MAKALAH
Disusun oleh:
KELOMPOK
1442/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema
“Reksadana Syariah” Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta para sahabat dan pengikut beliau yang memperjuangkan Dinul Islam
di persada muka bumi ini, semoga kita dapat melanjutkan cita-cita luhur beliau.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen yang telah memberikan
bimbingan kepada kami, dan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini kami ucapkan banyak terimah kasih. Semoga kebaikannya bernilai
ibadah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, kelemahan dan keterbatasan oleh karena itu kami sangat mebutuhkan sumbangan
pikiran, saran, dan kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan penyusun makalah
selanjutnya.
Mudah-mudahan dengan makalah yang singkat ini dapat memenuhi harapan kita
semua dan ada manfaatnya bagi para pembaca yang budiman sehingga dapat menambah ilmu
pengetahuan.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana syariah berbeda dengan reksadana konvensional dalam operasionalnya. Hal
yang paling tampak adalah proses screaning dalam mengkonstruksi portofolio.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan reksadana syariah?
2. Bagaimana karakteristik dan bentuk reksadana syariah?
3. Apa saja ruang lingkup dari reksadana syariah?
4. Bagaimana Bentuk Hukum Reksadana?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari reksadana syariah.
2. Untuk mengetahui karakteristik dan bentuk dari reksadana syariah.
3. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup yang terdapat pada reksadana syariah.
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk hukum reksadana.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia,
(Jakarta: KENCANA, 2009), 149.
2
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2004), hlm. 113.
3
kolektif dan administratur. Setelah kita mengenal reksadana secara umum (konvensional),
maka beralih secara khusus pada pengertian reksadana syariah. Tidak jauh berbeda
dengan pengertian reksadana pada umumnya, reksadana syariah merupakan sarana
investasi campuran yang menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk
yang dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi menawarkan reksadana syariah
kepada para investor yang berminat, sementara dana yang diperoleh dari investor tersebut
dikelola oleh manajer investasi untuk ditanamkan dalam saham atau obligasi syariah yang
dinilai menguntungkan.3
Perbedaan reksadana syariah dan reksadana konvensional adalah adanya dua proses
dalam melakukan penempatan investasinya yaitu: Pertama, screaning yaitu pemilihan
saham-saham yang sesuai dengan syariat islam. Kedua, cleansing yaitu dalam investasi
selalu berpedoman pada fatwa yang dikeluarkan oleh DSN artinya perusahaan melakukan
kegiatan sesuai dengan syariat islam.
Sebenarnya makna umum dari reksadana syariah tidak jauh berbeda dengan
reksadana pada umumnya sebagai mana tersebut di atas. Perbedaannya terletak pada
operasional, di mana reksadana pada umumnya menggunakan prinsip konvensional,
sedangkan reksadana syariah menggunakan ketentuan prinsip syariah. Prinsip syariah di
reksadana syariah digunakan dalam bentuk akad antara pemilik modal (rab al-mal)
dengan manajer investasi (amil), pemilihan dan pelaksanaan transaksi investasi, dan
dalam penentuan dan pembagian hasil investasi.
Fatwa DSN-MUI No.20/DSN-MUI/IX/2000 mendefinisikan reksadana syariah
sebagai reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah islam,baik
dalam bentuk akad antara pemodal sebagian pemilik harta (shahib al-mal atau rabb al-
mal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara manajer
investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.4
Jadi, reksadana syariah pada dasarnya adalah Islamisasi reksadana konvensional.
Reksadana syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal sebagai pemilik dana (shahibul mal) untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh manajer investasi sebagai wakil shahibul mal
menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam. Sebenarnya panduan bagi masyarakat
3
http://pusat-akademik.blogspot.co.id/2008/09/reksadana-syariah.html , diakses tanggal 18 Oktober
2021 pkl 20.45.
