Administrasi Negara adalah disiplin ilmu dan praktik yang berkaitan dengan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan manajemen kebijakan dan program pemerintah. Ini
mencakup struktur organisasi pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, manajemen sumber
daya, dan pelayanan publik. Hukum administrasi melibatkan aspek-aspek hukum, seperti
perlindungan hukum terhadap tindakan administratif yang salah. Administrasi negara juga
menekankan transparansi, akuntabilitas, dan upaya inovasi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan kinerja pemerintahan. Perannya sentral dalam memastikan pemerintahan
berjalan efisien, efektif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi serta supremasi hukum.
Kata "administrasi" berasal dari bahasa Latin, yaitu "ad" yang berarti "ke arah" atau
"menuju," dan "ministrare" yang berarti "melayani" atau "menjalankan tugas." Dengan
demikian, administrasi mengacu pada tindakan atau proses menjalankan tugas dan
memberikan pelayanan.
Kata "negara" berasal dari bahasa Latin juga, yaitu "status" yang berarti "keadaan"
atau "kedudukan." Secara historis, "status" ini kemudian berkembang menjadi "stare" yang
berarti "berdiri." Dengan perkembangan lebih lanjut, "status" mengacu pada entitas politik
yang memiliki kedaulatan dan berdiri sebagai entitas hukum dan politik. Dengan demikian,
"negara" merujuk pada suatu entitas politik yang memiliki kedaulatan dan struktur
pemerintahan.
Definisi Admistrasi dari berbagai sarjana :
1. Luther Gulik
Administration has to do with getting things done, with the
accomplishment of defined objectives. (administrasi bertalian dengan
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan untuk mencapai tujuan – tujuan yang
diinginkan).
2. John M. Pfiffner
Administrasi dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian dan pengarahan
sumber – sumber tenaga kerja dan materi untuk mencapai tujuan akhir
yang dikehendaki.
3. Leonard D. White
Administrasi adalah proses umum dari semua usaha manusia, baik publik
atau privat, sipil atau militer, besar atau kecil.
4. William H Newman
Administrasi adalah membimbing, memimpin, dan mengontrol usaha –
usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan Bersama.
5. Dwight Waldo
Administrasi adalah bentuk daya Upaya manusia yang kooperativ, yang
mempunyai Tingkat rasionalitas yang tinggi.
6. Prof. S.P. Siagian
Administasi adalah keseluruhan proses kerja sama dua orang atau lebih
yang didasarkan atas rasionalitas yang telah ditentukan.
Kesimpulan dari pandangan berbagai sarjana mengenai administrasi adalah sebagai
berikut: Administrasi dapat dipahami sebagai kolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini melibatkan pengorganisasian dan
pengarahan sumber daya manusia dan materi, serta memerlukan kerja sama, tingkat
rasionalitas yang tinggi, dan kontrol yang efektif. Administrasi dianggap sebagai disiplin
yang bersifat universal, berperan dalam berbagai konteks, termasuk sektor publik atau privat,
sipil atau militer. Peran pemimpin administratif sangat penting dalam membimbing,
memimpin, dan mengontrol kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Dengan
demikian, administrasi juga didefinisikan sebagai usaha kooperatif manusia, dengan dasar
kerja sama yang didasarkan pada rasionalitas yang telah ditentukan. Secara keseluruhan,
konsep administrasi mencakup aspek praktis, organisasional, dan manusiawi, dengan fokus
pada upaya bersama, manajemen sumber daya, dan pencapaian tujuan secara efektif.
Secara umum Hukum Administrasi Negara atau juga dikenal dengan istilah
bestuursrecht dan administratiefrecht, merupakan cabang hukum yang mengatur hubungan
antara pemerintah dengan warga negara dan antar organisasi di dalam pemerintahan.
Pengertian Hukum Administrasi Negara dalam arti klasik yaitu pada awal mula
kemunculannya abad ke-19 HAN diartikan sebagai peraturan-peraturan yang dikeluarkan
oleh penguasa atau pemerintah dengan tujuan untuk menciptakan berlakunya tata tertib dalam
masyarakat (negara).
