Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN ISLAM NON BANK

“ MACAM-MACAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA”

(MODAL VENTURA SYARIAH)

Dosen Pengampu: M Saifu Rizal, S. H., M.E.

Oleh Kelompok 10:

1. Risma Nabila (21.23. 1049)


2. Rika Wulandari (21.23.1046)

TAHUN AJARAN 2023

PRODI EKONOMI SYARIAH V D

INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NADWAH KUALA TUNGKAL


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kedahirat Allah SWT karena atas
limpah rahmat dan hidayah-Nya kami diberikan kesehatan dan kelancaran sehingga dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah lembaga keuangan Islam non bank dengan judul
Macam-macam lembaga keuangan Syariah di Indonesia. Semoga dengan tersusunnya
makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah
Mikro Ekonomi dan semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi pemakalah dan para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan.

Besar harapan Mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat


bermanfaat dan maslahat bagi semua orang.

Kami menyadari bahwa dalam penyususunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaiki langkah-langkah selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT semata.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

20 November 2023

Kelompok 10

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................6
1. Pengertian modal Ventura syariah......................................................................................................6
2. Sejarah Modal Ventura Syariah...........................................................................................................7
3. Operasional Modal Ventura Syariah di Indonesia................................................................................8
4. Perbedaan Modal Ventura Konvensional dan Syariah.......................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12

5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Indonesia dalam perkembangannya berusaha memasyarakatkan pola
penyertaan modal yang dapat membantu usaha kecil, menengah, dan koperasi dengan
mendirikan perusahaan modal ventura. Sampai dengan akhir tahun 1998, perusahaan modal
ventura berdiri di 27 Provinsi yang ada di Indonesia (di luar perusahaan modal setiap daerah
tingkat II) yang ada di setiap provinsi, semua berinduk dengan PT. Bahana Artha Ventura
sebagai pemilik saham terbesar dari salah satu anak perusahaan dari PT. Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (BPUI). Perusahaan modal ventura sebagai sarana pembiayaan memiliki
peluang besar untuk mengembangkan usaha kecil, menengah, dan koperasi karena mempunyai
karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Seperti misalnya kedudukan
Perusahaan Modal Ventura bukan hanya akan terlibat dengan menginvestasikan modalnya,
melainkan sekaligus juga ikut berperan aktif dalam manajemen perusahaan yang dibantunya.
Karena Perusahaan Modal Ventura itu sendiri dikelola secara professional, maka hal ini akan
memberikan dampak kepada pengusaha kecil yang pada umumnya dikelola secara tradisional,
berangsur-angsur akan menjadi professional.

Keistimewaan Perusahaan Modal Ventura yang dapat dimanfaatkan untuk menegakkan


pola usaha yang lebih adil dan merata adalah karena sifatnya yang tidak akan pernah melakukan
investasi secara permanen. Hanya berkisar antara 1- 5 tahun sesuai dengan kesepakatan. Setelah
masa itu berlalu, Perusahaan Modal Ventura dapat melakukan divestasi kepada pengusaha yang
membantunya, yang berarti hasil usahanya akan dimanfaatkan kembali oleh yang membantunya
dan ini akan menumbuhkan sikap professional bagi usaha kecil, menengah, dan koperasi. Untuk
menunjang pertumbuhan perekonomian nasional diperlukan dana yang cukup besar, sehingga
sarana penyediaan dana yang dibutuhkan masyarakat perlu diperluas. Secara konvensional dana
yang diperlukan untuk menunjang permabngunan tersebut disediakan oleh lembaga perbankan,
akan tetapi dewasa ini lembaga perbankan tidak dapat mencukupi kebutuhan akan dana tersebut,
sehingga dicari alternatif pembiayaan lain yang mana terciptalah lembaga penyandang dana yang
lebih fleksibel dan lebih moderat dari bank, yang dalam hal-hal tertentu tingkat resikonya lebih
tinggi. Inilah yang kemudian dikenal sebagai lembaga pembiayaan, yang menawarkan model-
model formulasi untuk pemberian dana.Lembaga pembiayaan luar industri perbankan cukup
banyak dan memiliki prospek yang cukup menjanjikan, namun lembaga seperti anjak piutang
(factoring), modal ventura (ventura capital), sewa guna usaha (leasing).1

1
Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori Dan Praktek, Badung:Cita Aditya Bakti, Cetakan
Pertama 1995
6
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan sejarah modal Ventura syariah?