4
http://id.m.wikipedia.org/wiki/reksadana-syariah.htm l, diakses tanggal 18 Oktober 2021 pkl. 21.00.
4
muslim untuk berinvestasi pada produk ini sudah diberikan melalui fatwa DSN-MUI No.
20 tahun 2000 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah.
5
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia, 2007), hlm.156.
6
Andri Soemitra, Bank&LembagaKeuangan Syariah, (Jakarta: KENCANA, 2009), 171.
5
a. Perlindungan 100% pada nilai pokok investasi, jika dicairkan sesuai dengan
jangka waktu yang ditentukan.
b. Mempunyai potensi keuntungan sebesar tingkat bunga portfolio obligasi.
7
Heri Sudarsono, Ibid, hlm. 157.
6
jawab dalam mengelola portofolio reksadana. Sedangkan bank kustodian bertugas
dan bertanggung jawab dalam pengadministrasian dan penyimpanan kekayaan
reksadana.
Karakteristik dari reksa danan kontrak investasi kolektif adalah :
1) Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor yang
membeli.
2) Unit penyertaan tidak tercatat di bursa.
3) Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya kepada
manajer investasi (MI) yang mengelola.
4) Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit penyertaan akan
dibebankan pada kekayaan reksa dana.
5) Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan pada nilai aktiva bersih (NAB)
perunit dihitung oleh bank kustondian secara harian.
8
Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah , Bandung:Alfabeta, 2010, hal 144-148
7
diumumkan secara luas sehingga transaksi selanjutnya menggunajan NAV
yang digitung pada akhir hari tersebut.
b) Closed end-fund
Reksadana yang tidak dapat membeli kembali sham-saham yang
telah dijual kepada investor. Artinya, pemegang saham tidak dapt menjal
kembali sahamnya kepada manajer investasi. Apabila pemilik hendak
menual sahamnya, maka harus dilakukan melaui bursa efek tempat saham
reksadan tersebut dicatatkan. Harga dari saham reksadana tertutup bisa
berubah – ubah karena dipengaruhi kekutan permitaan dan penawaran,
sama halnya dengan fluktuasi harga saham perusahaan pubij lainnya.
Reksa dana tertutup adalah reksa dana dimana transaksi perdagangan unit
dilakukan di bursa saham karena pemegang unit memiliki saham atau
pemegang unit menjual ke bursa sehingga permintaan dan penawaran
merupakan harga dari unit. Disamping itu, jumlah unit saham yang
diterbitkan oleh perusahaan sama jumlahnya dari waktu ke waktu,
terkecuali adanya tindakan perusahaan (corporate action). Harga pasar
tersebut tidak selalu sam dengan NAB per sahamnya. Adakalanya lebih
besar dari NAB per sham (disebut at premium) atau lebih kecil dari NAB
per sahamnya (disebut at discount).
c) Unit Invesment Trust
Suatu perusahaan dibidang investasi yang membei portofolio efek
(berdsarkan pada perjanjian Trust Indenture) dengan menggunakan
kumpulan dana (harta kekayaan) dari pemegang saham atau unit
penyertaan. Unit penyertaan reksadana pertama kali ditawarkan dengan
harga yang sama dengan harga Rp. 1.000 sama dengan nilai aktiva bersih
awal yaitu Rp. 1.000 per unit penyertaan dan biasanya ditentutakn besarnya
investasi minimum untuk pertama kali.
9
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia,
(Jakarta:Kencana, 2009) hal 158-159
8
Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek yang bersifat
utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya adalah menjaga
likuiditas dan pemeliharaan modal. Reksa Dana Pasar Uang, dimana dananya
diinvestasikan pada instrumen pasar uang.
b) Reksadana pendapatan tetap (fixed income funds)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari
dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang. Umumnya
memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, obligasi
syariah, swbi, dan instrument lain. RDPT merupakan salah satu upaya
melakukan investasi yang paling baik dalam jangka waktu menengah atau
jangka panjang (>3 tahun) dengan resiko menengah. Reksadana ini memiliki
resiko yang relatif lebih besar dari reksadana pasar uang. Tujuannya adalah
untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
c) Reksadana saham (equity funds)
Reksadana yang dananya hampir seluruhnya diinvestasikan pada saham
dan sekitar 5% sampai 10% diinvestasikan pada kas/pasar uang untuk menjaga
adanya penarikan dari investor. Reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari aktiva alam bentuk efek yang bersifat ekuitas.
Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risiko nya ebih tinggi dari
dua jenis reksdana sebelumnya, namun penghasilkan tingkat pengembalian
yang juga tinggi.
Pada umumnya efek saham memberikan kontribusi dengan
memberikan hasil yang menarik, dalam bentuk caoutak gain dengan
pertumbuhan harga-harga saham dan dividen. Banyak perspeksi yang
menganggap bahwa berinvensti pada saham sebih cenderung spekulatif, atau
berjudi. Namun secara teori dan pengalaman dilapangan menghatakan bahwa
investasi pada saham adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang
cukup menjanjikan.
d) Reksadana campuran (discretionary funds)
Reksadana yang dananya diinvestasikan pada saham, obligasi, pasar
uang, dan sejumlah kas untuk berjaga-jaga. Reksadana jenis ini melakukan
investasi dalam efek yang bersifat ekuitas dan efek yang bersifat utang.
9
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham
dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga
reksadana lainnya. Reksa dana campuran dalam orientasinya lebih fleksibel
dalam menjalankan investasi. Fleksibel berartikan, pengelolaan investasi dapat
digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi, maupun ke deposit.
Atau tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading.
Berbagai jenis investasi reksa dana tersebut memiliki tingkat keuntungan dan
resiko yang berbeda-beda. Reksa dana yang memiliki keuntungan yang paling
tinggi tentunya juga memiliki resiko yang paling besar, misalnya saham. Resiko
paling tinggi tersebut dikarenakan fluktuasi harga saham yang tajam. Begitupun
jenis investasi reksa dana yang tingkat keuntungannya rendah juga memiliki
tingkat resiko yang rendah.
a) Growth fund
Reksa Dana ini mempunyai portofolio investasi yang bertujuan
mendapatkan pertumbuhan keuntungan yang tinggi. Jenis investasinya
mempunyai sifat volatilitas yang cukup tinggi, seperti investasi di instrumen
saham. Reksadana yang menekan pada upaya mengejar pertumbuhan nilai
dana.
b) Income fund
Reksa dana ini mengutamakan jenis portofolio investasi yang bertujuan
mendapatkan pertumbuhan keuntungan yang stabil. Jenis investasinya
mempunyai sifat volatilitas yang agak kurang, seperti investasi instrumen
obligasi. Reksdana jenis ini mengutamakan pendapatan konstan. Reksadana
jenis ini mengalokasi kan dana nya pada surat utang atau obligasi.
c) Safety fund
Reksa dana ini lebih mengutamakan keamanan reksa dana investasi dan tidak
menyukai adanya volatilitas harga atau ketidakstabilan pendapatan dari
10
Abdul Manan, Ibid, hal 159
10
instrumen investasinya. Manajer Investasi Reksa Dana jenis “safety fund” ini
cenderung melakukan investasi di instrumen pasar uang, seperti deposito.
11
Dikutip dari http://pusat-akademik.blogspot.co.id pada tanggal 18 Oktober 2021 pukul 22.54
11
Penempatan dana dalam reksadana syariah tidk boleh menempatkan
dananya pada emiten yang menjaankan usahanya pada hal – hal yang
melanggar hukum syariah.
12
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia,
(Jakarta:Kencana, 2009), hal 161
12
setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit
penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.
2. Risiko likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan
reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan
penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.
Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara
besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada
faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk
melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar
biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk,
terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham
atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya
perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut. Penjualan
kembali (redemption) sebagaian besar unit penyertaan oleh pemilik kepada
manajer investasi secara bersamaan dapat menyulitkan manajer investasi
menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut .
3. Risiko politik dan ekonomi
Perubahan dalam bidang politik maupun ekonomi dapat mempengaruhi kinerja
di suatu perusahaan dalam portofolio reksadana.
4. Risiko wanprestasi
Risiko ini dapat terjadi apabila ada perubahan asuransi yang mengansurasikan
harta kekayaan reksadana yang tidak dapat membayar ganti rugi atau
membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi ha yang tidak
diinginkan. Seperti pihak-pihak terkait dengan reksadana yaitu pialang, bank
custodian, agen pembayaran atau bencana alam yang dapat mempengaruhi
NAB yang bersangkutan.
5. Risiko default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi
milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja
13
keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten
tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya
dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi
pembelian portofolio investasi secara ketat. Jenis risiko default ini merupakan
kategori risiko yang paling fatal. Penyebab risiko ini adalah misalnya, jika
pihak manajer investasi membeli obligasi yang emiten nya mengalami
kesulitan keuangan sehingga tidak mampu mebayar bunga atau pokok obligasi
tersebut. 13
6. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami
penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar
obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi
bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami
penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak
langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit
Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu,
apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa
memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.14
7. Risiko inflasi
Terjadinya inflasi akan menyebabkan menurunnya total real return.
8. Risiko nilai tukar
Resiko ini dapat terjadi jika terdapat sekuritas luar negeri dalam portofolio
yang dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan memengaruhi nilai sekuritas yang
termasuk foreign investmeni setelah dilakukan konversi dalam mata uang
dosmetik.
9. Risiko spesifik
Ini adalah risiko yang dimiliki setiap sekuritas. Di samping dipengaruhi pasar
secara keseluruhan, setiap sekuritas memiliki risikonya masing-masing.
14
a. Dapat mendiversikasi portofolio secara cepat (instant diversification).
b. Keluwesan untuk menukarkan ke jenis portofolio invesatsi lainnya dalam satu
grup reksadana (flexibility) atau diprjualbelikan pada penerbitnya pada nilai
asset bersihnya setiap saat.
c. Kecepatan dalam proses jual beli.
d. Manajemen profesional yang dapat izin dari ororitas bursa.
e. Banyaknya pilihan dari beragamnya investasi usaha reksadana yang kini
tumbuh pesat.
f. Manfaat perlindungan investor, melalui pertauran yang dikelurakan
BAPEPAM, diantaranya mengatur tentang transaksi pada suatu jenis saham
maksimal 5% dari total modal si sector investasi.15
Berikut beberapa keuntungan jika berinvestasi pada reksa dana syariah antara
lain: - Kemudahan berinvestasi Banyak perusahaan manajer investasi/Asset
Management dengan minimum pembelian Rp 100.000 - Rp 250.000 anda
sudah bisa berinvestasi di Reksa Dana. Saat ini produk reksa dana syariah
sudah tersedia sebesar 49 reksadana.
15
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia,
(Jakarta: KENCANA, 2009), hal 160
16
Dikutip dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/08/10/07564982/Apa.Itu.Reksa.Dana.Syariah
yang ditulis oleh (Rosinu, Syaria Expert, Partner TGRM Perencana Keuangan) pada tanggal 24 Mei 2017 pukul
0:02
15
tersebut harus mengerti tentang syariah dan pengelolaan investasi
secara syariah.
b) Diversifikasi Investasi
Untuk menghasilkan return yang optimal maka kita harus
mendiversifikasikan portfolio investasi kita dengan cara membeli
beberapa saham di sektor yang berbeda, membeli obligasi dan
menaruhnya juga dipasar uang dengan tingkat return yang optimal. Pola
diversifikasi semacam itu mensyaratkan nilai portfolio investasi yang
tinggi.
