Anda di halaman 1dari 6

Nama : SITI NURJANAH

Kelas : 1C
Jurusan : Administrasi Negara

A. PENGERTIAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK/NEGARA

Secara terminologi Faried Ali (2011) apa yang disebut “Administrasi” adalah mengurus,
mengatur, mengelola. Jika dibutuhkan oleh awalan ‘pe’ dan akhiran ‘an’ pada setiap arti, maka semuanya
mengandung maksud adanya keteraturan dan pengaturan sebab yang menjadi sasaran dari penguasaan,
pengelolaan dan apalagi pengaturan adalah terciptanya keteraturan dalam susunan dan pengaturan
dinamikanya. Mengurus dan pengurusan diarahkan pada penciptaan keteraturan, sebab pengurusan
yang teratur menghasilkan pencapaian tujuan yang tepat atau pada tujuan yang diinginkan. Mengatur
dan pengaturan tentunya diarahkan pada penciptaan keteraturan. Jika mengatur diarahkan pada
kegiatan yang diinginkan, maka pengaturan diarahkan pada penciptaan ketertiban. Demikian pula
dengan mengelola dan pengelolaan.
Secara etimologis Silalahi (2007) istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata
administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of
Current English (1974) dalam Silalahi (2007), bahwa kata to administer diartikan sebagai to manage
(mengelola) atau to direct (menggerakkan). Kata administrasi juga dapat berasal dari bahasa Belanda
dari kata administratie yang mempunyai pengertian yang mencakup stelselmatige verkrijging en
verwerking van gegeven (tatausaha), bestuur (manajemen dari kegiatan-kegiatan organisasi), dan
beheer (manajemen dari sumber daya, seperti finansial, personel, gudang).
Administrasi Publik (Inggris: Public Administration) atau Administrasi Negara adalah suatu
bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga
legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan
publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur
penyelenggara negara. Secara sederhana, administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana pengelolaan suatu organisasi publik. Meskipun sama-sama mengkaji tentang organisasi,
administrasi publik ini berbeda dengan ilmu manajemen: jika manajemen mengkaji tentang pengelolaan
organisasi swasta, maka administrasi publik mengkaji tentang organisasi publik/pemerintah, seperti
departemen-departemen, dan dinas-dinas, mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat pusat. Kajian ini
termasuk mengenai birokrasi; penyusunan, pengimplementasian, dan pengevaluasian kebijakan publik;
administrasi pembangunan; ke pemerintahan daerah; dan good governance. Administrasi adalah usaha
dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.
(Dimock, 1992) menyampaikan bahwa administrasi publik adalah bagian dari administrasi
secara umum dan memiliki jangkauan yang lebih luas. Dimana administrasi publik mempelajari ilmu
pengetahuan mengenai lembaga terkecil seperti keluarga hingga perserikatan bangsa-bangsa disusun,
digerakkan dan dijalankan. Administrasi publik sebagai penentu kebijaksanaan suatu negara karena
administrasi merupakan bagian dari ilmu politik. oleh karenanya, administrasi publik memiliki dua
syarat jika hendak dipelajari. Syarat yang pertama yaitu mengetahui tentang administrasi umum. Kedua
yaitu mengakui bahwa banyak masalah administrasi publik yang timbul dalam politik. (Dimock, 1992)
juga menambahkan bahwa administrasi publik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari apa yang
diinginkan oleh rakyat melalui pemerintah serta cara mereka memperoleh hal tersebut. Maka dari itu
ilmu administrasi publik tidak hanya sebatas apa yang dilakukan oleh pemerintah melainkan juga
bagaimana untuk memenuhinya.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh (Thoha, 1997) menyampaikan bahwa administrasi
publik diturunkan oleh ibu administrasi dan ayah politik. Dengan adanya hal tersebut maka kegiatan
administrasi yang dilakukan dalam lingkungan politik atau negara atau pemerintah merupakan
administrasi publik. Selanjutnya, Robbins (1983) juga menyampaikan bahwa administration in the
universal process of vilocioncy getting activities completed with and through other people (administrasi
merupakan proses keseluruhan dari suatu aktivitas pencapaian sebuah tujuan secara efisien dan melalui
orang lain).
