Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH EKONOMI

LEMBAGA PEMBIAYAAN

Disusun Oleh :

ANGGOTA KELOMPOK 4

Dewa Ayu Anindya Premasita (03 / X9)

Dewa Ayu Dwi Pradnya Paramitha (05 / X9)

Fang Fang Hadi Daniarta (07 / X9)

Ketut Ananda Kusuma (14 / X9)

Jason Ferdinand Chandra (20 / X9)

Kadek Galang Kertha Negara (21 / X9)

Kadek Yogi Semadi (23 / X9)

Ni Nyoman Tina Febrianti (35 / X9)

Ni Putu Beby Teges Tresna Dewi (36 / X9)

SMA NEGERI 1 GIANYAR

TAHUN AJARAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya,
sehingga makalah yang berjudul “Lembaga Pembiayaan” dapat tersusun dan terselesaikan
dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Ni Wayan Listiani
S.Pd selaku guru mata pelajaran Ekonomi yang telah memberikan tugas ini, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu memberikan
kontribusi pemikiran, materi, serta kinerja dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun tentunya untuk memenuhi tugas Ekonomi dan dapat menambah
wawasan bagi para pembaca mengenai pemahaman tentang contoh Lembaga Pembiayaan
yang meliputi perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura dan perusahaan
pembiayaan infrastruktur. Kami berharap tugas ini dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya serta bermanfaat bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari susunan maupun isi dari
makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
untuk penyempurnaan tugas selanjutnya. Demikian yang bisa saya sampaikan, mohon maaf
sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata dan penulisan. Semoga dapat membawa
pemahaman dan pengetahuan bagi kita.

Gianyar, 16 Februari 2023

Penulis

(Kelompok 4)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. Pengertian........................................................................................................................4
B. Unsur dalam Lembaga Pembiayaan................................................................................4
C. Manfaat...........................................................................................................................5
D. Jenis-jenis........................................................................................................................5
E. Produk-produk (Kegiatan Usaha dari Jenis Lembaga Pembiayaan)...............................6
F. Fungsi............................................................................................................................11
G. Peran..............................................................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
LAMPIRAN SOAL.................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keuangan adalah suatu bidang yang mendedikasikan pembisnisan individu, untuk
meningkatkan organisasi, mengalokasi, menggunakan sumber daya moneter dengan
sejalannya waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyeknya. Lembaga
sendiri dapat didefinisikan sebagai wadah atau tempat orang orang saling berkumpul,
bekerja sama secara terencana, terorganisir, terkendali, dan terpimpin dalam satu aturan
atau regulasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam satu tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam suatu struktur instansi ataupun sebuah badan legal pasti adanya
lembaga yang mampu menyokong kemajuan dalam menuju tujuan tersebut. Begitu pula
dengan badan keuangan yaitu Bank, bank disebutkan sebagai badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat. Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa bank
dapat dibedakan menjadi bank sentral dan bank umum. Bank sentral sendiri di Indonesia
adalah bank Indonesia yang memiliki tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan
mengawasi bank. Bank Indonesia berbeda dengan bank umum dikarenakan bank
Indonesia adalah lembaga negara yang independen (berdiri sendiri) bebas dari campur
tangan pemerintah. Sedangkan bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sedangkan perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Produk dan jasa dari perbankan adalah kredit pasif (aliran dana yang
masuk ke bank. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan,
deposito berjangka, sertifikat deposito, giro, deposit on call, loan deposit, deposit
automatic roll over, dan lain-lain.) Dan kredit aktif (dana yang digunakan masyarakat
untuk berbagai tujuan. Bank menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit
rekening koran, kredit aksep, kredit dokumenter, kredit reimburs, kredit dengan jaminan
surat-surat berharga, dan lain-lain).

