Anda di halaman 1dari 36

RUANG LINGKUP AKUNTANSI PERBANKAN DAN LAPORAN

KEUANGAN BANK
Mata Kuliah: Akuntansi Perbankan dan LPD
Dosen Pengampu: Dr. Anik Yuesti, SE, MM

Oleh Kelompok 1:
Ni Komang Ayu Trisiadewi (06/ 2002622010066)
Ni Putu Indra Melinda Yanti (14/ 2002622010074)
Aura Dicta Yufira (18/ 2002622010078)
Anisatul Aisyah (33/ 2002622010328)

Kelas C Pagi
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2022/2023
PEMBAHASAN

1. Karakteristik Usaha Perbankan


Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (antara pihak-
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana) serta
sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang
mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat (PSAK 31).

2. Pengertian Akuntansi Perbankan


Akuntansi perbankan adalah proses akuntansi bank yang bertujuan untuk kepentingan
pencatatan, penganalisaan dan penafsiran data keuangan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Laporan keuangan bank harus sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau teknik pembukuan, posting
dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu bank.

3. Perlunya Standar Akuntansi Keuangan Mengenai Akuntansi Perbankan


Standar akuntansi keuangan yang khusus bagi perbankan dibutuhkan untuk memberikan
informasi keuangan bank yang mampu mencerminkan keadaan bank secara wajar
sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan usaha bank.
Prinsip-prinsip yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan juga masih bersifat
umum, belum mengatur praktek-praktek akuntansi bagi industri khusus termasuk
perbankan. Dalam rangka terciptanya keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan bank perlu disusun Standar Akuntansi Keuangan tentang
Akuntansi Perbankan.

4. Tujuan Akuntansi Perbankan


Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia antara lain:
1. Untuk membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan
tujuannya, yaitu untuk:
1) Pengambilan keputusan investasi dan kredit
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional.
Oleh karena itu, informasinya harus dapat dipahami oleh pelaku bisnis dan
ekonomi serta pihak-pihak lain yang berkepentingan antara lain meliputi:
a. Deposan
b. Kreditur
c. Pemegang saham
d. Otoritas pengawas
e. Bank Indonesia
f. Pemerintah
g. Lembaga penjamin simpanan
h. Masyarakat
2) Menilai prospek arus kas
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat mendukung
deposan, investor, kreditur dan pihak-pihak lain dalam memperkirakan jumlah,
saat, dan kepastian dalam penerimaan kas di masa depan. Prospek penerimaan kas
sangat tergantung pada kemampuan bank untuk menghasilkan kasguna memenuhi
kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan operasional, reinvestasi dalam
operasi, dan pembayaran dividen.
3) Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumber daya
ekonomi bank (economic resources), kewajiban bank untuk mengalihkan sumber
daya tersebut kepada entitas lain atau pemilik saham, serta kemungkinan
terjadinya transaksi dan peristiwa yang dapat mempengaruhi perubahan sumber
daya tersebut.
2. Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding diantara laporan keuangan
bank.
3. Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam menyusun
laporan keuangan. Namun keseragaman penyajian sebagaimana diatur dalam PAPI
(Pedoman Akuntansi Perbankan lndonesia) tidak menghalangi masing-masing bank
untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporankeuangan sesuai
kondisi masing-masing bank.