Lalu bagaimana dengan kita yang memiliki dana terbatas? Reksa Dana adalah
solusinya. Karena hakikatnya Reksa Dana adalah dana yang dihimpun dari
orang-orang yang menginginkan investasi maka menghasilkan dana kelolaan
yang besar. Dan hasil dari investasi yang optimal tersebut lalu dibagikan
kepada investor sesuai dengan porsi investasinya tentu saja setelah dipotong
oleh biaya-biaya yang telah disyaratkan oleh Manajer Investasi. Biaya-biaya ini
pun tak besar karena untuk biaya pun tanggung renteng sesuai dengan porsi
investasinya dan meniadakan biaya yang tak perlu lainnya jika investasi
tersebut dilakukan seorang diri oleh investor. Ini salah satu sebabnya kinerja
Reksa Dana lebih optimal dibanding jika investor harus berinvestasi sendiri.
16
kalaupun ada Sukuk Ritel (SUKRI) maka pembelian 1 unit minimal Rp
5 juta. Pertanyaan selanjutnya bagaimana jika anda menginginkan
investasi rutin dibawah Rp 5 juta maka anda tidak bisa membeli Sukuk
maupun Sukri.
Untuk Deposito jika dana anda dibawah Rp 500 juta maka anda hanya
diberikan rate counter yang saat ini ada dikisaran 5,5 persen-6,5 persen belum
dipotong PPh final 20 persen. Lalu bagaimana dengan Anda yang mempunyai
dana sekitar Rp 100.000-Rp 1.999.900 maka Anda hanya bisa masuk tabungan
dan tabungan berjangka dengan bagi hasil 2 persen-3 persen (untuk tabungan)
dan 4 persen untuk tabungan berjangka sudah terkunci (lock) sekian tahun
(tergantung kebijakan bank) lagi-lagi terpotong PPh final 20 persen.
Bandingkan dengan inflasi yang saat ini ada dikisaran 4,61 persen. Untuk
Deposito diatas Rp 500 juta bank bisa memberikan bagi hasil 9
persen gross. Bandingkan jika yang mengelola adalah manajer investasi maka
biaya investasinya akan rendah dengan hasil yang optimal.
a) Transparansi Informasi
Semua informasi mengenai kinerja investasi harian bisa dipantau di
media masa. Setiap bulan nasabah akan diberikan laporan kinerja
investasi seperti rekening koran dan kinerja Reksa Dana (Fund Fact
Sheet).
17
obligasi syariah relatif aman sehingga banyak diinginkan oleh investor
baik yang mengharuskan portfolio investasinya di syariah maupun tidak
(konvensional). Umumnya yang memegang obligasi syariah adalah
institusi syariah dan mereka pada umumnya memegang sampai tanggal
jatuh tempo (hold to maturity) sehingga gejolak harganya (volatilitas)
nya relatif stabil.
17
Abdul Manan, Opcit, 188.
18
D. Bentuk Hukum Reksadana
Panduan bagi masyarkat muslim untuk berinvestasi pada produk ini sudah diberikan
melalui fatwa DSN-MUI No. 20 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi
Untuk Reksadana Syariah. Sayangnya produk investasi syariah yang lebih
menguntungkan dari produk tabungan atau deposito perbankan syariah ini kurang
tersosialisasi. Pemilik dana (investor) yang menginginkan investasi halal akan
mengamanahkan dananya dengan akad wakalah kepada Manajer Investasi. Reksadana
Syariah akan bertindak dalam aqad mudharabah sebagai Mudharib yang mengelola dana
milik bersama dari para investor. Sebagai bukti penyertaan investor akan mendapat Unit
Penyertaan dari Reksadana Syariah. Dana kumpulan Reksadana Syariah akan
ditempatkan kembali ke dalam kegiatan Emiten (perusahaan lain) melalui pembelian
Efek Syariah.
