Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

LEMBAGA PEMBIAYAAN

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. M. Zaldi Sudarlis
2. Janny Cheri Berlian N.A
3. Amelia Novita Sari
4. Octavia Rimadhani
5. Putri Monica

Kelas : X.2

Guru Mata Pelajaran :


Linda Trisnawati, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL


SMA NEGERI 1 SEMENDAWAI SUKU III
OKU TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat


limpahan rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Lembaga Pembiayaan”.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Guru Mata
Pelajaran yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan
makalah ini, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Penulis sangat berharap semoga pembaca dapat memberikan kritik dan
sarannya terhadap makalah ini agar penulis dapat memperbaikinya pada makalah-
makalah berikutnya.

Belitang, Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Jenis Lembag Pembiayaan................................................ 3
B. Fungsi Lembaga Pembiayaan.................................................................... 4
C. Contoh Lembaga Pembiayaan................................................................... 5
D. Peran Penting Lembaga Pembiayaan......................................................... 5
E. Jenis Lembaga Pembiayaan....................................................................... 6
F. Produk Lembaga Pembiayaan................................................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di jaman modern ini begitu cepat berputar. Setiap hari
manusia bekerja demi mempertahankan hidupnya. Kehidupan yang serba cepat
memacu manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara cepat pula.
Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan membuka peluang
bagi manusia untuk melakukan kegiatan usaha. Aktivitas usaha itu sendiri
diwarnai oleh berbagai bentuk hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang
melibatkan para pelaku bisnis. Hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang terjadi
sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan.
Dengan semakin berkembangnya aktivitas bisnis dewasa ini sejalan pula dengan
meningkatnya keperluan akan modal atau dana bagi pelaku. Oleh karena itu,
sarana penyediaan dana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha atau masyarakat perlu
diperluas.
Umumnya dana yang dibutuhkan tersebut dapat disediakan oleh lembaga
perbankan melalui fasilitas kredit. Namun, fasilitas kredit dari perbankan sangat
terbatas dan tidak semua pelaku usaha punya akses untuk mendapatkan bantuan
pendanaan dari bank. Selain itu lembaga perbankan ini juga memerlukan jaminan
yang kadang kala tidak bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang bersangkutan, maka
perlu suatu terobosan lain yaitu kredit tanpa jaminan dengan prosesnya yang
lebih mudah. Upaya lain tersebut dapat dilakukan melalui suatu jenis badan
usaha yaitu melalui Lembaga Pembiayaan.
Lembaga Pembiayaan ini diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 61
Tahun 1988 tanggal 20 Desember 1988 dan dijabarkan lebih lanjut dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember
1988 Juncto Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468/KMK.017/1995 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Menurut pasal 1 ayat 2 Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 yang
dimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah “Badan Usaha yang melakukan

1
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan
tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.” Sehingga dari pengertian
tadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa paling tidak Lembaga Pembiayaan
memuat dua unsur pokok, yaitu :
1. Melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana dan/ atau barang modal;
2. Tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat sehingga sering disebut
Non - Depository Financial Institution.
Munculnya lembaga pembiayaan ini turut memacu roda perekonomian
masyarakat dan turut membawa andil yang besar dalam pembangunan ekonomi
masyarakat khususnya masyarakat kecil.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dan jenis lembag pembiayaan?
2. Jelaskan Fungsi Lembaga Pembiayaan?
3. Sebutkan Contoh Lembaga Pembiayaan?
4. Bagaimana Peran Penting Lembaga Pembiayaan?
5. Jelaskan Jenis Lembaga Pembiayaan?
6. Jelaskan Produk Lembaga Pembiayaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis lembag pembiayaan/
2. Untuk mengetahui Fungsi Lembaga Pembiayaan.
3. Untuk mengetahui Contoh Lembaga Pembiayaan.
4. Untuk mengetahui Peran Penting Lembaga Pembiayaan.
5. Untuk mengetahui Jenis Lembaga Pembiayaan.
6. Untuk mengetahui Produk Lembaga Pembiayaan.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis Lembaga Pembiayaan


Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang memberikan
pembiayaan dengan cara menyediakan barang modal atau dana melalui sistem
angsuran. Berdasar Perpres RI no 9 tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan
berikut tiga jenis lembaga pembiayaan yaitu :
1. Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan merupakan lembaga pembiayaan yang dibentuk untuk
melaksanakan leasing, pembiayaan konsumen, anjak piutang serta usaha
kartu kredit.
a. Leasing adalah bentuk aktivitas usaha dalam bentuk barang modal
yang dilakukan melalui hak opsi ataupun tanpa hak opsi dalam kurun
waktu sesuai kesepakatan. Obyek transaksi menjadi hak milik lembaga
pembiayaan selama berlakunya perjanjian leasing.\
b. Pembiayaan konsumen merupakan aktivitas pembiayaan dengan
menyediakan barang sesuai kebutuhan (elektronik, kendaraan
bermotor, dan rumah) bagi konsumen dengan cara dicicil.
c. Factoring atau anjak piutang merupakan kegiatan pembiayaan berupa
pembelian piutang dagang sebuah perusahaan dalam jangka pendek
(termasuk kepengurusan piutang tersebut). Anjak piutang ini bisa
dilakukan baik menggunakan jaminan atau tidak.
d. Usaha kartu kredit adalah aktivitas pembiayaan pembelian barang atau
jasa memakai kartu kredit. Penyediaan kartu kredit ini mengikuti
peraturan dari Bank Indonesia.
2. Perusahaan Modal Ventura
Venture Capital Company atau Perusahaan modal ventura berfokus
pada penyertaan modal suatu perusahaan (investee company) dalam kurun
waktu sesuai kesepakatan tanpa agunan. Risiko kegagalan bukan pada
debitur melainkan berada di tangan pihak perusahaan modal ventura.

4
Aktivitas perusahaan modal ventura ini termasuk equity
participation (penyertaan saham), quasi equity participation (pembelian
obligasi konversi), dan revenue sharing (profit atau pembagian hasil
usaha).

3. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur


Dibentuk guna menyediakan dana bagi proyek-proyek
infrastruktur, aktivitas perusahaan ini meliputi direct lending (memberi
pinjaman langsung untuk pembiayaan infrastruktur), refinancing proyek
infrastruktur, dan subordinated loans (pinjaman subordinasi).
Selain itu perusahaan pembiayaan infrastruktur dapat
melaksanakan credit enhancement (mendukung kredit) seperti menjamin
pembiayaan infrastruktur, advisory services (jasa konsultasi), equity
investment (investasi modal), pencarian swap market pembiayaan
infrastruktur, serta aktivitas penyediaan fasilitas lain seputar pembiayaan
infrastruktur dengan izin dari menteri.

B. Fungsi Lembaga Pembiayaan


Setelah memahami pengertian lembaga pembiayaan, lalu apa fungsi
lembaga pembiayaan sebagai lembaga keuangan?
Selain berperan penting mendukung perekonomian di tanah air,
lembaga pembiayaan dapat membantu penyerapan tenaga kerja yang tinggi.
Fungsinya meliputi:
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sejahtera melalui fasilitas
penyediaan dana yang imbal hasilnya tetap menguntungkan pelaku usaha.
2. Melindungi masyarakat bawah dari jeratan rentenir yang menyediakan
pinjaman dengan bunga tinggi.
3. Lembaga pembiayaan juga dapat mengembangkan infrastruktur dalam
bentuk dana talangan ataupun dana proyek. Pasalnya, tidak semua
pengusaha infrastruktur mempunyai cukup modal untuk membiayai
proyek yang besar nilainya.

5
C. Contoh Lembaga Pembiayaan
Agar dapat memahami lebih jauh tentang aktivitas lembaga
pembiayaan, berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan-perusahaan
lembaga pembiayaan.
1. Perusahaan leasing yang terdaftar di OJK seperti Adira Finance, Otto
Summit, BA Finance, dan Amanah Finance.
2. Perusahaan Anjak piutang seperti SG Finance, Aditama Finance, dan PT
IFS Capital Indonesia.
3. Perusahaan pembiayaan konsumen seperti PT Adira Quantum
Multifinance.
4. Perusahaan penerbit kartu kredit seperti bank Mandiri, bank BCA, atau
CIMB Niaga.
5. Perusahaan modal ventura seperti Fenox Venture Capital, CyberAgent
Venture,dan 500 startups.
6. Perusahaan pembiayaan infrastruktur seperti PT Sarana Multi Infrastruktur
(Persero) (PT SMI) yang merupakan BUMN.
Nah, itulah penjelasan tentang pengertian lembaga pembiayaan yang
menjadi alternatif pembiayaan potensial untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi. Lembaga pembiayaan berperan secara krusial bagi kelangsungan
hidup masyarakat serta masalah dana pembangunan saat ini. Keberadaan
lembaga pembiayaan jelas sangat dibutuhkan oleh masyarakat dari berbagai
kalangan berbeda, termasuk pelaku bisnis ataupun badan usaha di negeri ini.

