MAKALAH
Disusun Oleh:
Andini 20416261201386
Anggi Ramadani 20416261201278
Ayu Wulandari 20416261201275
Bagas Saputra 20416261201281
Bagja Gumelar 20416261201387
Dody Setiawan 20416261201424
Iis Listiani 20416261201012
Melawati Purwasih 20416261201334
M. Fikri Nur wahid 20416261201388
Ricky Prayoga 18416261201147
Yoga Rindang 20416261201291
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan kar
unia -Nya, sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Makalah “Suku Bunga, Bagi Hasil, dan Jasa Bank Lain
nya” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bank dan lembaga keuangan lai
nnya, program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana P
erjuangan Karawang.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak teru
tama dalam segi akademis dan praktis. Serta diharapkan makalah ini dapat menjadi i
nspirasi bagi setiap mahasiswa yang akan mengembangkan penelitian terkait dengan
tema yang sama.
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................................3
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................34
3.1 Kesimpulan.................................................................................................34
3.2 Saran............................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................36
BAB I
PENDAHULUAN
Dilansir dari buku Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2014) karya Nuritom
o dan Totok Budisantoso, bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik p
enghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan men
genakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. Prinsip uta
ma bank syariah adalah hukum islam yang bersumber dari Al-Quran dan Alhadis. K
egiatan bank syariah harus memperhatikan perintah dan larangan dalam Al-Quran da
n sunnah Rasul Muhammad SAW. Perbedaan utama antara bank umum dan bank
syariah terletak pada sistem pemberian imbalan atau
1
2
jasa dari dana. Bank syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan im
balan atas dana yang digunakan atau dititipkan suatu pihak.
Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka kami tertarik untuk menj
elaskan mengenai perbedaan antara suku bunga, bagi hasil dan jasa bank lainnya. Ol
eh karena itu, judul dari makalah ini adalah “Suku bunga, Bagi Hasil, dan Jasa Ba
nk Lainnya”
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan topik masalah yang akan d
ibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3 Tujuan
Dari masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang suku bunga dan juga bagi hasil.
2. Untuk memahami perbedaan antara suku bunga dengan bagi hasil.
3. Untuk mengetahui macam-macam jasa bank yang ada dalam dunia perbanka
n.
BAB II
PEMBAHASAN
Suku bunga adalah Istilah yang kerap di dunia perbankan. Suku bunga adalah ba
las jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak yang meminjam kepada yang meminja
mkan dana atau uang. Biasanya, suku bunga dinyatakan dalam persentase.
Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada na
sabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada
bank (bila nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman.
Misalnya, Ayu meminjam uang ke bank sebesar Rp. 15.000.000 (Lima belas juta
rupiah) dengan bunga sebesar 10% per bulan. Maka, besaran bunga yang harus diba
yarkan Ayu adalah, Rp. 15.000.000 X 10% = Rp. 1.500.000. Jadi, besaran bunga 10
% yang harus dibayarkan Ayu adalah sebesar Rp. 1.500.000 per bulan.
Suku bunga tetap atau fixed adalah suku bunga yang bersifat tetap dan tidak beru
bah sampai jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo (selama jangka w
aktu kredit).
3
4
Contohnya adalah bunga KPR Rumah Murah atau Rumah Bersubsidi yang mener
apkan suku bunga tetap. Selain itu, suku bunga tetap juga dapat digunakan dalam kr
edit kendaraan bermotor juga.
Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah mengikuti suku
bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, maka suku bunganya juga ikut na
ik, begitupun sebaliknya.
Contohnya adalah suku bunga KPR untuk periode tertentu. Misalnya untuk dua ta
hun pertama diberlakukan suku bunga tetap, namun periode selanjutnya menggunak
an suku bunga mengambang.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah poko
k pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan.
6
Artinya semakin sedikit pokok pinjaman, semakin sedikit juga suku bunga yang har
us dibayarkan. Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah dibandingkan de
ngan menggunakan suku bunga flat. Pasalnya suku bunga flat hanya berdasarkan ju
mlah awal pokok pinjaman saja. Rumus perhitungan bunga:
Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang diba
yar agar sama setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal
sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya
masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar
sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.
Sistem bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang sem
isal KPR atau kredit investasi. Rumus perhitungan bunga sama dengan metode efekt
if yaitu:
8
Biasanya bank akan mengenakan kombinasi skema suku bunga dalam menya
lurkan kredit, contohnya flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat te
tap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efekti
f dan besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.
Bagi hasil adalah bentuk return terhadap kontrak investasi tiap waktunya, de
ngan nilai yang berubah-ubah. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pad
a hasil usaha yang benar-benar terjadi.