1
Dari pernyataan tersebut ada kata kelembagaan, yang dimaksud adalah segala bentuk
lembaga yang membantu dalam penghimpunan dana baik lembaga yang langsung
mengurusi keuangan dalam cakupan perbankan ataupun lembaga non bank dalam industri
keuangan nonbank. Dari hal ini dapat ditarik bahwa lembaga jasa keuangan dibedakan
menjadi dua, yaitu lembaga jasa keuangan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank
(LKBB) yang selanjutnya disebut industri keuangan nonbank (IKNB). Di pembahasan
kali ini akan lebih merujuk pada industri keuangan nonbank (IKNB) yaitu badan usaha
selain perbankan yang melakukan kegiatan usahanya di bidang keuangan dengan cara
menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat. Industri keuangan nonbank
sering disebut sebagai lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang didirikan sejak tahun
1972 menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 38/MK/IV/1972. Tujuan dari
pembentukannya adalah mendorong perkembangan pasar uang dan modal agar
penyaluran danaya lebih efisien sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
membantu permodalan usaha. Sesuai dengan namanya lembaga ini banyak jenisnya.
Maka dari hal itu kelompok kami akan mengkaji lebih lanjut mengenai apa saja lembaga
yang terkait keuangan selain bank, atau lebih spesifik nya kepada lembaga pembiayaan.
Sehingga makalah ini disusun agar pembaca termasuk penulis dapat mengetahui
bagaimana, pengertian, dan apa saja bentuk lembaga pembiayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan penjelasan mengenai lembaga pembiayaan
2. Bagaimana definisi dan penjelasan mengenai perusahaan pembiayaan?
3. Bagaimana definisi dan penjelasan mengenai perusahaan modal ventura?
4. Bagaimana definisi dan penjelasan mengenai perusahaan pembiayaan infrastruktur?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dan penjelasan mengenai lembaga pembiayaan.
2. Mengetahui definisi dan penjelasan mengenai perusahaan pembiayaan.
3. Mengetahui definisi dan penjelasan mengenai perusahaan modal Ventura.
4. Mengetahui definisi dan penjelasan mengenai perusahaan pembiayaan infrastruktur.

2
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk siswa, dapat bermanfaat bagi para siswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki khususnya mengenai Lembaga pembiayaan.
2. Untuk guru, sebagai bahan informasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
siswa mengenai Lembaga pembiayaan.
3. Untuk umum, dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembelajaran
selanjutnya yang berkaitan dengan Lembaga pembiayaan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Di Indonesia, walaupun telah ada pranata penyaluran dana yang dilakukan oleh
bank maupun lembaga keuangan non bank, secara institusional lembaga pembiayaan
mulai resmi diakui setelah pemerintah menerbitkan Keppres Nomor 61 Tahun 1988
tentang Lembaga Pembiayaan, hal ini membuka peluang bagi berbagai badan usaha untuk
melakukan kegiatan pembiayaan. Ini sebagai alternatif untuk menyediakan dana guna
menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia, kegiatan-kegiatan pembiayaan tersebut
dilakukan oleh lembaga yang bernama lembaga pembiayan.
Yang kemudian di tindak lanjuti oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan, yang telah di ubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor: 448/KMK.017/2000 tentang Perusahaan Pembiayaan. Yang di
maksud dengan Lembaga Pembiayaan menurut Pasal 1 butir (2) Keppres Nomor : 61
Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, yaitu : “Lembaga Pembiayaan adalah badan
usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang
modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat”, namun keputusan ini
sudah dicabut dan tidak dinyatakan berlaku lagi karena telah digantikan dengan Peraturan
Presiden (Pepres) No. 9 Tahun 2009 yang menyebutkan “Lembaga Pembiayaan adalah
badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal”.

B. Unsur dalam Lembaga Pembiayaan


Dalam lembaga pembiayaan terkandung beberapa unsur-unsur sebagai berikut
(Panjaitan, 2013) :
a. Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaaan yang khusus didirikan untuk melakukan
kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
b. Kagiatan pembiayaan, yaitu melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan cara
membiaya pihak-pihak atau sektor usaha yang dibutuhkan.
c. Penyediaan dana, yaitu perbuatan penyediaan uang untuk suatu keperluan.
d. Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu atau barang lain,
seperti mesin-mesin, peralatan pabrik, dan sebagainya.

4
e. Tidak menarik dana secara langsung (non deposit taking), artinya tidak mengambil
uang secara langsung, baik dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan surat sanggup
bayar, kecuali hanya untuk dipakai sebagai jaminan hutang kepada bank yang menjadi
kreditnya.
f. Masyarakat, yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu temoat, yang terikat
oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.

