolehnya.
Administrasi juga mementingkan aspek-aspek konkrit dari
metode-metode dan prosedur-prosedur manajemen.
S.P Siagian (2004:2), mendefinisikan administrasi sebagai
keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau
lebih yg didasarkan atas rasionalitas tertentu mencapai tujuan yg
telah ditentukan sebelumnya.
The Liang Gie (1993:9), mendefinisikan administrasi adalah
rangkaian kegiatan terhadap pekerjaan yg dilakukan oleh
sekelompok orang di dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.

Definisi Publik
Publik pada dasarnya berasal dari bahasa inggris Public, yg
berarti Umum, rakyat umum, orang banyak dan rakyat. Kata
publik diterjemahkan oleh beberapa kalangan berbeda-beda
sebagaimana kepentingan mereka.
Misalnya kata Public Administration diterjemahkan menjadi
Administrasi Negara. Pertanyaan yg timbul ialah: apakah
public itu sama dengan negara?. Kalau public sama dengan
negara maka public administration sama dengan state
administration. Padahal secara konseptual cakupan state
lebih luas daripada public.
Frederickson (1997:46), menjelaskan konsep public dalam lima
perspektif, yaitu: 1).Publik sebagai kelompok kepentingan, yaitu

publik dilihat sebagai manifestasi dari interaksi kelompok yg


melahirkan kepentingan masyarakat.

2).publik sebagai pemilih yg rasional, yaitu masyarakat terdiri


atas individu-individu yg berusaha memenuhi kebutuhan dan
kepentingan sendiri,
3).Publik sebagai perwakilan kepentingan masyarakat, yaitu
kepentingan publik diwakili melalui suara.
4).Publik sebagai konsumen, yaitu konsumen sebenarnya tidak
terdiri dari individu-individu yg tidak berhubungan satu sama
lain, namun dalam jumlah yg cukup besar mereka menimbulkan
tuntutan pelayanan birokrasi. Karena itu posisinya juga dianggap
sebagai publik
5).Publik sebagai warga negara, yaitu warga negara dianggap
sebagai publik karena partisipasi masyarakat sebagai
keikutsertaan warga negara dalam seluruh proses
penyelenggaraan pemerintahan dipandang sebagai sesuatu yg
paling penting.
Definisi Administrasi Negara (Publik

Konsep administrasi publik di Indonesia pada dasarnya bukanlah


konsep yg baru, karena administrasi publik tsb sudah ada sejak
dari dulu, hanya para pakar mengganti istilah administrasi publik
menjadi administrasi negara. Begitupula buku-buku asing,
misalnya yg berjudul Public Administration diganti menjadi
Administrasi Negara.
Chandler & Plano dalam Keban (2004:3), mengatakan bahwa
Administrasi Publik adalah:Proses dimana sumberdaya dan
personel publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk

memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengelola


(manage) keputusan-keputusan dalam kebijakan publik.
Selanjutnya Chandler&Plano menjelaskan Administrasi publik
merupakan seni dan ilmu ( art and science) yg ditujukan untuk
mengatur public affairsdan melaksanakan berbagai tugas yg
ditentukan.

Administrasi publik sebagai disiplin ilmu bertujuan untuk


memecahkan masalah publik melalui perbaikan-perbaikan
terutama dibidang organisasi, sumber daya manusia dan
keuangan.
Marshall E. Dimock, Gladys O. Dimock dan Louis W. Koenig (1960),
menjelaskan bahwa administrasi publik adalah kegiatan
pemerintah di dalam melaksanakan kekuasaan politiknya.
Jhon M. Pfiffner dan Robert V. Presthus (1960:4), mendefinisikan
administrasi publik, adalah:
1). Meliputi implementasi kebijakan pemerintah yg telah
ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik,
2). Koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk
melaksanakan kebijakan pemerintah.
3). Suatu proses yg bersangkutan dengan pelaksanaan
kebijakan-kebijakan pemerintah, pengarahan kecakapan dan
teknik-teknik yg tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah
dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