10
Profit sharing atau bagi hasil, di mana total pendapatan usaha dikurangi biaya operas
ional untuk mendapatkan profit alias keuntungan bersih. Atau Revenue sharing, yait
u laba berdasarkan total pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya operasional alias
pendapatan kotornya.
Bagi hasil selain sebagai sebuah kesepakatan dagang, juga merupakan sistem
yang dijalankan bank syariah. Sebenarnya keduanya hampir sama karena ada kesepa
katan antara kedua belah pihak atau lebih untuk membagikan hasil usahanya.
Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dan pengelola dana. Mengutip dari Wahedinvest, dalam keuan
gan syariah, sistem ini mengacu pada dua sistem, yaitu musyarakah dan mudarabah.
Musyarakah sendiri lebih lazim dikenal sebagai perjanjian bagi hasil dalam bisnis, di
mana beberapa orang menyetorkan modal untuk menjalankan usaha.
Dari sisi bisnis sendiri, hal ini merupakan bentuk dari perjanjian kerja sama a
ntara pemodal dengan yang menjalankan usaha untuk menjalankan kegiatannya. Hal
ini menjadi ikatan kontrak terhadap keduanya untuk membagikan hasil bila terdapat
keuntungan, serta kerugian sesuai dengan kesepakatan yang berlaku.
Bagi hasil adalah bentuk return terhadap kontrak investasi tiap waktunya, de
ngan nilai yang berubah-ubah. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pad
a hasil usaha yang benar-benar terjadi.
m sehingga akan berpengaruh terhadap Bank dapat berupa biaya bagi hasil Bank,bia
ya operasi dan kondisi internal lainnya.Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor
yang muncul dari luar operasional Bank atau sering disebut makro ekonomi meliputi
BI rate (tingkat suku bunga),jumlah uang beredar,espektasi beredar,perubahan nilai t
ukar valuta asing lainnya. Penelitian ini mencoba meneliti Financing to Deposit Rat
io (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Effective Rate of Return (Rata-rata pe
ndapatan efektif) sebagai faktor
Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua,
yaitu aktiva yang menghasilkan (earning Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loa
n to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan dengan d
ana yang diterima oleh bank.Dalam perbankan syariah FDR berarti adalah ratio anta
ra total pembiayaan yang disalurkan dengan total dana pihak ketiga yang berhasil di
himpun. FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar penari
kan kembali yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan.
Dengan kata lain, seberapa jauh penyaluran pembiayaan kepada nasabah dapat meng
imbangi kewajiban bank Syariah untuk segera memenuhi permintaan deposan yang i
ngin menarik kembali uangnya yang telah disalurkan oleh bank syariah. Semakin tin
ggi rasio ini berarti menunjukkan semakin baiknya fungsi intermediasi bank yang be
rsangkutan. FDR yang tinggi mengindikasikan tingkat pembiayaan yangt inggi dan i
ni berdampak pada meningkatnya return yang akan dihasilkan dari pembiayaan. Hal
tersebut secara otomatis akan menaikkan tingkat bagi hasil.
12
Mungkin sebagian dari kamu sering kali bertanya mengenai letak perbedaan
antara bunga dan bagi hasil. Sebab, kedua sistem pembagian keuntungan tersebut dij
alankan oleh bentuk bank yang berbeda, yaitu konvensional dan syariah.
Lantas kira-kira di mana letak perbedaan antara suku bunga dan bagi hasil?
1) Penentuan besaran
Dalam bunga, penentuan tingkat suku bunga dibuat pada perjanjian awal den
gan pedoman harus selalu untung. Sementara itu, dalam bagi hasil penentuan besarn
ya rasio dibuat dengan pedoman untung rugi.
2) Sistem pembayaran
Hal ini berbeda dengan bagi hasil. Pembayaran bagi hasil tergantung pada ke
untungan proyek yang dijalankan. Apabila tidak mendapatkan keuntungan, kerugian
akan ditanggung bersama oleh kedua pihak, yaitu nasabah dan bank syariah.
3) Sistem pembagian
4) Eksistensi
Dalam penerapan bagi keuntungan dengan sistem bunga sering kali dikecam
oleh banyak orang karena dianggap menggunakan sistem riba. Hal ini berbeda denga
n sistem bagi hasil yang eksistensinya cenderung lebih bisa diterima masyarakat Ind
onesia.
