Anda di halaman 1dari 41

SUKU BUNGA, BAGI HASIL, DAN JASA BANK LAINNYA

MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

MAKALAH

Dosen Pengampu H Suroso, S.E., M.M.

Disusun Oleh:

Andini 20416261201386
Anggi Ramadani 20416261201278
Ayu Wulandari 20416261201275
Bagas Saputra 20416261201281
Bagja Gumelar 20416261201387
Dody Setiawan 20416261201424
Iis Listiani 20416261201012
Melawati Purwasih 20416261201334
M. Fikri Nur wahid 20416261201388
Ricky Prayoga 18416261201147
Yoga Rindang 20416261201291

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan kar
unia -Nya, sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Makalah “Suku Bunga, Bagi Hasil, dan Jasa Bank Lain
nya” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bank dan lembaga keuangan lai
nnya, program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana P
erjuangan Karawang.

Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang t


erlibat dalam proses penyusunan makalah ini, baik kepada narasumber ataupun piha
k lainnya. Terutama kepada bapak H. Suroso S.E., M.M. selaku dosen pengampu ma
ta kuliah bank dan lembaga keuangan lainnya.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak teru
tama dalam segi akademis dan praktis. Serta diharapkan makalah ini dapat menjadi i
nspirasi bagi setiap mahasiswa yang akan mengembangkan penelitian terkait dengan
tema yang sama.

Karawang, 18 Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Pengertian Suku Bunga.................................................................................3

2.2 Jenis –jenis Suku Bunga...............................................................................3

2.3 Pengertian Bagi Hasil....................................................................................9

2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil..........................................10

2.5 Perbedaan Suku Bunga dan Bagi Hasil.......................................................12

2.6 Metode Perhitungan Bagi Hasil..................................................................13

2.7 Prinsip-prinsip Bagi Hasil...........................................................................14

2.8 Jenis-jenis Jasa Bank Umum dan Bank Syariah.........................................16

2.9 Tujuan Pemberian Jasa Bank......................................................................19

2.10 Keuntungan Jasa Bank................................................................................19

BAB III

PENUTUP.................................................................................................................34

3.1 Kesimpulan.................................................................................................34

3.2 Saran............................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................36
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU No. 14 tahun 1967 yang digantikan dengan UU No.7 tahun


1992 pasal 1, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, men
cakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegia
tan usahanya.

Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya


di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat. Seda
ngkan menurut Kep. SK Menkeu RI no. 792 tahun 1990, lembaga keuangan adalah s
emua badan usaha yang ada di bidang keuangan, di mana lembaga-lembaga tersebut
melakukan penghimpunan dana, menyalurkan kepada masyarakat dan memberikan
biaya investasi pembangunan.

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan den


gan kewenangan menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan pr
omes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca
yang berarti tempat penukaran uang.

Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yan


g menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya k
epada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka me
ningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubaha
n besar dalam beberapa tahun terakhir.

Dilansir dari buku Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2014) karya Nuritom
o dan Totok Budisantoso, bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik p
enghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan men
genakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. Prinsip uta
ma bank syariah adalah hukum islam yang bersumber dari Al-Quran dan Alhadis. K
egiatan bank syariah harus memperhatikan perintah dan larangan dalam Al-Quran da
n sunnah Rasul Muhammad SAW. Perbedaan utama antara bank umum dan bank
syariah terletak pada sistem pemberian imbalan atau

1
2

jasa dari dana. Bank syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan im
balan atas dana yang digunakan atau dititipkan suatu pihak.

Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka kami tertarik untuk menj
elaskan mengenai perbedaan antara suku bunga, bagi hasil dan jasa bank lainnya. Ol
eh karena itu, judul dari makalah ini adalah “Suku bunga, Bagi Hasil, dan Jasa Ba
nk Lainnya”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan topik masalah yang akan d
ibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan suku bunga dan bagi hasil?


2. Apa perbedaan antara suku bunga dengan bagi hasil?
3. Apa saja jasa bank yang ada dalam dunia perbankan?

1.3 Tujuan

Dari masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang suku bunga dan juga bagi hasil.
2. Untuk memahami perbedaan antara suku bunga dengan bagi hasil.
3. Untuk mengetahui macam-macam jasa bank yang ada dalam dunia perbanka
n.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suku Bunga

Suku bunga adalah Istilah yang kerap di dunia perbankan. Suku bunga adalah ba
las jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak yang meminjam kepada yang meminja
mkan dana atau uang. Biasanya, suku bunga dinyatakan dalam persentase.

Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada na
sabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada
bank (bila nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman.

Misalnya, Ayu meminjam uang ke bank sebesar Rp. 15.000.000 (Lima belas juta
rupiah) dengan bunga sebesar 10% per bulan. Maka, besaran bunga yang harus diba
yarkan Ayu adalah, Rp. 15.000.000 X 10% = Rp. 1.500.000. Jadi, besaran bunga 10
% yang harus dibayarkan Ayu adalah sebesar Rp. 1.500.000 per bulan.

Tidak hanya berlaku dalam konteks pinjaman saja, dalam konteks investasi bung


a memiliki makna lain. Bunga dalam investasi adalah keuntungan dari investor atas
dana yang dia investasikan. Perhitungan bunganya juga sama dengan konteks pinja
man, yaitu dinyatakan dengan persen.

Misalnya, Dody menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh


juta rupiah) dalam Bitcoin dengan keuntungan 10% per bulan, maka keuntungan yan
g diperoleh Dody dalam sebulan adalah Rp. 10.000.000 x 10% = Rp. 1.000.000.