(Waldo, 1971) juga berpendapat bahwa administrasi publik merupakan sebuah organisasi dan
manajemen manusia pada pemerintahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu,
administrasi publik sebagai seni serta ilmu mengenai manajemen guna mengatur semua urusan negara.
disisi lain, (Pamudji, 1986) mengutip Pffiner dan Presthus menyampaikan bahwa administrasi publik
sebagai “in sum, public administration is a process concerned with carrying out public policies, and
compassing innumbrable skill and technique with give order and purpose to the efforts to lage number
of people”.
Pendapat (Siagian, 1994) mengenai administrasi publik merupakan seluruh proses suatu
kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terlibat dalam usaha kerjasama untuk mencapai
tujuan yang hendak dicapai. Selain itu, (Handayaningrat, 1985) juga menyampaikan administrasi sebagai
“a process common to all group effort public or private, civil or military, large scale or small scale..” yang
artinya sebuah proses yang umum terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau
militer, usaha besar atau kecil serta lain sebagainya. (Handayaningrat, 1985) dalam Simon
menyampaikan bahwa administrasi publik sebagai “administration as the activities of groups
cooperating to accomplish common goals” artinya administrasi publik adalah sebuah aktivitas kelompok
yang melakukan kerjasama guna mencapai tujuan bersama. (Tjokroamidjojo, 1978) menyampaikan hal
yang sama mengenai administrasi publik yaitu ilmu yang berkenaan dengan kerja sama antar individu
untuk mencapai tujuan tertentu. (Bunyamin, 1991) juga menyampaikan bahwa administrasi merupakan
cakupan proses penentuan arah, tujuan, sasaran dan norma-norma yang bersifat menyeluruh.
Untuk menjelaskan administrasi publik ada satu konsep yang terbaik yaitu konsep administrasi
publik sebagai sebuah proses. (Dimock, 1992) menyampaikan bahwa administrasi Publik “a process, it is
all the steps taken between the turn enforcement agency assumes jurisdiction and the last brick is
placed” artinya administrasi negara sebagai proses administrasi yang mencakup seluruh langkah yang
diambil antara badan pelaksana dengan penerima kewenangan dan saat batu terakhir diletakkan.
Dengan adanya pendapat diatas, sebagai suatu proses. Administrasi publik mencakup keseluruhan
proses kegiatan dari menentukan tujuan hingga penyelenggara mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Namun, administrasi publik memiliki banyak makna tergantung dari segi pandangan yang digunakan.
Berbagai definisi administrasi publik diatas, dapat dikatakan bahwa administrasi publik adalah
rangkaian kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam melaksanakan tugas pemerintahan
untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik secara efektif dan efisien. Serta yang menjadi tugas
utama dari administrasi publik adalah merencanakan dan merumuskan kebijakan politik dan kemudian
melaksanakannya. Oleh sebab itu, terdapat tiga makna mengenai administrasi publik sebagai berikut:
1. Administration of public, dapat menunjukkan peran pemerintah sebagai agen tunggal yang memiliki
kekuasaan atau sebagai regulator yang selalu aktif dalam mengatur serta mengambil sebuah
keputusan. Pada makna ini masyarakat dianggap sebagai masyarakat yang pasif dan menuruti
kehendak pemerintah.
2. Administration for public, dalam hal ini menunjukkan bahwa pemerintah lebih yang artinya
pemerintah memiliki peran dalam melaksanakan pelayanan publik. Pemerintah bersifat responsif
dan lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. pemerintah juga lebih memahami cara yang
terbaik untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
3. Administration by public, adalah sebuah konsep yang orientasinya kepada pemberdayaan
masyarakat. kemandirian dan kemampuan masyarakat lebih diutamakan. Pada proses ini
pemerintah lebih berupaya untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk mengatur
kehidupannya tanpa terus bergantung kepada pemerintah.
