LEMBAGA PEMBIAYAAN
OLEH
2020112056
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MODAL VENTURA SEBAGAI
SALAH SATU LEMBAGA PEMBIAYAAN” dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pemerintah dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia melalui pengembangan internet di desa-desa.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional diperlukan dana
dana tersebut, sehingga dicari alternatif pembiayaan lain yang mana terciptalah
lembaga penyandang dana yang lebih fleksibel dan lebih moderat dari bank,
yang dalam hal-hal tertentu tingkat resikonya lebih tinggi. Inilah yang kemudian
salah satu bentuk usaha yang mempunyai peran sangat penting dalam
penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara
1
Munir Fuady, 1995, Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek, Bandung:
Citra Aditya Bakti, Cetakan Pertama, Hlm. 3.
2
Ibid, hlm. 6
3
Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2009
4
langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan surat
sanggup bayar. Oleh karena itu, lembaga pembiayaan juga berperan sebagai
(factoring), modal ventura (ventura capital), sewa guna usaha (leasing), dan
pembiayaan ini tidak terlepas dari kenyataan semakin sulitnya masyarakat bisnis
daerah-daerah.5
Lembaga pembiayaan yang saat ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 9
pembiayaan meliputi:6
2. Anjak piutang
4
Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, 2000, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan
Pembiayaan, Bandung : Citra Aditya Bakti, Hlm.5
5
Rahmad Hasanudin, 2003, Segi-Segi Hukum dan Manajemen Modal Ventura, Bandung:
Citra Aditya Bakti, Hlm. 13
6
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan
5
4. Pembiayaan konsumen
berbeda. Salah satu lembaga pembiayaan yang dapat menjadi pilihan kalangan
adanya pembiayaan bunga pinjaman, suatu hal yang tidak mungkin dilakukan
oleh bank, karena justru mengenakan bunga yang setinggi mungkin karena ini
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Karakteristik Perusahaan Modal Ventura?
7
Pasal 2 Peraturan Presiden RI No. 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan
8
Hoediona Kadarisman, 1995, Modal Ventura Alternative Pembiayaan Usaha Masa Depan,
Jakarta: IBEC, Hlm. 17.
6
BAB II
PEMBAHASAN
ventura biasanya juga memiliki suatu resiko yang tinggi namun memberikan
imbalan hasil yang tinggi pula. Investasi modal ventura ini dapat juga
untuk jangka waktu tertentu.10 Definisi yang diulang kembali oleh Keputusan
Dr. Neil Cross memberi pengertian bahwa modal ventura adalah suatu
9
Op cit, Rahmad Hasanuddin, hlm 8
10
Keppres No. 61 Tahun 1988
7
kemungkinan return yang tinggi pula, yang biasanya didapatkan dari capital
usaha dalam bentuk usaha atau pinjaman yang bisa dialihkan menjadi saham,
pembiayaan ini mempunyai dua dimensi utama, yaitu dimensi bisnis dan
membantu usaha kecil yang sedang mengalami kesulitan modal dalam kegiatan
11
O.P. Simorangkir, 2004, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor:
Ghalia Indonesia, Hlm. 170
12
Handowo Dwipo, 1993, Sukses Memperoleh Dana Usaha Dengan Tinjauan Khusus Modal
Ventura, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, Hlm. 7
13
Y. Sri Susilo, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat, Hlm.137
14
Veithzal Rivai, dkk, 2007, Bank and Financial Institution Management, Jakarta: PT .Raja
Grafindo Persada, Hlm. 11.
8
2. Modal ventura merupakan pembiayaan yang bersifat risiko tinggi (risk
disertai dengan jaminan seperti halnya dengan kredit perbankan. Akan tetapi
besar.
meningkatkan profitabilitas.
9
6. PMV dan PPU mempunyai kedudukan yang sejajar sebagai pemegang
hubungan PMV dan PPU merupakan suatu ikatan bisnis. Kegagalan dalam
7. Keuntungan yang diharapkan oleh PMV adalah terutama capital gain atau
keuntungan tinggi.
artinya bila tidak disertai dengan paket lainnya, yaitu pertambahan nilai
prinsip-prinsip syariah.
15
Andri Soemitra, 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, Hlm. 314
16
Op cit, Y. Sri Susilo, hlm 146.
10
a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang;
asuransi konvensional;
modal ventura itu sendiri sebagai badan hukum,17 atau dengan kata lain, suatu
perusahaan modal ventura dapat sebagai venture capital fund dan dalam waktu
yang sama menjadi management venture capital company. Oleh karena itu
keuntungan yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula, juga bertujuan antara
17
Op cit, Rahmad Hasanuddin, hlm 26
18
Amanita Novi, Modal Venura, Jurnal Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Hlm 95
19
Ibid, Hlm 95
11
1. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru
4. Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi yang
siap dipasarkan
teknologi
produknya tersebut dengan berhasil, atau dengan kata lain, ia belum tentu
20
Ibid, Hlm 97
12
memiliki kriteria tersebut sudah barang tentu akan menimbulkan risiko
dan latar belakang bisnis yang kuat sebagi partner usahanya, maka risiko
pemasaran yang luas, dapat diajak serta untuk memberi pembiayaan dengan
struktur permodalan.
13
dalam bentuk penyertaan modal sehingga perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya rutin dalam bentuk bunga dan cicilan pokok, yang
likuiditas perusahaan.
14
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik modal ventura antara lain:
1. Pembiayaan modal ventura merupakan penyertaan modal (quasi equity
financing)
2. Modal ventura merupakan pembiayaan yang bersifat risiko tinggi (risk
capital).
3. Modal ventura merupakan investasi dengan perspektif jangka panjang
(long term perspective).
4. Modal ventura bersifat sementara,
5. Pembiayaan modal ventura bersifat investasi aktif (active investment),
6. PMV dan PPU mempunyai kedudukan yang sejajar sebagai pemegang
saham.
7. Tingkat keuntungan yang tinggi.
8. Mempunyai nilai tambah
Adapun tujuan dari modal ventura antara lain:
1. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru
2. Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan
dana dalam pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal
3. Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk
maupun pada tahap mengalami kemunduran
4. Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi
yang siap dipasarkan
5. Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan luar negeri
6. Mendorong pengembangan proyek research and development
7. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya
alih teknologi
8. Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu
perusahaan.
16
B. Saran
Dalam menjalankan kegiatan usahanya modal ventura harus senantiasa
menjalankan kegiatan usahanya untuk mencapai tujuan kepentingan bersama,
sehingga akan menimbulkan banyak pengusaha pengusaha baru yang tentunya
akan sangat mempengaruhi faktor pertumbuhan perekonomian Negara
Indonesia.
17
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan
Amanita Novi, Modal Venura, Jurnal Bank dan Lembaga Keuangan Lain
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada
Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek, Bandung:
O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor:
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution Management, Jakarta, PT Raja
Y. Sri Susilo, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta, Salemba Empat, 2000,
18