Anda di halaman 1dari 13

PENGGANTI UTS

“CARA-CARA PEMERINTAH BERPOLITIK”

Di Susun Oleh :

ALBARRA MAULANA

2221032

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


NASIONAL LHOKSEUMAWE
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rakmatnya kepada saya, sehingga saya dapat menyeslesaikan tugas
Makalah dengan judul “CARA-CARA PEMERINTAH BERPOLITIK”.
Penulisan ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas-tugas yang sudah di berikan
kepada kami.
Pengerjaan tugas ini memakan waktu yang cukup lama karena berbagai
alsasan internal dan eksternal, namun dengan tekat yang kuat serta dorongan yang
berasar dari berbagai pihak, maka penulisan tugas ini dapat diselesaikan. Sebagai
manusia biasa yang tidak luput dari pada kekhilafan dan kesalahan, kami
mengharapakan keritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya membangun
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan karya tulis ini.

Lhokseumawe, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pemerintah ........................................................................................ 3


2.2 Politik ................................................................................................ 4
2.3 Cara-cara Pemerintah Berpolitik........................................................ 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi


antar warga Negara dengan pemerintah institusi–institusi di luar pemerintah (non-
formal) telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan
pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik.
Budaya politik merupakan bagian dari kebudayaan masyrakat dengan ciri-ciri
yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan
kekuasaan, proses gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan
menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-
sumber daya masyrakat.

Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam


sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk
sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya
mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang
bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih
dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan
penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status
sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.
Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan
aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses
pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-
praktik politik.

4
Demokrasi pada masa kini antara lain menyangkut hak memilih dan hak
untuk dipilih, menyangkut pula adanya pengakuan terhadap kesetraan diantara
warga negara, kebebasan warga negara untuk melakukan partisipasi politik,
kebebasan untuk memperoleh berbagai sumber informasi dan komunikasi, serta
kebebasan utuk menyuarakan ekspresi baik memlalui organisasi, potensi, seni,
serta kebudayaan, dan efektif dan lestari tanpa adanya budaya yang memawarnai
pengorganisasian bebagai elemen politik seperti partai politik, lembaga-lembaga
pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan. Demokrasi memerlukan
partisipasi rakyat dan deokrasi yang kuat bersumber pada kehendak rakyat serta
bertujuan untuk mencapai kemasalahatan bersama, itukah pengertian demokrasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pemerintah?


2. Apa yang dimaksud dengan politik?
3. Bagaimana cara-cara pemerintah berpolitik?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemerintah

1. Pengertian Pemerintah

Pemerintahan adalah sekelompok orang atau organisasi yang diberikan


kekuasaan untuk memerintah serta memiliki kewenangan dalam membuat dan
menerapkan hukum/ undang-undang di wilayah tertentu. Dalam hal ini
pemerintah adalah suatu lembaga atau badan publik yang memiliki tugas untuk
mewujudkan tujuan negara dimana lembaga tersebut diberikan kewenangan untuk
melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan
masyarakat dari berbagai lembaga dimana mereke ditempatkan.

Menurut Suradinata, pengertian pemerintah adalah organisasi yang


memiliki kekuatan besar di negeri ini, termasuk urusan publik, teritorial, dan
urusan kekuasaan dalam rangka mencapai tujuan negara. Menurut Wilson
(1903:572), arti pemerintah adalah kekuatan pengorganisasian, tidak selalu
dikaitkan dengan organisasi angkatan bersenjata, tapi dua atau sekelompok orang
dari berbagai kelompok masyarakat yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran mereka, dengan memberikan perhatian
pada urusan publik.