D. Peran Penting Lembaga Pembiayaan


Lembaga pembiayaan berfungsi membiayai aktivitas, seperti produksi
dan konsumsi. Lembaga pembiayaan berperan untuk menggerakkan
perekonomian dan membantu masyarakat dalam aktivitas produksi dan
konsumsi. Prinsip usaha, yaitu dengan memberikan pembiayaan dan disertai
dengan bunga.
Berikut peran penting dari lembaga pembiayaan bagi masyarakat luas:

6
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, lembaga ini membantu
masyarakat mendapatkan pendanaan dengan lebih mudah sehingga bisa
terhindar dari rentenir yang biasanya mematok bunga tinggi.
2. Membantu pengembangan bisnis, akses pembiayaan yang semakin
mudah membuat pembangunan bisnis menjadi lebih mudah karena
mereka bisa mendapatkan berbagai hal untuk menunjang bisnis dengan
bunga yang cenderung kecil.
3. Pengembangan infrastruktur, adanya lembaga pembiayaan membuat
infrastruktur dapat berkembang dengan lebih optimal. Hal ini karena
banyak pembangunan infrastruktur membutuhkan biaya yang cukup besar
sehingga lembaga pembiayaan menjadi solusi untuk pengembangan
infrastruktur.

E. Jenis Lembaga Pembiayaan


1. Sewa guna usaha (leasing)
a. Definisi Sewa Guna Usaha
Sewa Guna Usaha (Leasing) didefinisikan sebagai kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (Operating Lease), untuk digunakan oleh Penyewa
Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
Penyewa Guna Usaha (Lessee) adalah perusahaan atau
perorangan yang menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari
Perusahaan Pembiayaan (Lessor).
Pengadaan barang modal melalui leasing juga dapat dilakukan
dengan cara pembelian barang Penyewa Guna Usaha (Lessee) oleh
Perusahaan Pembiayaan (Lessor) yang kemudian
disewagunausahakan kembali oleh Penyewa Guna Usaha. Pengadaan
dengan cara ini disebut Sales and Lease Back. Sepanjang perjanjian

7
Sewa Guna Usaha masih berlaku, hak milik atas barang modal obyek
transaksi berada pada Perusahaan Pembiayaan.
b. Anjak Piutang (factoring)
Anjak Piutang sebagaimana yang didefinisikan dalam
peraturan yang berlaku adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam
negeri ataupun transaksi perdagangan luar negeri.
Anjak Piutang merupakan alternatif pembiayaan jangka
pendek/modal kerja atau sebagai alternatif pengelolaan administrasi
tagihan / penjualan secara lebih efektif bagi Penjual Piutang (client).
Beberapa manfaat factoring adalah :
Dapat menurunkan biaya produksi, karena pembayaran
menjadi lebih cepat; Meningkatkan daya saing dunia usaha; Cepat
mendapat kas (instant cash); Kontrol piutan yang lebih baik.
c. Kartu Kredit (Credit Card)
Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk
melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang
kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan
pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada
waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus (charge
card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran.
Apakah anda membutuhkan Kartu Kredit
Kartu Kredit adalah cara pembayaran yang memberikan anda
kemudahan dalam melakukan pembayaran transaksi keuangan anda.
Namun demikian, anda harus memperhatikan biaya dan risiko yang
mungkin timbul dalam penggunaannya.