C. Manfaat
Selain berperan penting dalam menunjang atau mendukung perekonomian di tanah
air, lembaga pembiayaan dapat membantu penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Adapun
beberapa manfaat dari lembaga pembiayaaan, meliputi :
a. Meningkatkan kesejahteraaan masyarakat sejahteramelalui fasilitas penyediaaan dana
yang imbal hasilnya tetap menguntungkan pelaku usaha.
b. Membantu pengembangan bisnis dngan akses pembiayaan yang semakin mudah
membuat pembangunan bisnis menjadi lebih mudah karena mereka bisa mendapatkan
berbagai hal untuk menunjang bisnis dengan bunga yang cenderung kecil.
c. Melindungi masyarakat bawah dari jeratan rentenir yang biasanya menyediakan
pinjaman dengan bunga tinggi.
d. Lembaga pembiayaan juga dapat mengembangkan infrastruktur dalam bentuk dana
talangan ataupun dana proyek. Pasalnya, tidak semua pengusaha infrastruktur
mempunyai cukup modal untuk membiayai proyek yang besar nilainya.

D. Jenis-jenis
Lembaga pembiayaan berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009 meliputi
sebagai berikut :
a) Perusahaan Pembiayaan.
Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan
sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/ atau usaha kartu kredit.
b) Perusahaan Modal Ventura.
Perusahaan modal ventura (venture capital company) adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu tertentu
dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

5
c) Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Perusahaan pembiayaan infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk
melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur.

E. Produk-produk (Kegiatan Usaha dari Jenis Lembaga Pembiayaan)


Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No 9 Tahun 2009, tentang
lembaga pembiayaan dijelaskan pada Bab II mengenai jenis, kegiatan usaha, dan pendirian
lembaga pembiayaan. Pada pasal 3 tercantum kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan
meliputi :
1. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik
secara leasing dengan hak opsi (financial lease) maupun leasing tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Dalam setiap transaksi Leasing selalu
melibatkan 3 (tiga) pihak utama, yaitu :
a. Pihak Lessor (Perusahaan Pembiayaan)
Pihak Lessor adalah perusahaan Leasing (sewa) yang memiliki hak kepemilikan
atas barang modal. Lessor bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah
dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan memperoleh
keuntungan, atau memperoleh keuntungan dari penyediaan barang modal dan
pemberian jasa pemeliharaan serta pengoperasian barang modal.
b. Pihak Lessee (Penyewa Guna Usaha)
Pihak Lessee adalah perusahaan atau pengguna barang modal yang dapat memiliki
hak opsi pada akhir kontrak Leasing (sewa). Lessee dalam financial lease
bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan dengan cara
pembayaran angsuran atau secara berkala. Pada akhir kontrak, lessee memiliki hak
opsi atas barang tersebut. Atu bisa dikatakan nasabah atau perusahaan yang
bertindak sebagai pemakai peralatan / barang yang akan di lease (sewa) atau yang
akan disewakan pihak penyewa/lessor.
c. Pihak Supplier (vendor atau supplier)
Pihak Supplier adalah penjual barang modal yang menjadi objek Leasing. Harga
barang modal tersebut dibayar tunai oleh Lessor kepada Supplier untuk
kepentingan Lessee. Pihak Supplier dapat berstatus perusahaan produsen barang
modal atau pihak penjual biasa. Ada juga jenis Leasing yang tidak melibatkan