2.2 Jenis –jenis Suku Bunga

Di dalam industri perbankan, terdapat 5 (lima) jenis suku bunga, yaitu:

1) Suku bunga tetap (fixed)

Suku bunga tetap atau fixed adalah suku bunga yang bersifat tetap dan tidak beru
bah sampai jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo (selama jangka w
aktu kredit).

3
4

Contohnya adalah bunga KPR Rumah Murah atau Rumah Bersubsidi yang mener
apkan suku bunga tetap. Selain itu, suku bunga tetap juga dapat digunakan dalam kr
edit kendaraan bermotor juga.

2) Suku bunga mengambang (floating)

Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah mengikuti suku
bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, maka suku bunganya juga ikut na
ik, begitupun sebaliknya.

Contohnya adalah suku bunga KPR untuk periode tertentu. Misalnya untuk dua ta
hun pertama diberlakukan suku bunga tetap, namun periode selanjutnya menggunak
an suku bunga mengambang. 

3) Suku bunga flat

Suku bunga flat adalah suku bunga yang penghitungannya mengacu pada jumlah


pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Penghitungannya sangat seder
hana dibandingkan dengan suku bunga lainnya, sehingga umumnya digunakan untuk
kredit jangka pendek untuk barang-barang konsumsi seperti handphone, peralatan ru
mah tangga, motor atau Kredit Tanpa Agunan (KTA). Rumus perhitungannya adala
h:
5

Misalkan, Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar R


p 15.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun (flat). Asumsi bahwa suku bunga kred
it tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsurannya
secara rinci adalah sebagai berikut:

4) Suku bunga efektif

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah poko
k pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan.
6

Artinya semakin sedikit pokok pinjaman, semakin sedikit juga suku bunga yang har
us dibayarkan. Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah dibandingkan de
ngan menggunakan suku bunga flat. Pasalnya suku bunga flat hanya berdasarkan ju
mlah awal pokok pinjaman saja. Rumus perhitungan bunga:

Misalkan Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar Rp


15.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun (Efektif). Asumsi bahwa suku bunga kr
edit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsuranny
a secara rinci adalah sebagai berikut:
7

5) Suku bunga anuitas

Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang diba
yar agar sama setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal
sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya
masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar
sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.

Sistem bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang sem
isal KPR atau kredit investasi. Rumus perhitungan bunga sama dengan metode efekt
if yaitu:
8

Misalnya, Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar R


p 15.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun (Anuitas). Asumsi bahwa suku bunga
kredit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsuran
nya secara rinci adalah sebagai berikut:
9

Biasanya bank akan mengenakan kombinasi skema suku bunga dalam menya
lurkan kredit, contohnya flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat te
tap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efekti
f dan besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.

2.3 Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil merupakan suatu bentuk skema pembiayaan konsumen alternatif.


Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara
penyedia dana dan pengelola dana dalam perbankan syariah.

Bagi hasil adalah bentuk return terhadap kontrak investasi tiap waktunya, de
ngan nilai yang berubah-ubah. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pad
a hasil usaha yang benar-benar terjadi.
10

Mekanisme penghitungan bagi hasil menurut ekonomi islam idealnya ada du


a macam:

Profit sharing atau bagi hasil, di mana total pendapatan usaha dikurangi biaya operas
ional untuk mendapatkan profit alias keuntungan bersih. Atau Revenue sharing, yait
u laba berdasarkan total pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya operasional alias
pendapatan kotornya.

Bagi hasil selain sebagai sebuah kesepakatan dagang, juga merupakan sistem
yang dijalankan bank syariah. Sebenarnya keduanya hampir sama karena ada kesepa
katan antara kedua belah pihak atau lebih untuk membagikan hasil usahanya.

Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dan pengelola dana. Mengutip dari Wahedinvest, dalam keuan
gan syariah, sistem ini mengacu pada dua sistem, yaitu musyarakah dan mudarabah.
Musyarakah sendiri lebih lazim dikenal sebagai perjanjian bagi hasil dalam bisnis, di
mana beberapa orang menyetorkan modal untuk menjalankan usaha.

Sementara itu, mudarabah merupakan pemberian modal dari satu investor ke


pada seorang pengelola usaha. Jika dalam bank konvensional dikenal dengan istilah
bunga, bank syariah membayar bagi hasil atas keuntungan sesuai dengan kesepakata
n. Jumlah yang dibagikan bergantung dengan kesepakatan tingkat rasio atau nisbah.

Dari sisi bisnis sendiri, hal ini merupakan bentuk dari perjanjian kerja sama a
ntara pemodal dengan yang menjalankan usaha untuk menjalankan kegiatannya. Hal
ini menjadi ikatan kontrak terhadap keduanya untuk membagikan hasil bila terdapat
keuntungan, serta kerugian sesuai dengan kesepakatan yang berlaku.

Bagi hasil adalah bentuk return terhadap kontrak investasi tiap waktunya, de
ngan nilai yang berubah-ubah. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pad
a hasil usaha yang benar-benar terjadi.

2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil

Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil dibagi menjadi dua,yaitu faktor in


ternal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dala
11

m sehingga akan berpengaruh terhadap Bank dapat berupa biaya bagi hasil Bank,bia
ya operasi dan kondisi internal lainnya.Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor
yang muncul dari luar operasional Bank atau sering disebut makro ekonomi meliputi
BI rate (tingkat suku bunga),jumlah uang beredar,espektasi beredar,perubahan nilai t
ukar valuta asing lainnya. Penelitian ini mencoba meneliti Financing to Deposit Rat
io (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Effective Rate of Return (Rata-rata pe
ndapatan efektif) sebagai faktor

internalnya karena penyusun mempunyai kecurigaan bahwa faktor-faktor terseb


ut adalah variabel-variabel yang mempunyai pengaruh besar terhadap volume profit
bagi hasil. Begitu juga dengan faktor eksternalnya, penyusun juga melihat bahwa tin
gkat suku bunga pinjaman investasi serta inflasi berpotensi mempunyai andil besar t
erhadap volume profit bagi hasil.Bank harus mempersiapkan strategi dalam menyalu
rkan dana-dana yang telah dihimpun sesuai dengan rencana alokasi yang telah diteta
pkan. Halini bertujuan untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup, risiko yang
rendah, serta mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi
likuiditasnya tetap aman.

Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua,
yaitu aktiva yang menghasilkan (earning Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loa
n to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan dengan d
ana yang diterima oleh bank.Dalam perbankan syariah FDR berarti adalah ratio anta
ra total pembiayaan yang disalurkan dengan total dana pihak ketiga yang berhasil di
himpun. FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar penari
kan kembali yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan.
Dengan kata lain, seberapa jauh penyaluran pembiayaan kepada nasabah dapat meng
imbangi kewajiban bank Syariah untuk segera memenuhi permintaan deposan yang i
ngin menarik kembali uangnya yang telah disalurkan oleh bank syariah. Semakin tin
ggi rasio ini berarti menunjukkan semakin baiknya fungsi intermediasi bank yang be
rsangkutan. FDR yang tinggi mengindikasikan tingkat pembiayaan yangt inggi dan i
ni berdampak pada meningkatnya return yang akan dihasilkan dari pembiayaan. Hal
tersebut secara otomatis akan menaikkan tingkat bagi hasil.
12

2.5 Perbedaan Suku Bunga dan Bagi Hasil

Mungkin sebagian dari kamu sering kali bertanya mengenai letak perbedaan
antara bunga dan bagi hasil. Sebab, kedua sistem pembagian keuntungan tersebut dij
alankan oleh bentuk bank yang berbeda, yaitu konvensional dan syariah.

Lantas kira-kira di mana letak perbedaan antara suku bunga dan bagi hasil?

1) Penentuan besaran

Dalam bunga, penentuan tingkat suku bunga dibuat pada perjanjian awal den
gan pedoman harus selalu untung. Sementara itu, dalam bagi hasil penentuan besarn
ya rasio dibuat dengan pedoman untung rugi.

2) Sistem pembayaran

Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan di awal tanpa pertimbangan


apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

Hal ini berbeda dengan bagi hasil. Pembayaran bagi hasil tergantung pada ke
untungan proyek yang dijalankan. Apabila tidak mendapatkan keuntungan, kerugian
akan ditanggung bersama oleh kedua pihak, yaitu nasabah dan bank syariah.

3) Sistem pembagian

Jumlah pembayaran bunga tidak akan meningkat sekalipun jumlah keuntung


an yang didapatkan oleh bank mengalami peningkatan berkali lipat. Sementara itu, p
embagian laba dari bagi hasil akan meningkatkan sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan.

4) Eksistensi

Dalam penerapan bagi keuntungan dengan sistem bunga sering kali dikecam
oleh banyak orang karena dianggap menggunakan sistem riba. Hal ini berbeda denga
n sistem bagi hasil yang eksistensinya cenderung lebih bisa diterima masyarakat Ind
onesia.
13

2.6 Metode Perhitungan Bagi Hasil

Metode bagi hasil terdiri dari 2 sistem, yaitu :

1) Bagi Untung (Profit Sharing)

Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapata
n setelah dikurangi biaya pengelolaan dana. Pola ini digunakan untuk keperluan distt
ribusi hasil usaha. Secara sederhana bahwa yang dibagi hasilkan adalah laba dari se
buah usaha /proyek. Contoh : sebuah usaha atau proyek menghasilkan penjualan se
besar Rp. 3.000.000,00 dan biaya-biaya usaha Rp. 1.000.000,00, maka yang dibagi h
asilkan adalah sebesar Rp. 2.000.000,00.

Pada perbankan syariah istilah yang sering digunakan adalah profit and loss s
haring, di mana ini dapat diartikan pembagian antara untung dan rugi dari pendapata
n yang diterima atas hasil usaha yang dilakukan. Jika mendapat keuntungan maka ak
an dibagi kedua pihak sesuai kesepakanakad diawal begitu pula dengan kerugian aka
n ditanggung sesuai porsi masing-masing..

Kerugian bagi pemodal adalah tidak mendapatkan modal investasinya secara


utuh dan bagi pengelola adalah tidak mendapatkan upah atas apa yang telah di usaha
kan.

Keuntungan yang didapat dari hasil usaha akan dilakukan pembagian setelah
perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama proses u
saha. Keuntungan usaha dalam bisnis dapat negative artinya usaha merugi, positif be
rarti ada angka sisa dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya anatara p
endapatan dan biaya menjadi balance. Keuntungan yang dibagikan adalah keuntunga
n bersih (net profit) yang merupakan lebihan dari selisih antara pengurangan total co
st terhadap total revenue.

2) Bagi Hasil

Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari total pend
apatan pengelola dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperlu
an distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah. Bagi hasil bruto adalah bagi has
il yang di dasarkan pada pendapatan usaha atau proyek yang tidak dikurangi dengan
biaya-biaya yang timbul. Contoh : sebuah usaha atau proyek menghasilkan penjuala
14

n sebesar Rp.3.000.000,00 dan biaya-biaya usaha sebesar Rp.1.000.000,00 maka yan


g dibagi hasilkan adalah sebesar penjualan itu yaitu Rp.3.000.000,00.