2. Fungsi Pemerintah

Secara umum ada empat fungsi utama dari pemerintah. Mengacu pada
pengertian pemerintah yang dijelaskan di atas, adapun fungsi pemerintah adalah
sebagai berikut:

6
a. Fungsi Pelayanan, Secara umum pelayanan yang dilakukan
pemerintah meliputi pelayanan publik dan pelayanan sipil yang
mengedepankan kesetaraan. Beberapa pelayanan yang dilakukan
pemerintah pusat mencakup masalah hubungan luar negeri,
peradilan, keuangan, agama, pertahanan dan keamanan.
b. Fungsi Pengaturan, Dalam hal ini pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah, memiliki fungsi untuk membuat
peraturan perundang-undangan yang mengatur hubungan manusia
di dalam masyarakat agar kehidupan berjalan lebih harmonis dan
dinamis.
c. Fungsi Pembangunan, Pemerintah juga berfungsi sebagai pemacu
pembangunan, baik di pusat maupun di daerah-daerah.
Pembangunan yang dimaksud di sini adalah pembangunan
infrastruktur dan juga pembangunan mental spiritual warga negara.
d. Fungsi Pemberdayaan, Fungsi pemberdayaan ini bertujuan untuk
mendukung otonomi daerah sehingga masing-masing daerah dapat
mengelola sumber daya secara maksimal. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka pemerintah daerah harus meningkatkan peran serta
masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan.

2.2 Politik

1. Pengertian Politik

Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis
berarti kota yang berstatus negara kota (city state). Pengertian politik yang
berkembang di Yunani saat itu dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi
antara individu dengan individu lainnya demi mencapai kebaikan bersama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian politik adalah

7
pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem
pemerintahan, dasar pemerintahan). Pegertian politik juga dikenal sebagai segala
urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan
negara atau terhadap negara lain.

Politik merupakan cara orang yang hidup berkelompok membuat


keputusan. Politik adalah tentang membuat kesepakatan antar manusia sehingga
mereka dapat hidup bersama dalam kelompok seperti suku, kota, atau negara.
Menurut Andrey Heywood. Pengertian politik adalah kegiatan suatu bangsa yang
bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-
peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas
dari gejala konflik dan kerja sama. Gabriel A. Almond. Pengertian politik adalah
kegiatan yang berbuhungan dengan kendali pembuatan keputusan publik dalam
masyarakat tertentu di wilayah tertentu, di mana kendali ini disokong lewat
instrumen yang sifatnya otoritatif dan koersif.

2. Konsep Politik

a. Klasik, Pada pandangan klasik, politik digunakan masyarakat


untuk mencapai suatu kebaikan bersama yang dianggap memilki
nilai moral yang lebih tinggi. Kepentingan umum sering diartikan
sebagai tujuan-tujuan moral atau nilai-nilai ideal yang bersifat
abstrak seperti keadilan, kebenaran dan kebahagiaan. Pandangan
klasik dianggap kabur seiring banyaknya penafsiran tentang
kepentingan umum itu sendiri. kepentingan umum dapat diartikan
pula sebagai general will, will of all atau kepentingan mayoritas.
b. Kelembagaan, Menurut Max Weber, politik adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara. Max Weber
melihat negara dari sudut pandang yuridis formal yang statis.
Negara dianggap memiliki hak memonopoli kekuasaan fisik yang

8
utama. Namun konsep ini hanya berlaku bagi negara modern yaitu
negara yang sudah ada differensiasi dan spesialisasi peranan,
negara yang memiliki batas wilayah yang pasti dan penduduknya
tidak nomaden.
c. Kekuasaan, Robson mengemukakan politik adalah kegiatan
mencari dan mempertahankan kekuasaan ataupun menentang
pelaksanaan kekuasaan. Kekuasaan sendiri adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik pikiran maupun
perbuatan agar orang tersebut berpikir dan bertindak sesuai dengan
orang yang mempengaruhi. Kelemahan dari konsep ini adalah
tidak dapat dibedakannya konsep beraspek politik dan yang non
politik dan juga kekuasaan hanya salah satu konsep dalam ilmu
politik, masih ada konsep ideologi, legitimasi dan konflik.
d. Fungsionalisme, David Easton berpendapat bahwa politik adalah
alokasi nilai-nilai secara otoritatif berdasarkan kewenangan dan
mengikat suatu masyarakat. Sedangkan menurut Harold Lasswell,
politik merupakan who gets, what gets, when gets dan how gets
nilai. Dapat diketahui bahwa politik sebagai perumusan dan
pelaksanaan kebijakan umum. Kelemahan dari konsep ini adalah
ditempatkannya pemerintah sebagai sarana dan wasit terhadap
persaingan diantara pelbagai kekuatan politik untuk mendapatkan
nilai-nilai terbanyak dari kebijakan umum tanpa memperhatikan
kepentingan pemerintah itu sendiri.
e. Konflik, Pandangan konflik mendeskripsikan bahwa politik
merupakan kegiatan untuk memengaruhi perumusan dan
kebijaksanaan umum dalam rangka usaha untuk memengaruhi,
mendapatkan dan mempertahankan nilai. Oleh karena itu sering
terjadi perdebatan dan pertentangan antara pihak yang
memperjuangkan dan pihak yang mempertahankan nilai.