Lima tugas pemerintah negara sebagai pelaksana administrasi publik sebagai berikut:
1. Menegakkan peraturan dan kesatuan nasional serta teritorial.
2. Mengembangkan kebudayaan nasional diatas kebudayaan kesukuan dan kedaerahan.
3. Pemerintahan:
a. Pengaturan perundang-undangan
b. Pembinaan masyarakat negara
c. Kepolisian
d. Peradilan
4. Administrasi Publik
5. Bisnis atau niaga.
Peran Administrasi Publik
Peran administrasi publik dalam suatu negara sangat vital. Hal ini dapat dilihat dari pendapat
Karl Polangi dalam Keban (2004:15) mengatakan bahwa kondisi ekonomi suatu negara sangat
tergantung kepada dinamika administrasi publik. Selanjutnya Frederik A. Cleveland dalam Keban
menjelaskan bahwa peran administrasi publik sangat vital dalam membantu memberdayakan
masyarakat dan menciptakan demokrasi. Menurut beliau, administrasi publik diadakan untuk
memberikan pelayanan publik dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat setelah pemerintah
meningkatkan profesionalismenya, menerapkan teknik efisiensi dan efektivitas, dan lebih
menguntungkan bagi pemerintah manakala dapat mencerahkan masyarakat untuk menerima dan
menjalankan sebagian dari tanggung jawab administrasi publik tersebut, sehingga apa yang disebut
"organized democracy". Pendapat Cleveland yang diungkapkan beberapa puluh tahun lalu silam
nampaknya sejalan dengan pendapat Janet V. Denhardt dan Robert B. Denhardt (2003:xi), yang melihat
bahwa administrasi publik, melalui pelayanan-pelayanan publiknya dapat menciptakan demokrasi.
Gray (1989:15-16), menjelaskan peran administrasi publik dalam masyarakat sebagai berikut:
(1) Administrasi publik berperan menjamin pemerataan distribusi pendapatan nasional kepada
kelompok masyarakat miskin secara berkeadilan, (2) Administrasi publik melindungi hak-hak
masyarakat atas pemilikan kekayaan, serta menjamin kebebasan bagi masyarakat untuk melaksanakan
tanggung jawab atas diri mereka sendiri dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan bagi
kelompok masyarakat lanjut usia, (3) Administrasi publik berperan melestarikan nilai-nilai tradisi
masyarakat yang sangat bervariasi itu dari generasi ke generasi berikutnya, serta memberikan jaminan
dan dukungan sumber-sumber sehingga nilai-nilai tersebut mampu tumbuh dan berkembang sesuai
tuntutan perubahan zaman, serta dapat terus hidup bersama secara damai, serasi dan selaras dengan
budaya lain di lingkungannya.
Keban (2004:15), menjelaskan bahwa peran administrasi publik dapat diamati secara jelas dari
dinamika pengaturan dan perubahan jenis departemen, penempatan menteri dan semua jajaran dalam
jabatannya, pengaturan persyaratan jabatan, mekanisme pengangkatan/ pemilihan dan pemberhentian
para gubernur, bupati dan walikota, serta semua sekretaris daerah, kepala dinas, kepala badan dan
kepala kantor pada tingkat lokal. Peran tersebut dapat dirasakan ketika kualitas para birokrat kunci atau
eksekutif seperti, menteri dan semua pejabat eselon yang ada dipusat atau di daerah tidak memadai,
penggantian struktur dan fungsi birokrasi mulai dari pusat sampai di daerah secara tidak responsif.
Pengaruh negatif yang paling dirasakan terjadi ketika berbagai kesalahan dalam pengaturan struktur
organisasi publik, proses manajemen dan kebijakan publik yang kurang rasional, serta rendahnya etika
dan moral birokrat. Pada umumnya di negara berkembang peran negatif administrasi publik masih
tampak dan menjadi salah satu sumber keterbelakangan.
Orientasi administrasi publik menurut Thoha (2005:53), sekarang ini diarahkan kepada
kepentingan dan kekuasaan pada rakyat. Alasan seperti itu teori administrasi publik lebih menekankan
pada program aksi yang berorientasi pada kepentingan publik. Sehingga eksistensi administrasi publik
tidak hanya sekedar lukisan saja melainkan adanya manfaat bagi kepentingan publik. Jadi administrasi
publik lebih menekankan pada peranan publik untuk mencapai tujuan.
Peranan administrasi publik pada dasarnya untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
Oleh karena itu, setiap kegiatan dalam administrasi publik diupayakan tercapainya tujuan sesuai dengan
yang direncanakan dan mengandung rasio terbaik antara input dan output.
B. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PUBLIK/NEGARA

Untuk menjelaskan secara garis besar ruang lingkup teoritis administrasi publik, maka dapat
dilihat dari isu-isu yang dibahas oleh buku teks administrasi publik yang populer dapat dijadikan
rujukan. Asumsinya, isu yang dibahas dalam buku teks tersebut tentunya masih bersifat kontemporer
untuk diperhatikan, baik oleh para teoritis maupun para praktisi administrasi publik.
Nicholas Henry (1995), memberikan rujukan tentang ruang lingkup administrasi publik yang
dapat dilihat dari topik-topik yang dibahas selain perkembangan ilmu administrasi publik itu sendiri,
antara lain: (1) Organisasi publik, pada prinsipnya berkenaan dengan model-model organisasi dan
perilaku birokrasi, (2) Manajemen publik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu manajemen, evaluasi
program dan produktivitas, anggaran publik dan manajemen sumber daya manusia, dan (3)
Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap kebijakan publik dan implementasinya,
privatisasi, administrasi antar pemerintahan dan etika birokrasi.
Dimock & Dimock (1992:26), membagi empat komponen administrasi publik, yaitu: (1) Apa yang
dilakukan pemerintah: pengaruh kebijakan dan tindakan-tindakan politis, dasar-dasar, wewenang,
lingkungan kerja pemerintah, penentuan tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan administratif yang bersifat
ke dalam, dan rencana-rencana, (2) Bagaimana pemerintah mengatur organisasi, personalia, dan
pembiayaan usaha-usahanya: struktur administrasi dari segi formalnya. (3) Bagaimana para
administrator mewujudkan kerja sama (team work). Aliran dan proses administrasi dalam pelaksanaan,
dengan titik berat pada pimpinan, tuntutan, koordinasi, pelimpahan wewenang, hubungan pusat dengan
bagian-bagian, pengawasan, moril, hubungan masyarakat dan sebagainya. (4) Bagaimana pemerintah
tetap bertanggung jawab: baik mengenai pengawasan dalam badan-badan eksekutif sendiri, dan yang
lebih penting lagi mengenai pengawasan oleh badan-badan perwakilan rakyat, badan-badan yudikatif,
dan berbagai badan lainnya.
Dimock & Dimock (1993-19), juga mengatakan bahwa administrasi publik merupakan suatu
bagian dari administrasi umum yang mempunyai lapangan yang lebih luas, yaitu suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari bagaimana lembaga-lembaga, mulai dari suatu keluarga hingga
Perserikatan Bangsa-Bangsa, disusun digerakkan dan kemudian dikendalikan.
Nigro dalam Tjokroamidjojo (1978), seorang tokoh administrasi publik dari Amerika Serikat,
berpendapat bahwa yang termasuk ke dalam lingkup administrasi negara adalah masalah “perumusan
dan penentuan kebijakan”. Tetapi kemudian dinyatakan bahwa administrasi publik bukan saja
mempunyai fungsi tradisional berupa “pelaksanaan kebijakan” tetapi juga “perumusan dan penentuan
serta penilaian hasil-hasil pelaksanaan berbagai kebijakan negara”. Lebih lanjut Nigro (1977),
mengemukakan bahwa “para pejabat administrasi tidak hanya harus membuat keputusan yang lebih
banyak, tetapi juga memecahkan masalah yang harus mereka atasi atau diharapkan dapat diatasinya
dalam mempraktikkan kebijakan mereka juga banyak mengalami kesulitan bahkan kadang-kadang
begitu sulit.
Sementara itu, Inu Kencana Syafiie dkk (1999:29), dalam Ilmu Administrasi Publik menguraikan
ruang lingkup administrasi publik sebagai berikut:
1. Dalam bidang hubungan, peristiwa dan gejala pemerintahan, meliputi: (a) Administrasi
pemerintahan pusat, (b) Administrasi pemerintahan daerah, (c) Administrasi pemerintahan
kecamatan, (d) Administrasi Pemerintahan kelurahan, (e) Administrasi pemerintahan desa (f)
Administrasi pemerintahan kotamadya, (g) Administrasi pemerintahan Kota Administratif, (h)
Administrasi departemen, (i) Administrasi non-Departemen.
