Anda di halaman 1dari 8

ESSAY

HUKUM PERBANKAN
"PERBANKAN KONVENSIONAL DAN DASAR DASAR PERBANKAN"

Disusun Oleh;

1. Indra Purbaya (201620016)


2. Rahardian Wahyu Susanta (202020074)
3. Anggita Indra Pramudyaningrum (202020076)
4. Shinta Almas Nur Annisa (202020142)

Kelas B Semester VI

Dosen Pengampu:
Nandha Surya Pamungkas, SH, MH

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


KUDUS
2023
KATA PENGATAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah

dan Lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan hidayah, dan Rahmat-Nya sehingga saya mampu

menyelesaikan penyusunan makalah Hukum Perbankan dengan judul

“PERBANKAN KONVENSIONAL DAN DASAR-DASAR PERBANKAN” tepat

pada waktunya. Penyusunan makalah ini sudah kami lakukan dengan semaksimal

mungkin, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun

tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami

dalam rangka menyelesaikan makalah ini. Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami

sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik

dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya.

Kudus, Mei 2023

Penyusun
A. Pengertian Bank Secara Umum

Bank secara harfiah berasal dari Bahasa Italia, yakni Banco yang artinya bangku.
Bangku sendiri merujuk pada meja yang yang digunakan oleh para banker untuk
melakukan kegiatan operasional melayani masyarakat atau nasabah. Istilah
bangku pun semakin berkembang menjadi Bank.

Berikut definisi selengkapnya:

 Undang Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2),
menyebutkan bahwa bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan
untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
 Undang Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1 ayat 3)
menjelaskan, definisi bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan-
kegiatan konvensional maupun secara syariah dalam kegiatannya memberikan
jasa keuangan dalam lalu lintas pembayaran.

B. Arti Konvensional

Sebenarnya, apa arti konvensional? Menurut para ahli, Pengertian Konvensional


adalah semua hal yang sifatnya mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang lazim
digunakan atau berdasarkan kesepakatan banyak orang. Misalnya, kelaziman,
kebiasaan, atau adat di suatu tempat. Secara etimologi, kata konvensional berasal
dari kata konvensi yang artinya kesepakatan atau permufakatan yang dibuat oleh
sejumlah orang, baik itu dalam organisasi, daerah, maupun negara. Sehingga
istilah konvensional adalah hal-hal yang dilakukan berdasarkan kesepakatan
umum.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, konvensional berarti “menurut apa


yang sudah menjadi kebiasaan” Dengan demikian bank konvensional adalah yang
operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada
terlebih dahulu yang menjadi kebiasaan. Bank konvensional merupakan Bank
yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum mempunyai kegiatan
pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi diseluruh wilayah
Indonesia Dalam praktiknya memiliki ragam produk tergantung dari status bank
yang bersangkutan Menurut status bank konvensional dibagi kedalam dua jenis
yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa.

C. Pengertian Bank Konvensional

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998, bahwa bank konvensional


adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang prinsipnya
menggunakan dua metode, yaitu:

a. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti


tabungan, deposito berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang
diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu.
b. Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapkan
berbagai biaya dalam nominal atau prosentase tertentu Sistem penetapan
biaya ini disebut fee based.

D. Tujuan Bank Konvensional

Secara umum, tujuan perbankan Indonesia adalah untuk membantu melaksanakan


pembangunan nasional untuk mencapai pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan tujuan-tujuan ini. Bank di
Indonesia harus menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik berdasarkan
demokrasi ekonomi. Pada dasarnya kegiatan ekonomi dan pembangunan di
Indonesia sangat erat kaitannya dengan perbankan. Jadi, jika selama ini Anda
mengira bahwa Bank bertujuan hanya untuk mendapatkan keuntungan maksimal,
maka itu salah.
E. Fungsi Perbankan Konvensional

a. Agent of Trust
Aktivitas perbankan dapat berjalan dengan baik hanya jika ada kepercayaan
dari masyarakat. Jika masyarakat percaya pada Bank, mereka tidak akan ragu
untuk menyetor dana mereka di Bank. Kepercayaan masyarakat bahwa dana
yang mereka setor di Bank akan selalu aman dan dapat dicairkan kapan saja.
Demikian pula sebaliknya, dalam menyalurkan dana yang disetor ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman didasarkan pada kepercayaan dan hukum
yang berlaku.
b. Agent of Development
Dalam kegiatan ekonomi ada dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu sektor
riil dan sektor moneter. Keduanya saling mempengaruhi. Kegiatan Bank untuk
mengumpulkan dan menyalurkan dana publik membuka peluang bagi publik
untuk melakukan kegiatan investasi, distribusi, dan kegiatan ekonomi lainnya
yang tidak dapat dipisahkan dari penggunaan uang. Jika semua kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik, itu akan berdampak besar pada peningkatan
ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
c. Agent of Service
Selain mengumpulkan dan menyalurkan dana, Bank juga memiliki layanan
perbankan lainnya yang ditawarkan kepada masyarakat. Sebagaimana
disebutkan dalam definisi Bank di atas, layanan perbankan tersebut mencakup
layanan transfer uang, layanan pembayaran, tabungan, kartu kredit, dan
lainnya.

F. Prinsip dan Produk Bank Konvensional

Bunga menjadi fondasi bank konvensional dalam menjalankan aktivitasnya,


terlepas dari biaya administrasi lainnya. Dalam prinsip bank konvensional ada dua
metode yang digunakan: Tetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk
tabungan seperti tabungan, deposito berjangka dan produk pinjaman (kredit) yang
diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu. Untuk layanan bank lain, bank
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya dalam nominal atau persentase
tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut berbasis biaya.

Keuntungan Bank Konvensional berasal dari suku bunga dengan jumlah nominal
tertentu. Selain itu, nasabah memperoleh keuntungan bunga simpanan yang tinggi,
sedang kepentingan pemegang saham di antaranya adalah memperoleh spread
yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman
(mengoptimalkan interest difference). Pengelolaan keuangan Bank Konvensional
bisa berasal dari sumber manapun tanpa harus mengetahui dari mana atau kemana
uang tersebut disalurkan, selama debitur bisa membayar cicilan dengan rutin.
Transaksi Bank Konvensional berdasarkan pada hukum yang berlaku di negara
Indonesia. Hampir setiap bulan Bank Konvensional memberikan promosi yang
berbeda-beda dan bertujuan menarik nasabah untuk menggelontorkan uangnya di
bank tersebut. Promosinya sangat beragam seperti pemberian suku bunga tetap
atau fixed rate selama periode tertentu, sebelum akhirnya memberikan suku bunga
berfluktuasi atau floating rate kepada nasabah. Dalam penentuan suku bunga
dilakukan pada waktu akad dengan pedoman harus selalu menguntungkan pihak
bank. Besarnya persentase didasarkan pada jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan. Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah
keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik.

Produk-produk yang terdapat dalam perbankan konvensional berdasarkan


prakteknya memiliki ragam produk, tergantung dari status bank yang
bersangkutan dalam memberikan pelayanan yang berbeda. Kegiatan Bank
konvensional secara lengkap meliputi kegiatan:

a. Menghimpun Dana (Funding)


i. Simpanan Giro
ii. Simpanan Tabungan
iii. Simpanan Deposito
b. Menyalurkan Dana (Lending)
i. Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Perdagangan
ii. Kredit Produktif, Kredit Konsumtif, Kredit Profesi
c. Memberikan Jasa-jasa bank lainnya (Services)
i. Kiriman Uang
ii. Bank Card, Bank Garansi, Bank Draft, Kliring,
iii. Letter of Credit
iv. Inkaso, Melayani Pembayaran
v. Cek Wisata, Safe Deposit Box, Bank Notes
vi. Menerima setoran, Bermain didalam pasar modal.
Perbankan dalam teorinya juga mengenal beberapa prinsip fundamental untuk
kemudian dikenal secar luas di masyarakat. Setidaknya ada 4, yang menjadi dasar
agar perbankan dalam menjalankan fungsinya mencapai fungsi yang optimal
berikut ideal dan mampu menjamin kenyamanan dalam masyarakat menjalankan
aktifitasnya melalui sistem perbankan.
Prinsip kepercayaan (fiduciary principle)
Prinsip perbankan yang pertama adalah prinsip kepercayaan, dimana bank bekerja
dengan dana masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar kepercayaan. Setiap
bank perlu terus menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat itu. Tindakan
bank untuk menjamin kepercayaan itu antara lain :
 Melaksanakan transaksi dengan hati-hati untuk kepentingan masyarakat
 Memberikan informasi secara transparan tentang risiko yang mungkin terjadi
dalam penyimpanan dana di bank.
Prinsip Kehati-hatian (prudential principle)
Prinsip perbankan yang kedua adalah prinsip kehati-hatian, dimana bank bekerja
dengan prosedur yang telah diperhitungkan dan teruji demi melindungi
kepentingan masyarakat yang menjadi nasabahnya. Untuk itu, kegiatan transaksi
yang dilakukan oleh bank perlu mengikuti aturan dan hukum yang berlaku dalam
dunia perbankan. Dengan hati-hatian yang dijunjung tinggi, bank akan selalu sehat
dalam menjalankan usahanya sehingga akan terus dipercaya masyarakat.
Prinsip Kerahasian (confidential principle)
Prinsip perbankan yang ketiga adalah prinsip kerhasiaan, dimana bank bekerja
dengan kewajiban merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya. Adanya jaminan kerahasiaan membuat nasabah merasa aman
menyimpan dananya di bank.
Prinsip Mengenali Nasabah (know your customer principle)
Prinsip perbankan yang terakhir adalah prinsip mengenali nasabah, dimana bank
bekerja dengan mencermati dan mengetahui identitas nasabah, memantau setiap
kegiatan transaksi, dan segera menginformasikan jika terdapat transaksi
mencurigakan. Prinsip ini amat dibutuhkan untuk memperkecil peluang risiko
yang merugikan nasabah.

G. Daftar Pustaka

Ardiansyah, G. (2019, Juny 11). Guru Akuntansi.

Retrieved from guruakuntansi.co.id:

https://guruakuntansi.co.id/bank-konvensional/

Maxmanroe. (n.d.) Retrieved from Maxmanroe.com:

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-konvensional.html

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana, Jakarta, 2009.

Djumhana, Muhammad. Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti, 1993.

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Anda mungkin juga menyukai