Felix A. Nigro dan L.Loyd G. Nigro ( 1970:21), mendefinisikan


Administrasi publik adalah:
1). Suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan

2). Meliputi tiga cabang pemerintahan : Eksekutif; Legislatif;


Yudikatif, serta hubungan diantara mereka
3). Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan
pemerintah, dan karenanya merupakan sebagian dari proses
politik
4). Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok
swasta dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada
masyarakat
5). Dalam beberapa hal berbeda pada penempatan pengertian
dengan administrasi perseorangan
Dwight Waldo (1970) Mendefinisikan Administrasi publik adalah :
Manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan
peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.
Nicholas Henry (1988), mendefinisikan administrasi publik adalah
suatu kombinasi yg kompleks antara teori dan praktik,dengan
tujuan mempromosi pemahaman terhadap pemerintah dalam
hubungannya dengan masyarakat yg diperintah, dan juga
mendorong kebijakan publik agar lebih responsif terhadap
kebutuhan sosial. Administrasi publik berusaha melembagakan
praktik-praktik manajemen agar sesuai dengan nilai efektivitas,
efisiensi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara lebih
baik.
David H. Rosenbloom (2005), menunjukkan bahwa: Administrasi
publik merupakan pemanfaatan teori-teori dan proses-proses
manajemen, politik dan hukum untuk memenuhi keinginan
pemerintah dibidang legislatif, eksekutif, dalam rangka fungsifungsi pengaturan dan pelayanan terhadap masyarakat secara
keseluruhan atau sebagian.

Dari beberapa definisi administrasi publik diatas, dapat dipahami


bahwa: Administrasi publik adalah kerjasama yg dilakukan oleh
sekelompok orang atau lembaga dalam melaksanakan tugastugas pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan publik secara
efisien dan efektif.
Dengan mengemukakan beberapa pendapat para ahli, jelaslah
bahwa betapa sulitnya merumuskan definisi yg singkat tentang
administrasi publik. Memang di negara-negara maju, dimana
administrasi publik telah berkembang dan sangat maju, sehingga
administrasi publik meliputi banyak kegiatan-kegiatan
pemerintah atau negara. Misalnya administrasi kepegawaian
negara, administrasi keuangan negara, administrasi perkantoran
pemerintah, administrasi perbekalan, administrasi perpajakan dll.
Definisi Teori
Pada dasarnya pengetahuan diperoleh melalui pendekatan ilmiah,
yaitu melalui penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dan
dibangun atas teori tertentu. Sedangkan yg dimaksud teori
menurut para pakar dapat dilihat sbb:
Kerlinger (1973:14), mendefinisikan Teori adalah serangkaian
Konstruk (konsep), batasan dan proposisi, yg menyajikan suatu
pandangan sistematis tentang fenomena dengan fokus hubungan
dengan merinci hubungan-hubungan antar variabel, dengan
tujuan menjelaskan dan memprediksikan gejala itu.
Masri Singarimbun & Sofyan Effendi ( 1995:37), Teori adalah
serangkaian asumsi, proposisi, konstuk, definisi dan proposisi
untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
Tjokroamidjojo & Mustopadidjaja (1990:12), Teori adalah sebagai
ungkapan mengenai hubungan kausal yg logis di antara berbagai

gejala atau di antara perubahan ( variabel) dalam bidang


tertentu, sehingga dapat dipergunakan sebagai kerangka berpikir
( frame of thinking) dalam memahami serta menanggapi
permasalahan yg timbul di dalam bidang tsb.
Prajudi Atmosudirdjo (2003:28), Teori adalah merupakan suatu
pendapat ( opinion, view) yg diperoleh melalui pemikiran rasional
menurut suatu prosedur atau proses tertentu yg disebut orang
prosedur akademik atau prosedur ilmiah ( scientific method)
oleh karena melalui langkah-langkah tertentu yg logis rasional.
Babbie dalam Sudjana (1992:8), Teori adalah penjelasan
sistematis tentang suatu fakta dan atau hukum yg berhubungan
dengan aspek kehidupan.
Wahyuni (1994:20), mendefinisikan Teori sebagai suatu himpunan
konsep, definisi, dan proposisi yg berhubungan secara sistematis,
yg dibangun untuk menjelaskan dan meramalkan suatu
fenomena.