6
Supplier, melainkan hubungan bilateral antara pihak Lessor dengan pihak Lessee,
misalnya dalam bentuk Sale and Lease back
2. Anjak Piutang (Factoring).
Anjak piutang adalah aktivitas pengalihan/pembelian piutang dari satu pihak ke
pihak lainnya, termasuk urusan penagihan, pengingat, sampai penerimaan
pembayaran dari debitur. Selain itu menurut OJK, pengertian anjak piutang adalah
kegiatan pembiayaan jangka pendek dari pihak ketiga untuk Penjual Piutang (Client),
agar segera menerima pencairan dari dana yang pernah dipinjamkannya
Bagi perusahaan dengan perputaran bisnis cepat, anjak piutang adalah fasilitas
pembayaran yang sangat bermanfaat. Berikut merupakan manfaat anjak piutang:
a. Memperlancar Arus Kas Perusahaan
Manfaat pertama perjanjian anjak piutang adalah memperlancar arus kas
perusahaan, baik secara nyata atau di atas laporan neraca. Jika memakai jasa
factoring, perusahaan anjak piutang akan membeli seluruh invoice piutang Anda.
Dengan demikian, Anda akan mendapat pembayaran hutang lebih cepat dari
debitur.
b. Memindahkan Risiko ke Pihak Anjak Piutang
Piutang merupakan salah satu jenis aset lancar yang bisa berubah jadi tak lancar
jika penagihannya macet. Saat hal ini terjadi, arus kas perusahaan bisa tersendat
sehingga operasional pun terhambat. Anjak piutang adalah salah satu solusi guna
menghindari kejadian tersebut. Dalam proses perjanjian anjak piutang, Anda akan
memindahkan risiko gagal tagih ini kepada perusahaan anjak piutang pilihan anda.
c. Mempercepat Proses Produksi
Manfaat ketiga anjak piutang adalah proses produksi semakin cepat. Dengan
terbayarnya piutang oleh perusahaan factoring, maka jumlah kas riil Anda akan
makin besar. Kas ini dapat Anda manfaatkan untuk menambah kapasitas produksi
perusahaan.
d. Mengalihkan Tugas Penagihan
Selain risiko kredit macet, kadangkala perusahaan tidak punya waktu melakukan
penagihan piutang. Dengan menggunakan jasa perusahaan anjak piutang, Anda
tidak perlu disulitkan dengan proses penagihan, sebab tugas tersebut sudah
dialihkan ke jasa factoring pilihan Anda.
3. Usaha Katu Kredit

7
Usaha kartu kredit merupakan kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang
dan/atau jasa dengan menggunakan kartu yang dirancang secara khusus (kartu kredit)
bagi pemilik bisnis dengan menawarkan manfaat tersendiri yang sesuai dengan
kebutuhan bisnis. Kartu kredit terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Bank Credit Card, merupakan kartu kredit yang diterbitkan oleh bank
pemegang franchise Card Company untuk kalangan nasabahnya sendiri;
b. Co-Branded Card, merupakan kartu kredit yang diterbitkan untuk keuntungan
badan usaha tertentu;
c. Affinity Card, merupakan kartu kredit yang diterbitkan untuk kepentingan
organisasi non-profit.
4. Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan konsumen atau consumer finance adalah segala kegiatan
pembiayaan untuk konsumen yang ingin membeli barang dengan sistem angsuran
secara berkala. Biasanya, orang-orang memilih layanan pembiayaan konsumen ini
saat tidak mampu membeli sebuah barang secara tunai atau melalui kartu kredit.
Pembiayaan konsumen juga telah diatur dalam Pasal satu angka 7 Peraturan presiden
No 9 tahun 2009 yang menyatakan pembiayaan konsumen atau consumer finance
sebagai kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan
konsumen dengan pembayaran secara angsuran.
Secara umum, sistem layanan pembiayaan konsumen ini bisa disebut sebagai
kredit. Consumer finance sendiri tergolong aman dan beroperasi sesuai dengan hukum
yang berlaku. Konsumen juga dimudahkan dengan adanya layanan ini karena
persyaratannya yang cenderung lebih sederhana serta lebih cepat, bahkan tanpa
adanya jaminan. Ada beberapa barang yang biasanya bisa dibeli melalui layanan
consumer finance, mulai dari otomotif hingga kebutuhan rumah tangga. Beberapa
contohnya seperti kendaraan bermotor, barang elektronik, furniture untuk rumah
tangga dan kantor, keperluan untuk pertanian, perkakas, dan instrumen musik.