2. Apa saja landasan hukum Ventura syariah di Indonesia?

3. Bagaimana cara operasional modal Ventura syariah di Indonesia?

4. Apa perbedaan antara modal Ventura konvensional dan Syariah?

7
BAB II

PENDAHULUAN

1. Pengertian modal Ventura syariah

Istilah modal ventura syariah sekarang ini sudah meluas dan dipakai dalam pergaulan
hukum dan bisnis di Indonesia, yang mana merupakan terjemahan dari terminology bahasa
Inggris yaitu Ventura Capital. Ventura sendiri berarti usaha mengandung resiko, sehingga modal
ventura banyak yang mengartikan sebagai penanaman modal yang mengandung resiko pada
suatu usaha/perusahaan. Dalam Dictionary Of Business Term disebutkan bahwa modal ventura
adalah suatu sumber pembiayaan yang penting untuk memulai suatu perusahaan yang melibatkan
resiko investasi, tetapi juga menyimpan potensi keunrtungan diatas keuntungan rata-rata
diinvestasi dalam bentuk lain. Karena itu modal ventura disebut sebagai risk capital. Dr. Neil
Cross memberi pengertian bahwa modal ventura adalah suatu pembiayaan yang mengandung
resiko, biasanya dilakukan dalam bentuk partisipasi equity, terhadap perusahaan-perusahaan
yang mempunyai potensi berkembang yang tinggi dalam bentuk advis menejemen dan
memberikan kontribusinya terhadap keseluruhan strategi perusahaan yang bersangkutan.

Resiko yang relative tinggi ini akan dikompensasikan dengan kemungkinan return yang
tinggi pula, yang biasanya didapatkan dari capital gains yang bersifat medium term. Handowo
Dipo memberikan pengertian pada modal ventura yaitu dana usaha dalam bentuk usaha atau
pinjaman yang bisa dialihkan mrnjadi saham, sumber dan tersebut adalah perusahaan ventura
yang mengharapkan keuntungan dari investasinya tersebut. Selanjutnya Keppres No. 61 Tahun
1988 memberikan pengertian tentang modal ventura yaitu usaha pembiayaan dalam bentuk
penyertaan mosal ke dalam perusahaan yang menerima bentuan pembiayaan (investee company)
untuk jangka waktu tertentu. Definisi yang diulang kembali oleh Keputusan Menteri Keuangan
No.1251/KMK.013/1998, tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pembiayaan, via pasal 1
huruf (h).

Dari definisi di atas, modal ventura mempunyai karakteristik antara lain sebagai berikut :

1. Pemberian bantuan finansial dalam bentuk modal ventura ini tidak hanya
menginvestasikan modalnya saja, tetapi juga ikut terlibat dalam manajemen perusahaan
yang dibentuknya.
2. Investasi yang dilakukan tidaklah berbentuk permanen, tetapi hanyalah berbentuk
sementara untuk kemudian untuk masanya dilakukanlah investasi.
3. motif dari modal ventura adalah motif bisnis yaitu mendapatkan keuntungan setinggi-
tingginya walaupun dengan resiko yang relatif tinggi pula,
4. Investasi dengan bentukmodal ventura yang ditukarkan ke perusahaan pasangan
usahanya bukan investasi jangka pendek, tetapi merupakan investasi jangka menengah
atau jangka panjang.

8
5. Modal ventura merupakan investasi tanpa jaminan collateral sehingga dibutuhkan
kehati-hatian dan kesabaran.

6. Investasi tersebut bukan bersifat pembiayaan dalam bentuk pinjaman, tetapi dalam
bentuk partisipasi equity, atau setidaknya loan yang dapat dilakukan ke equity. Sehingga
return yang diharapkan dari perusahaan modal ventura bukanlah bunga atas modal yang
ditanam, melainkan deviden dan capital again.