Dalam pengaplikasiannya bank dapat menggunakan sistem profit sharing ma


upun revenue sharing,. Jika suatu bank menerapkan sistem profit sharing maka bagi
hasil yang akan diterima oleh para shahibul maal (pemilik dana) akan semakin kecil
yang berdampak apabila secara umum tingkat suku bunga pasar lebih tinggi. Ini aka
n mempengaruhi minta masyarakat yang ingin menginvestasikan dananya pada bank
syariah. Berbeda dengan sistem revenue sharing bagi hasil dihitung dari total penda
patan bank sebelum dikurangi dengan biaya bank, maka tingkat bagi hasil yang diter
ima oleh pemilik dana akan lebih besar dibandingkan dengan tingkat suku bunga pas
ar yang berlaku.

2.7 Prinsip-prinsip Bagi Hasil

A. Prinsip mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpanan atau deposan ber


tindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelol
a). Dana tersebut digunakan bank untuk mendanai sektor usaha yang dianggap produ
ktif dengan skema seperti murabahah (jual-beli) atau ijarah (sewa menyewa), maupu
n prinsip lainnya. Keuntungan hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisba
h yang disepakati (persentase yang disepakati dari keuntungan).
Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dari d
eposito dan tabungan. Pada praktiknya, mudharabah terbagi menjadi dua, mudharab
ah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah. Dalam mudharabah mutlaqah, tidak ada
pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak me
mberikan persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya itu
hendak disalurkan, atau menetapkan penggunaan akad-akad tertentu, ataupun mensy
aratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu.

Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana nasabah ini ke
bisnis manapun yang diperkirakan menguntungnkan. Sementara mudharabah muqay
yadah adalah simpanan khusus (restricted investment) dimana pemilik dana dapat m
enetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh pihak bank. Misalnya disy
15

aratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad ter
tentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu. Dalam skema ini, dana si
mpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan ol
eh pemilik dana.

Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua pihak. Sedangkan a


ntara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil.

B. Prinsip wadi'ah

Prinsip wadi'ah yang diterapkan adalah wadi'ah yad dhamanah yang diterapk
an pada produk rekening giro. Pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keu
tuhan harta titipan sehingga bank boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Keuntu
ngan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, se
dang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian.

Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu i


nsentif untuk menarik dana masyarakat tapi tiak boleh diperjanjikan di muka. Bank
harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran da
na yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan de
ngan prinsip syariah. Khusus bagi pemilik rekening giro, bank dapat memberikan bu
ku cek, bilyet giro, dan debit card.

Sebelum melakukan kesepakatan perlu mengetahui beberapa prinsip yang ha


rus hadir di dalamnya. Hal ini agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Berikut beberapa prinsip yang perlu kamu ketahui.

1. Adanya Kesepakatan yang Jelas

Dalam sebuah kesepakatan, tentu harus ada kejelasan bagaimana hal tersebut dil
akukan. Hal ini terutama berlaku untuk permodalan, apakah pihak investor mem
berikan seluruh modalnya, atau hanya sebagian. Jika pihak-pihak yang bersepak
at sama-sama menyetorkan modal, perlu ada persentase pembagian jika rasio mo
dal yang diberikan berbeda-beda.

2. Adanya Kejelasan Usaha yang Dilakukan


16

Jenis usaha yang dilakukan dan diketahui harus disepakati bersama, begitu pula j
ika pengelola modal memutuskan untuk mengganti atau mengembangkan usahan
ya. Hal tersebut penting agar tidak timbul perselisihan di kemudian hari.

3. Adanya Ketentuan Waktu

Dalam bagi hasil, perlu disepakati kapan proses pembagian terjadi kepada seluru
h pihak, apakah setiap bulan, atau rentang waktu lainnya. Jika terjadi keterlamba
tan, tentu seluruh pihak harus memahami kondisi bisnis dan bersepakat untuk me
nerima keterlambatan pemberian hasil.

2.8 Jenis-jenis Jasa Bank Umum dan Bank Syariah

Semua bank memiliki produk bank yang sama. Produk bank terdiri dari dua
bentuk, yaitu bentuk simpanan dan pinjaman. Berikut merupakan produk bank dala
m bentuk simpanan :

1. Simpanan Giro (Demand Deposit); Simpana giro merupakan simpanan pada


bank yang penarikkannya dapat dilakukkan sewaktu-waktu dengan menggun
akan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberi
kan bunga yang dukenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantun
g dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usa
hawan, baik untuk perorangan maupun perusahaan. Bagi bank jasa giro meru
pakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih
rendah dari bunga simpanan lainnya.
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit); Merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarika
n tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi
atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabu
ngan akan diberikan bnga tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya.
Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantu
ng dari bank yang bersangkutan. Dalam prakteknya bunga tabungan lebih be
sar dari jasa giro.
3. Simpanan Deposito (Time Deposit); Deposito merupakan simpanan yang me
miliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikkannya pun dilakukan ses
17

uai jangka waktu tersebut. Namun, saat ini sudah ada bank yang memberikan
fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Jenis deposi
to pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam prakteknya jenis de
posito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call.

Macam-macam produk dalam bentuk pinjaman :

1) Kredit Investasi; Yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melaku
kan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jang
ka waktu yang relatif panjang, yaitu di atas satu tahun.
2) Kredit Modal Kerja ; Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha
Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek, yaitu tidak lebih dari satu
tahun.
3) Kredit Perdagangan Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang
dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan pe
rdagangannya.
4) Kredit Produktif; Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja
atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali
sehingga pengembalian kredit diharappkan dari hasil usaha yang dibiayai.
5) Kredit Konsumtif; Kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya
keperluan konsumsi, baik pangan, sandang, maupun papan.
6) Kredit Profesi; Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profe
sional sepeti dosen, dokter, atau pengacara.