5. Jenis - Jenis Bank


Jenis bank dilihat dari segi fungsinya. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan
Nomor 10 Tahun 1998, jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari:
A. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu juga dengan wilayah
operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya disini kegiatan BPR jauh
lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya. Ditinjau dari segi kepemilikan
maksudnya adalah siapa yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari
akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank
tersebut adalah sebagai berikut:
A. Bank Milik Pemerintah
Akte maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank
ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah yaitu, Bank Negara
Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN).
Sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di daerah tingkat I dan
tingkat II masing-masing Provinsi. Sebagai contoh, BPD DKI Jakarta, BPD Jawa
Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD SumateraUtara, Dan BPD lainnya.
B. Bank Milik Swasta Nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk
keuntungan swasta pula. Contoh bank swasta nasional yaitu, Bank Muamalat, Bank
Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Duta.
C. Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum
koperasi. Sebagai contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia.
D. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta
asing atau pemerintah asing dan kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contoh Bank Asing antara lain, Deutsche Bank, American Express Bank, Bank of
America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, Hongkong Bank.
E. Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara
Indonesia. Contoh bank campuran antara lain, Bank Sakura Swadarma, Bank
Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Interpacific Bank.
Jenis bank dilihat dari segi status. Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani
masyarakat, maka bank dapat dibagi ke dalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut
juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status
bank ini menunjukan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi
jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Status bank yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
A. Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang
behubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar
negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of
Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan
oleh Bank Indonesia.
B. Bank Non Devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai
bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya Bank
Devisa.
Jenis bank dilihat dari cara menentukan harga. Jenis bank jika dilihat dari segi atau
cara dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beliterbagi dalam dua
kelompok.
A. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia saat ini adalah bank yang berorientasi
pada prinsip konvensional. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada
para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip menentukan harga kepada para
nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode,
yaitu:
1) Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro,
tabungan maupun deposito. Demikian pula dengan harga untuk produk
pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.
Penentuan harga ini dikenal dengan istilah based.
2) Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau
menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
B. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat
berbeda dengan bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan
hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan
usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Dalam menentukan harga atau mencari
keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut.
1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (misyarakah)
3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
5) Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak
lain (ijarah wa iqtina)
6. Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan
Akuntansi perbankan disusun dan diberlakukan bagi perbankan Indonesia termasuk bank
perkreditan rakyat dan lembaga/badan lain yang menjalankan satu atau lebih kegiatan
perbankan.

7. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


Dalam persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan kewajiban. Hak
merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. hak ini ada karena telah timbul kewajiban.
Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan kewajiban. Oleh karena itu
setiap pertambahan kewajiban bank, harus diikuti peningkatan hak atau asset. Secara
umum persamaannya adalah:
Hak = Kewajiban
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban terhadap
pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditor atau
pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban
kepada pemilik modal. Dengan demikian persamaan dapat diperluas menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya.
Selisih Pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba bank merupakan komponen
modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan - Biaya
Atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

 Contoh Soal:
1. Diah Kirana mendirikan bank dengan nama Bank Kirana. Diah menanamkan
modalnya sebesar Rp100.000.000.000 yang disetor secara tunai ke Bank Kirana.
2. Untuk memperlancar operasi bank, Bank Kirana membeli kendaraan seharga
Rp400.000.000 secara tunai.
3. Diterima tunai untuk pembukaan rekening tabungan atas nama Anita Firdaus
Rp100.000.000.
4. Diterima tunai Rp500.000.000 untuk pembukaan rekening deposito berjangka atas
nama Ratna Safitri.
5. Diberikan kredit kepada Desi Candra sebesar Rp1.000.000.000. Hari ini
direalisasikan dan langsung dikreditkan ke rekening giro Desi sebesar
Rp900.000.000, secara tunai Rp100.000.000.
6. Arif Pambudi membuka rekening giro dengan setoran perdana Rp200.000.000 tunai.
7. Anita Firdaus menarik tabungan senilai Rp10.000.000.

Jika kita perhatikan seperti pada penyelesaian persamaan akuntansi di bawah ini tampak
bahwa jumlah total pada sisi aktiva sama dengan total pada sisi pasiva. Hal ini terjadi
sebab setiap melakukan pendebetan rekening pasti harus mengkredit rekening yang lain.
Misalnya menerima uang tunai Rp100.000.000, otomatis mendebet rekening kas.
Penerimaan tunai tersebut untuk membuka rekening tabungan. Dengan demikian bank
akan mengkredit rekening tabungan. Untuk lebih jelasnya, mutasi rekening tersebut
tampak pada tabel berikut ini.

8. Sistematika Rekening Bank


Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman agar
laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu
sistematika rekening perbankan diperlukan. Sistematika rekening bank disusun dengan
menggunakan digit tertentu. Digit pertama berisi rubric rekening, digit kedua berupa
identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat
berisi kelompok rekening subgroup dan digit ke lima dan seterusnya berisi berupa rincian
atau rekening individual. Contoh secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.


Pengelompokan Ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan, beban, komitmen dan kontinjensi.