7. Prototipe dari pembiayaan modal ventura adalah pembiayaan yang ditujukan kepada
perusahaan kecil atau perusahaan baru, tetapi memiliki potensi untuk berkembang.

8. Investasi modal ventura biasanya dilakukan terhadap perusahaan yang tidak punya
akses untuk mendapatkan kredit perbankan.2

2. Sejarah Modal Ventura Syariah

Perusahaan modal ventura (venture capital company) di Indonesia mulai beroperasi


dengan didirikannya PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tahun 1973, sebuah
perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang sahamnya 82.2% dimiliki oleh Kementerian
Keuangan dan 17,8% oleh Bank Indonesia. PT Bahana ini dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 18 Tahun 1973 tentang Penyertaan Modal Negara. Pada tahun 1993, melalui
salah satu anak perusahaannya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), memperluas usahanya dengan
mendirikan Perusahaan Modal Ventura Daerah di seluruh provinsi yang tujuannya untuk
membiayai usaha kecil menengah. (UKM).

Pengaturan kegiatan modal ventura lebih lanjut diatur dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1251/KMK.13/ Tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.17/1995
tanggal 3 Oktober 1995 tentang Pendirian dan Pemberian Modal Ventura. Untuk mendorong
perkembangan perusahaan modal ventura, di akhir tahun 2015 Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mengeluarkan 4 peraturan baru. Peraturan tersebut terdiri dari: 1. POJK Nomor 34/POJK
05/2015 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Modal Ventura. 2. POJK Nomor
35/POJK 05/2015 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura. 3. POJK Nomor
36/POJK.05/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Modal Ventura.
4. POJK Nomor 37/POJK 05 tentang Pemeriksaan Langsung Perusahaan Modal Ventura.

Terkait dengan perusahaan modal ventura syariah, berdasarkan Pasal 1 butir 4 POJK No.
35/POJK.05/2015, adalah ‘badan usaha yang melakukan kegiatan usaha modal ventura syariah,
pengelolaan dana ventura, dan kegiatan usaha lain dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan
yang seluruhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan definisi ini dapat

2
Rahman hasanuddin, Segi hukum & Manajemen Modal Venture, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003
9
dipahami bahwa kegiatan perusahaan modal ventura syariah pada prinsipnya sama dengan
perusahaan modal ventura konvensional, yakni melakukan kegiataan investasi dan atau
pelayanan jasa dalam jangka waktu tertentu untuk pengembangan usaha pasangan usaha.
Namun, yang membedakan adalah dalam menjalankan kegiatan perusahaan modal ventura
syariah tentu berdasarkan kepada prinsip syariah. Di samping itu, penyelenggaran kegiatan usaha
perusahaan modal ventura syariah wajib memenuhi prinsip keadilan (‘adl), keseimbangan
(tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan universalisme (alamiyah) serta tidak mengandung
gharar, maysir, riba, zhulm, risywah, dan objek haram. (Pasal 5 POJK No. 35/POJK.05/2015).
Unsur-unsur yang disebutkan di atas mesti dipenuhi, apabila dilanggar akan menjadikan investasi
yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura syariah menjadi tidak sah.

Berbeda dengan perusahaan pembiayaan syariah yang telah berkembang dengan pesat,
pelaku perusahaan modal ventura syariah masih relatif sedikit. Semenjak dikembangkan pada
tahun 2012 sampai 2015 baru 4 perusahaan modal ventura syariah yang berdiri. Dilihat dari
perkembangan jumlah aset, industri modal ventura syariah mengalami pertumbuhan rata-rata
sebesar 31,01 per tahun. Sedangkan aset industri modal ventura syariah dibandingkan dengan
total aset industri modal ventura adalah sebesar 4%. (Roadmap IKNB Syariah 2015-2019).
Apabila melihat perkembangan industri keuangan syariah secara global, perusahaan modal
ventura syariah mempunyai peluang untuk lebih berkembang ke depannya. Namun dukungan
pemerintah tetap diperlukan, terutama dari penambahan modal perusahaan modal ventura syariah
yang dinilai masih sangat terbatas. Di samping itu, perlunya sosialisasi dan edukasi secara
intensif kepada masyarakat tentang urgensi pengembangan perusahaan modal ventura syariah
untuk men-support lahirnya pengusaha dan perusahaan baru yang menjalankan kegiatannya
berdasarkan kepada prinsip syariah.3