13
Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapata
n setelah dikurangi biaya pengelolaan dana. Pola ini digunakan untuk keperluan distt
ribusi hasil usaha. Secara sederhana bahwa yang dibagi hasilkan adalah laba dari se
buah usaha /proyek. Contoh : sebuah usaha atau proyek menghasilkan penjualan se
besar Rp. 3.000.000,00 dan biaya-biaya usaha Rp. 1.000.000,00, maka yang dibagi h
asilkan adalah sebesar Rp. 2.000.000,00.
Pada perbankan syariah istilah yang sering digunakan adalah profit and loss s
haring, di mana ini dapat diartikan pembagian antara untung dan rugi dari pendapata
n yang diterima atas hasil usaha yang dilakukan. Jika mendapat keuntungan maka ak
an dibagi kedua pihak sesuai kesepakanakad diawal begitu pula dengan kerugian aka
n ditanggung sesuai porsi masing-masing..
Keuntungan yang didapat dari hasil usaha akan dilakukan pembagian setelah
perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama proses u
saha. Keuntungan usaha dalam bisnis dapat negative artinya usaha merugi, positif be
rarti ada angka sisa dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya anatara p
endapatan dan biaya menjadi balance. Keuntungan yang dibagikan adalah keuntunga
n bersih (net profit) yang merupakan lebihan dari selisih antara pengurangan total co
st terhadap total revenue.
2) Bagi Hasil
Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari total pend
apatan pengelola dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperlu
an distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah. Bagi hasil bruto adalah bagi has
il yang di dasarkan pada pendapatan usaha atau proyek yang tidak dikurangi dengan
biaya-biaya yang timbul. Contoh : sebuah usaha atau proyek menghasilkan penjuala
14
A. Prinsip mudharabah
Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana nasabah ini ke
bisnis manapun yang diperkirakan menguntungnkan. Sementara mudharabah muqay
yadah adalah simpanan khusus (restricted investment) dimana pemilik dana dapat m
enetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh pihak bank. Misalnya disy
15
aratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad ter
tentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu. Dalam skema ini, dana si
mpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan ol
eh pemilik dana.
B. Prinsip wadi'ah
Prinsip wadi'ah yang diterapkan adalah wadi'ah yad dhamanah yang diterapk
an pada produk rekening giro. Pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keu
tuhan harta titipan sehingga bank boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Keuntu
ngan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, se
dang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian.
Dalam sebuah kesepakatan, tentu harus ada kejelasan bagaimana hal tersebut dil
akukan. Hal ini terutama berlaku untuk permodalan, apakah pihak investor mem
berikan seluruh modalnya, atau hanya sebagian. Jika pihak-pihak yang bersepak
at sama-sama menyetorkan modal, perlu ada persentase pembagian jika rasio mo
dal yang diberikan berbeda-beda.
Jenis usaha yang dilakukan dan diketahui harus disepakati bersama, begitu pula j
ika pengelola modal memutuskan untuk mengganti atau mengembangkan usahan
ya. Hal tersebut penting agar tidak timbul perselisihan di kemudian hari.
Dalam bagi hasil, perlu disepakati kapan proses pembagian terjadi kepada seluru
h pihak, apakah setiap bulan, atau rentang waktu lainnya. Jika terjadi keterlamba
tan, tentu seluruh pihak harus memahami kondisi bisnis dan bersepakat untuk me
nerima keterlambatan pemberian hasil.
Semua bank memiliki produk bank yang sama. Produk bank terdiri dari dua
bentuk, yaitu bentuk simpanan dan pinjaman. Berikut merupakan produk bank dala
m bentuk simpanan :
uai jangka waktu tersebut. Namun, saat ini sudah ada bank yang memberikan
fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Jenis deposi
to pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam prakteknya jenis de
posito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call.
1) Kredit Investasi; Yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melaku
kan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jang
ka waktu yang relatif panjang, yaitu di atas satu tahun.
2) Kredit Modal Kerja ; Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha
Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek, yaitu tidak lebih dari satu
tahun.
3) Kredit Perdagangan Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang
dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan pe
rdagangannya.
4) Kredit Produktif; Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja
atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali
sehingga pengembalian kredit diharappkan dari hasil usaha yang dibiayai.
5) Kredit Konsumtif; Kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya
keperluan konsumsi, baik pangan, sandang, maupun papan.
6) Kredit Profesi; Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profe
sional sepeti dosen, dokter, atau pengacara.
Selain produk, bank juga memberikan jasa yang ditawarkan kepada nasabah, antara l
ain :
1) Kiriman Uang (Transfer); Merupakan jasa pengiriman yang lewat bank. Pen
giriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlaina
n.
2) Kliring (Clearing); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepert
i cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota.
3) Inkaso (Collection); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepe
rti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri.
