Anda di halaman 1dari 10

Judul materi

Jenis perbankan di Indonesia

Disusun oleh :

Nama : Zuhra
Nim : 201912040
Email : zuhraa121@gmail.com

Nama : Amelia Putri


Nim : 201912042
Email : ameliaputri8826@gmail.com
ABSTRAK

Perbankan di Indonesia pada dasarnya memiliki fungsi sebagai tempat untuk menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak seperti yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, sehingga masyarakat sekarang banyak yang menggunakan jasa perbankan di
Indonesia, namun masyarakat Indonesia sekarang mulai banyak yang ragu menggunakan jasa
perbankan khususnya perbankan konvensional karena menganut sistem bunga yang menurut
Islam diharamkan, sebagai alternatif bagi masyarakat yang takut akan bunga bank maka
lahirlah perbankan syariah yang menerapkan sistem bagi hasil dalam perhitungan keuntungan
dananya dan berdasarkan hukum Islam diakui kehalalannya.
Dan Indonesia sendiri banyak sekali jenis- jenis perbankan yang memang sangat aktif dalam
dalam sistem keuangan. Jadi dengan adanya banyak jenis perbankan Masyarakat pun lebih
mudah untuk menyimpan uang. Apalagi sekarang di Aceh sudah ada bank syariah semua
yaitu BSI (bank syariah Indonesia) jadi Masyarakat lebih senang untuk menyimpan uang
karna bunga nya sangat sedikit.
Kata kunci: perbankan, jenis perbankan, Undang- undang No. 10 Tahun 1998.
PENDAHULUAN

Bank bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di negara maju. Masyarakat di negara
maju sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank di anggap sebagai suatu lembaga
keuangan yang aman dalan melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Aktivitas
keuangan yang sering dilakukan masyarakat di negara naju antara lain aktivitas penyimpanan
dana, investasi, pengiriman uang dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu daerah ke
daerah lain dengan cepat dan aman. Bank juga merupakan salah satu lembaga yang
mempunyai peran sangat penting dalam mendorong perekonomian suatu negara, bahkan
pertumbuhan bank di suatu negara dipakai ukuran pertumbuhan perekonomian negara
tersebut.( E Susilowati,2013).
Menurut Sinungan (1993) Bank merupakan sendi kemajuan masyarakat di suatu negara.
Bahkan dalam kehidupan yang serba modern seperti sekarang ini, sebagian besar masyarakat
melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan. Hal demikian dapat dilihat dari sektor perbankan
yang memiliki fungsi sebagai lembaga perantara. ( SA Arif, 2017).
Penilaian tingkat kesehatan bank diatur berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor
6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004, serta ketentuan pelaksanaannya sesuai dengan Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP/2004 tanggal 31 Mei 2004 tentang cara penilaian
tingkat kesehatan Bank Umum (SA Arif, 2017). Pada Penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Kiki Maharani (2010) dengan penelitian bertujuan untuk membandingkan kinerja
keuangan perbankan syariah yaitu dengan perbankan konvensional pada periode 2003-2008
dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR,
ROA, ROE, BOPO, dan LDR. Dengan hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara bank yang sehat (berkinerja baik) dengan bank yang tidak
sehat (berkinerja tidak baik) terutama variabel ROA dan LDR dan Tingkat ketepatan yang
dihasilkan oleh persamaan diskriminan dalam melihat bank sehat (berkinerja baik) atau tidak
(berkinerja tidak baik) sebesar 100%, dan kinerja keuangan Perbankan syariah berbeda (tidak
sama) dengan kinerja keuangan perbankan konvensional (SA Arif, 2017).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam lingkup jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan analisis data induksi-interpretasi dan konseptualisasi. Penulis menggunakan
penelitian kepustakaan karena sumber primer yang dijadikan rujukan berupa bahan-bahan
tulisan yang ada di pustaka dan juga artikel beserta jurnal. Disamping itu, tulisan ini juga
menggunakan pendekatan metode yang normatif, karena penulis mengungkap tentang
beberapa Jenis-jenis dari dari bank, Penulis juga memetakan tentang histori perbankan
tersebut pada masa dulu sampai modern inj . Dengan pembidangan ini, eksistensi perbankan
di Indonesia sudah bisa berjalan sebagaimana di negara maju dan akan sangat membantu
masyarakat dalam sistem perbankan.Selanjutnya kajian ini bersifat deskriptif dan penyajian
datanya secara kualitatif.
PEMBAHASAN
JENIS – JENIS PERBANKAN DI INDONESIA
Dalam prakteknya perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan seperti
yang diatur dalalm Undang-Undang Perbankan. Jika melihat jenis perbankan sebelum keluar
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dengan sebelumnya, yaitu Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Namun, kegiatan utama
atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya.Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat
dari segi fungsi, serta kepemilikannya. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada
luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan serta jangkauan wilayah
operasinya. Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan
sahamnya.Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani
apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu (kecamatan). Jenis perbankan
juga dibagi ke dalam bagaimana caranya menentukan harga jual dan harga beli atau denga
kata lain caranya mencari keuntungan. ( DFP Nababan: 2015).
Secara sederhana, cara kerja bank berawal dari tabungan yang disetorkan oleh nasabahnya.
Dana yang terkumpul dari tabungan nasabah akan dipinjamkan ke pihak yang memerlukan
modal dengan bunga yang lebih tinggi. Dana yang dikumpulkan tadi juga bisa diinvestasikan
kembali ke instrumen investasi yang lain seperti surat utang pemerintah (obligasi). Bunga
yang didapat dari selisih peminjam atau hasil investasi dengan yang diberikan kembali ke
nasabah inilah yang nantinya akan menjadi keuntungan pihak bank.( Ahmad : )

1. Jenis-jenis Bank Menurut Fungsinya


a. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR ini jauh lebih sempit jika
dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

Hal ini dikarenakan BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan
perasuransian seperti yang dilakukan pada jenis bank secara umum. Tugas Bank Perkreditan
Rakyat:

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

b. Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab
atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Fungsi dan peran bank sentral berusaha
untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial
secara keseluruhan.

Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). Sebagai bank
sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang
terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia. Tugas Bank Indonesia:

 Melaksanakan dan menetap kebijakan moneter.


 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
 Mengatur dan mengawasi kinerja bank-bank.

c. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat
jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang
ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum
sering disebut bank komersial (commercial bank). Tugas Bank Umum:
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
 Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
 Menerbitkan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.
 Menawarkan jasa-jasa keuangan seperti kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer uang
antar bank, dan lain sebagainya.
 Menyediakan fasilitas untuk perdagangan antar negara atau internasional.
 Melayani penyimpanan barang berharga.

2. Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya


a. Bank Campuran
Bank campuran adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing
dan pihak swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki oleh warga negara
Indonesia, namun sebagian juga dimiliki oleh pihak asing.

Contoh Bank Campuran Bank ANZ Indonesi, Bank Commonwealth, Bank Agris, Bank BNP
Paribas Indonesia, Bank Capital Indonesia, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dan Bank
Windu Kentjana International

b. Bank Asing
Bank asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau
pemerintahan negara asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri secara utuh.
Contoh Bank Asing: Bank of America, Bangkok Bank, Bank of China, Citibank, Deutsche
Bank,, HSBC, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.

c. Bank Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia. Contoh Bank Pemerintah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN).
d. Bank Swasta Nasional
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional
serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk
swasta nasional.

Bank swasta dibedakan menjadi dua, yaitu bank swasta nasional devisa dan bank swasta
nasional nondevisa. Contoh Bank Swasta Nasional Bank Muamalat, Bank Central Asia
(BCA), Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank Universal,
Bank Mega, Bank Bumi Putra

f. Bank Koperasi
Bank milik koperasi adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan
yang berbadan hukum koperasi. Bank ini menerapkan asas-asas dan prinsip koperasi pada
umumnya. Contoh Bank Koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia.

3. Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya


a. Bank Konvensional
Bank konvensional adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum
berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk


menyerap dana masyarakat, menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara
mengeluarkan kredit, pelayanan jasa keuangan, dan jasa-jasa lainnya.

b. Bank Syariah
Bank syariah merupakan jenis perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank
syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu: larangan
penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya. Sebagai pengganti
bunga digunakan sistem bagi hasil. Prinsip-prinsip yang berlaku pada Bank Syariah:
 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
 Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
 Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
 Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
 Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak
lain (ijarah wa iqtina).

c. Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Bentuk Badan Usaha


a. Bank berbentuk Koperasi
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk koperasi. Segala
struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah koperasi pada umumnya.

b. Bank berbentuk Perusahaan Perseorangan


Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk perusahaan
perseorangan.

c. Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT)


Bank jenis ini memiliki badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas atau PT. Segala
struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah Perseroan Terbatas pada
umumnya.

d. Bank berbentuk Firma


Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk firma. Segala struktur
dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah firma pada umum.

KESIMPULAN

Dari beberapa jenis-jenis perbankan yang ada di Indonesia mayoritas penduduk


Indonesia menggunakan bank syariah khusus nya di Aceh, dikarenakan untuk bank
syariah itu bunga lebih minim atau hampir tidak ada bunga nya. Oleh karena itu,
sekarang di Aceh sudah BSI semua. Begitu juga dengan Masyarakat luar Aceh, banyak
menggunakan bank syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2001. Ekonomi Keuangan dan Perbankan. Malang: UMM Press

Arthesa, Ade. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bank Indonesia. 1992. UU No. 7 tahun 1992, tentang Perbankan, Jakarta.

Bank Indonesia. 1997. Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR/1997


tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 1998. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Jakarta: Gramedia

Bank Indonesia, 1998, UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan terhadap UU No. 7 tahun
1992, Jakarta.

Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004. perihal Tatacara
Penilaian Kesehatan Bank Umum.
Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNPTanggal 31 Mei 2004
Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.
Hasibuan, Malayu. 2005. Dasar-dasar Perbankan. Bumi Aksara, Jakarta.

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan.Edisi Revisi 9. Jakarta: Rajawali Pers.

Nugroho, Yohanes Yuni Eko. 2010. Analisis Fktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum Di Indonesia Tahnu 2006-2008.
Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Oktafira Anggraeni. 2011. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan

Metode Camel Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tahun 2006-2009. Skripsi.
FE UNDIP, Semarang.

Rachmanto, Hernawan. 2006. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah Dengan


Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada PT Bank Syariah Mandiri).Skripsi. FE UII,
Yogyakarta.

Sumarti, 2007. Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah Mandiri di Jakarta.Skripsi. FE
UMS, Surakarta.

Susilo, Y. Sri, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat, Jakarta. SK.
No. KEP-462/KM.17/1997 tgl 1 Agustus 1997. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Pasar Kabupaten Dati II Klaten.

Anda mungkin juga menyukai