3. Operasional Modal Ventura Syariah di Indonesia

Modal ventura syariah merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayan
kepada perusahaan yang membutuhkan dana, perusahaan yang diberi modal sering disebut
sebagai investee atau perusahaan pasangan usaha (PPU), sedangkan perusahaan pembiayaan
yang memberi dana disebut sebagai venture capitalist atau pihak investor, penghasilan modal
ventura sama seperti penghasilan saham biasa, yaitu dari dividen (kalau dibagikan) dan dari
apresiasi nilai saham dipegang (capital gain).

Tujuan modal ventura adalah adalah untuk memberikan penambahan nilai (adding value)
sehingga venture capitalist dapat menjual partisipasinya dengan return positif, sehingga
menghasilkan keuntungan yang halal dengan praktik usaha yangs esuai dengan prinsip syariah
berasaskan pada prinsip keadilan karena tidak ada pihak yang dirugikan, semuanya memperoleh
keuntungan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. Ada beberapa ketentuan dalam investasi

3
Semmawi Ramli Rukmina Gonibala, Venture Capital Based On Islamic Law In Indonesia, 2014
10
modal ventura syariah, diantaranya pada aspek modifikasi macam pembiayaan berupa
penyertaan saham, ada ketentuan yang harus dipatuhi dalam menentukan jenis saham, untuk
saham biasa dapat digunakan dalam penyertaan saham untuk membiayai perusahaan pasangan
usaha, sedangkan saham preferensi tidak dapat digunakan dalam penyertaan saham pembiayaan
modal ventura syariah, dikarenakan rasio bagi hasilnya ditentukan di depan, begitu juga
covertible bonds konvensional tidak bisa digunakan dalam pembiayaan modal ventura syariah,
akan tetapi dapat dimodifikasi dengan obligasi mudharabah biasa ditambah dengan akad waad
(janji) dari investee untuk menjual saham mereka pada modal ventura syariah pada saat jatuh
tempo. Sub-ordinated debt dengan bunga, bagi hasil pasti, bagi hasil maksimal dan minimal tidak
bisa digunakan.

Adapun kendala yang paling besar dalam pengembangan perusahaan modal ventura
syariah adalah dari segi pendanaan, mengingat aturan otoritas jasa keuangan (OJK) terhadap
modal ventura syariah tidak diperkenankan menghimpun dana dari masyarakat luas, dengan
demikian banyaknya keterbatasan dana yang diperoleh oleh perusahaan modal ventura syariah
untuk modal usaha. Selama ini kerjasama perusahaan modal ventura syariah dalam perolehan
modal usaha bekerjama dengan lembaga keuangan syariah (bank syariah, asuransi syariah,
reksadana syariah) dan institusi lain yang menghendaki dana mereka dimanfaatkan menurut
prinsip syariah, berupa saham biasa, promisory note (PN) mudharabah muqayyadah pada
lembaga keuangan syariah (LKS) lain, obligasi syariah mudharabah, Medium Term Notes
(MTN) syariah mudharabah. Pendanaan diatur melalui sinergi dengan beberapa lembaga
keuangan syariah. Maka tidak menutup kemungkinan ada peluang untuk perusahaan modal
ventura syariah ini yang kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah untuk mendapatkan
modal usaha berupa pembiayaan dari Islamic Development Bank (IDB) yang memiliki
karakteristik yang sesuai dengan hukum lslam, yakni memakai sistem syariah, karena dilarang
adanya riba.