9. Laporan Keuangan Bank


Bentuk informasi yang disajikan oleh bagian akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan
keuangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh
karena itu laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu, dan karakteristik
kualitatif seperti yang disampaikan dalam pembahasan kerangka konseptual akuntansi
perbankan. Dengan demikian pihak-pihak pengguna laporan keuangan dapat
menggunakannya tanpa dihinggapi keraguan, sementara bagi manajemen bank, laporan
keuangan yang telah disusun dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
akuntansi. Bank komersial baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat
diwajibkan memberikan laporan keuangan setiap periode tertentu. Jenis laporan keuangan
dimaksud adalah: 1). Laporan Keuangan Bulanan, 2). Laporan Keuangan Triwulanan, 3).
Laporan Keuangan Tahunan.
A. Laporan Keuangan Bulanan
 Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada Bank
Indonesia untuk posisi bulan Januari sampai dengan Desember akan
diumumkan pada home page Bank Indonesia.
 Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara individu
yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor
bank.

Format Neraca Bulanan


PT. Bank X
Neraca Bulanan
Per ...........
POS - POS Pos Tgl
Laporan
AKTIVA
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. lainnya
3. Giro pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
4. Penempatan pada Bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP – penempatan pada bank lain -/-
5. Surat berharga yang dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
b. Valuta asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
PPAP – Surat berharga yang dimiliki -/-
6. Obligasi pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
7. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse
repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP – Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali -/-
8. Tagihan derivatif
PPAP – Tagihan derivatif -/-
9. Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
PPAP – Kredit yang diberikan -/-
10. Tagihan akseptasi
PPAP – Tagihan akseptasi -/-
11. Penyertaan
PPAP – Penyertaan -/-
12. Pendapatan yang masih akan diterima
13. Biaya dibayar dimuka
14. Uang muka pajak
15. Aktiva pajak tangguhan
16. Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/-
17. Agunan yang diambil alih
18. Aktiva lain – lain
TOTAL AKTIVA

PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan berjangka
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
5. Sertifikat deposito
a. Rupiah
b. Valuta asing
6. Simpana dari bank lain
7. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
8. Kewajiban derivatif
9. Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta asing
12. Estimasi kerugian komitmen & kontijensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Takrisan pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Kewajiban lain – lain
18. Pinjaman subordinasi
19. Modal pinjaman
20. Hak minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
b. Agio (disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selisih penjabaranlaporan keuangan
e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
f. Pendapatan komprehensif lainnya
g. Saldo laba (rugi)
TOTAL PASIVA

Format Laporan Laba/Rugi Bulanan


PT. Bank X
Laporan Laba/Rugi
Per ..............

POS – POS Posisi Tgl


Laporan
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
1. Pendapatan bunga
1.1 Hasil bunga
a. Rupiah
b. Valuta asing
1.2 Provisi dan komisi
a. Rupiah
b. Valuta asing
Jumlah pendapatan bunga
2. Beban bunga
2.1 Beban bunga
a. Rupiah
b. Valuta asing
2.2 Komisi dan provisi
Jumlah beban bunga
Pendapatan bunga bersih
3. Pendapatan operasional lainnya
3.1 Pendapatan provisi, komisi, fee
3.2 Pendapatan transaksi valuta asing
3.3 Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
3.4 Penapatan lainnya
Jumlah operasional pendapatan lainnya
4. Beban (pendapatan) penghapusan aktiva produktif
5. Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
6. Beban operasional lainnya
6.1 Beban administrasi dan umum
6.2 Beban personalia
6.3 Beban penurunan nilai surat berharga
6.4 Beban transaksi valas
6.5 Beban lainnya
Jumlah beban operasional lainnya

LABA RUGI OPERASIONAL


Pendapatan dan beban non operasional
7. Pendapatan non operasional
8. Beban non operasional
Pendapatan (beban) non operasional
9. Pendapatan/beban luar biasa
10. Laba/rugi sebelum pajak penghasilan
11. Taksiran pajak penghasilan -/-
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN

Format Laporan Komitmen Dan Kontijensi Bulanan


PT. Bank X
Per ................
POS - POS Posisi Tgl
Laporan
KOMITMEN
Tagihan komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum diunakan
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Lainnya
Jumlah tagihan komitmen
Kewajiban komitmmen
1. Fasilitas kredit pada nasabah yang belum ditarik
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan
ekspor
3. Lainnya
Jumlah kewajiban komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
1. Garansi yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Rupiah
b. Valuta asing
3. Lainnya
Jumlah tagihan kontinjensi
Kewajiban kontinjensi
1. Garansi yang diberikan
a. Bank garansi
Dalam valuta rupiah
Dalam valuta asing
b. Lainnya
2. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan
ekspor
3. Lainnya
Jumlah kewajiban kontinjensi
JUMLAH KOTINJENSI BERSIH

Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Bulanan


Bank
POS - POS Posisi Tanggal Laporan
L DPK KL D M Jumlah
1. Penempatan pada bank lain
2. Surat – surat berharga kepada pihak ketiga
dan BI
3. Kredit kepada pihak ketiga
a. KUK
b. Kredit yang direstrukturisasi
c. Lainnya
4. Penyertaan pada pihak ketiga
a. Pada perusahaan keuangan non-bank
b. Dalam rangka restrukturisasi kredit
5. Tagihan lain kepada pihak ketiga
6. Komitmen dan kotinjensi kepada pihak
ketiga
7. PPAP yang wajib dibentuk
8. PPAP yang telah dibentuk
9. Presentase KUK terhdap total kredit

B. Laporan Keuangan Triwulanan


Laporan keuangan triwulanan disusun antara lain untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha bank serta informasi keuangan
lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha
bank. Agar laporan keuangan bank dapat diperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk
dan cakupan penyajian yang didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang relevan untuk industri perbankan, Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia (PAPI), serta ketentuan dan pedoman yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia. Laporan keuangan triwulanan yang wajib disajikan adalah laporan
keuangan untuk posisi akhir Maret, Juni, September dan Desember. Laporan
keuangan triwulanan ini selain wajib diumumkan dalam surat kabar juga akan
diumumkan dalam home page Bank Indonesia.

1) Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Maret Dan September

a) Pedoman Umum
- Laporan Keuangan Triwulanan yang disajikan terdiri dari laporan
keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank secara
konsolidasi dengan anak perusahaan.
- Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disusun dalam bahasa
Indonesiadan angka-angka yang disajikan dalam jutaan rupiah.
- Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar minimal yang
wajib dipenuhi. Apabila terdapat pos yang jumlahnya material dan tidak
terdapat dalam format tersebut, bank dapat menyajikan pos tersebut
secara tersendiri, namun apabila pos dimaksud jumlahnya tidak material
dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis.
- Pos-pos yang memiliki saldo nihil dalanı format laporan keuangan
publikasitriwulanan yang diumumkan di surat kabar tetap harus
dicantumkan denganmemberi garis pendek (-) pada pos yang
bersangkutan.
- Penyajian laporan keuangan triwulanan
a. Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan sekurang-
kurangnya dalam bentuk perbandingan dengan laporan pada
periode yang sama tahun sebelumnya;
b. Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama
dengan posisi laporan keuangan triwulanan yang diumumkan:
c. Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi
laporan maka penyajian posisi pembanding hendaknya mengacu
kepada PSAK Nomor 25 tentang laba atau rugi bersih untuk
periode berjalan, kesalahan mendasar dan perubahan kebijakan
akuntansi;
- Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom konsolidasi
dapat ditiadakan.
- Untuk pengisian pemilik bank dalam format laporan keuangan publikasi
triwulanan, nama pemegang saham yang wajib dicantumkan adalah
perorangan atau perusahaan yang memiliki saham sebesar 5% (lima
perseratus) atau lebih dari modal bank, baik melalui atau tidak melalui
pasar modal.

b) Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi


triwulanan sekurang kurangnya terdiri dari:
- Neraca
- Perhitungan laba rugi dan saldo laba
- Daftar komitmen dan kontinjensi
- Transaksi valuta asing dan derivatif
- Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
- Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
- Rasio keuangan
2) Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni
Format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Juni adalah
sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi
Maret dan September dengan beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai
berikut:

- Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan
bank secarakonsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen
dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha
tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan, bank wajib
menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar
komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku.
- Neraca dan laporan laba rugi perusahaan Induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi
yang sama pada tahun sebelumnya.

3) Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember


Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi
Desember adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan
triwulanan untuk posisi Maret, Juni dan September dengan beberapa tambahan
sebagai berikut:
- Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan
bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekultas, dan daftar komitmen
dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha
tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan, bank wajib
menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar
komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku.
- Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh
Akuntan Publik. Dalam penyajian laporan keuangan triwulanan wajib
dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner in
charge), nama Kantor Akuntan Publik dan opini yang diberikan.
- Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan
atauperusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan laba rugi yang
disajikandalam laporan audit (audit report).
- Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi
yang sama pada tahun sebelumnya.