9
Kelemahan konsep ini adalah tidak semua konflik berdimensi
politik.

2.3 Cara-cara Pemerintah Berpolitik

Pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan berpolitik.


Pemerintah juga sebuah agen yang memiliki kepentingan yang bersifat langsung
terhadap sosialisasi politik. Hal ini dikarenakan pemerintah adalah penyelenggara
sistem politik dan memiliki tugas untuk tetap menjaga kestabilannya. Pemerintah
juga sering turun tangan langsung dalam politik pendidikan. Salah satu contohnya
adalah melalui beberapa pelajaran yang difungsikan untuk mengenalkan siswa
kepada sistem kepolitikan negara, pemimpin negara, lagu-lagu nasional dan wajib,
lagu kebangsaan negaranya, dan yang lainnya.

Politik tidak lepas dari kekuasaan dari pemerintah karena dengan politik
ini pemerintah membuat keputusan-keputusan menyangkut pemerintahan.
Pemerintah tidak dapat melaksanakan roda pemerintahan tanpa memggunakan
kendaraan yang namanya politik. Untuk mencapai tujuan pemerintah mau tidak
mau harus menggunakan politik untuk melaksanakanya.  Kendaraan yang di
gunakan dalam politik itu dinamakan partai politik yang gunanya menampung
aspirasi dari masyarakat untuk kemudian diteruskan ke sidang dewan perwalkilan
rakyat kemudian hasilnya disampaikan ke pemerintah untuk dilaksanakan.

Peran partai politik dalam pemerintah berbeda satu sama lain karena
perbedaan visi misi dalam suatu partai. Partai pemenang pemilu biasanya memilih
untuk duduk dalam pemerintah sedangkan partai yang kalah dalam pemilihan
umum biasanya memilih untuk sebagai oposisi atau tidak maauk dalam
pemerintahan. Dalam suatu partai politik bisa terjadi koalisi antar partai karena
memiliki visi atau tujuan yang sama, misalnya untuk memilih presiden harus
terjadi koalisi untuk mencapai suara yang cukup dalam pemilu.

10
Misalnya koalisi partai-partai islam yang mengusung calon presiden
tertentu karena memiliki visi dan misi yang sama dalam pemerintah misalnya
membuat pemerintah yang bebas korupsi. Atau koalusi partai nasionalis untuk
mendukung calon presiden tertentu agar memenangkan pemilu agar bisa duduk
dalam pemerintah.  Untuk partai politik yang siaranya kecil bisa terjadi koalisi
dengan duduk sebagai oposisi pemerintah karena tidak sejalan dengan tujuan
pemerintah mereka lebih memilih sebagai oposisi. Untuk partai yang duduk dalam
pemerintah bisa menentukan arah dari jalannya pemerintahan untuk mendukung
program-program dari pemerintah.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemerintahan adalah sekelompok orang atau organisasi yang diberikan


kekuasaan untuk memerintah serta memiliki kewenangan dalam membuat dan
menerapkan hukum/ undang-undang di wilayah tertentu. Politik merupakan cara
orang yang hidup berkelompok membuat keputusan. Politik adalah tentang
membuat kesepakatan antar manusia sehingga mereka dapat hidup bersama dalam
kelompok seperti suku, kota, atau negara.

Pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan berpolitik.


Pemerintah juga sebuah agen yang memiliki kepentingan yang bersifat langsung
terhadap sosialisasi politik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/udinslamet/58dc44b3107f61ce55161505/peran-
partai-politik-dalam-pemerintah

https://sumbarprov.go.id/home/news/1481-peranan-partai-politik-dalam-
penyelenggaraan-pemerintahan-.html

https://nasional.sindonews.com/berita/710756/16/berpolitik-untuk-apa

13

Anda mungkin juga menyukai