Adapun strategi yang kedua yang dapat ditempuh adalah pengembangan produk yang
dimiliki oleh modal ventura syariah yang inovatif dan kompetitif dengan lembaga keuangan
syariah, dengan proses yang lebih mudah, cepat dan lebih murah, mengingat return yang
diharapkan oleh perusahaan modal ventura syariah sangat tinggi hal ini disebabkan resiko usaha
yang dimiliki oleh perusahaan modal ventura juga relatif cukup tinggi mengandung resiko
kerugian dan juga modal usaha yang diperoleh oleh perusahaan modal ventura syariah juga dari
pinjaman berbagai lembaga keuangan syariah lainnya, sehingga nilai harga jualnya juga ikut
mahal, jauh lebih mahal dibandingkan harga produk lembaga keuangan yang lain, yakni
keuntungannya 24% Adapun strategi yang kedua yang dapat ditempuh adalah pengembangan
produk yang dimiliki oleh modal ventura syariah yang inovatif dan kompetitif dengan lembaga
keuangan syariah, dengan proses yang lebih mudah, cepat dan lebih murah, mengingat return
yang diharapkan oleh perusahaan modal ventura syariah sangat tinggi hal ini disebabkan resiko
usaha yang dimiliki oleh perusahaan modal ventura juga relatif cukup tinggi mengandung resiko
kerugian dan juga modal usaha yang diperoleh oleh perusahaan modal ventura syariah juga dari
11
pinjaman berbagai lembaga keuangan syariah lainnya, sehingga nilai harga jualnya juga ikut
mahal, jauh lebih mahal dibandingkan harga produk lembaga keuangan yang lain, yakni
keuntungannya 24% Biasanya yang menjadi kreditur CB adalah induk perusahaan atau anggota
daripada grup perusahaan itu sendiri, atau perusahaan modal ventura akan tetapi dapat
dimodifikasi dengan obligasi mudharabah biasa ditambah dengan akad waad (janji) dari investee
untuk menjual saham mereka pada MV pada saat jatuh tempo.4

4. Perbedaan Modal Ventura Konvensional dan Syariah

Modal ventura merupakan salah satu jenis pembiayaan yang umumnya disasar oleh
perusahaan startup, selain pendanaan dari bank dan pribadi. Yang tidak banyak orang tahu, selain
jenis modal ventura konvensional, ada juga modal ventura syariah. Sama seperti bank, ada bank
konvensional dan bank syariah. Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
35/POJK.05/2015, usaha modal ventura syariah dapat diartikan sebagai usaha pembiayaan
melalui kegiatan investasi dan/atau pelayanan jasa yang dilakukan dalam rangka pengembangan
usaha Pasangan Usaha (PU) yang dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah.

PU yang menerima pembiayaan dari Perusahaan Modal Ventura (PMV) syariah harus
didirikan dalam bentuk badan usaha, baik berupa perseroan terbatas, koperasi, maupun perseroan
komanditer. pembiayaan dari bank.

Secara umum, PMV syariah melakukan pengelolaan dana dan kegiatan jasa berbasis fee
seperti modal ventura konvensional. Perbedaannya ada di penerapan prinsip bagi hasil dan akad
sesuai ketentuan syariah atau agama Islam.

Ada beberapa perbedaan antara modal ventura syariah dan modal ventura biasa atau
konvensional, misalnya dari jenis pembiayaan dan perusahaan yang dipilih untuk dibiayai.

a) Modal Ventura Syariah

1. Penyertaan saham

Yang pertama adalah penyertaan saham (equity participation) di mana penyertaan


modal berupa saham untuk PU berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT). Jangka
waktu penyertaan modal berkisar antara sepuluh hingga dua puluh tahun. Setelah
penyertaan modal tersebut, biasanya perusahaan akan melakukan divestasi. Divestasi ini
menandakan bahwa PU yang didanai sudah cukup besar dan mampu melakukan
penawaran melalui pasar modal.

4
Smart Aqila, Tips dan Trik Mendapatkan Modal Usaha & Mengelolanya, Jogjakarta: Mitra Pelajar, 2010
12
2. Pembelian obligasi syariah

Pada skema ini, pembiayaan dilakukan melalui pembelian obligasi syariah


konversi atau sukuk.