8
Kemudian, menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No 9 Tahun 2009,
Pada pasal 4 tercantum kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura meliputi :
1. Penyertaan Saham (Penyertaan Modal) 
Penyertaan saham adalah penyertaan modal secara langsung kepada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) yang
berbentuk badan hukum perseroan terbatas untuk jangka waktu tertentu.
2. Penyertaan Melalui Pembelian Obligasi Konversi
Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi merupakan bentuk pembelian
obligasi konversi yang diterbitkan oleh Pasangan Usaha yang berbentuk badan hukum
perseroan terbatas (PT). Pembelian obligasi konversi dapat berupa: Pembelian
sertifikat obligasi konversi sebagai bukti kepemilikan obligasi konversi. obligasi
mempunyai dua pengertian: a. Surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah
yang dapat diperdagangkan atau diperjualbelikan; atau b. Surat utang berjangka
(waktu) lebih dari satu tahun dan memiliki suku bunga tertentu, dimana surat tersebut
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup
pembiayaan perusahaan. Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal, tidak terdapat definisi obligasi secara eksplisit, namun demikian,
kata "obligasi" dapat ditemukan pada Pasal 1 butir 5, Penjelasan Pasal 21 ayat (3),
Pasal 24 ayat (1), dan Penjelasan Pasal 25 ayat (1), dimana intinya bahwa obligasi
termasuk salah satu jenis efek. Ketentuan yang lebih jelas terdapat pada Penjelasan
Pasal 51 ayat (4), dimana dikatakan bahwa obligasi sebagai contoh efek yang bersifat
utang jangka panjang".
3. Pembiayaan Usaha Produktif
Pembiayaan usaha produktif adalah skema pembiayaan yang wajib dilakukan
dalam bentuk penyaluran pembiayaan kepada Debitur yang bertujuan untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa yang meningkatkan pendapatan bagi Debitur.
Dalam melakukan kegiatan usaha pembiayaan usaha produktif, sebuah PMV dapat
bekerjasama dengan pihak lain dalam bentuk :
a. Pembiayaan penerusan (chanelling)
Risiko yang timbul menjadi tanggung jawab pemilik dana.
b. Pembiayaan bersama (joint financing)
Risiko yang timbul menjadi beban masing-masing pihak secara proporsional.

9
Adapun pihak yang dimaksud dalam konteks pembiayaan usaha produktif ini :
a. Bank
b. PMV atau PMVS
c. Perusahaan Pembiayaan
d. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
e. Lembaga Keuangan Lainnya, dan/atau
f. Orang perseorangan
Kegiatan usaha Modal Ventura tersebut di atas dapat disertai dengan pendampingan
kepada : Pasangan Usaha dan/atau Debitur
Kemudian, menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No 9 Tahun 2009,
Pada pasal 5 tercantum kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur meliputi:
Hingga saat ini, ketentuan untuk Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur masih mengacu
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.010/2009 tentang Perusahaan
Pembiayaan Infrastruktur. Dalam ketentuan tersebut dinyatakan bahwa kegiatan usaha
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur meliputi:
a. Pemberian pinjaman langsung (direct lending) untuk Pembiayaan Infrastruktur;
b. Refinancing atas infrastruktur yang telah dibiayai pihak lain; dan/atau
c. Pemberian pinjaman subordinasi (subordinated loans) yang berkaitan dengan
Pembiayaan Infrastruktur
Untuk mendukung kegiatan usaha sebagaimana disebutkan di atas, Perusahaan
Pembiayaan Infrastruktur dapat pula melakukan:
a. Pemberian dukungan kredit (credit enhancement), termasuk penjaminan untuk
Pembiayaan Infrastruktur
b. Pemberian jasa konsultasi (advisory services)
c. Penyertaan modal (equity investment)
d. Upaya mencarikan swap market yang berkaitan dengan Pembiayaan Infrastruktur
e. Kegiatan atau pemberian fasilitas lain yang terkait dengan Pembiayaan
Infrastruktur setelah memperoleh persetujuan Menteri
Infrastruktur yang dapat menjadi obyek Pembiayaan Infrastruktur meliputi:
a. Infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai atau danau, bandar
udara, jaringan rel, dan stasiun kereta api
b. Infrastruktur jalan, meliputi jalan tol dan jembatan tol
c. Infrastruktur pengairan, meliputi saluran pembawa air baku