Format Neraca Triwulan


Bank :
Tanggal :
Bank Konsolidasi
Pos - Pos Posisi Posisi Posisi Posisi
Tgl Tahun Tgl Tahun
Lapora Sebelumnya Laporan Sebelumnya
n
AKTIVA
a) Kas
b) Penempatan pada bank Indonesia
a. Giro bank Indonesia
b. Sertifikat bank Indonesia
c. Lainnya
c) Giro pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
d) Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP – Penempatan pada bank lain
-/-
e) Surat berharga yang dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh
tempo
b. Valuta asing
iv. Diperdagangkan
v. Tersedia untuk dijual
vi. Dimiliki hingga jatuh
tempo
PPAP – Surat berharga yang dimiliki
-/-
f) Obligasi pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
g) Surat berharga yang dimiliki
dengan janji dijual kembali (reverse
repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP –Surat berharga yang dimiliki
dengan janji dijual kembali -/-
h) Tagihan derivatif
PPAP – Tagihan derivatif -/-
i) Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
PPAP – Kredit yang diberikan -/-
j) Tagihan akseptasi
PPAP – Tagihan akseptasi -/-
k) Penyertaan
PPAP – Penyertaan -/-
l) Pendapatan yang masih akan
diterima
m) Biaya dibayar dimuka
n) Uang muka pajak
o) Aktiva pajak tangguhan
p) Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan aktiva tetap
-/-
q) Aktiva sewa guna
Akumulasi penyusutan aktiva sewa
guna -/-
r) Agunan yang diambil alih
s) Aktiva lain – lain

PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan berjangka
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
5. Sertifikat deposito
a. Rupiah
b. Valuta asing
6. Simpanan dari bank lain
7. Surat berharga yang djual dengan
janji dibeli (repo)
8. Kewajiban derivatif
9. Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Fas. Pendanaan jangka pendek
BI
i. Rupiah
Pihak terkait dengan bank
Pihak lain
ii. Valuta asing
Pihak terkait dengan
bank
Pihak lain
12. Estimasi kerugian komitmen &
kontinjensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih ahrus dibayar
15. Taksiran pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Kewajiban lain – lain
18. Pinjaman subordinasi
a. Pihak terkait dengan banb
b. Pihak lain
19. Modal pinjaman
a. Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
20. Hak minoritas
21. Euitas
a. Modal disetor
b. Agio (disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selisish penjabaran
laporan keuangan
e. Selisish penilaian kembali
aktiva tetap
f. Laba (rugi) yang belum
direalisasi dari surat
berharga
g. Pendapatan komprehensif
lainnya
h. Saldo laba (rugi)
Total Pasiva

Format Perhitungan Laba Rugi dan Saldo Laba


Bank Konsolidasi
POS – POS Posisi Posisi Posisi Posisi
Tgl Tahun Tgl Tahun
Lapora Sebelumnya Laporan Sebelumnya
n
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
1. Pendapatan bunga
1.1 Hasil bunga
a. Rupiah
b. Valuta asing
1.2 Provisi dan komisi
a. Rupiah
b. Valuta asing
Jumlah pendapatan bunga
2. Beban bunga
2.1 Beban bunga
a. Rupiah
b. Valuta asing
2.2 Komisi dan provisi
Jumlah beban bunga
Pendapatan bunga bersih
3. Pendapatan operasional lainnya
3.1 Pendapatan provisi, komisi, fee
3.2 Pendapatan transaksi valuta
asing
3.3 Pendapatan kenaikan nilai surat
berharga
3.4 Pendapatan lainnya
Jumlah pendapatan operasional
lainnya
4. Beban (pendapatan) penghapsan
aktiva produktif
5. Beban estimasi kerugian komitmen
& kontinjensi
6. Beban operasional lainnya
6.1 Beban administrasi dan umum
6.2 Beban personalia
6.3 Beban penurunan nilai surat
berharga
6.4 Beban transaksi valas
6.5 Beban lainnya
Jumlah beban perasinal lainnya
LABA (RUGI) OPERASIONAL
PENDAPATAN & BEBAN NON
OPERASIONAL
7. Pendapatan non operasional
8. Beban non operasional
Pendapatan (beban) non operasional
9. Pendapatan / beban luar biasa
10. LABA/RUGI SEBELUM PAJAK
PENGHAILAN
11. Taksiran pajak penghasilan -/-
12. LABA/RUGI TAHUN BERJALAN
13. Hak minoritas
14. Saldo (laba) rugi awal tahun
15. Dividen
Lainnya
16. Saldo (laba) rugi akhir periode
17. Laba bersih per saham *)
Format Laporan Komitmen dan Kontijensi
PT. Bank X
Laporan Komitmen Dan Kontinjensi
Per ..............
Bank Konsolidasi
POS - POS Posisi Posisi Posisi Posisi
Tgl Tahun Tgl Tahun
laporan Sebelumnya Laporan Sebelumnya
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima
dan bekum digunakan
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Lainnya
Jumlah tagihan komitmen
Kewajiban komitmen
1. Fasilitas kredit pada nasabah yang
belum ditarik
2. Irrevocable L/C masih berjalan
dalam rangka impor & ekspor
3. Lainnya
Jumlah kewajiban komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
1. Garansi yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Pendapaatan bunga dalam
penyeleseaian
a. Rupiah
b. Valuta asing
3. Lainnya
Jumlah tagihan konrinjensi
Kewajiban kontinjensi
1. Garansi yang diberikan
a. Bank garansi
Dalam valuta rupiah
Dalam valuta asing
b. Lainnya
2. Revocable L/C masih berjalan
dalam rangka impor & ekspor
3. Lainnya
Jumlah kewajiban kontinjensi
JUMLAH KONTINJENSI BERSIH