2. Dalam bidang kekuasaan, meliputi: (a) Administrasi politik luar negeri, (b) Administrasi politik
dalam negeri, (c) Administrasi partai politik, (d) Administrasi Kebijakan Pemerintah.
3. Dalam bidang peraturan perundang-undangan, meliputi: (a) Landasan Idiil, (b) Landasan
konstitusional, dan (c) Landasan operasional.
4. Dalam bidang kenegaraan, meliputi: (a) Tugas dan kewajiban negara, (b) Hak dan kewenangan
negara, (c) Tipe dan bentuk negara, (d) Fungsi dan prinsip negara, (e) Unsur-unsur negara, (f)
Tujuan negara, dan (g) Tujuan nasional.
5. Dalam pemikiran hakiki, meliputi: (a) Etika administrasi publik, (b) Estetika administrasi publik, (c)
Logika administrasi publik, (d) Hakekat Administrasi Publik.
6. Dalam bidang ketatalaksanaan, meliputi: (a) Administrasi pembangunan, (b) Administrasi
perkantoran, (c) Administrasi kepegawaian, (d) Administrasi kemiliteran, (e) Administrasi
kepolisian, (f) Administrasi perpajakan, (g) Administrasi pengadilan, (h) Administrasi perusahaan,
mencakup antara lain: (i) Administrasi penjualan, (ii) Administrasi periklanan, (iii) Administrasi
pemasaran, (iv) Administrasi perbankan, (v) Administrasi perhotelan, (vi) Administrasi
pengangkutan.
Selanjutnya ruang lingkup administrasi publik menurut Keban (2004:10), yaitu meliputi: (1)
Kebijakan, (2) Organisasi, (3) Manajemen, (4) Moral dan etika, (5) Lingkungan, dan (6) Akuntabilitas.
Dari penjelasan ruang lingkup administrasi publik tersebut di atas, dapat dipahami bahwa aspek
yang paling penting dalam menentukan ruang lingkup administrasi publik, yaitu kepentingan publik.
Adapun ruang lingkup administrasi publik dalam pembahasan buku ini yaitu: (1) kebijakan publik, (2)
Birokrasi publik, (3) Manajemen publik, (4) Kepemimpinan (5) Pelayanan publik, (6) Administrasi
kepegawaian negara, (7) Manajemen Kinerja, (8) Etika administrasi publik, dan (9) Good Governance.
Tujuan Mempelajari Administrasi Publik
Gerald Caiden menegaskan bahwa disiplin ilmu administrasi publik pada hakikatnya adalah
suatu disiplin yang menanggapi masalah-masalah pelaksanaan persoalan-persoalan masyarakat (public
affairs), dan manajemen dari usaha-usaha masyarakat (public business). Hal ini meliputi segala sesuatu
yang dapat dijelaskan sebagai jawaban masyarakat terhadap masalah-masalah yang memerlukan
pemecahan-pemecahan kolektif bukan perorangan, melalui suatu bentuk intervensi pemerintah di luar
intervensi-intervensi sosial dan pihak swasta.
Dalam pembangunan negara, administrasi publik mempunyai peran penting sebagai motor
penggerak pembangunan, baik sebagai pelaksana pembangunan, fasilitator maupun evaluator serta
penanggung jawab terbesar bagi perubahan yang ditimbulkan dari perubahan adanya pembangunan.
Karena itu administrasi publik dituntut untuk mempunyai kemampuan dan ketrampilan yang cukup
untuk menjawab segala permasalahan dan tantangan-tantangan yang ada.