18
4) Safe Deposit Box; Jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box at
au kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-bara
ng berharga milik nasabah.
5) Bank Garansi; Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dala
m rangka mambiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha me
mperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya denga pihak lain.
6) Letter of Credit (L/C); Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para e
ksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas tran
saksi ekspor-impor yang mereka lakukan.
7) Menerima setoran-setoran; Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam
rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain :
a) Pembayaran pajak
b) Pembayaran telepon
c) Pembayaran air
d) Pembayaran listrik
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penetuan harga produkny
a sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan
prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara pihak lain u
ntuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
Dalam menetukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasark
an prinsip syariah adalah sebagai berikut :
5) Adanya pilihan pemindahan kepemilikkan atas barang yang disewa dari pihak
Sedangkan penetuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasark
an prinsip syariah juga sesuai dengan syariah islam. Sumber penentuan harga atau p
elaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an dan Sun
nah Rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga prod
uknya denga bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adal
ah riba.
Tujuan pemberian jasa bank yaitu untuk mendukung dan memperlancar kegi
atan menghimpun dana dan menyalurkan dana.
Keuntungan pokok bank adalah dari selisih bunga simpanan dengan bunga kr
edit atau pinjaman. Keuntungan ini dikenal dengan istilah spread based. Keuntungan
dari jasa bank disebut “Fee Based”. Keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank i
ni antara lain berasal dari :
20
A. Transfer
Transfer merupakan kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu
sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan
seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Keuntungan kiriman uang
(transfer) :
1. Bagi nasabah:
o Biaya kirim;
o Biaya kirim;
Transfer Keluar
o Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan
antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet
cabang lain mengkredit.
o Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat
kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita
konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum
dibayarkan.
Transfer Masuk
o Bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah
uang kepada seseorang beneficiary.
o Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada
rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki rekening di bank pembayar.
22
B. Kliring (Clearing)
o Dibatalkan penarikan;
C. Inkaso
Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar
kota atau luar negeri.
Sebagai contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh bank di
kota Semarang, maka cek tersebut dapat dicairkan di Yogyakarta melalui jasa
inkaso.
Warkat-warkat yang dapat diinkasokan yang berasal dari luar kota atau luar negeri
seperti: Cek, BG, Wesel, Kuitansi, Surat Aksep, Deviden, Kupon, Money order, dan
surat berharga lainnya.Proses Penyelesaian Inkaso yang Dilakukan oleh Bank:
24
Penyelesaian inkaso keluar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan
merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri
merupakan inkaso masuk dari luar negeri.
Keuntungan Inkaso:
Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa bank yang diberikan kepada nasabahnya,
dengan jalan menyewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk menyimpan
dokumen atau benda-benda berharga miliknya.
Kegunaan dari SDB: untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting
seperti: sertifikat deposito, sertifikat tanah, saham, obligasi, surat perjanjian, akte
kelahiran, surat nikah, ijazah, paspor, dan surat/dokumen lainnya.
o Terdapat dua buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka
dengan kedua kunci tersebut yang masing-masing dipegang oleh
bank dan nasabah;
o Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah pemegang
SDB maupun bank.
o Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta
jangka waktu sewa. Biaya sewa biasanya dibayar per tahun.
E. Bank Notes
Bank notes merupakan uang kartal yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di
luar negeri. Bank notes dikenal dengan istilah “devisa tunai”. Pengelompokan bank
notes berdasarkan kategori sbb:
o Tergolong dalam valuta lemah;
o Diragukan keabasahannya.
Contoh bank notes kuat: USD, SGD, GBP, AUD. DEM, YPN, HKD. Sedangkan
bank notes yang lemah: ITL, NLG, FRF, CAD, NZD, MYR,THB.
F. Travellers Cheque
Travellers Cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasa
digunakan oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis.
4. Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau
nasabah;
27
Travellers Cheque
5. Tanda tangan dibubukkan dua kali, yaitu pada saat pembelian dan
pencairan;;
8. TC jika hilang daipat diganti sesuai dengan nominal yang hilang tersebut.
G. Bank Card
28
Bak card merupakan “kartu plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan
kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-
tempat tertentu seperti: supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan,
dan sebagainya. Kartu ini juga dapat berfungsi sebagai ATM/kartu dapat diuangkan.
Sistem Kerja Bank Card:
o Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai
pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang ada;
o Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti
pembayaran;
o Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai
perjanjian;
o Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas
waktu yang ditentukan.
o Iuran tahunan;
o Bunga;
o Biaya administrasi;
o Biaya denda .
o Kemudahan berbelanja;
o Bonafiditas.