Format Laporan Transaksi Valuta Asing dab Derivatif


PT. Bank X
Laporan Transaksi Valuta Asing Dan Derivatif
Per .................
Bank
Nilai Pasar dari Tagihan dan Nilai Kontrak
Transaksi Kontrak Kewajiban dengan Netting
derivatif Agreement
A. Terkait dengan nilai tukar
1. Spot
2. Forward
3. Option
a. Purchased
b. Written
4. Future
5. Swap
6. Lainnya
B. Terkait dengan suku bunga
1. Forward
2. Option
a. Purchased
b. Written
3. Future
4. Swap
5. Lainnya
C. Lainnya
JUMLAH
Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif & Informasi Lainnya
PT. Bank X
Laporan Kualitas Aktiva Produktif & Informasi Lainnya
Per .....................
Bank
Pos - Pos Posisi Tgl Laporan Posisi Tahun Sebelumnya
L DP K D M Jm L DP K D M Jm
K L l K L l
A. Pihak terkait
1. Penempatan pada pihak bank
lain
2. Surat berharga kepada pihak
ketiga dan Bank Indonesia
3. Kredit kepad pihak ketiga
a. KUK
b. Kredit properti
i. Direstrukturisasi
iii. Tidak direstrukturisasi
c. Kredit lain yang
direstrukturisasi
d. Lainnya
4. Penyertaan pada pihak ketiga
a. Pada perusahaan keuangan
non bank
b. Dalam rangka restrukturisasi
5. Tagihan lain kepada pihak
keiga
6. Komitmen dan kontijensi
kepada pihak ketiga
B. Pihak Tidak Terkait
1. Penempatan pada bank lain
2. Surat surat berharga kepada
pihak ketiga dan bank
Indonesia
3. Kredit kepad pihak ketiga
a. KUK
b. Kredit properti
i. Direstrukturisasi
ii. Tidak direstrukturisasi
c. Kredit lain yang
direstrukturisasi
d. Lainnya
4. Penyertaan pada pihak ketiga
5. Tagihan lain kepada pihak
ketiga
6. Komitmen dan kontinjensi
kepada pihak ketiga
JUMLAH
7. PPAP yang wajib dibentuk
8. PPAP yang telah dibentuk
9. Total aset bank yang
dijaminkan
a. Pada bank Indonesia
b. Pada pihak lain
10. Presentase KUK terhadap total
kredit
11. Presentase jumlah debitur KUK
terhadap total debitur