Manfaat lain yang diperoleh dari bidang kajian ilmu administrasi publik ini memberikan peluang
bagi terciptanya teori-teori baru yang memperluas khasanah ilmu administrasi publik melalui kajian-
kajian ilmiah baik berupa penelitian maupun diskusi ilmiah. Pendapat yang juga menyatakan bahwa
peranan studi administrasi negara melekat dengan pentingnya administrasi publik yang dijabarkan
menjadi tiga , yaitu:
1. Peranan administrasi publik sebagai stabilisator.
2. Peranan administrasi publik dalam perubahan sosial.
3. Peranan administrasi publik sebagai kunci masyarakat modern.
Perubahan kondisi lingkungan yang sulit diramalkan akan memuat potensi konflik, kehadiran
nilai-nilai baru akan segera menggeser nilai-nilai lama yang telah mengakar, sementara nilai-nilai baru
masih belum sepenuhnya dapat menggantikan menjadi solusi jitu dalam segala permasalahan. Adalah
tugas administrasi publik untuk menumbuhkan konformitas terhadap sistem nilai dengan jalan :
1. Melestarikan nilai-nilai dasar yang telah menjadi konsensus nasional,
2. Menegakkan segala aturan dan ketentuan hukum kepada setiap anggota masyarakat bangsa tanpa
memandang ras, dan agama,
3. Melakukan tindakan preventif terhadap kecenderungan untuk melawan standar perilaku yang telah
dilakukan.
Administrasi publik bertugas untuk menyediakan fasilitas bagi perubahan sosial, yang sesuai
dengan harkat dan martabat manusia. Profesionalisme yang telah dikembangkan dan dijadikan
prasyarat bagi pengelolaan pemerintahan, justru merupakan faktor penting dalam perubahan sosial,
Tidak berlebihan jika preferensi administrasi negara adalah preferensi sosial, dengan demikian
dikembangkan sikap responsif terhadap aspirasi kemasyarakatan dan memberikan peluang bagi
partisipasi.
Kedudukan Ilmu Administrasi Publik
Ilmu administrasi negara, seperti halnya ilmu administrasi pada umumnya, terdiri atas :
1. Ilmu administrasi negara deskriptif, secara analitis sistematis melukiskan keadaan administrasi
negara yang ada.
2. Ilmu administrasi sebagai eskplikatif, yang dengan menyusun berbagai teori dan dalil mencoba
menjelaskan mengapa sampai terjadi berbagai macam masalah dan keadaan.
3. Ilmu administrasi Negara preskiptif dan normative, yaitu melalui berbagai studi (penyidikan,
penelitian, dan sebagainya) mencoba menyusun berbagai ajaran dan teori bagaimana sebaiknya
menangani berbagai problem dan keinginan atau tujuan (Preskripsi berarti “resep”).
Dalam ilmu administrasi, administrasi berarti pimpinan dan pengendalian organisasi secara
keseluruhan (administration is the overall governance and control of an organization). Sehubungan
dengan pengertian administrasi tersebut tampaknya mudah, tetapi dalam praktiknya sulit karena suatu
Negara secara keseluruhan. Definisi atau rumusan tersebut tampaknya mudah, tetapi dalam praktiknya
sulit karena suatu Negara besar seperti Negara Republik Indonesia mempunyai ribuan unit organisasi
administrasi Negara yang besar atau kecil. Dengan perkataan lain terdapat ribuan administrator Negara,
yang masing-masing menjalankan administrator Negara Republik Indonesia menurut kedudukan
masing-masing di dalam kerangka Organisasi Negara Republik Indonesia. Kedudukan administrator
tersebut bertingkat-tingkat. Ada administrator yang menjadi kepala “holding” ada yang berkedudukan
sebagai koordinator, ada yang berkedudukan sebagai kepala gabungan, ada yang berkedudukan sebagai
kepala kantor besar membawahi berbagai kantor cabang.
REFERENSI:
Rodiyah, Isnaini, dkk. 2021. Buku Ajar Pengantar Ilmu Administrasi Publik. Jawa Timur: UMSIDA PRESS.
Panjaitan, Doli Tua Mulia Raja dan Piki Darma. 2021. ADMINISTRASI PUBLIK. Purbalingga: CV. EUREKA
MEDIA AKSARA.
Sellang, Kamaruddin. 2016. ADMINISTRASI DAN PELAYANAN PUBLIK Antara Teori dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Mahdi, Imam dan Iskandar Zulkarnain. 2013. Hukum Administrasi Negara. Bogor: IPB Press.
Pasolong, Harbani. 2019. TEORI ADMINISTRASI PUBLIK. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Muhammad. 2019. Pengantar Ilmu Administrasi Negara. Sulawesi: UNIMAL PRESS.

Anda mungkin juga menyukai