JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSAMUS
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah sederhana ini yang berjudul “Kegiatan Mengalokasikan Dana & Suku
Bunga” ini dapatdiselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
C. Unsur-unsur Kredit....................................................................................5
E. Jenis-jenis Kredit.......................................................................................9
F. Jaminan Kredit........................................................................................12
I. Kualitas Kredit........................................................................................17
ii
M. Komponen dalam Menentukan Suku Bunga Kredit................................24
BAB III..................................................................................................................27
PENUTUP.............................................................................................................27
A. Kesimpulan..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dengan membelikan berbagai asset yang dianggap menguntungkan bank.
Dalam mengalokasikan dananya pihak bank harus dapat memilih dari
berbagai alternatif yang ada. Keuntungan utama bisnis perbankan adalah
selisih antara bunga dari sumber-sumber dana dengan bunga yang diterima
dari alokasi dana tertentu. Oleh karena itu, baik faktor-faktor sumber dana
maupun alokasi dana memegang peranan yang sama pentingnya di dunia
perbankan. Penentuan bunga sumber dana akan sangat berpengaruh
terhadap bunga alokasi dana yang akan dibebankan.
Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian
yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. la
mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan
mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Biasanya
suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun yang dibebankan
atas uang yang dipinjam. Tingkat bunga pada hakikatnya adalah harga.
Seperti halnya harga, suku bunga menjadi titik pusat dari pasar, dalam hal
ini pasar uang dan pasar modal. Sebagaimana harga, suku bunga dapat
dipandang sebagai sebuah mekanisme untuk mengalokasikan sumber daya
dan perekonomian.
B. Rumusan Masalah
2
11. Apa pengertian suku bunga ?
12. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi suku bunga kredit ?
13. Bagaimana komponen – komponen dalam menentukan bunga kredit ?
14. Apa saja jenis – jenis pembebanan suku bunga kredit ?
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Pengertian Kredit dan Pembiayaan
5
disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi
si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga
mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.
C. Unsur-unsur Kredit
6
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan
suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin
panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula
sebaliknya, Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang
disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak
sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha
nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.
5) Balas jasa
Merupakan Keuntungan atas pemberian tersebut yang kita kenal
dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya
administrasi kredit ini merupakan ke suatu kredit atau jasa keuntungan
bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas
jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
7
kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat
mengembangkan dan memperluaskan usahanya.
3) Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak
perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit
berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.
Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebamnya pemberian
kredit adalah sebagai berikut:
8
b) Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan
beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah
yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah
tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
c) Untuk meningkatkan daya guna barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh
si debi- tur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi
berguna atau bermanfaat.
d) Meningkatkan peredaran barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus
barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
e) Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai
stabilits ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan
me nambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.
f) Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan
kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah yang memang
modalnya pas pasan.
g) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik,
terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit
diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu
membutuhkan tenaga kerja sehingga dapatpula mengurangi
pengangguran.
h) Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan
saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi
kredit.
9
E. Jenis-jenis Kredit
10
badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil
pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif
lainnya.
c. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk
membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari
hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering
diberikan kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang akan
membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya
kredit ekspor dan impor.
3) Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari
1 tahun atau palinglama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk
keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya
kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman
padi atau palawija
b. Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai
dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredir
untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.
c. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling
panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3
tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka
panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur
dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan
4) Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
11
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan
tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau
jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan
dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang ata
orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek
usaha dan karakter serta loyalitas calon debitur selama ini. atau
nama baik sicalon debitur selama ini.
5) Dilihat dari segi sektor usaha
a) Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat
berupa jangka pendek atau jangka panjang.
b) Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misal- nya
peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.
c) Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil,
menengah atau besar.
d) Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya
biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak
atau timah.
e) Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula
berupa kredit untuk para mahasiswa.
f) Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti, dosen,
dokter atau pengacara.
g) Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan.
h) Dan sektor-sektor lainnya
12
F. Jaminan Kredit
13
G. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
14
3) Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
yang dikelola calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur
selain besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal
apakah efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan
rugi laba) yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari
segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.
4) Collateral
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik
yang bersifat fisik maupun yang nonfisik. Jaminan hendaknya
melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti
keabsahannya, sehingga jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang
dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
5) Condition
Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi
ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah.
Penilaian kondisi dan bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-
benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit
tersebut bermasalah relatif kecil.
1) Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari maupun kepribadiaannya di masa lalu. Penilaian
personality juga mencakup sikap. emosi, tingkah laku dan tindakan
nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.
2) Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta
15
karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu
dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank
3) Perpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit
termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan
kredit dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan. Sebagai contoh
apakah untuk modal kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain-
lain.
4) Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
apakah menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai
prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas
kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank
yang rugi akan tetapi juga nasabah.
5) Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur
maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi
akan dapat ditutupi oleh usaha lainnya.
6) Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke penode, apakah akan
tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan
kredit yang akan diperolehnya.
7) Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan
benar-benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat
berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi
16
H. Aspek-aspek Penilaian Kredit
17
Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya
manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya
manusia. Pengalaman perusahaandalam mengelolah berbagai proyek
yang ada dan pertimbangan lainnya.
I. Kualitas Kredit
18
b. Return On Equity (ROE)
c. Timing of Return (waktu perolehan laba)
d. Future Prospect (prospek ke depan di masa yang akan datang)
1) Risiko Lingkungan
Artinya, risiko yang berkaitan dengan lingkungan perbankan
terutama yang berkaitan dengan lingkungan luar (eksternal) antara
lain: risiko ekonomi, risiko kompetisi, dan risiko peraturan.