Selain produk, bank juga memberikan jasa yang ditawarkan kepada nasabah, antara l
ain :

1) Kiriman Uang (Transfer); Merupakan jasa pengiriman yang lewat bank. Pen
giriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlaina
n.
2) Kliring (Clearing); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepert
i cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota.
3) Inkaso (Collection); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepe
rti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri.
18

4) Safe Deposit Box; Jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box at
au kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-bara
ng berharga milik nasabah.
5) Bank Garansi; Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dala
m rangka mambiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha me
mperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya denga pihak lain.
6) Letter of Credit (L/C); Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para e
ksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas tran
saksi ekspor-impor yang mereka lakukan.
7) Menerima setoran-setoran; Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam
rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain :

a) Pembayaran pajak

b) Pembayaran telepon

c) Pembayaran air

d) Pembayaran listrik

e) Pembayaran uang kuliah

Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah (Islam)

Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia. Na


mun, di luar negeri terutama negara-negara Timur Tengah seperti Mesir atau di Paki
stan bank yang berdasarkan prinsip syariah sudah berkembang pesat sejak lama.

Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penetuan harga produkny
a sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan
prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara pihak lain u
ntuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

Dalam menetukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasark
an prinsip syariah adalah sebagai berikut :

1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)


19

2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah)

3) Prinsip jual-beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)

4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

5) Adanya pilihan pemindahan kepemilikkan atas barang yang disewa dari pihak

bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)

Sedangkan penetuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasark
an prinsip syariah juga sesuai dengan syariah islam. Sumber penentuan harga atau p
elaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an dan Sun
nah Rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga prod
uknya denga bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adal
ah riba.

2.9 Tujuan Pemberian Jasa Bank

Tujuan pemberian jasa bank yaitu untuk mendukung dan memperlancar kegi
atan menghimpun dana dan menyalurkan dana.

2.10 Keuntungan Jasa Bank

Keuntungan Jasa-jasa Bank:

1) Keuntungan pokok perbankan didapat dari selisih bunga simpanan dengan b


unga kredit (spread based)
2) Bank juga memperoleh keuntungan dari transaksi yang diberikan dalam jasa-
jasa bank lainnya (fee based).
3) Bentuk keuntungan dari jasa-jasa bank ini diperoleh dari biaya administrasi,
biaya kirim, biaya tagih, biaya provisi, biaya sewa, biaya iuran.

Keuntungan pokok bank adalah dari selisih bunga simpanan dengan bunga kr
edit atau pinjaman. Keuntungan ini dikenal dengan istilah spread based. Keuntungan
dari jasa bank disebut “Fee Based”. Keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank i
ni antara lain berasal dari :
20

1) Biaya Administrasi, yaitu biaya yang dibebankan untuk pengelolaan sesuatu


fasilitas tertentu. Contoh : Biaya Adminstrasi Kredit.
2) Biaya Kirim, yaitu biaya yang dibebankan untuk jasa pengiriman uang Conto
h : Biaya Transfer.
3) Biaya Tagih, yaitu biaya yang dikenakan untuk menagih dokumen-dokumen
milik nasabah. Contoh : Biaya kliring,, Biaya Inkaso.
4) Biaya Provisi dan Komisi, yaitu biaa yang dikenakan kepada jasa kredit.
5) Biaya Sewa, yitu biaya yang dikenakan kepada jasa penyewaan yang disedia
kan oleh bank. Contoh : Biaya Safe Deposit Box.
6) Biaya Iuran, yaitu biaya yang dibebankan untuk jasa pelayanan Bank Card C
ontoh : Kartu Kredit

A. Transfer

Transfer merupakan kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu
sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan
seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer.   Keuntungan kiriman uang
(transfer) :

1. Bagi nasabah:

o Pengiriman uang lebih cepat;

o Aman sampai tujuan;

o Pengiriman dapat dilakukan lewat -telepon melalui pembebanan rekening;

o Prosedur mudah dan murah.

2. Bagi Bank akan memperoleh:

o Biaya kirim;

o Biaya provisi dan komisi;

o Pelayanan kepada nasabah.


21

2. Bagi Bank akan memperoleh:

o Biaya kirim;

o Biaya provisi dan komisi;

o Pelayanan kepada nasabah.

Transfer Keluar

o Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan
antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet
cabang lain mengkredit.

o Transfer keluar adalah Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat


menyederhanakan lalu lintas pembayaran adalah dengan pengiriman uang
keluar.  

o Pembatalan Transfer keluar: Bila terjadi pembatalan transfer, harus


diperhatikan bahwa pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer
keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu bank
pemberi amanat harus memberi perintah berupa “stop payment” kepada
cabang pembayaran.  

o Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat
kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita
konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum
dibayarkan.  

Transfer Masuk

o Bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah
uang kepada seseorang beneficiary.

o Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada
rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki rekening di bank pembayar.  
22

o Transfer masuk tidak dikenakan lagi komisi karena si nasabah pemberi


amanat telah dibebankan sejumlah komisi pada saat memberikan amanat
transfer.  

o Pembatalan Transfer Masuk Jika terjadi pembatalan, pertama – tama yang


harus dilakukan adalah memeriksa apakah hasil transfer telah dibayarkan
kepada beneficiary.

o Bila ternyata belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian


dikembalikan kepada cabang pemberi amanat melalui pemindahbukuan.  

B. Kliring (Clearing)

Kliring merupakan jasa penyelesaian utang-piutang antarbank dengan cara saling


menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan
warkat seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota). Tujuan dilaksanakan
kliring oleh Bank Indonesia yaitu:

o Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral

o Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih


mudah, aman dan efisien.