Bagi umat muslim landasan akan pentingnya berinvestasi antara lain berdasarkan
hadist: ”Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang
baik, membelanjakan uang secara sederhana, dan dapat menyisihkan kelebihan untuk
menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya. [HRMuslim&Ahmad]”. 18
Pada instrumen pasar modal, Reksa Dana Syariah hanya menempatkan dananya pada
emiten atau perusahaan atau pihak-pihak penerbit instrumen investasi yang tidak
melakukan usaha-usaha yang bertentangan dengan prinsip kehalalan syariah seperti riba,
perjudian, pornografi, minuman haram (alkohol), babi, dan hiburan yang bertentangan
dengan syariah dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an surat
Al-Imron ayat 130 dan An-Nisa ayat 29, yang berbunyi :
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba yang berlipat ganda
dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.“(QS.Al-
Imron:130)
18
Dikutip dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/08/10/07564982/Apa.Itu.Reksa.Dana.Syariah
yang ditulis oleh (Rosinu, Syaria Expert, Partner TGRM Perencana Keuangan) pada tanggal 18 Oktober 2021
pukul 0:02
19
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta sesama kalian
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka
sama suka diantara kalian.”(QS. An-Nisa':29) 19
19
Pasal 1 angka 6 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi
untuk Reksa Dana Syariah
20
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip
syariat Islam. Baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal)
dengan manajer investasi sebagai wakil, maupun antara manajer investasi sebagai wakil
dengan pengguna investasi. Syariah dapat menerima usaha semacam reksadana sepanjang hal
yang tidak bertentangan dengan syariah. Zuhaily berkata: Dan setiap syarat yang tidak
bertentangan dengan dasar-dasar syariat dan dapat disamakan hukumnya (di qiyaskan) dengan
syarat-syarat yang sah.
Pada dasarnya reksadana syariah adalah Islamisasi reksadana konvensional.
Reksadana syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal sebagai pemilik dana (shahibul mal) untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam Portofolio Efek oleh manajer investasi sebagai wakil shahibul mal menurut ketentuan
dan prinsip syariah Islam. Dengan berbagai karakteristik dan juga bentuk dari reksadana
syariah, berbagai jenis reksadana syariah seperti Open end-Fund, Closed end-Fund dan Unit
Investment Trust. dilihat dari portofolio investasinya, reksadana syariah dapat dibedakan
menjadi : a.) Reksadana syariah pasar uang b.) Reksadana syariah pendapatan tetap c.)
Reksadana syariah campuran d.) Reksadana syariah saham. Dilihat dari tujuan investasinya
ada Growth Fund, Income Fund dan Safety Fund.
Reksadana syariah menggunakan prinsip : a.) bukan mencari keuntunga sebanyak-
banyaknya b.) adanya proses screening (penyaringan) c.) adanya proses cleansing
(purification) d.) proses valuation saham e.) pengawasan yang lebih selektif f.) adanya
Jakarta Islamik Indeks (JII) g.) investasi pada perusahaan prodak halal. Dengan berbagai
manfaat dan keuntungan dalam reksadana syariah, ada juga resiko di dalamnya, seperti, resiko
menurunnya nilai aktiva bersih /net asset value unit penyertaan, resiko likuiditas, resiko pasar,
resiko wanprestasi, resiko default, resiko inflasi, resiko nilai tukar, resiko politik dan
ekonomi, resiko spesifik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia.
M. Daud Ali, Azaz-azaz Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1990)
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah
Indonesia, (Jakarta: KENCANA, 2009)
Datuk DR. Syech Othman Alhabshi : Islamic Fund in Malaysia ( presented at The Fund
management Industry Conference 1995) .
Dikutip dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/08/10/07564982/Apa.Itu.Reksa.Dana.Syariah
yang ditulis oleh (Rosinu, Syaria Expert, Partner TGRM Perencana Keuangan) pada tanggal
18 Oktober 2021 pukul 0:02
22