3. Bagi hasil

Terakhir, pembiayaan skema bagi hasil dengan cara menerapkan prinsip syariah
sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Penyertaan modal juga dilaksanakan dengan
menggunakan akad sesuai prinsip syariah, yakni akad mudharabah, musyarakah, atau
mudharabah musytarakah.

b). Modal Vantura Konvensional

1. Penyertaan modal langsung

Penyertaan modal langsung atau disebut juga penyertaan modal ventura (PMV)
dilakukan dengan cara mengambil sejumlah saham dari PPU yang bersangkutan. Cara ini
dikenal juga dengan sebutan equity financing atau pembiayaan langsung. Pembiayaannya
berupa penyertaan saham, sehingga PPU harus sudah berbentuk badan hukum perseroan
terbatas.

2. Semi equity financing

Kemudian ada juga semi equity financing di mana pembiayaan dilakukan dengan
cara membeli obligasi konversi atau convertible bond yang diterbitkan PPU. Cara ini
banyak disukai oleh kedua pihak, baik perusahaan modal ventura maupun PPU karena
bersifat lebih fleksibel.

3. Bagi hasil

Selain kedua cara di atas, ada juga cara pembiayaan dengan bagi hasil. Cara ini
menekankan pada aspek bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh perusahaan startup.
Cara pembiayaan bagi hasil merupakan modifikasi untuk mengakomodasi kendala
pembiayaan bagi badan usaha yang belum berbadan hukum.

PMV syariah dapat menjadi sumber pendanaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) dan startup terutama yang bergerak pada bisnis halal. Sementara itu, modal ventura
konvensional lebih berfokus pada startup berbasis teknologi dengan risiko tinggi. Dapat
disimpulkan bahwa perbedaan paling mencolok di antara keduanya adalah penerapan prinsip
syariah Islam pada PMV syariah.Selain itu, PMV syariah hingga saat ini juga lebih berfokus
kepada UMKM, sedangkan modal ventura konvensional lebih banyak menjadi incaran sekaligus
mengincar startup yang risiko usahanya tinggi.5
5
Al- Suwailem, s, Venture Capital A Potential Model of Musharakah. Journal of King Abdulaziz Unifersity-Islamic
Economic, 1998
13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perusahaan modal ventura syariah merupakan lembaga pembiayaan yang memiliki


karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya yakni ketika memberikan pembiayaan
tidak memerlukan jaminan (collateral), hal ini sangat membantu perusahaan pasangan usaha
(PPU) terutama pengusaha mikro, kecil dan menengah start-up yang baru memulai bisnisnya
dengan keterbatasan modal dan tidak memiliki asset untuk dijadikan agunan jaminan
pembiayaan tersebut, dan juga sangat membantu bagi perusahaan pasangan usaha (PPU) yang
feasible (layak didanai) akan tetapi tidak bankable (tidak memenuhi syarat perbankan) dan juga
sangat berperan terhadap Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) yang di black list lembaga
keuangan lainnya, akan tetapi memiliki tekad dan semangat sungguh-sungguh untuk tetap
mengembangkan usaha dengan prospek yang menjanjikan. Selain memberikan bantuan
pembiayaan modal usaha, perusahaan modal ventura juga terlibat dalam pendampingan
manajemen pengembangan usaha perusahaan pasangan usaha (PPU).

B. Saran
Demikianlah makalah yang telah kami susun. kami sadar dan tahu bahwa makalah kami
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan sumbangan
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami semua. Aamiin.

14
DAFTAR PUSTAKA

Munir Fuady. 1995 Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori Dan Praktek, Badung:
Cita Aditya Bakti. Cetakan Pertama

Rahman hasanuddin. 2003. Segi hukum & Manajemen Modal Venture. Bandung: Citra
Aditya Bakti.

Semmawi Ramli Rukmina Gonibala. 2014. Venture Capital Based On Islamic Law In
Indonesia

Smart Aqila, 2010. Tips dan Trik Mendapatkan Modal Usaha & Mengelolanya.
Jogjakarta: Mitra Pelajar

Al- Suwailem, s.1995. Venture Capital: A Potential Model of Musharakah.. Journal of


King Abdulaziz Unifersity-Islamic Economics

15

Anda mungkin juga menyukai