Format Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum


PT. Bank X
Laporsn Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Per ....... Tahun ........
Keterangan
I. KOMPONEN MODAL
A. MODAL INTI
1. Modal disetor
2. Cadangan tambahan modal (disclosed reserves)
a. Agio saham
b. Disagio (-/-)
c. Modal sumbangan
d. Cadangan umum dan tujuan
e. Laba tahun lalu setellah diperhitungkan pajak
f. Rugi tahun lalu (-/-)
g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak -50%
h. Rugi tahun berjalan
i. Selisih penjabaran laporan kaungan kantor cabang luar
negeri
1) Selisih lebih
2) Selisih kurang (-/-)
j. Dana setoran modal
k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia
untuk dijual
3. Goodwill (-/-)
B. MODAL PELENGKAP
(Maks 100% dari modal lain)
1. Cadangan revaluasi aktiva tetap
2. Cadangan umum PPAP (maks 1,25% dari ATMR)
3. Modal pinjaman
4. Pinjaman subordinasi (maks 50% dari modal inti)
5. Peningkatan harga saaham pada portofolio tersedia untuk
dijual (45%)
II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
(A+B)
III. PENYERTAAN (-/-)
IV. TOTAL MODAL (II-III)
V. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)
VI. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL
MINIMUM YANG TERSEDIA (IV : V)
VII. RASIO KEWAJIAN PENYEDIAAN MODAL
MINIMUM YANG DIWAJIBKAN

Format Tabel Perhitungan Rasio Keuangan


PT. Bank X
Perhitungan Rasio Keuangan
Per ...........
I. Permodalan
1. CAR
2. Aktiva tetap terhadap modal
II. Aktiva produktif
1. Aktiva produktif bermasalah
2. NPL
3. PPAP terhadap aktiva produktif
4. Pemenuhan PPAP
III. Rentabilitas
1. ROA
2. ROE
3. NIM
4. BOPO
IV. Likuiditas
LDR
V. Kepatuhan (compliance)
1. a. Presentase pelanggaran BMPK
a. 1. Pihak terkait
a. 2. Pihak tidak terkait
b Presentase pelampauan BMPK
b. 1. Pihak terkait
b 2. Pihak tidak terkait
2. GWM rupiah
3. PDN

Laporan Pemilik Dan Pengurus Bank


PT. Bank X
Laporan Pengurus Bank
Per ..........
PEMILIK BANK
Tn. X :
Publik :

PENGURUS BANK
Komisaris Direksi
Komisaris utama : Direktur utama :
Komisaris : Direktur :
Komisaris : Direktur :
Komisaris : Direktur :