Warkat-warkat yang dapat dikliring/diselesaikan di lembaga kliring adalah warkat


yang berasal dari dalam kota sperti : Cek, Giro Bilyet (BG), Wesel Bank, Surat bukti
penerimaan transfer dari luar kota. Proses Penyelesaian Warkat-warkat Kliring di
Lembaga Kliring:

1. Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring dan


menyerahkan kepada yang berhak. Kliring keluar terdiri dari penyerahan
surat-surat debet keluar dan penyerahan Nota Kredit keluar (LLG)

2. Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan diproses dibank


yang bersangkutan. Kliring masuk terdiri dari penerimaan surat-surat debet
masuk dan Nota Kredit masuk (LLG)

3. Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat


kliring yang tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.
23

Penolakan pembayaran cek/BG disebabkan oleh:

o Cek atau BG salah;

o Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo;

o Materai tidak ada atau tidak cukup;

o Jumlah yang tertulis di angka & huruf berbeda;

o Tanda tangan tidak sama/berbeda;

o Coretan / perubahan tidak ditanda tangani;

o Cek atau BG sudah kadaluarsa;

o Resi belum kembali;

o Endorsment cek tidak benar;

o Rekening sudah ditutup;

o Dibatalkan penarikan;

o Rekening diblokir oleh berwajib;

o Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna;

o serta alasan lainnya.

C. Inkaso

Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar
kota atau luar negeri.

Sebagai contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh bank di
kota Semarang, maka cek tersebut dapat dicairkan di Yogyakarta melalui jasa
inkaso.

Warkat-warkat yang dapat diinkasokan yang berasal dari luar kota atau luar negeri
seperti: Cek, BG, Wesel, Kuitansi, Surat Aksep, Deviden, Kupon, Money order, dan
surat berharga lainnya.Proses Penyelesaian Inkaso yang Dilakukan oleh Bank:
24

1. Inkaso berdokumen. Surat-surat yang diinkasokan disertai dengan dokumen


yang mewakili surat/barang tersebut.

2. Inkaso tidak berdokumen. Surat yang diinkasokan tidak mewakili dokumen


yang mewakili surat/barang tersebut.

Penyelesaian inkaso keluar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan
merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri
merupakan inkaso masuk dari luar negeri.

Keuntungan Inkaso:

1. Menghemat biaya; dengan menggunakan jasa inkaso, biaya yang dikeluarkan


nasabah sangat kecil jika dibandingkan dengan ditagih sendiri.

2. Menghemat waktu; dengan menggunakan jasa inkaso, waktu yang ditempuh


relatif singkat.

3. Menghindari risiko kehilangan; dengan menggunakan jasa inkaso, nasabah


akan terhindar dari segala seperti risiko kehilangan atau perampokan atau
risiko lainnya.

D. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa bank yang diberikan kepada nasabahnya,
dengan jalan menyewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk menyimpan
dokumen atau benda-benda berharga miliknya.  

Kegunaan dari SDB: untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting
seperti: sertifikat deposito, sertifikat tanah, saham, obligasi, surat perjanjian, akte
kelahiran, surat nikah, ijazah, paspor, dan surat/dokumen lainnya.  

o SDB juga dapat digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga seperti:


Emas, mutiara, berlian, intan, permata, dan benda yang dianggap berharga
lainnya.

o Larangan menyimpan barang-barang di SDB antara lain: Narkotik dan


sejenisnya, bahan yang mudah meledak, dan larangan lainnya.
25

o Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat


adalah mendapatkan biaya sewa, uang setoran jaminan yang mengendap,
pelayanan nasabah.

Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB:

1. Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan, karena pihak bank


tidak perlu tahu isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah
ditentukan sebelumnya.

2. Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan:

o Peralatan keamanan canggih;

o SDB terbuat dari baja tahan api;

o Terdapat dua buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka
dengan kedua kunci tersebut yang masing-masing dipegang oleh
bank dan nasabah;

o Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah pemegang
SDB maupun bank.

Biaya yang Dikenakan kepada Nasabah Penyewa SDB:

o Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta
jangka waktu sewa. Biaya sewa biasanya dibayar per tahun.

o Setoran jaminan, merupakan biaya pengganti, apabila kunci yang dipegang


oleh nasabah hilang dan box harus dibongkar. Akan tetapi, jika tidak terjadi
masalah, maka apabila SDB tidak diperpanjang setoran jaminan dapat
diambil kembali.

E. Bank Notes

Bank notes merupakan uang kartal yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di
luar negeri. Bank notes dikenal dengan istilah “devisa tunai”. Pengelompokan bank
notes berdasarkan kategori sbb:

o Bank notes mudah diperjualbelikan;


26

o Nilai tukar terkendali/stabil;

o Frekuensi penjualan sering terjadi;

o Dan pertimbangan lainnya.

Alasan Bank tidak menerima pembelian dan penjualan bank notes:

o Kondisi bank notes cacat/rusak;

o Tergolong dalam valuta lemah;

o Tidak memiliki persediaan;

o Diragukan keabasahannya.

Contoh bank notes kuat: USD, SGD, GBP, AUD. DEM, YPN, HKD. Sedangkan
bank notes yang lemah: ITL, NLG, FRF, CAD, NZD, MYR,THB.

F. Travellers Cheque

Travellers Cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasa
digunakan oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis.

Travellers Cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang


kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing. Manfaat
Travellers Cheque

1. Memberikan kemudahan berbelanja, karena Travellers Cheque dapat


dibelanjakan atau diuangkan di berbagai tempat;

2. Mengurangi risiko kehilangan uang karena setiap Travellers Cheque yang


hilang dapat diganti;

3. Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai Travellers Cheque dilayani


secara prima;

4. Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau
nasabah;
27

5. Biasanya untuk pembelian Travellers Cheque , tidak dikenakan biaya, begitu


pula pada saat pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank
yang menerbitkan.