Untuk mengenal Teori, menurut Moh. Nazir (1985) ada tiga hal :
1. Teori adalah seperangkat proposisi yg terdiri dari konstruk yg
sudah didefinisikan secara luas dan dengan hubungan unsurunsur dalam seperangkat proposisi tersebut secara jelas
2. Teori menjelaskan hubungan antara variabel atau antar
konstruk sehingga pandangan yg sistematik dari fenomenafenomena yg diterangkan oleh variabel dengan jelas kelihatan.
3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan
variabel mana berhubungan dengan variabel yg lainnya.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yg
dimaksud teori adalah Pernyataan atau konsep yg telah diuji
kebenarannya melalui riset.

Kandungan Teori
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa teori dapat
digunakan untuk menganalisis, menjelaskan dan menerangkan
suatu fenomena tertentu. Analisis dan penjelasan yg dilakukan
bukanlah sekedar penjelasan yg berdasarkan perasaan,
prasangka atau akal sehat, melainkan penjelasan yg rasional atau
bersifat ilmiah. Dalam hal teori administrasi, yg diterangkan,
dijelaskan dan dianalisis adalah fenomena administasi.
Teori dapat dikatakan baik apabila mampu menjelaskan fenomena
dengan tegas. Penjelasan yg diberikan harus sederhana atau
tidak berbelit-belit. Kemudian teori harus mempunyai daya ramal
yg tajam.
Kandungan teori menurut Singarimbun & Effendi ( 1995:37)
adalah: 1). Teori adalah serangkaian proposisi antar konsepkonsep yg saling berhubungan. 2). Teori menerangkan secara
sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan
hubungan antar konsep. 3). Teori menerangkan fenomena
tertentu dengan cara menentukan konsep mana yg berhubungan
dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.

Bentuk Teori
Bentuk Teori menurut Prajudi Atmosudirdjo (2003:29), terdapat 6
(enam) yaitu sbb:
1. Bentuk Definisi: yaitu merupakan suatu rumusan singkat dan
lengkap tentang sesuatu yg bersifat sederhana atau dapat
disederhanakan menampilkan pokoknya atau intinya saja. Pada
umumnya yg dapat didefinisikan adalah benda atau suatu yg

kongkrit, yg secara langsung dapat dijangkau oleh pancaindra.


Abstrak bukan tidak mungkin didefinisikan, hanya tidak lengkap
atau tidak tuntas.
2. Bentuk Tesis: yaitu suatu teori khusus, suatu pendapat tentang
suatu problem atau suatu hal yg khas atau baru yg telah
diperoleh mulai kajian (studi) ilmiah. Tesis tidak berlaku secara
umum.
3. Bentuk Deskriptif: yaitu suatu teori yg merupakan pendapat
seorang sarjana setelah mengadakan studi riset ilmiah yg
dirumuskan dengan kata-kata, sedangkan definisi digambarkan
atau dilukis. Deskripsi mengenai suatu benda, keadaan, kondisi
atau situasi disusun dengan menggunakan terminologi yg berlaku
sehingga dapat dipahami oleh rekan-rekan se ilmuwan.
4. Bentuk Eksplisit: yaitu suatu teori yg menjelaskan hal-ihwal
atau duduk perkara suatu fenomena atau seperangkat fenomena(
tatanan, tata kaitan, perilaku) setelah dikaji atau diteliti secara
ilmiah.
5. Bentuk Normasi: adalah suatu teori yg menetapkan syaratsyarat, kriteria atau standar yg harus dipenuhi oleh sesuatu
untuk dapat disebut (diberi nama atau identitas) sebagaimana yg
dikehendaki
6. Bentuk Prinsip: adalah suatu teori yg menjelaskan, terkadang
menentukan, duduk perkara atau suatu tata hubungan antara
orang dan orang, orang dan benda, orang-benda-orang, orangbenda-hak orang- kewajiban- dan sebagainya.

