PEGADAIAN SYARI’AH
Disusun Oleh:
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 14
3.2 Saran.................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
penawaran lebih rendah dari pinjaman maupun barang dengan taksiran terlalu
tinggi.
Hal ini tentunya sangat berbeda dengan sistem pelelangan yang dilakukan
pada pegadaian konvensional, di mana marhun diberikan kepada nasabah yang
berani menawar dengan harga yang paling tinggi. Pegadaian Syariah adalah
pegadaian yang aktifitasnya meninggalkan masalah riba, karena riba dalam
syari’at Islam sudah jelas diharamkan, hal ini dapat dilihat dalam surat Al-
Baqarah ayat 275 yang menjadi landasan syara’ haramnya riba’.
1.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Gadai dalam fiqh disebut rahn yang menurut bahasa adalah nama barang
yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan. Sedangkan menurut syara’ artinya
menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi
dapat diambil kembali sebagai tebusan.1 Pengertian rahn menurut Imam Ibnu
Qudhamah dalam Kitab al-Mughni adalah sesuatu benda yang dijadikan
kepercayaan dari suatu utang untuk dipenuhi dari harganya, apabila yang berutang
tidak sanggup membayarnya dari orang yang berpiutang.2
1Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta:
Ekonisia), 2007, hal. 156
2Ibid., hal. 157
5
kebutuhan dana mendesak masyarakat, keterbatasan informasi masyarakat dan
keterisolasian masyarakat di daerah tertentu untuk memperoleh tingkat
keuntungan sangat tinggi secara tidak wajar.3
1. Rahn
2. Arrum
Seperti produk rahn, produk Arrum ini juga memberikan skim pinjaman.
Biasanya, pinjaman ini diberikan kepada pengusaha mikro dan UKM dengan
menjaminkan BPKB motor atau mobil, dengan kata lain, barang bergerak. Seperti
halnya rahn, biaya gadai yang dibebankan kepada nasabah merupakan biaya
penyimpanan, perawatan, dan sejumlah proses kegiatan penyimpanan lainnya,
dengan jumlah yang telah disepakati antara pegadaian dan nasabah. Meskipun
demikian untuk jumlah pembayaran tertentu, nasabah juga dapat mengagunkan
emas sebagai jaminan pinjaman.
3. Program Amanah
3Sigit Triandanu dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat),
2008, hal. 212
6
Skim pinjaman dari program ini sama dengan produk Arrum, tapi
pinjaman ini biasanya difungsikan untuk nasabah yang ingin memiliki kendaraan
bermotor. Program amanah ini mensyaratkan uang muka yang disepakati untuk
kendaraan bermotor ini, biasanya berjumlah minimal 20%.
7
dengan biaya sewa yang ditentukan. Tabungan emas ini bisa berupa saldo, bisa
juga dicetak berbentuk fisik dengan biaya yang telah ditentukan. Selain itu,
adapula konsinyasi emas, yaitu layanan titip-jual. Anda menitipkan emas Anda
kepada pegadaian untuk dijual kembali oleh pegadaian. Hasil penjualan emas
tersebut akan diberikan kepada nasabah dengan prinsip bagi hasil (mudharabah)
antara pegadaian dan nasabah. Setelah itu, emas fisik yang dimiliki oleh nasabah
akan dikembalikan kembali kepada nasabah.4
4http://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-produk-pegadaian-syariah-yang-wajib-anda-
cermati.html
8
2.3 Laporan Keuangan
9
Pada saat penyusunan laporan keuangan neraca konsolidasian, akun
penyaluran pinjaman yang diberikan dimasukkan dalam kategori akun pinjaman
yang diberikan. Ilustrasi laporan keuangan neraca konsolidasian untuk
mencatat akun penyaluran pinjaman yang diberikan.
10
2. Laporan Laba Rugi
11
3. Laporan Perubahan Ekuitas
12
13
4. Laporan Arus Kas
14
Pada saat PT. Pegadaian Syariah Persero menyusun laporan konsolidasi
pada akhir tahun, pencatatan akun penyaluran marhun bih dimasukkan kedalam
akun penyaluran pinjaman yang diberikan dalam laporan keuangan arus kas
sebagai bagian dari pengeluaran kas dalam aktivitas operasi. Ilustrasi laporan
keuangan arus kas konsolidasi untuk mencatat akun penyaluran pinjaman yang
diberikan.
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gadai dalam fiqh disebut rahn yang menurut bahasa adalah nama barang
yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan. Sedangkan menurut syara’ artinya
menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi
dapat diambil kembali sebagai tebusan.
1. Rahn.
2. Arrum.
3. Program Amanah.
4. Program Produk Mulia.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Penulis harap kedepannya tulisan makalah ini akan lebih baik lagi serta fokus dan
detail dalam menjelaskan isi dalam makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih
banyak dan lengkap yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itulah penulis harap kritik atau saran terhadap penulisan makalah
ini. Sehingga makalah ini akan lebih baik lagi kedepannya. Sebelum kritik dan
saran itu diterima oleh penulis, penulis haturkan terimakasih sebanyak-banyaknya
karena telah membaca makalah ini dan mendiskusikannya lalu dapat memberikan
kritik maupun saran.
17
DAFTAR PUSTAKA
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
(Yogyakarta: Ekonisia),
Sigit Triandanu dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 2, (Jakarta:
Salemba Empat), 2008
http://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-produk-pegadaian-syariah-yang-
wajib-anda-cermati.html
18