Anda di halaman 1dari 11

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

KONSEP DASAR REKSADANA SYARIAH

Dosen Pengampu : Rinni Indriyani, S.ST., M.Tr.Bns.

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Intan Sari ( 210121041 )
Irfan Saputra Rosikin ( 210121083 )
Mohamad Amir Samsudin ( 210121014 )
Siti Julaeha ( 211121003 )

Kelas : 21-A1B-K1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUTANSI
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah mata kuliah bank dan lembaga
keuangan syariah tepat waktu. Makalah ini berisikan tentang pembahasan mengenai Konsep
Dasar Reksadana Syariah. Tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta para pengikutnya hingga akhir
zaman yang insyaAllah kita termasuk di dalamnya yang senantiasa mendapat syafaatnya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami sangat menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami mohon maaf.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat langsung
dalam penyesuaian makalah ini sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita
dalam kemuliaan-Nya dan meridhoi segala usaha kita. Aamiin ya rabbala’lamin.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Cirebon, 13 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

A. Pengertian Reksadana Syariah..........................................................................................3

B. Macam-macam Reksadana Syariah..................................................................................3

C. Operasionalisasi Reksadana Syariah................................................................................5

D. Contoh Implementasi Reksadana Syariah........................................................................6

E. Manfaat dan Keuntungan Reksadana Syariah..................................................................6

BAB III......................................................................................................................................7

PENUTUP.................................................................................................................................7

A. Kesimpulan.......................................................................................................................7

B. Saran.................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di Dunia, Indonesia menjadi target pasar
paling potensial untuk produk berbasis syariah. Hal ini dimulai dari semakin tingginya animo
masyarakat terhadap perbankan syariah, salah satu indikatornya adalah makin maraknya
produk investasi syariah, bukti bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk
berbasis ekonomi syariah makin hari semakin tinggi.

Untuk itu, hadirlah reksadana yang berbasis pada prinsip syariah yang diharapkan akan
menjadi instrumen keuangan yang dapat menekan praktik-praktik spekulasi dalam pasar
modal di Indonesia. Pada dasarnya produk reksadana tidak bertentangan dengan aturan
syariah karena tidak memberikan bunga yang pasti pada investor, melainkan bergantung pada
hasil investasi yang dilakukan oleh manajer investasi.

Namun, yang perlu dipastikan adalah agar portofolio investasi reksadana tidak
melanggar aturan syariah. Investasi yang dipilih harus tercantum dalam Daftar Efek Syariah
(DES), dan depositonya juga harus ditempatkan di bank syariah.

Reksadana syariah adalah jenis investasi di mana keseluruhan prosesnya memenuhi


syarat halal. Pada reksadana syariah ini, dikenal beberapa istilah seperti masyarakat sebagai
pemilik modal, yang biasa disebut dengan istilah rabb al-mal/shabib al-mal yang akan
menyetorkan dana serta dikelola oleh wakil pemilik modal, yang bertindak sebagai rabb al-
mal tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalah yang
dirumuskan yaitu :

1. Apa itu reksadana syariah?


2. Apa macam-macam reksadana syariah?
3. Bagaimana operasionalisasi reksadana syariah?
4. Apa contoh implementasi reksadana syariah?

1
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka dapat dirumuskan tujuan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian reksadana syariah
2. Untuk mengetahui macam-macam reksadana syariah
3. Untuk mengetahui operasionalisasi reksadana syariah
4. Untuk mengetahui contoh implementasi reksadana syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reksadana Syariah


Menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 Ayat 27, Reksadana adalah wadah
yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di
investasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Efek yang dimaksud adalah surat-
surat berharga, termasuk surat pengakuan utang, saham, obligasi, dan pasar uang. Lembaga
reksadana adalah emiten (penerbit) unit-unit sertifikat saham yang kegiatan utamanya adalah
melakukan investasi dalam efek, investasi kembali atau perdagangan efek di bursa efek.

Reksadana syariah adalah penghimpunan dana  yang beroperasi menurut ketentuan dan


prinsip syariat Islam. Baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib
al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil, maupun antara manajer investasi sebagai
wakil dengan pengguna investasi.