Fungsi Teori : Menurut Walter L. Wallace (1994:77), ada


dua:

1. Menjelaskan generalisasi empiris yg telah diketahui, yakni


meringkaskan masa lalu suatu ilmu.
2. Meramalkan generalisasi empiris yg masih belum diketahui,
yakni mengarahkan masa depan suatu ilmu

Fungsi Teori menurut Prajudi Atmosudirdjo (2003:28), ada tiga,


taitu: (1). Teori merupakan rumusan dari pada ilmu pengetahuan
lengkap (understanding and knowledge) kita tentang
sesuatu

( thing).

(2). Teori merupakan semacam pedoman atau pegangan


(guidence) di dalam menghadapi praktik-praktik dalam
lingkungan sehari-hari.
(3). Teori merupakan bahan pendidikan (learning material) untuk
mentransfer knowledge, mendidik membuat sadar ( awareness),
memahami (understand) dan melatih untuk mendapatkan (skill)
kepada orang lain. Tanpa Teori kita tidak bisa mendidik seseorang
untuk memahami dan mengerjakan sesuatu secara logis dan
rasional.
Berdasarkan berbagai penjelasan yg telah dikemukakan, perlu
menampilkan bagan proses membangun teori sampai kepada
lahirnya ilmu yg dipayungi oleh paradigma sebagai kerangka
pemikiran

B. Teori Administrasi Publik


Teori Administrasi menjelaskan upaya-upaya untuk
mendefinisikan fungsi universal yg dilakukan para pemimpin dan
asas-asas yg menyusun praktik kepemimpinan yg baik.
Penyumbang utama Teori Administrasi ialah seorang Industrialis
Perancis bernama Henry Fayol. Karena itu, setiap pemikiran

tentang Administrasi dan Manajemen selalu diawali dari


pemikiran Henry Fayol ( 1841-1925), dan Frederick Winslow Taylor
( 1856-1916).
Henry Fayol disebut sebagai bapak administrasi ( father of
modern operational management theory), sedangkan Taylor
disebut sebagai bapak Manajemen ilmiah ( Father of Scientific
management).
Fayol memberikan sumbangan besar bagi pemikiran administrasi
dan manajemen yaitu: (1) Aktivitas organisasi, (2). Fungsi atau
tugas pimpinan, (3). Prinsip-prinsip administrasi atau manajemen
Prinsip-prinsip Administrasi
Selanjutnya Fayol dalam Robbins (2001:380) mengemukakan
prinsip-prinsip administrasi sbb:
1. Pembagian pekerjaan, prinsip ini sama dengan pembagian
tenaga kerja menurut Adam Smith, spesialisasi meningkatkan
hasil yg membuat tenaga kerja lebih efisien.
2. Wewenang; Manajer harus memberi perintah, wewenang akan
membuat mereka melakukan dengan baik.
3. Disiplin; Tenaga kerja harus membantu dan melaksanakan
aturan yg ditentukan organisasi.
4. Kesatuan komando; Setiap tenaga kerja menerima perintah
hanya dari yg berkuasa
5. Kesatuan arah; Beberapa kelompok aktivitas organisasi yg
mempunyai tujuan yg sama dapat diperintah oleh seorang
manajer menggunakan satu rencana.
6. Mengalahkan kepentingan individu untuk kepentingan umum.
Kepentingan setiap orang, pekerja atau kelompok pekerja tidak
dapat diutamakan dari kepentingan organisasi secara
keseluruhan.

7. Pemberian upah; Pekerja harus dibayar dengan upah yg jelas


untuk pelayanan mereka
8. Pemusatan; Berhubungan pada perbandingan yg mana
mengurangi keterlibatan dalam pengambilan keputusan
9. Rantang kendali; Garis wewenang dari manajemen puncak pada
tingkatan di bawahnya merepresentasikan rantai skalar
10. Tata tertib; Orang dan bahan-bahan dapat ditempatkan dalam
hal yg tepat dan dalam waktu yg tepat.
11. Keadilan; Manajer dapat berbuat baik dan terbuka pada
bawahannya
12. Stabilitas pada jabatan personal, perputaran yg tinggi
merupakan ketidakefisienan.
13. Inisiatif; Tenaga kerja yg menyertai untuk memulai dan
membawa rencana yg akan menggunakan upaya pada tingkat
tinggi.
14. Rasa persatuan; Kekuatan promosi tim akan tercipta dari
keharmonisan dan kesatuan dalam organisasi.