10
d. Infrastruktur air minum, meliputi bangunan pengambilan air baku, jaringan
transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum
e. Infrastruktur air limbah, meliputi instalasi pengolah air limbah, jaringan
pengumpul dan jaringan utama, dan sarana persampahan yang meliputi
pengangkut dan tempat pembuangan
f. Infrastruktur telekomunikasi, meliputi jaringan telekomunikasi
g. Infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi atau distribusi
tenaga listrik
h. Infrastruktur minyak dan gas bumi, meliputi pengolahan, penyimpanan,
pengangkutan, transmisi, atau distribusi minyak dan gas bumi
i. Infrastruktur lain yang tidak termasuk dalam huruf a sampai dengan huruf h atas
persetujuan Menteri.

F. Fungsi
1. Melengkapi jasa-jasa keuangan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kebutuhan
pembiayaan dunia usaha yang terus meningkat dan semakin bervariasi.
2. Mengatasi kebutuhan pembiayaan guna membiayai kegiatan usaha jangka
menengah/panjang, yang berskala kecil dan menengah.
3. Membantu masyarakat mulai dari golongan ekonomi menengah kebawah supaya kede
panya terlepas dari jerat rentenir. Rentenir ini akan memberikan pinjaman dengan pres
entase bunga yang cukup besar.
4. Tidak membatasi untuk masyarakat golongan menengah kebawah saja, namun bisa dip
akai dalam bisnis yakni pengembangan infrastruktur.

G. Peran
Para pelaku bisnis dapat memperoleh dana atau modal yang dibutuhkan melalui
lembaga pembiayaan. Keberadaan lembaga pembiayaan ini sangat penting karena
fungsinya yang mirip bank. Menurut Panjaitan (2013), dalam praktiknya sekarang ini
lembaga pembiayaan banyak dimanfaatkan pelaku bisnis ketika membutuhkan dana atau
barang modal untuk kepentingan perusahaan. Selain berperan sebagai sumber dana
alternatif, lembaga pembiayaan juga mempunyai peranan penting dalamn hal
pembangunan, yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk
berperan aktif dalam pembangunan. Berperan aktif dalam pembangunan di mana melalui
lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah
satu faktor penting yang umum dialami, yaitu faktor permodalan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut peraturan Presiden (Pepres) No. 9 Tahun 2009 yang menyebutkan
“Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga ini selain. Lembaga Pembiayaan
membuka peluang bagi berbagai badan usaha untuk melakukan kegiatan pembiayaan. Ini
sebagai alternatif untuk menyediakan dana guna menunjang pertumbuhan perekonomian
Indonesia, kegiatan-kegiatan pembiayaan tersebut dilakukan oleh lembaga yang bernama
lembaga pembiayaan. Selain berperan penting dalam menunjang atau mendukung
perekonomian di tanah air beberapa manfaat dari lembaga pembiayaaan, yaitu
meningkatkan kesejahteraaan masyarakat sejahteramelalui fasilitas penyediaaan dana,
membantu pengembangan bisnis dngan akses pembiayaan yang semakin mudah,
melindungi masyarakat bawah dari jeratan rentenir, dan mengembangkan infrastruktur
dalam bentuk dana talangan ataupun dana proyek. Lembaga Pembiayaan yang terdiri atas
tiga jenis yang masing masing memiliki fungsi dan manfaatnya tersendiri yaitu Perusahaan
Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Walaupun dibentuk berbeda, tetapi setiap lembaga ini memiliki kesamaan dalam urusan
pembiayaan dan keuangan. Ketika jenis lembaga ini juga menyediakan berbagai layanan
dan melakukan kegiatan usaha dalam urusan penyewaan ataupun pembiayaan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang berjudul "Lembaga Pembiayaan" ini kami buat
berdasarkan sumber sumber yang ada. Dengan kami sebagai penulis, menyarankan bahwa
Pemerintah harus lebih giat mensosialisasi setiap perubahan peraturan yang dibuat,
khususnya dalam hal perusahaan pembiayaan infrastruktur karena pada kenyataanya
masyarakat masih banyak yang kurang mengetahui tentang peraturan mengenai Lembaga
Pembiayaan karena banyak pergesaran-pergesaran atau perubahan yang sosok
kelembagaanya yang kurang memberikan kontribusi yang baik bagi pengusaha-pengusaha.
Dengan hal ini pada masa mendatang perlu dipikirkan pembentukan peraturan perundang-
undangan yang khusus mengatur tentang leasing. Jadi, dengan adanya undang-undang
tersebut akan menjamin kepastian hukum para pihak dalam melakukan kontrak
berdasarkan prinsip leasing. Selain itu, menggunakan sewa guna usaha sebagai jalur