Sementara itu pengertian Hukum Administrasi Negara dalam arti modern adalah
hukum yang memberikan petunjuk kepada warga masyarakat dan sejumlah intruksi kepada
aparat pemerintah atau penguasa dalam menjalankan tugas-tugasnya, lebih-lebih yang
membatasi kebebasan dan hak milik warga masyarakat harus berdasarkan undang-undang.
Selain itu terdapat juga pengertian-pengertian lain Hukum Administrasi Negara
menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie mendefinisikan Hukum Administrasi negara sebagai ilmu
yang mempelajari peraturan dan perundangan yang berlaku dalam hubungan antara
pemerintah dengan masyarakat dan antara lembaga pemerintah yang satu dengan yang
lain.
2. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja mendefinisikan bahwa Hukum Administrasi
Negara adalah bagian dari hukum yang mengatur cara dan proses pelaksanaan
kekuasaan pemerintah.
3. Prof. Dr. Soeroso M.Pd.,SH mendefinisikan Hukum Administrasi Negara merupakan
hukum yang mengatur tata laksana organisasi pemerintah dan penerapannya dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
4. Prof. Mr. R. Abdoel Kadir mendefinisikan Hukum Administrasi Negara sebagai ilmu
yang mempelajari hukum yang mengatur tata laksana pemerintahan dan pelaksanaan
pelayanan umum.
5. Prof. Achmad Ali mendefinisikan Hukum Administrasi Negara sebagai hukum yang
mengatur cara pembentukan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah.
6. Brian Jones dan Katharine mendefinisikan konsepsi hukum administrasi adalah “studi
tentang peraturan dan prosedur yang di satu sisi berfungsi untuk meningkatkan
praktik administrasi yang baik di lembaga-lembaga Pemerintah, dan di sisi lain
menyediakan mekanisme ganti rugi, baik secara yudisial atau lainnya, ketika keluhan
muncul sebagai akibat dari keputusan atau tindakan Pemerintah” .
Istilah subyek hukum berasal dari terjemahan Bahasa Belanda Rechtsubjet atau law of
subject (Inggris). Secara umum Rechtsubject diartikan sebagai pendukung hak dan kewajiban
yaitu manusia dan badan hukum.
Subyek hukum memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting di dalam bidang
hukum, khusus hukum keperdataan karena subyek hukum tersebut yang dapat mempunyai
wewenang hukum. Menurut ketentuan hukum, dikenal dua macam subyek hukum yaitu
manusia dan Badan Hukum.
Subjek hukum administrasi negara melibatkan pemerintah, pegawai, warganegara,
pihak ketiga, individu atau entitas yang terdampak, dan masyarakat umum. Mereka memiliki
hak terhadap layanan publik yang baik, keadilan dalam tindakan administratif, dan peran
dalam pengambilan keputusan. Sebagai imbalan, subjek ini juga diharapkan mematuhi aturan
dan bekerjasama dengan pemerintah. Keseluruhannya, subjek hukum administrasi negara
menjadi dasar hukum yang seimbang untuk interaksi antara individu, entitas, dan pemerintah
dalam domain administratif.
Menurut Philipus M. Hadjon Obyek hukum administrasi adalah kekuasaan
pemerintahan (bestuur; verwaltung). Sedangkan konsep pemerintahan (bestuur; verwaltung)
dibedakan dalam dua makna, yaitu materiil dan formil. Dalam makna materiil konsep
pemerintahan sering dirumuskan secara negatif yaitu kekuasaan negara yang tidak termasuk
kekuasaan legislatif dan kekuasaan yudisil (Tatigkeit des states die nicht Gesetzbung oder
justiz ist). Dalam makna formal diartikan sebagai bentuk tertentu tindak pemerintahan (een
bepaalde vorm van overheidsoptreden).
Menurut Philipus M. Hadjon, dengan studi perbandingan, terdapat tiga pendekatan
utama dalam hukum administrasi, yaitu :
1. Pendekatan terhadap kekuasaan pemerintahan
2. Pendekatan Hak Asasi Manusia
3. Pendekatan fungsionaris
Objek hukum administrasi negara mencakup keputusan, tindakan, kontrak, tanggung
jawab negara, dan aspek proses administratif. Ini membentuk dasar hukum yang mengatur
interaksi pemerintah dengan warganegara dan pihak terkait, menjamin pelaksanaan kebijakan
dan layanan publik dengan tetap mematuhi norma dan prinsip hukum administrasi negara.
Fungsi Hukum Administrasi menurut Philipus M. Hadjon, yakni fungsi normatif,
fungsi instrumental, dan fungsi jaminan. Ketiga fungsi ini saling berkaitan satu sama lain.
Fungsi normatif yang menyangkut penormaan kekuasaan memerintah jelas berkaitan erat
dengan fungsi instrumental yang menetapkan instrumen yang digunakan oleh pemerintah
untuk menggunakan kekuasaan memerintah dan pada akhirnya norma pemerintahan dan
instrumen pemerintahan yang digunakan harus menjamin perlindungan hukum bagi rakyat.
Sejarah perkembangan hukum administrasi negara di Indonesia melibatkan berbagai
tahapan penting yang mencakup perubahan kebijakan, regulasi, dan penyesuaian sistem
hukum. Berikut adalah ringkasan dari perkembangan tersebut:
1. Era Kolonial (Abad ke-19 hingga awal abad ke-20):
Indonesia berada di bawah kekuasaan Belanda pada masa kolonial. Hukum
administrasi negara di Indonesia dipengaruhi secara substansial oleh hukum
kolonial Belanda, yang menetapkan landasan hukum untuk administrasi
pemerintahan kolonial.
2. Era Kemerdekaan (1945):
Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia memulai
pembentukan hukum administrasi negara yang berdasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Periode ini ditandai dengan pembentukan
regulasi baru yang mencerminkan semangat kemerdekaan dan keadilan.
3. Awal Masa Republik Indonesia (1945-1959):
Periode ini mencakup usaha penataan dan pengembangan sistem administrasi
negara. Beberapa undang-undang dibentuk, dan prinsip-prinsip dasar hukum
administrasi negara mulai diterapkan sebagai dasar bagi negara yang baru
merdeka.
4. Era Pembangunan (1960-an hingga 1990-an):
Dalam konteks pembangunan nasional, pemerintah Indonesia merumuskan
kebijakan dan regulasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Pembentukan kementerian dan lembaga-lembaga pemerintahan menjadi
langkah strategis dalam mencapai tujuan pembangunan.
5. Reformasi (1998-sekarang):
Reformasi tahun 1998 membawa perubahan mendasar dalam hukum
administrasi negara di Indonesia. Revisi undang-undang, seperti UU Nomor
30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Program Pembangunan Nasional, mencerminkan usaha untuk meningkatkan
tata kelola pemerintahan dan tanggapan terhadap tuntutan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hadjon, Philipus M. (2011). Pengantar Hukum Administrasi Indonesia.
Gadjah Mada University Press.
Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu hukum Tata Negara. Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan, Mahkamah Konstitusi RI.
Rusli, H. B. (n.d.). Konsep Dan Latar belakang Reformasi Administrasi -
Perpustakaan ut.
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/DAPU6103-M1.pdf
Brojonegoro, S. (n.d.). Reformasi Administrasi Publik - Universitas lampung.
http://repository.lppm.unila.ac.id/24376/1/REFORMASI
%20ADMINISTRASI%20PUBLIK.pdf
Tjokromidjojo, Bintarto.1965. Perkembangan Ilmu Administrasi Negara.
Jakarta: Departemen Urusan Research Nasional R.I.
Thoha, Miftah. 2005. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara.
Jakarta: Raja grafindo Persada.
Saiful Anwar dan Marzuki Lubis. 2004. Sendi-Sendi Hukum Administrasi
Negara. Medan: Gelora Madani Press.
Kansil, C.S.T. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Lesmana, D. H. (2023, November 25). Pengertian Han Dan Sejarah
perkembangannya. kumparan.
https://kumparan.com/dede-hilman-lesmana/pengertian-han-dan-sejarah-
perkembangannya-21e8F4pR8gP/2
Manggala, Okta W. (n.d.). Hukum Administrasi Negara - Perkembangan
hukum administrasi Negara Disusun Oleh : Okta Wisnu. Studocu.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pamulang/hukum-
administrasi-negara/hukum-administrasi-negara/70461264