Herbert Simon (2004:68), membagi empat prinsip administrasi:


1. Efisiensi administrasi dapat ditingkatkan melalui spesialisasi
tugas di kalangan kelompok.
2. Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan anggota kelompok di
dalam suatu hirarkhi yg pasti.
3. Efisiensi administrasi dapat ditingkatkan dengan membatasi
jarak pengawasan pada setiap sektor di dalam organisasi
sehingga jumlahnya menjadi kecil
4. Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan mengelompokkan
pekerjaan, untuk maksud-maksud pengawasan berdasarkan :
tujuan, proses, langganan, tempat

Fokus utama teori Administrasi menurut Fayol dalam Adam Kuper


& Jessica Kuper (2000:605),
adalah penentuan tipe spesialisasi dan hirarki yg paling
mengoptimalkan efisiensi organisasi. Teori administrasi dibangun
atas empat pilar utama yaitu:
1. Pembagian tenaga kerja,
2. Proses skala dan fungsional,
3. Struktur organisasional,
4. Rentang kendali ( span of control).

Teori administrasi menurut William L. Morrow (2004)


1. Teori Deskriptif: adalah teori yg menggambarkan apa yg nyata
terjadi dalam suatu organisasi dan memberikan postulat
mengenai faktor-faktor yg mendorong orang berperilaku.
2. Teori Perspektif: adalah teori yg menggambarkan di dalam arah
kebijakan publik, dengan mengeksploitasi keahlian birokrasi
3. Teori Normatif: Pada dasarnya teori mempersoalkan peranan
birokrasi, apakah peranan birokrasi dipandang di dalam
pengembangan kebijakan dan pembangunan politik ataukah
peranan birokrasi seharusnya dimantapkan, diperluas atau
dibatasi.
4. Teori Asumtif: Adalah teori yg memusatkan perhatiannya pada
usaha-usaha untuk memperbaiki praktik administrasi
5. Teori Instrumental: adalah teori yg bermaksud untuk
melakukan konseptualisasi mengenai cara-cara untuk
memperbaiki teknik manajemen, sehingga dapat dibuat sasaran
kebijakan secara lebih realistis.

Teori administrasi menurut Stephen P. Robbins (2004)


1. Teori Hubungan Manusia: Teori ini semula dirintis oleh Elton
Mayo, pengembangan teori Mayo bermaksud untuk menguji
hubungan antara produktivitas dengan lingkungan fisik, namun
yg dihasilkan ternyata bertentangan dengan apa yg Mayo
ramalkan.
2. Teori Pengambilan Keputusan: Dalam proses pengambilan
keputusan para pemikir menyarankan dipergunakannya statistik,
model optimasi, model informasi dan simulasi
3. Teori Perilaku: Teori perilaku sebenarnya bermaksud untuk
mengintegrasikan semua pengetahuan mengenai anggota
organisasi, struktur dan prosesnya.
4. Teori Sistem: Dalam teori ini organisasi dipandang sebagai
suatu sistem yg menampilkan karakteristiknya sebagai penerima
masukan, pengolah, dan penghasil.
5. Teori Kontingensi: Teori ini dipergunakan pada pengembangan
struktur organisasi yg dirancang agar secara optimal dapat
mengadaptasi teknologi dan lingkungan.

