PROPOSAL
Oleh :
IRMA SETIAWATI
No. BP : 2010003600054
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2024
DAFTAR ISI
A. Judul..................................................................................................................1
B. Latar Belakang..................................................................................................1
C. Perumusan Masalah..........................................................................................10
D. Tujuan Penelitian..............................................................................................10
E. Kegunaan Penelitian.........................................................................................11
1. Secara Teoritis.............................................................................................11
2. Secara Praktis..............................................................................................11
F. Metode Penelitian.............................................................................................11
1. Spesifikasi Penelitian..................................................................................11
2. Metode Pendekatan.....................................................................................12
3. Sumber Data................................................................................................12
4. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................13
5. Analisis dan Penyajian Data.......................................................................13
G. Sistematika Penulisan.......................................................................................14
i
A. Judul: Pertimbangan Hakim Dalam Penyelesaian Sengketa Perbuatan
Wanprestasi Perjanjian Pembiayaan Multiguna Dengan Jaminan
Fidusia Pada PT Clipan Finance Indonesia (Analisis Putusan
Nomor 9/Pdt.G.S/2023/PN Pdg)
B. Latar Belakang
Indonesia 1945 yang yang telah di Amandemen sebanyak empat kali. Negara
Indonesia juga merupakan negara demokrasi yang menjunjung tinggi falasafah dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Oleh karenanya negara ini harus menjamin
seluruh warga negaranya mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum serta
menjamin seluruh hak-hak warga negara Indonesia untuk diberikan keadlian dalam
penerapan hukumnya.1
bisa dikatakan sebagian besar kekayaan manusia terdiri dari keuntungan yang telah
dijanjikan oleh orang yang akan disediakan atau diserahkan. Saat ini banyak sekali
dan juga dunia usaha, salah satu jenis pembiayaan yang ditawarkan adalah
transaksi jual beli yang semakin maju, manusia sebagai konsumen semakin
membutuhkan uang atau dana untuk memenuhi segala kebutuhannya. Dana yang
Tidak sedikit pula yang meminjam pada rentenir atau lintah darat meskipun dengan
1
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 177
2
Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004
hlm 68
1
2
bunga yang sama tinggi, karena sulitnya memenuhi persyaratan peminjaman uang
ke bank, masyarakat sebagai debitur juga haru memenuhi syarat tertentu. Semakin
meningkatnya ekonomi suatu negara maka akan meningkat pula kebutuhan hidup
baik kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier mau tidak mau harus mereka
penuhi dan apabila mereka hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan primer saja,
atau primer dan sekunder saja maka mereka akan mencari cara agar kebutuhan
menghasilkan produk yang semakin canggih dan beragam. Kelebihan atas suatu
meskipun baragkali secara finansial dana untuk membelinya tidak mencukupi. Bagi
masyarakat kelas menengah ke bawah yang berpenghasilan rendah hal ini tentu
3
Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para
Pihak DalamPerjanjian Kredit di Indonesia, IBI, Jakarta; 2013, hlm 43
3
lembaga keuangan bank maupun yang bukan bank. Bentuk dari lembaga bukan
yaitu dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana
jalur pemasaran barang-barang konsumtif yang bernilai tinggi salah satunya adalah
bagian, yakni lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank, namun
pembiayaan.
keuangan dalam bentuk lainnya, sehingga dapat dikemukakan bahwa fungsi bank
4
Andi kariadi, http;//www.seputarpengetahuan.com/2016/11/jenis-jenis-lembaga keuangan-
di-indonesiadan-penjelasannya.html, diakses pada tanggal 01 Januari 2024.
5
Gunawan Wijaya, Seri hukum bisnis dan jaminan fidusia, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2001, hlm 73.
4
ekonomi atau bisnis dan masyarakat, keberadaan bank sendiri belum cukup
keterbatasan sumber dana yang dimiliki oleh bank itu sendiri. Hal ini semakin nyata
berbuntut pada semakin sulitnya mendapatkan dana segar yang sangat dominan dan
masyarakat, maka muncul lembaga keuangan bukan bank yang merupakan lembaga
penyandang dana yang lebih fleksibel dari pada bank yang dalam hal-hal tertentu
jaminan fidusia apabila dirasa perlu yaitu apabila debitur telah nyata-nyata
Lembaga ini lah yang kemudian dikenal sebagai lembaga pembiayaan yang
diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 dan disempurnakan oeh
peraturan baru yaitu Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 pergantian lembaga
5
pembiayaan dapat dilihat dalam pasal 1 angka (1) Perpres Nomor 9 Tahun 2009
menunjang dunia usaha akhir-akhir ini yaitu pembiayaan konsumen atau lebih
lahirnya karena adanya kesepakatan antara dua pihak perusahaan pembiayaan dan
bahwa:
Sebenarnya yang dimaksud dalam pasal ini adalah, suatu perjanjian yang
kedua belah pihak. Perjanjian itu pada umumnya tidak dapat ditarik kembali kecuali
dengan persetujuan tertentu dari kedua belah pihak atau berdasarkan alasan yang
6
Wayan Partiana, Hukum Perjanjian Internasional Bagian 2, Mandar Maju, Bandung, 2005,
hlm. 263.