Perbedaan antara Travellers Cheque dengan Personal Cheque Personal Cheque:

1. Umurnya maksimal 70 hari;

2. Hanya dapat diuangkan pada bank di mana dibuka rekening;

3. Besarnya nilai cek ditulis pada saat penerbitan cek;

4. Dikenakan bea meterai;

5. Tanda tangan dibubuhkan pada saat cek diterbitkan;

6. Dapat ditandatangani lebih dari dua orang;

7. Cek biasa pada hakikatnya adalah pencairan dana di bank;

8. Cek biasa jika hilang, maka tidak dapat digantikan.

Travellers Cheque

1. Umurnya tidak dibatasi tergantung dari bank yang menerbitkan;

2. Dapat dibelanjakan dan diuangkan di berbagai tempat yang punya hubungan


dengan bank yang mengeluarkan;

3. Besarnya nilai travellers cheque dalam bentuk pecahan tertentu;

4. Tidak dikenakan meterai;

5. Tanda tangan dibubukkan dua kali, yaitu pada saat pembelian dan
pencairan;;

6. Hanya ditandatangani oleh sat orang (yang berhak);

7. TC pada hakikatnya bukan berasal dari simpanan di bank;

8. TC jika hilang daipat diganti sesuai dengan nominal yang hilang tersebut.

G. Bank Card
28

Bak card merupakan “kartu plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan
kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-
tempat tertentu seperti: supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan,
dan sebagainya. Kartu ini juga dapat berfungsi sebagai ATM/kartu dapat diuangkan.
Sistem Kerja Bank Card:

o Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai
pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang ada;

o Bank anak menerbitkan kartu bila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah;

o Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti
pembayaran;

o Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai
perjanjian;

o Bank akan menagih ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan


disertai suku bunga;

o Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas
waktu yang ditentukan.

Keuntungan Kartu Kredit

1. Keuntungan bagi bank dan lembaga pembiayaan

o Iuran tahunan;

o Bunga;

o Biaya administrasi;

o Biaya denda .

2. Keuntungan bagi pemegang kartu

o Kemudahan berbelanja;

o Kemudahan memperoleh uang tunai;

o Bonafiditas.
29

3. Bagi pedagang

o Meningkatkan omset penjualan;

o Sebagai bentuk pelayanan.

Kerugian Kartu Kredit:

1. Kerugian bagi bank: kemacetan pembayaran oleh nasabah;

2. Kerugian bagi nasabah: nasabah boros.

Pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

1. Penarikan uang tunai;

2. Dapat digunakan sebagai tempat untuk melihat atau mengecek saldo


rekening;

3. Pelayanan lainnya seperti pembayaran listrik, telepon dan pembayaran


lainnya;

4. Manfaat lain:

o Praktis dan mudah pengoperasian;

o Melayani keperluan nasabah 24 jam termasuk hari libur;

o Menjamin keamanan dan privacy;

o Kemungkinan mengabil uang tunai lebih dari 1 x sehari;

o Terdapat diberbagai tempat-tempat yang strategis.

H. Letter of Credit (L/C)

LC merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang (ekspor – impor) termasuk barang dalam negeri
(antarpulau).

Kegunaan LC adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari


pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.
Jenis-jenis L/C
30

1. Revocable L/C. Merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau
diubah secara sepihak oleh bank pembuka (opening bank) tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada benefeciary.

2. Irrevocable L/C. Kebalikan dari revocable yaitu L/C yang tidak dapat


dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.

3. Sight L/C.  Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat
dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank

4. Usance L/C. Merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan


tenggang waktu tertentu, misal satu bulan dari pengapalan barang atau satu
bulan setelah penunjukan dokumen.

5. Restricted L/C. Merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C


hanya dibatasi kepada bank-bank tertentu saja yang namanya tercantum
dalam L/C.

6. Unresticted L/C. L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank


manapun.

7. Red clause L/C. Merupakan L/C dinama bank pembuka L/C memberikan


kuasa kepada bank pembayar untuk membayar uang muka kepada
benefeciary sebagian tertentu atau seluruh nilai L/C sebelum benefeciary
menyerahkan dokumen.

8. Transferable L/C.  Merupakan L/C yang memberikan kepada benefeciary


untuk memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu, atau
beberapa pihak lainnya.

9. Revolving L/C. L/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara berulang-


ulang.

Dokumen-dokumen dalam Proses Penyelsaian L/c:

1. Bill of lading (B/L) atau konosemen. B/L berfungsi sebagai:

o Bukti tanda pengiriman;

o Bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang;


31

o Bukti pemilikan atau dokumen pemilikan barang.

2. Draft (Wesel);

3. Faktur (invoice);

4. Asuransi;

5. Daftar pengepakan (packing list);

6. Certificate of origin;

7. Certicate of inspection;

8. Dan lain-lain.

I. Bank Garansi dan Referensi Bank

Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu
pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat
perjanjian.

Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu:

o Pihak penjamin (bank);

o Pihak terjamin (nasabah);

o Pihak penerima jaminan (pihak ketiga).

Tujuan Pemberian Bank Garansi

1. Memberi bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi


nasabah.

2. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan


bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang
dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan
ganti rugi dari pihak perbankan.

3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan


dan yang menerima jaminan.
32

4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun bagi pihak lainnya.

5. Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh


keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan
yang diberikan.

Dilihat dari tujuan, Bank Garansi terdiri dari beberapa jenis:

1. Bank Garansi untuk penangguhan bea masuk.  Diberikan kepada kantor bea
cukai untuk kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea
masuk atau barang yang dikeluarkan oleh pelabuhan.