Teori Administrasi menurut K.Bailey dalam Nicholas Henry


(1988:31-34)
Mengemukakan empat kategori teori administrasi publik, setiap
kategori teori mempunyai pusat perhatian yg berbeda satu sama
lain.
1. Teori Deskriptif
2. Teori Normatif
3. Teori Asumtif
4. Teori Instrumen

Ke empat teori Bailey tsb secara bersama-sama membentuk tiga


pilar administrasi publik:
1. Perilaku organisasi dan perilaku orang dalam organisasi
kemasyarakatan
2. Teknologi manajemen, kepentingan umum dalam hubungannya
dengan pilihan etika seorang individu dan berbagai masalah
kemasyarakatan

Selanjutnya Herbert A. Simon (2004:26), mengatakan:


Teori administrasi pada hakekatnya menyangkut batas-batas
aspek perilaku manusia yg rasional dan yg tidak rasional. Teori
administrasi menurut Simon adalah secara khas juga merupakan
teori rasionalitas yg diharapkan dan terbatas teori mengenai
perilaku manusia yg mementingkan kepuasan karena ia tak
memiliki kecerdasan untuk berusaha mencapai titik maksimum.
Jadi dapat dikatakan bahwa: Teori Administrasi Publik adalah
serangkaian konsep yg berhubungan dengan kepublikan yg telah
diuji kebenarannya melalui riset, dalam hal pencapaian tujuan
secara efisien dan efektif.

C. Peran Administrasi Publik


Peran Administrasi Publik dalam suatu negara sangat vital.
Menurut pendapat Karl Polangi dalam Keban (2004:15) bahwa:
Kondisi ekonomi suatu negara sangat tergantung kepada
dinamika Administrasi publik.
Frederick A. Cleveland menjelaskan: Peran administrasi publik
sangat vital dalam membantu memberdayakan masyarakat dan
menciptakan demokrasi

Gray (1989:15-16) menjelaskan peran administrasi publik dalam


masyarakat sbb:
1) Administrasi publik berperan menjamin pemerataan distribusi
pendapatan nasional kepada masyarakat miskin secara
berkeadilan
2) Administrasi publik melindungi hak-hak masyarakat atas
pemilikan kekayaan, serta menjamin kebebasan bagi masyarakat
untuk melaksanakan tanggungjawabnya atas mereka sendiri
dalam bidang kesehatan, pendidikan dll.
3) Administrasi publik berperan melestarikan nilai-nilai tradisi
masyarakat yg sangat bervariasi itu dari generasi ke generasi
berikutnya

D. Ruang Lingkup Administrasi Publik


Nicholas Henry (1995), memberikan rujukan tentang ruang
lingkup administrasi publik yg dapat dilihat dari topik-topik yg
dibahas selain perkembangan ilmu administrasi publik itu sendiri,
antara lain:
1). Organisasi publik, pada prinsipnya berkenaan dengan modelmodel organisasi dan perilaku birokrasi.
2). Manajemen Publik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu
manajemen, evaluasi program dan produktivitas, anggaran publik
dan manajemen sumber daya manusia, dan
3). Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap
kebijakan publik dan implementasinya, privatisasi, administrasi
antar pemerintahan dan etika birokrasi

Dimock & Dimock (1992:26) membagi empat komponen


administrasi publik yaitu:

1. Apa yg dilakukan pemerintah : pengaruh kebijakan dan


tindakan-tindakan politis, dasar-dasar, wewenang, lingkungan
kerja pemerintah, penentuan tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan
administratif yg bersifat ke dalam.
2. Bagaimana pemerintah mengatur organisasi, personalia, dan
pembiayaan usaha-usahanya: struktur administrasi dari segi
formalnya.
3. Bagaimana para administrator mewujudkan kerja sama
(teamwork), Aliran dan proses administrasi dalam pelaksanaan,
dengan titik berat pada pimpinan, tuntutan, koordinasi,
pelimpahan wewenang, hubungan pusat dengan baian-bagian,
pengawasan, moril, hubungan masyarakat dsb.
4. Bagaimana pemerintah tetap bertanggungjawab baik mengenai
pengawasan dalam badan-badan eksekutif sendiri, dan yg lebih
penting lagi mengenai pengawasan oleh badan-badan perwakilan
rakyat, badan-badan yudikatif dan berbagai badan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai