Anda di halaman 1dari 10

Teori Belajar Aliran Behaviorisme

DAVID MACLINTON
DIANA ARITONANG
IZA RAHMAWATI
RISKA APRILLIA
Pengertian Behaviorisme

 Behaviorisme merupakan sebuah aliran


dalam psikologi yang didirikan oleh J.B.
Watson. Sama halnya dengan
psikoanalisis, behaviorisme juga
merupakan aliran yang revolusioner, kuat
dan berpengaruh serta memiliki akar
sejarah yang cukup dalam. Teori ini
merupakan teori yang paling tua.
Contoh kegunaan teori Behaviorisme dalam pendidikan

Indonesia dan kehidupan sehari-hari :


 Pendisiplinan murid yang tidak mengerjakan pekerjaan
rumah (PR) dengan mengurangi poin perilakunya yang
menjadi pertimbangan pemberian nilai akhir atau nilai
rapor.
 Ketika terlambat datang kerja maka seorang pekerja
kantoran bisa mendapatkan sanksi, mulai dari teguran
sampai surat peringatan.
 Polisi yang memberikan surat tilang pada pengendara
kendaraan yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu
lintas, seperti menyalip ketika marka jalan berupa garis
lurus atau ketika mengendarai motor tanpa
menggunakan helm. Sanksi sosial berupa pengucilan
terhadap masyarakat yang dianggap telah bertindak
menyeleweng dari budaya dan norma sosial yang
berlaku di suatu tempat tertentu.
Ciri dari teori behaviorisme
 Ciri dari teori behaviorisme adalah
mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil,
bersifat mekanistis, menekankan peranan
lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi
atau respon, menekankan pentingnya latihan,
mementingkan mekanisme hasil
belajar,mementingkan peranan kemampuan dan
hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya
perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut
pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku
siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan
tingkah laku adalah hasil belajar.
Prinsip Dasar Aliran
Behaviorisme
 Perilaku nyata dan terukur memiliki makna
tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa
atau mental yang abstrak
 Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki
bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene,
harus dihindari.
 Penganjur utama adalah Watson : overt,
observable behavior, adalah satu-satunya subyek
yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
 behaviorisme juga menyumbangkan metodenya
yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam
perkembangan ilmu psikologi.
Tokoh-Tokoh Teori Behaviorisme

1. Thorndike
 Menurut Thorndike, belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus
adalah apa yang merangsang terjadinya
kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau
hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat
indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang
dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang
dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku
akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit,
yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit
yaitu yang tidak dapat diamati.
Dalil belajar menurut Thorndike :
 Hukum Sebab Akibat, yang menunjukkan kuat lemahnya
hubungan antara stimulus dengan respon tergantung pada
akibat yang ditimbulkan.
 Hukum Pembiasaan, yang menunjukkan bahwa hubungan
stimulus dengan respon bisa menjadi kuat ketika dilatih atau
diulang.
 Hukum Kesiapan, yang menyatakan bahwa hubungan antara
stimulus dengan respon akan mudah terbentuk jika ada
kesiapan dari individu itu.
 Hukum Reaksi Bervariasi, yaitu hukum yang menyatakan bahwa
individu melakukan trial and error lebih dulu untuk menunjukkan
macam-macam respon sebelum mendapat respon paling
tepat.
 Hukum Perpindahan Asosiasi, yaitu proses peralihan situasi lama
ke situasi baru dengan cara bertahap, mengurangi unsur situasi
lama dan mengenalkan unsur situasi baru.
2. Ivan Petrovich Pavlov

 Ivan
Pavlov merupakan fisiolog sekaligus
dokter asal Rusia. Pavlov terkenal dalam
pembahasan teori behavioristik karena
percobaannya terhadap anjing.
Dalil belajar menurut Pavlov
 Hukum Pembiasaan yang Dituntut. Hukum ini
menjelaskan bahwa jika ada dua macam
stimulus yang diberikan secara bersama-sama
(dan salah satunya merupakan reinforcer),
maka gerakan reflek pada stimulus lainnya juga
meningkat.
 Hukum Pemusnahan yang Dituntut. Hukum ini
memaparkan jika reflek yang diperkuat melalui
respondent conditioning diberikan kembali
tanpa adanya reinforcer, maka kekuatannya
akan melemah.
Terima Kasih

Matematika 3B

Anda mungkin juga menyukai