Reksadana syariah pertama kali di perkenalkan di Indonesia pada tahun 1998 oleh PT
Dana reksa Investment Management, dimana pada saat itu PT Dana reksa mengeluarkan
produk Reksadana berdasarkan prinsip syariah berjenis Reksadana campuran yang
dinamakan Dana reksa Syariah Berimbang. 

Reksadana syariah merupakan lembaga intermediasi yang membantu surplus unit


melakukan penempatan dana untuk di investasikan. Salah satu tujuan dari reksadana syariah
adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan investasi
dari sumber dan cara yang bersih dan data di pertanggung jawabkan secara agama serta
sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.

B. Macam-macam Reksadana Syariah


1. Reksadana Saham Syariah
Reksadana Saham Syariah adalah jenis reksa dana yang komposisi portofolio
efeknya fokus pada saham. Seluruh dana yang masuk akan dialokasikan pada
saham-saham yang dinilai menguntungkan. Reksadana ini menanamkan mayoritas
investasi di Saham yang termasuk kategori Syariah. Kenapa disebut mayoritas

3
karena tidak 100% akan ditanamkan di saham. Terdapat sebagian kecil, biasanya
max 20%, yang akan dibelikan instrumen pasar uang berbasis Syariah.

2. Reksadana Pendapatan Tetap Syariah


Yaitu jenis reksadana yang sebagian besar alokasi investasinya ditempatkan
pada efek utang yang memberikan pendapatan tetap. Reksadana ini menanamkan
mayoritas investasi di Obligasi Syariah (Sukuk) yang diterbitkan oleh Negara
Republik Indonesia dan/atau Obligasi Syariah (Sukuk) yang memiliki peringkat
minimum BBB (investment grade) atau yang setara, yang ditawarkan melalui
Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek. Obligasi Syariah
adalah jenis obligasi yang diterbitkan sesuai dengan prinsip Syariah. Obligasi
memberikan bunga tetap kepada Reksadana selama jangka waktu yang telah
ditetapkan.
3. Reksadana Campuran Syariah
Yaitu Reksadana yang menanamkan investasi secara merata di antara Saham,
Obligasi Pendapatan Tetap dan Pasar Uang. Komposisinya bisa merata atau lebih
tinggi di beberapa instrumen, tergantung strategi di masing-masing Reksadana.
Reksadana ini didesain bagi investor yang khawatir akan risiko fluktuasi saham
tetapi juga tidak ingin return pendapatan tetap yang terlampau rendah. 
Menghadapi ini, pengelola reksadana menawarkan pengelolaan kombinasi,
campuran antara saham dan pendapatan tetap. Perlu diingat bahwa reksadana ini
memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan tetap, sehingga
sebaiknya digunakan untuk target tujuan keuangan menengah (3-5 tahun).

4. Reksadana Pasar Uang Syariah


Yaitu Reksadana yang menanamkan dana di instrumen keuangan jangka
pendek yang resikonya paling rendah. Reksadana ini berinvestasi 100% di
instrumen pasar uang berbasis syariah dalam negeri, seperti sukuk dan deposito
syariah. Jenis reksadana ini menempatkan dana di instrumen keuangan jangka
pendek yang risikonya paling rendah. Keunggulan reksadana ini adalah faktor
keamanan serta likuiditas. 
Reksadana ini paling aman di antara jenis yang lainnya. Namun, karena paling
aman, return jenis reksadana ini paling kecil. Oleh karena itu, reksadana ini lebih
cocok jika Anda ingin investasi dalam jangka pendek atau sekitar 1 tahun.

4
C. Operasionalisasi Reksadana Syariah
Reksadana syariah dalam pengelolaannya ada tahapan screening yang harus dilalui dan
sesuai prinsip syariah. Produknya pun terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Daftar ini
nantinya akan diumumkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan ketentuan
syariah.

Reksadana syariah tidak akan berinvestasi pada perusahaan yang dianggap melarang
prinsip syariah, misalnya perusahaan judi, minuman beralkohol hingga rokok. Nilai utang
pun sangat diperhitungkan, total utang harus lebih kecil dari nilai aset.

