Masailul Fiqhiyah
Riba: Bank Konvensional dan Bank Syariah
Disusun oleh:
Widad Chonsa Al-Wahab
Khofshotul Ulfah
Dosen Pembimbing:
H. Imam Dzakwan,S.Ag, M.Ag
Program Studi:
Pendidikan Agama Islam
Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul
"Riba: Bank Konvensional dan Bank Syariah” tepat pada waktunya. Dan tidak lupa pula kita
sanjung pujian kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang
gelap gulita ke alam yang terang benderang ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Terima kasih
yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………...........................................…………......
DAFTAR ISI…………………………………………………………...............................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang............………………………………………..................................
B. Rumusan Masalah...........……………………………………..................................
C. Tujuan.....………………………………………………...........................................
BAB Il PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Bank Konvensional dan Bank Syariah...................................................
B. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah....................................................
C. Riba & Bunga Pada Bank..........................................................................................
D. Hukum Bank Konvensional dan Bank Syariah..........................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan…………………………………………….............................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….....................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di
dunia, meskipun ada enam agama yang diakui di Indonesia akan tetapi islam menjadi agama
mayoritas yang dianut. Namun demikian, sistem perekonomian di Indonesia lebih mengarah
kepada sistem ekonomi kapitalis termasuk dalam dunia perbankan. Bank merupakan salah satu
lembaga keuangan yang sangat penting dalam penyaluran dan pengelolaan dana masyarakat.
Dana dari masyarakat yang diterima oleh bank akan dikelola dan disalurkan pada unit kegiatan
ekonomi lainnya. Keuntungan yang dihasilkan dari unit kegiatan usaha lainnya akan
dikembalikan lagi kepada masyarakat. Dengan di tetapkannya Undang-undang Nomor 7 Tahun
1992 tentang Perbankan, Indonesia menjalankan Dual Banking System yaitu beroperasi sistem
perbankan baik secara konvensional maupun syariah sekaligus dengan tetap memisahkan
pengelolaan dan pengoperasiannya. Namun sistem perbankan syariah pada saat itu belum
begitu kuat secara hukum perdata mengingat belum adanya UU yang mengatur secara jelas
mengenai Perbankan Syariah, maka Pemerintah mendukung perkembangan Indonesia masih
memiliki persepsi yang keliru tentang bank syariah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Perbedaan dari Bank Konvensional dan Bank Syariah?
2. Apa itu Riba & Bunga Pada Bank?
3. Apa Hukum Bank Konvensional dan Bank Syariah?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dan Perbedaan dari Bank Konvensional dan Bank Syariah.
2. Mengetahui Riba & Bunga Pada Bank.
3. Mengetahui Hukum Bank Konvensional dan Bank Syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu”.
a. Jenis-jenis Riba
Secara garis besar, riba dikelompokkan menjadi dua. Masing-masing adalah riba utang
piutang dan riba jual-beli. Kelompok pertama terbagi lagi menjadi riba qaradh dan riba
Jahiliyyah. Adapun kelompok kedua, riba jual-beli terbagi menjadi riba fadhl dan riba nasiah.
1. Riba Qardh, Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang
berutang (muqtaridh)
2. Riba Jahiliyyah, Utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu
membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.
3. Riba Fadhl, Riba fadhl disebut juga riba buyu yaitu riba yang timbul akibat pertukaran
barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bimitslin), sama
kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin).
Pertukaran seperti mengandung gharar yaitu tidak jelasan bagi kedua pihak akan nilai
masing-masing barang yang di pertukarkan.
4. Riba Nasiah, Penagguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang
dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasiah muncul karena
adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dan yang
diserahkan kemudian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank konvensional yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa
bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu.
Persentase tertentu ini biasanya ditetapkan per tahun. Sedangkan Bank Syariah, yaitu bank
yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya
memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah dapat dilihat dari perbedaan falsafah,
konsep pengelolaan dana nasabah, kewajiban mengelola zakat, dan struktur organisasinya. Di
mana Bank Konvensional berinvestasi pada usaha yang halal dan haram sedangkan Bank
Syariah berinvestasi pada usaha yang halal dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang
bersumber dari AL Qur’an dan AL Hadits.