C. Laporan Keuangan Tahunan


Laporan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala
mengenal kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan
kinerja bank. Seluruh informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
transparansi kondisi keuangan bank kepada publik dan menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga perbankan.
Selain disampaikan kepada pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan tahunan
bank wajib pula disampaikan kepada lembaga lain yang berkepentingan terhadap
perkembangan usaha bank, seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), lembaga pemeringkat di Indonesia, asosiasi perbankan di Indonesia,
Institut Bankir Indonesia (IBI), 2 (dua) lembaga penelitian di bidang ekonomi dan
keuangan, dan 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan.
Laporan tahunan berisi:
1) Informasi Umum
Informasi Umum dalam Laporan Tahunan Bank berisi:
a. kepengurusan, meliputi susunan dewan komisaris, direksi dan pejabat
eksekutif beserta jabatan dan ringkasan riwayat hidupnya;
b. rincian kepemilikan saham, berupa nama pemilik dan besaran
kepemilikan,
c. perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat data
mengenal:
- Ikhtisar data keuangan penting sekurang-kurangnya mencakup
pendapatan bunga bersih, laba operasi, laba sebelum pajak, laba
bersih, laba bersih per saham, aktiva produktif, dana pihak
ketiga,pinjaman diterima, total biaya dana (cost of fund), modal
sendiri, jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor; dan
- rasio keuangan yang wajib disajikan sekurang-kurangnya
mencakuprasio keuangan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
d. sasaran, strategi dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam
pengembangan usaha bank.
e. laporan manajemen, yang menyajikan informasi mengenai pengelolaan
bank oleh pengurus atau manajemen dalam rangka good corporate
governance,dan sekurang-kurangnya mencakup:
- struktur organisasi;
- aktivitas utama;
- teknologi informasi;
- jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyaluran Kredit
Usaha Kecil (KUK);
- tingkat suku bunga;
- perkembangan perekonomian dan target pasar;
- jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan atau di luar negeri;
- jumlah, jenis dan lokasi kantor;
- kepemilikan Direksi, Komisaris dan pemegang saham dalam
kelompokusaha Bank;
- perubahan-perubahanpenting yang terjadi di Bank dan kelompok
usaha Bank dalam tahun yang bersangkutan;
- hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa mendatang sumber
daya manusia, meliputi jumlah, struktur pendidikan, pelatihan dan
pengembangan SDM.
2) Laporan Keuangan Tahunan
Laporan keuangan tahunan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Laporan keuangan bank, yang terdiri dari: Neraca, Laporan laba rugi,
Laporan perubahan ekuitas, Laporan arus kas dan Catatan atas laporan
keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen dan kontinjensi.
b. Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan keuangan
bank dan perusahaan anak, yang terdiri dari: Neraca, Laporan laba rugi,
Laporan perubahan ekuitas, Laporan arus kas dan Catatan atas laporan
keuangan, termasuk informasi mengenaikomitmen dan kontinjensi.
Laporan keuangan perusahaan Induk di bidang keuangan yang telah
diauditoleh Akuntan Publik, yang terdiri dari:
a. Laporan keuangan perusahaan Induk di bidang keuangan merupakan
konsolidasi dari seluruh perusahaan yang disusun sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku, terdiri dari: Neraca, Laporan laba rugi, Laporan
perubahan ekuitas dan Daftar komitmen dan kontinjensi.
b. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang
keuangan maka laporan keuangan yang disampaikan adalah laporan
keuangan perusahaan induk.
3) Opini dari Akuntan Publik
Opini dari Akuntan Publik antara lain memuat pendapat Akuntan Publik atas
laporan keuangan konsolidasi.
4) Aspek transparansi yang terkait dengan kelompok usaha
Untuk transparansi laporan keuangan, bank wajib pula memuat Informasi yang
terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha, yang terdiri dari:
a. Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampal dengan pemilik
terakhir (ultimate shareholder), serta struktur keterkaitan kepengurusan
dan pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham
lain(shareholders acting In concert). Pengertian pemegang saham
yangbertindak atas nama pemegang saham lain adalah pemegang saham
perorangan atau perusahaan/badan hukum yang memiliki tujuan bersama
yaitu mengendalikan bank, berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu
perjanjian;
b. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(related party transaction), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubunganIstimewa disajikan baik yang dilakukan bank maupun yang
dilakukan oleh setiap perusahaan atau badan hukum di dalam
kelompok usaha bank yang bergerak di bidang keuangan;
- Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang berlaku;
- Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
Istimewa, antara lain meliputi:
a. Kepemilikan silang (cross shareholdings);
b. Transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk
kepentingan kelompok usaha yang lain;
c. Pengelolaan likuiditas jangka pendek yang dipusatkan
dalamKelompok usaha;
d. Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan
lain dalam satu kelompok usaha;
e. Eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam
bentuk pinjaman, komitmen dan garansi:
f. Pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan lain dalam
suatu kelompok usaha, termasuk yang dilakukan
denganRepurchase agreement.
c. pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain
yang dapat dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau
badan hukum yang berada dalam satu kelompok usaha dengan
bank kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana
dari bank.

5) Aspek transparansi sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia


(PAP),dan laporan keuangan publikasi triwulanan
Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan
(disclosure) sebagaimana ditetapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan tersebut sekurang-kurangnya
terdiri dari:
a. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan ekuitas;
b. Komitmen dan kontinjensi;
c. Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait;
d. Kualitas aktiva produktif, kredit properti dan kredit yang direstruk-turisasi
e. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk
dibandingkandengan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib
dibentuk;
f. Persentase pelanggaran dan pelampauan batas maksimum pemberian
kredit;
g. Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum (Capital
AdequacyRatio);
h. Transaksi spot dan transaksi derivatif;
i. Rasio posisi devisa neto;
j. Beberapa rasio keuangan bank;
k. Aktiva bank yang dijaminkan; dan
l. Kredit Usaha Kecil (KUK).

6) Eksposur dan Manajemen Risiko


Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko sekurang-kurangnya
mencakup informasi mengenai identifikasi risiko (risk identification) dan
pengukuran terhadap risk exposure yang dihadapi bank (risk measurement)
serta praktik manajemen risiko lainnya yaitu pemantauan (risk monitoring) dan
pengendalian risiko (risk controlling).
7) Informasi Lain
Cakupan dalam informasi lain terdiri dari:
a. Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas
transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi
suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua pinjaman dan ikatan
tanpa proteksi, serta hutang yang suku bunganya berfluktuasi atau yang
tidak ditentukan terlebih dahulu;
b. Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan; dan
c. Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan Publik
(subsequent event).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/359298725/ruang-lingkup-akuntansi-perbankan-dan-
laporan-keuangan-bank
Taswan (2008), Akuntani Perbankan, UPP STIM YKPN (TA)

Anda mungkin juga menyukai