29
3. Bagi pedagang
4. Manfaat lain:
LC merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang (ekspor – impor) termasuk barang dalam negeri
(antarpulau).
1. Revocable L/C. Merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau
diubah secara sepihak oleh bank pembuka (opening bank) tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada benefeciary.
3. Sight L/C. Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat
dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank
2. Draft (Wesel);
3. Faktur (invoice);
4. Asuransi;
6. Certificate of origin;
7. Certicate of inspection;
8. Dan lain-lain.
Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu
pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat
perjanjian.
Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu:
4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun bagi pihak lainnya.
1. Bank Garansi untuk penangguhan bea masuk. Diberikan kepada kantor bea
cukai untuk kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea
masuk atau barang yang dikeluarkan oleh pelabuhan.
2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau. Diberikan kepada kantor bea cukai
untuk kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna
penangguhan pembayaran pita cukai tembakau atau rokok yang akan
dikeluarkan dari pabrik untuk peredaran.
3. Bank garansi untuk tender dalam negeri. Diberikan kepada baowheer (yang
memberi pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor/leveransir yang akan
mengikuti tender.
5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan. Diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang
memberikan pekerjaan.
8. Bank garansi untuk penyerahan barang. Diberikan kepada nasabah yang akan
melakukan penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank atau tidak.
33
o Penjamin (guarantor);
o Pembayaran Listrik;
o Pembayaran telepon;
o Pembayaran pajak;
o Setoran ONH;
o Gaji;
o Pensiun;
o Bonus;
o Hadiah;
o Deviden.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suku bunga adalah Istilah yang kerap di dunia perbankan. Suku bunga adala
h balas jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak yang meminjam kepada yang memi
njamkan dana atau uang.
Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dan pengelola dana dalam perbankan syariah. Bagi hasil adala
h bentuk return terhadap kontrak investasi tiap waktunya, dengan nilai yang beruba
h-ubah. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang ben
ar-benar terjadi. Di dalam praktiknya bagi hasil dilaksanakan sesuai dengan ketentua
n-ketentuan dalam agama islam, dengan berpedoman kepada aturan yang terdapat da
lam al-quran dan hadist.
Perbedaan antara suku bunga dan bagi hasil terletak pada aspek penentuan be
saran, sistem pembayaran, sistem pembagian, eksistensi
Semua bank memiliki produk bank yang sama. Produk bank terdiri dari dua
bentuk, yaitu bentuk simpanan dan pinjaman. Selain produk, bank juga memberikan
jasa yang ditawarkan kepada nasabah, antara lain :
1) Kiriman Uang (Transfer); Merupakan jasa pengiriman yang lewat bank. Pen
giriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlaina
n.
2) Kliring (Clearing); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepert
i cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota.
3) Inkaso (Collection); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepe
rti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri.
34
35
4) Safe Deposit Box; Jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box at
au kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-bara
ng berharga milik nasabah.
5) Bank Garansi; Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dala
m rangka mambiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha me
mperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya denga pihak lain.
6) Letter of Credit (L/C); Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para e
ksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas tran
saksi ekspor-impor yang mereka lakukan.
7) Menerima setoran-setoran; Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam
rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain :
a) Pembayaran pajak
b) Pembayaran telepon
c) Pembayaran air
d) Pembayaran listrik
3.2 Saran
Ahmad. Pengertian Bank: Fungsi, dan Jenis-Jenis Bank di Indonesia. Diakses pada
18 Oktober 2021.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bank/#A_Pengertian_Bank
Arkan Perdana (2021). Tertarik pada Keuangan Syariah? Yuk, Kenalan dengan Sist
em Bagi Hasil!. Diakses pada 18 Oktober 2021. https://glints.com/id/lowongan/bagi-
hasil/#.YW4WCBpBzb0
Binus University (2016). Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil. Diakses pada 18
Oktober 2021. https://accounting.binus.ac.id/2016/04/27/perbedaan-bunga-dan-bagi-
hasil/
Kompas.com (2020). Bank Syariah: Definisi, Prinsip, dan Fungsinya. Diakses pada
18 Oktober 2021.https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/16/121350769/bank-
syariah-definisi-prinsip-dan-fungsinya
Kompas.com (2021). Mengenal Arti Suku Bunga dan Jenis-jenisnya. Diakses pada
18 Oktober 2021.https://money.kompas.com/read/2021/08/07/150651626/mengenal-
arti-suku-bunga-dan-jenis-jenisnya?page=all
36
37
Muh.Ilyas (2014). Konsep Bagi Hasil Dalam Perbankan Syariah. Jurnal Muamalah :
Volume IV, No 1. 99