2) Risiko Manajemen
Artinya, risiko yang berkaitan dengan risiko dalam perusahaan
(internal) seperti: risiko organisasi risiko kemampuan, dan risiko
kegagalan.
3) Risiko Penyerahan
Risiko penyerahan juga lebih terpengaruh oleh internal bank seperti:
risiko operasonal, risiko teknologi, risiko strategik
4) Risiko Keuangan
Risiko ini berkaitan erat dengan pengaruh internal dan eksternal bank
seperti: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko
leverage, dan risiko internasional.
19
organisasi kredit juga memerhatikan keberadaan fungsi-fungsi tersebut.
terdiri dari:
1) Pemasaran kredit
2) Analisis kredit
3) Taksasi jaminan
4) Administrasi kredit
5) Audit kredit
20
mengalami kesulitan, pihak perbankan perlu melakukan perubahan
tentang kondisi dan syarat kredit, misalnya perubahan jangka waktu
pembayaran, atau bunga yang di bebankan pada nasabah.
Untuk menentukan berkualitas atau tidaknya suatu kredit perlu
diberikan ukuran- ukuran tertentu. Bank Indonesia menggolongkan
kualitas kredit menurut ketentuan sebagai berikut.
1) Lancar (pas)
Suatu kredit dapat dikatakan lancar apabila:
a. Pembayaran angsuran pokok dan atau bunga tepat waktu
b. Memiliki mutasi rekening yang aktif
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan angsuran tunai (cash
collateral)
2) Dalam Perhatian Khusus (special mention)
Dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria
antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bunga yang belum melampaui 90 hari.
b. Kadang-kadang terjadi cerukan.
c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.
d. Mutasi rekening relatif aktif.
e. Didukung dengan pinjaman baru
3) Kurang Lancar (substandard)
Dikatakan kurang lancar apabila memenuhi kriteria di antaranya :
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bungaa yang telah melampaui 9 hari
b. Sering terjadi cerukan
c. Terjadi pelangaran tehadap kontrak yang diperjanjikan lebih
dari 90 hari
d. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah
e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur atau
21
f. Dokumen pinjaman yang lemah
4) Diragukan (doubtful)
Dikatakan diragukan apabila memenuhi kriteria diantaranya:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga
yang telah melampaui 180 hari
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari
d. Terjadi kapitalisasi bunga
e. Dokumen hukum yan lemah, baik untuk perjanjian kredit
maupun pengikatan jaminan
5) Macet (loss)
Dikatakan mace apabila memenuhi kriteria antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bunga yang telah melampaui 270 hari
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat
dicairkan pada nilai yang wajar
22
a. Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk
tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada bank sehingga
kredit yang diberikan macet (tidak ada kemauan untuk membayar).
b. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya si debitur mau embayar, tetapi
tidak mampu. Sebagai contohnya kredit yang dibiayai mengalami
musibah seperti kebakaran, kena hama, kebanjiran, dan sebagainya.
Sehingga tidak adanya kemampuan untuk membayar.
1. Rescheduling
a. Memperpanjang jangka waktu kredit
Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan dalam masalah
jangka waktu kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit
dari 6 bulan menjadi 1 tahun sehingga si debitur mempunyai waktu
yang lebih lama untuk mengembalikannya.
b. Memperpanjang jangka waktu angsuran
Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu
kredit. Dalam hal ini jangka waktu angsuran kreditnya
diperpanjang pembayarannyapun misalnya 36 kali menjadi 48 kali
dan hal inni tentu saja jumlah angsuran pun menjadi mengecil
seiring dengan penambahan jumlah angsuran.
2. Reconditioning
Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti berikut.
a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan utang pokok.
b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, maksudnya
hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok
pinjamannya tetap harus dibayarkan seperti biasa.
23
c. Penurunan suku bunga, maksudnya agar lebih meringankan beban
nasabah. Sebagai contoh jika bunga pertahun sebelumnya
dibebankan 20% diturunkan menjadi 18%, hal ini tergantung dari
pertimbangan yang bersangkutan. Penurunan suku bunga akan
memengaruhi jumlah angsuran yang semakin mengecil sehingga
diharapkan dapat membantu meringankan nasabah.
d. Pembebasan bunga, dalam hal ini diberikan kepada nasabah
dengan pertimbangan nasabh sudah akan mampu lagi membayar
kredit tersebut. Akan tetapi, nasabah tetap mempunyai kewajiban
untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas.
3. Restructuring
a. Dengan menambah jumlah kredit
b. Dengan menambah equity: Dengan menyetor uang tunai,
Tambahan dari pemilik
4. Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang diatas.
5. Penyitaan jaminan
Merupakan jalan terakhir apabila nasabah sedah benar-benar tidak
punya etiket, baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar
semua utang-ulangnya.
24
Suku bunga dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan
suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang
dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedangkan, suku
bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan
kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah
selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Dalam teori
ekonomi, upah dapat diartikan sebagai pembayaran atas jasa- jasa fisik
maupun mental yang disedikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.
25
M.Komponen dalam Menentukan Suku Bunga Kredit
1. Sliding rate
26
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya
sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun
seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Jenis sliding rate ini
biasanya diberikan kepada sektor produktif.
2. Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya,
demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama
sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis
Flat rate biasanya diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif
3. Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di
pasar uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat
tergantung dari bunga pasar uang padaa bulan tersebut.
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suku bunga dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan
suku bunga riil.
28
DAFTAR PUSTAKA
29