12
alternatif dengan finance lease yang merupakan alternatif paling menguntungkan jika
dilihat dari pajaknya dapat memberikan penghematan dana yang cukup besar sehingga
dana investasi barang modal tersebut dapat dialihkan untuk investasi lainnya, misalnya
modal kerja atau investasi surat berharga. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) menggunakan suku bunga yang tetap sehingga perusahaan tidak akan terpengaruh
oleh fluktuasi suku bunga di pasar.

13
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). BANK DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN. Retrieved from


http://e-journal.uajy.ac.id/634/3/2EA15875.pdf

(2016). In P. A. Prof. H. Mohamad Nasir, Lembaga Pembiayaan. Jakarta. Retrieved from


http://lib.ibs.ac.id/materi/ojk/Buku%205%20Lembaga%20Pembiayaan.pdf

NISP, R. O. (2021, June 28). Anjak Piutang: Pengertian, Manfaat, Jenis, & Dasar Hukumnya. Anjak
Piutang: Pengertian, Manfaat, Jenis, & Dasar Hukumnya, pp. 1-1. Retrieved from OCBC NISP.

OJK. (n.d.). PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMER FINANCE). Retrieved from OJK (Otoritas Jasa
Keuangan): https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/46

PEMBIAYAAN KONSUMEN: CIRI DAN CARA KERJANYA. (n.d.). Retrieved from AdIns Digital Signature:
https://www.ad-ins.com/id/pembiayaan-konsumen/

Wahhab, A. (2021, July 29). Lembaga Pembiayaan: Berbagai Jenis dan Peran Lembaga Pembiayaan.
Retrieved from OJK (Otoritas Jasa Keuangan): https://landx.id/blog/lembaga-pembiayaan-
adalah/

WanSolution. (n.d.). Penyertaan Saham (Equity Participation). Retrieved from PNM Ventura Syariah:
https://pnmventurasyariah.co.id/product/penyertaan-saham-equity-
participation#:~:text=Penyertaan%20Saham%20adalah%20Penyertaan%20modal,terbatas
%20untuk%20jangka%20waktu%20tertentu

14
LAMPIRAN SOAL

1. Dibawah ini yang termasuk lembaga pembiayaan,kecuali...


a. leasing
b. Perusahaan Modal Vintura
c. Perusahaan Pembiayaan
d. Perusahaan Modal Ventura.
e. Pembiayaan Infrastruktur

2. Kegiatan pembiayaan jangka pendek dari pihak ketiga untuk Penjual Piutang (Client), agar
segera menerima pencairan dari dana yang pernah dipinjamkannya disebut dengan....
a. sewa guna usaha
b. usaha kartu kredit
c. anjak piutang
d. pembiayaan konsumen
e. perusahaan pembiayaan

3. Kartu kredit yang diterbitkan oleh bank pemegang franchise Card Company untuk kalangan
nasabahnya sendiri disebut....
a. Bank credit card
b. Co-Branded Card
c. Affinity Card
d. Usaha Kartu Kredit
e. Infinity Card

4. Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal.Lembaga pembiayaan memberikan banyak
Manfaat bagi masyarakat.Berikut yang merupakan manfaat dari lembaga pembiayaan
adalah.....
a. Sebagai penyambung hidup atau bekal pensiun 
b. Melindungi masyarakat bawah dari jeratan rentenir yang biasanya menyediakan pinjaman
dengan bunga tinggi.
c. Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat
d. Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat
miskin atau berpenghasilan rendah.
e. dapat menjadi sumber pendapatan

5.Apa itu Leasing?

15

Anda mungkin juga menyukai