8
Penelitian membuktikan bahwa konsumen memiliki
kecenderungan untuk berbelanja lebih banyak ketika menggunakan
kartu kredit daripada ketika mereka menggunakan uang tunai.
Oleh karena itu, sebelum anda mengajukan aplikasi
pembukaan kartu kredit, pikirkan terlebih dahulu mengenai kebutuhan
anda dan bagaimana anda akan membayar tagihan kartu kredit
tersebut.
Jangan menggunakan kartu kredit untuk melunasi utang anda
yang lain. Anda dapat terikat pada bunga dan biaya lainnya yang
jumlahnya akan lebih membebani anda dalam jangka waktu panjang.
Apabila anda terjebak dalam utang sebaiknya anda menemui
konsultan keuangan atau memanfaatkan kredit tanpa bunga atau
memiliki tingkat bunga yang rendah untuk melunasinya.
Bagaimana Memilih Penerbit Kartu Kredit
Kartu Kredit seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan anda?
Saat ini anda memiliki kemudahan untuk membandingkan
penawaran penerbit kartu kredit yang satu dengan yang lain. Adapun
beberapa hal yang dapat menjadi perhatian anda dalam memilih
penerbit kartu kredit adalah:
1) Tingkat bunga yang harus dibayarkan
2) Besaran biaya dan denda
3) Perhitungan minimum pembayaran tagihan setiap bulannya
4) Fitur yang dimiliki kartu kredit seperti fitur keamanan (misalnya
adanya konfirmasi melalui SMS saat melakukan transaksi); fitur
kenyamanan dalam melakukan pembayaran (misalnya memiliki
metode pembayaran yang beragam); dan fitur lainnya yang
menguntungkan bagi konsumen.
Bagaimana Cara Membayar Kartu Kredit
Tips yang paling penting dalam melakukan pembayaran
kartu kredit adalah bayarlah tagihan anda sebesar mungkin setiap
bulannya secara tepat waktu.

9
Sebelumnya, jagalah pengeluaran anda sesuai dengan
kemampuan keuangan anda sehingga anda dapat mengelola
pembayaran tagihan kartu kredit anda dengan baik. Pastikan limit
kartu kredit anda telah sesuai dengan kebutuhan anda dan dapat
dikelola dengan baik.
Apabila anda memiliki lebih dari 1 (satu) kartu kredit maka
cara pembayaran yang dapat anda pertimbangkan adalah ;
1) Bayar terlebih dahulu tagihan Kartu Kredit yang memiliki
tingkat bunga paling tinggi
2) Lunasi kartu kredit anda yang memiliki tagihan terkecil untuk
meminimalisir pembayaran bunga dan biaya
Selanjutnya usahakan untuk hanya menggunakan salah satu
kartu kredit anda apabila diperlukan.
d. Pembiayaan konsumen
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang
modal.
Lembaga Pembiayaan meliputi :
1) Perusahaan Pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan
untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan
Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
2) Perusahaan Modal Ventura, adalah badan usaha yang melakukan
usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan
yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk
jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan atau pembiayaan
berdasarkan pembagian atas hasil usaha, dan
3) Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, adalah badan usaha yang
didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana pada proyek infrastruktur.

10
F. Produk Lembaga Pembiayaan
a. Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Kredit Kendaraan bermotor (KKB) Adalah kredit konsumer yang
diberikan kepada perorangan, untuk membiayai kepemilikan kendaraan
roda dua atau roda empat (kecuali truk) baik kendaraan baru atau bekas.
Keunggulan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
1) Digunakan untuk pembelian kendaraan baru, kendaraan bekas
(second), refinancing kendaraan baru atau bekas
2) Proses cepat dan mudah serta persyaratan kredit yang ringan
3) Bunga kompetitif dengan system anuitas (bunga menurun)
4) Fasilitas pembayaran angsuran lewat autodebet
5) Jaringan kantor yang luas di seluruh Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara
Ketentuan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
1) Maksimal plafon kredit adalah sebesar Rp 5.000.000.000,00
2) Jangka waktu kredit maksimal 5 tahun untuk kendaraan baru maupun
bekas
3) Maksimal umum kendaraan sampai masa kredit berakhir adalah 5
tahun untuk roda dua dan 8 tahun untuk roda
b. Pembiayaan Mesin dan Alat Berat
Fasilitas Pembiayaan untuk pengadaan barang modal seperti alat-alat berat
untuk pertambangan, industri, perkebunan, perhutanan, tongkang, tugboat
dan mesin produksi.
c. Pembiayaan Peralatan Elektronik dan Alat Rumah Tangga
Menurut Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan
Pembiayaan Indonesia (APPI) pada masyarakat Indonesia cenderung
konsumtif. Ia meyakini prospek pembiayaan produk elektronik masih akan
cerah, meskipun ada banyak tantangan. Namun demikian, dengan kondisi
ekonomi masyarakat yang menantang, ia memandang perusahaan
pembiayaan akan lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan untuk
barang-barang konsumsi seperti produk elektronik. Ini dilakukan untuk