6
diisi oleh konsumen yang diserahkan kepada perusahaan pemilik barang yang
seperti memuat tentang jenis barang, harga, cara pembayaran dan hak serta
selain dengan cara tunai. Produk-produk usaha tersebut antara lain adalah sewa
guna usaha (leasing), modal ventura (venture capital), anjak piutang (factoring),
suatu perikatan, di mana suatu perikatan dapat lahir dari suatu perjanjian atau
7
Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak diluar KUHPerdata, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2006, hlm 80.
7
menghasilkan perikatan.8
hingga Juni 2023, industri ini telah menyalurkan pembiayaan kepada debitur
sebagainya.11
hampir sama dengan pinjaman kredit yang dilakukan oleh bank. Jaminan adalah
8
Ibid hlm 43
9
Walfajri, https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-kontribusi-multifinance-terhadap-
perekonomianindonesia-menurut-ojk, diakses diakses pada tanggal 01 Januari 2024 17:00 WIB.
10
Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2001, hlm. 82
11
Suryano, Hukum Lembaga Pembiayaan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm 3
8
suatu yang diberikan debitur kepada kreditur untuk memberikan keyakinan bahwa
debitur akan memenuhi kewajibannya yang dapat dinilai dengan uang yang timbul
hukum dalam sebuah perikatan atau perjanjian sebagaimana yang dibuat, disepakati
kendaraan bermotor roda empat dengan spesifikasi Merk/ Tipe: Toyota Yaris 1.5 J
2010, Warna : Silver Metalik, No. Polisi : B 1761 UKO (Objek Perjanjian) yang
dibeli dari Showroom Ave Auto Mobil sebagai penjual Objek Perjanjian tersebut
kepada penjual yakni Showroom Ave Auto Mobil, dengan nilai sebesar Rp
88.496.000,- (delapan puluh delapan juta empat ratus sembilan puluh enam ribu
rupiah), dimana pelunasan tersebut menjadi hutang pokok bagi Tergugat (dihitung
tanpa bunga dan biaya lain-lainnya) dan terhadap pelunasan yang dibayarkan
Penggugat tersebut akan dibayarkan kembali oleh Tergugat dengan cara diangsur/
Pembiayaan kepada kreditur dalam bentuk angsuran dan dalam waktu seperti yang
membayar angsuran sejak angsuran ke 07 (tujuh) yang jatuh tempo pada tanggal 06
Oktober 2020, hingga Gugatan ini diajukan pada Pengadilan Negeri Padang
Tergugat padahal Tergugat tetap menikmati fungsi objek perjanjian tersebut setiap
harinya.
dilakukannya Eksekusi Jaminan Fidusia terhadap Objek a-quo yaitu unit kendaraan
“Apabila debitur atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap Benda
berdasarkan Pasal tersebut jika Tergugat tidak dapat mengganti atau melaksanakan
kepada Penggugat atas dasar tersebut maka perbuatan tergugat merupakan suatu
wanprestasi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan
multiguna dengan jaminan fidusia untuk maksud tersebut dan merumuskan dalam
suatu karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul: “Pertimbangan Hakim
B. Perumusan Masalah
ini adalah :
9/Pdt.G.S/2023/PN Pdg ?
11
D. Tujuan Penelitian
9/Pdt.G.S/2023/PN Pdg.
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
hukum perdata khususnya dalam hukum perjanjian dalam hal ini berkaitan
2. Secara Praktis
F. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
2. Metode Pendekatan
3. Sumber Data
12
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2013, hlm. 10
13
bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Adapun bahan hukum
tersebut adalah:
berikut:
Sengketa
Kehakiman.
Konsumen
a) Buku-buku/literatur
c) Jurnal
14
d) Hasil-hasil penelitian.
Bahan hukum tersier adalah bahan yang erat hubungannya dengan bahan
a) Ensiklopedia
c) Kamus Hukum.
Pdg.
G. Sistematika Penulisan
tentang fidusia.
Bab III merupakan bab hasil penelitian yang berisikan hasil-hasil penelitian
dengan jaminan Fidusia pada PT Clipan Finance Indonesia pada Putusan Nomor
dengan jaminan Fidusia pada PT Clipan Finance Indonesia pada Putusan Nomor
9/Pdt.G.S/2023/PN Pdg.
A. Buku-buku
Gunawan Wijaya, Seri hukum bisnis dan jaminan fidusia, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2001.
B. Peraturan Perundang-Undangan
http;//www.seputarpengetahuan.com/2016/11/jenis-jenis-lembagakeuangan-di-
indonesiadan-penjelasannya.html
https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-kontribusi-multifinance-terhadap-
perekonomianindonesia-menurut-ojk