2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau. Diberikan kepada kantor bea cukai
untuk kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna
penangguhan pembayaran pita cukai tembakau atau rokok yang akan
dikeluarkan dari pabrik untuk peredaran.

3. Bank garansi untuk tender dalam negeri. Diberikan kepada baowheer (yang
memberi pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor/leveransir yang akan
mengikuti tender.

4. Bank Garansi diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor


guna menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima bouwheer.

5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan. Diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang
memberikan pekerjaan.

6. Bank garansi untuk tender luar negeri. Diberikan untuk kepentingan


kontraktor yang akan mengikuti tender pemborong yang mana bouwheer
adalah pihak luar negeri

7. Bank garansi untuk perdagangan. Diberikan kepada agen atau dealer


perdagangan atau depot-depot perdagangan.

8. Bank garansi untuk penyerahan barang. Diberikan kepada nasabah yang akan
melakukan penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank atau tidak.
33

9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang. Diberikan


untuk pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar penuh oleh importir.

Jasa Bank yang Diberikan untuk Kelancaran Pasar Modal:

o Penjamin emisi (underwriter);

o Penjamin (guarantor);

o Wali amanat (trustee);

o Perantara perdagangan efek/pialang (broker);

o Pedagang efek (dealer);

o Perusahaan pengelola dana (investment company).

Setoran atau pembayaran yang biasa diterima oleh bank:

o Pembayaran Listrik;

o Pembayaran telepon;

o Pembayaran pajak;

o Pembayaran uang kuliah;

o Pembayaran rekening air;

o Setoran ONH;

o Gaji;

o Pensiun;

o Bonus;

o Hadiah;

o Deviden.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suku bunga adalah Istilah yang kerap di dunia perbankan. Suku bunga adala
h balas jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak yang meminjam kepada yang memi
njamkan dana atau uang.

Tidak hanya berlaku dalam konteks pinjaman saja, dalam konteks investasi b


unga memiliki makna lain. Bunga dalam investasi adalah keuntungan dari investor a
tas dana yang dia investasikan. Perhitungan bunganya juga sama dengan konteks pin
jaman, yaitu dinyatakan dengan persen.

Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dan pengelola dana dalam perbankan syariah. Bagi hasil adala
h bentuk return terhadap kontrak investasi tiap waktunya, dengan nilai yang beruba
h-ubah. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang ben
ar-benar terjadi. Di dalam praktiknya bagi hasil dilaksanakan sesuai dengan ketentua
n-ketentuan dalam agama islam, dengan berpedoman kepada aturan yang terdapat da
lam al-quran dan hadist.

Perbedaan antara suku bunga dan bagi hasil terletak pada aspek penentuan be
saran, sistem pembayaran, sistem pembagian, eksistensi

Semua bank memiliki produk bank yang sama. Produk bank terdiri dari dua
bentuk, yaitu bentuk simpanan dan pinjaman. Selain produk, bank juga memberikan
jasa yang ditawarkan kepada nasabah, antara lain :

1) Kiriman Uang (Transfer); Merupakan jasa pengiriman yang lewat bank. Pen
giriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlaina
n.
2) Kliring (Clearing); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepert
i cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota.
3) Inkaso (Collection); Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga sepe
rti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri.

34
35

4) Safe Deposit Box; Jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box at
au kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-bara
ng berharga milik nasabah.
5) Bank Garansi; Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dala
m rangka mambiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha me
mperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya denga pihak lain.
6) Letter of Credit (L/C); Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para e
ksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas tran
saksi ekspor-impor yang mereka lakukan.
7) Menerima setoran-setoran; Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam
rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain :

a) Pembayaran pajak

b) Pembayaran telepon

c) Pembayaran air

d) Pembayaran listrik

e) Pembayaran uang kuliah

3.2 Saran

Kami sebagai penyusun makalah memberikan saran kepada para pembaca, a


gar memperbanyak bacaan terkait Ilmu Perbankan lainnya. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah segala macam aktivitas sehari-hari kita yang berkaitan dalam kegiat
an perbankan, contohnya menanbung, mengambil pinjaman, dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad (2021). Lembaga Perbankan: Pengertian, Sejarah, Undang-Undang dan


Jenisnya. Diakses pada 18 Oktober 2021.
https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-perbankan/

Ahmad. Pengertian Bank: Fungsi, dan Jenis-Jenis Bank di Indonesia. Diakses pada
18 Oktober 2021.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bank/#A_Pengertian_Bank

Arkan Perdana (2021). Tertarik pada Keuangan Syariah? Yuk, Kenalan dengan Sist
em Bagi Hasil!. Diakses pada 18 Oktober 2021. https://glints.com/id/lowongan/bagi-
hasil/#.YW4WCBpBzb0

Binus University (2016). Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil. Diakses pada 18
Oktober 2021. https://accounting.binus.ac.id/2016/04/27/perbedaan-bunga-dan-bagi-
hasil/

Keuanganku. Menilik Rupa Layanan Jasa Perbankan. Diakses pada 18 Oktober


2021. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20668

Kompas.com (2020). Bank Syariah: Definisi, Prinsip, dan Fungsinya. Diakses pada
18 Oktober 2021.https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/16/121350769/bank-
syariah-definisi-prinsip-dan-fungsinya

Kompas.com (2021). Mengenal Arti Suku Bunga dan Jenis-jenisnya. Diakses pada
18 Oktober 2021.https://money.kompas.com/read/2021/08/07/150651626/mengenal-
arti-suku-bunga-dan-jenis-jenisnya?page=all

36
37

Muh.Ilyas (2014). Konsep Bagi Hasil Dalam Perbankan Syariah. Jurnal Muamalah :
Volume IV, No 1. 99

Anda mungkin juga menyukai