LEVEL OPTIMUM DARI SEBUAH VARIABLE CONTROL MANAJERIAL
Analisis marginal dapat disebut sebagai sebuah upaya menganalisa untuk
menemukan nilai optimal dari sasaran yang telah ditetapkan dan apakah sasaran tersebut memiliki batasan-batasan untuk dapat mengambil keputusan yang paling tepat dari berbagai alternatif situasi yang berada di sekeliling kita. Bahkan analisa marginal dapat mencakup merubah nilai dari aktivitas yang dilakukan. Hal ini memungkinkan seorang manajer untuk dapat melakukan perubahan secara bertahap sampai perubahan yang dilakukan tidak lagi memberikan nilai yang optimal. Analisis marginal mencakup memperhitungkan marginal benefit atau keuntungan marginal cost.
Analisis Marginal merupakan salah satu alat manajerial yang penting
Sebuah alat yang akan kita gunakan berulang-ulang sepanjang bacaan ini dalam konteks alternative sederhananya analisis Marginal menyatakan bahwa keputusan manajerial optimal melibatkan perbandingan manfaat Marginal atau tambahan dari sebuah keputusan dengan biaya Marginal tambahan.
Konsep dari Analisis Marjinal yang sering kita temui atau didengar dalam analisis bidang ekonomi dan bisnis, sebagai berikut:
1. Biaya Marginal (Marginal Cost = MC): Merupakan besarnya biaya
tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan tambahan satu unit barang. 2. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue = MR): Merupakan besarnya biaya tambahan yang diperoleh dari hasil bertambahnya satu unit barang. 3. Utilitas Marginal (Marginal Utility = MU): Merupakan tambahan kegunaan yang dinikmati konsumen apabila bertambahnya satu unit barang. 4. Produktivitas Marginal (Marginal Productivity = MP): Merupakan tambahan jumlah yang diproduksi karena ada tambahan salah satu faktor produksi. 5. Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to consume =MPC) 6. Saving Marginal (Marginal Propensity to save)
Manfaat marginal (marginal benefit) merujuk pada manfaat tambahan yang
muncul akibat penggunaan satu unit tambahan variabel kontrol manajer. Biaya marginal (marginal cost) di sisi lain merupakan biaya tambahan yang timbul akibat penggunaan satu unit tambahan variabel kontrol manajerial.
Prinsip marginal untuk memaksimalkan manfaat persis manajer harus
meningkatkan variabel kontrol manajerial sampai titik yang mana manfaat Marginal sama dengan yang yang sama dengan biaya Marginal level variabel kontrol manajerial ini cocok dengan level yang mana manfaat bersih Marginal adalah nol tidak ada lagi yang dapat diperoleh dengan perubahan lanjutan dalam variabel itu.