Dalam operasinalisasinya reksadana syariah memperhatikan beberapa tahap,


diantaranya:

1. Return / Cleansing
Semua produk Reksadana syariah harus menempatkan proses pembersihan, atau dikenal
juga dengan Cleansing. Proses Cleansing merupakan cara untuk memilah apakah sebuah
perusahaan memiliki pendapatan tidak halal dalam proses bisnisnya. Ini menjadi penting
karena kategori pendapatan tidak halal ini erat dengan riba, dan dalam hukum Islam.
2. Pengawasan
Reksadana syariah menempatkan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang memiliki
tanggung jawab untuk memastikan pengelolaan reksa dana sesuai dengan prinsip syariah.
3. Akad
Reksadana syariah akan berjalan selama tidak bertentangan dengan syariah. Akad
syariah ini bisa meliputi akad kerjasama (musyarakah), sewa-menyewa (ijarah), dan akad
bagi hasil (Mudharabah).
4. Transaksi
Dalam Transaksi pembagian keuntungan reksadana syariah dihitung berdasarkan
ketentuan-ketentuan syariah Islam dan kesepakatan bersama. Tidak boleh berspekulasi
yang mengandung gharar seperti najsy (penawaran palsu), ikhtikar, maysir, dan riba.

5
D. Contoh Implementasi Reksadana Syariah
Pengimplementasian reksadana syariah dalam praktiknya, di industri pasar modal
syariah mengacu pada prinsip-prinsip syariah yang operasionalnya secara umum sejalan
dengan konsep Islam dalam pemerataan dan peningkatan kemakmuran.

Implementasi akad dalam reksadana syariah menggunakan akad wakalah dan


mudhorobah, sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001
tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksa dana syariah yaitu reksadana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara
pemodal sebagai pemilik harta (sahib al-mal/rab al mal) dengan Manajer Investasi sebagai
wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan
pengguna investasi. 

Reksa dana syariah Manulife bisa dijadikan salah satu alternatif investasi, selain aman,
reksadana juga bisa menjadi jalan keluar untuk pemodal kecil yang ingin berinvestasi pada
pasar modal syariah.

E. Manfaat dan Keuntungan Reksadana Syariah


1. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan
diversitifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko.
2. Reksadana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal.
3. Efisiensi waktu, dengan melakukan investasi pada reksadana dimana dana tersebut
dikelola oleh manajer investasi profesional.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reksadana syariah adalah jenis investasi di mana keseluruhan prosesnya memenuhi
syarat halal. Pada reksadana syariah ini, dikenal beberapa istilah seperti masyarakat sebagai
pemilik modal, yang biasa disebut dengan istilah rabb al-mal/shabib al-mal yang akan
menyetorkan dana serta dikelola oleh wakil pemilik modal, yang bertindak sebagai rabb al-
mal tersebut.
Macam-macam reksadana syariah :
1. Reksadana Saham Syariah
2. Reksadana Pendapatan Tetap Syariah
3. Reksadana Campuran Syariah
4. Reksadana Pasar Uang Syariah

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para pembaca
memanfaatkan makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi saran dan kritik yang
mendukung makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Blog.bibit.com, “6 Perbedaan Investasi Konvensional dan Investasi Syariah yang


Mungkin Baru Kamu Tahu”, 16 Mei 2019, https://blog.bibit.id/blog-1/2019/5/9/6-
perbedaan-investasi-konvensional-dan-investasi-syariah-yang-mungkin-baru-kamu-
tahu [diakses pada 20 Maret 2021]
2. Soemitra, Andi. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
3. Umam, Khaerul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah.
Bandung: Pustaka Setia.
4. Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial. Jakarta:
Bumi Aksara.
5. Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. 2007. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.
Jakarta: Kencana.
6. Maybank.co.id, “Pahami 4 Jenis Reksa Dana Sebelum Memulai Berinvestasi”, 27
Desember 2019,
https://www.maybank.co.id/Article/StoryForYourInspirationPersonal/
2020/04/28/14/56/Pahami-4-Jenis-Reksa-Dana-Sebelum-Memulai-Berinvestasi
[diakses pada 21 Maret 2021]

Anda mungkin juga menyukai