11
meminimalisir risiko kenaikan rasio pembiayaan macet atau non
performing financing (NPF). Sementara itu, Kepala Departemen
Pengawasan IKNB 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W
Budiawan menyatakan, prospek pembiayaan produk elektronik bisa
terpengaruh oleh kondisi ekonomi. Sebab, menurut dia, kebanyakan
nasabah pembiayaan produk elektronik adalah masyarakat menengah ke
bawah. Contoh : juga mengalami kenaikan, seiring dengan permintaan
kebutuhan jasa untuk masyarakat.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut pasal 1 ayat 2 Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 yang
dimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah “Badan Usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan
tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.”
Sehingga dari pengertian tadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa paling
tidak Lembaga Pembiayaan memuat dua unsur pokok, yaitu
1. Melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana dan / atau barang modal;
2. Tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat sehingga sering disebut
Non - Depository Financial Institution.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan, dimana Lembaga pembiayaan meliputi :
1. PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Kegiatan Usahanya yaitu :
a. Sewa Guna Usaha
1) Sewa Guna Usaha Dengan hak opsi ( Financial / Capital Lease )
2) Sewa Guna Usaha Tanpa hak opsi ( Operating Lease )
b. Anjak Piutang
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah
Anjak kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang
jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan atas piutang
tersebut. Dalam kegiatan factoring ada tiga pihak yang terkait, yaitu:
1) Perusahaan Factoring (factoring company), atau disebut dengan factor
sebagai suatu badan usaha yang melakukan kegiatan lembaga
pembiayaan dengan bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek perusahaan;

13
2) Perusahaan penjual piutang atau disebut klien (client), adalah
perusahaan yang menjual atau mengalihkan piutang atau tagihannya
kepada factor;
3) Nasabah (customer), sebagai pihak yang berutang (debitur) kepada
klien.
c. Usaha Kartu Kredit
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Usaha Kartu Kredit
adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan
menggunakan kartu kredit.

2. PERUSAHAAN MODAL VENTURA


1. Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Perusahaan Modal
Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan / penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company)
2. Sebagai pasangan usahanya untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk
penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
3. Investasi modal ventura ini biasanya memiliki resiko yang tinggi,
meskipun demikian, pihak modal ventura mengharapkan keuntungan
yang tinggi juga dari penyertaan modalnya yaitu capital gain/deviden.
4. Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan
dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum
memiliki suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna
memperoleh suatu pinjaman

3. PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR


a. Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Presiden Nomor
9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Menteri Keuangan
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
100/PMK.010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.

14
b. Peraturan tersebut mengatur tentang kegiatan usaha, tata cara pendirian
(perizinan dan permodalan), kepemilikan dan kepengurusan, kantor
cabang, pinjaman, penyertaan dan penempatan dana, pembatasan,
perubahan nama, pelaporan, pembinaan dan pengawasan, pencabutan izin
usaha, serta sanksi atas Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
c. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yang khusus
didirikan untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
pada proyek infrastruktur. Infrastruktur adalah prasarana yang dapat
memperlancar mobilitas arus barang dan jasa.
d. Setiap pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan
Pembiayaan Infrastruktur, wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha
dari Menteri Keuangan.
e. Persetujuan atau penolakan atas permohonan izin usaha bagi Perusahaan
Pembiayaan Infrastruktur diberikan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
sejak permohonan diterima secara lengkap.

Peranan Lembaga Pembiayaan bagi dunia usaha dan para Pelaku Bisnis
a. Sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial
untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional.
b. Disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan juga mempunyai
peran penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan
aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan dimana
lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat
mengatasi salah satu faktor yang umum dialami yaitu faktor permodalan

B. Saran
Setelah kami pelajari tentang Lembaga Pembiayaan ini, menurut kami
pemerintah harus lebih giat mensosialisasi setiap perubahan peraturan yang
dibuat, khususnya dalam hal perusahaan pembiayaan infrastruktur karena pada
kenyataanya masyarakat masih banyak yang kurang mengetahui tentang
peraturan mengenai Lembaga Pembiayaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Muhamad, Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2004.

CST. Kansil, Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta:


Aksara Baru, 1979

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Jakarta: Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia, 2001.

Kasmir, Bank dan lembaga keuangan lainnya. Grafindo, Jakarta: 2002

Kasmir, SE. M.M. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta :
Rajawali Pers.

Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991

PMK Nomor 18/PMK.010/2012 tanggal 1 Februari 2012 Tentang Perusahaan


Modal Ventura.

R. Suryatin, Hukum Dagang I dan II, Jakarta: Pradnya Paramita, 1982.

16

Anda mungkin juga menyukai