DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 1
LAMPIRAN............................................................................................................................ 13
ii
PETA KONSEP (MIND MAP)
ii
PEMBAHASAN
3. Jenis-jenis Bank
1) Jenis Bank dari Segi Fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, perbankan
menurut fungsinya terdiri diri:
a. Bank Umum
1
Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di
seluruh wilayah.
b. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya disini
kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
2) Jenis Bank dari Segi Kepemilikannya
a. Bank Milik Pemerintah
Akte maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan
bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah yaitu,
Bank Negara Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Tabungan Negara (BTN) Sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda)
terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing Provinsi. Sebagai
contoh, BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa
Timur, BPD Sumatera Utara, Dan BPD lainnya.
b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional serta
akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula keuntungannya untuk
keuntungan swasta pula. Contohnya, Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank
Bumi Putra, Bank Danamon.
c. Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan
hukum koperasi. Sebagai contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia.
d. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing.Jelas kepemilikannya dimiliki oleh pihak
luar negeri. Contoh Bank Asing antara lain, Deutsche Bank, American Express
Bank, Bank of America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, dan Hongkong Bank.
e. Bank Milik Campuran
2
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara
Indonesia. Contohnya Bank Sakura Swadarma, Mitsubishi Buana Bank.
Interpacific Bank.
3) Jenis Bank dari Segi Status
Kedudukan atau status bank ini menunjukan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas
pelayanannya. Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Bank Devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang behubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya
transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan
pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi
bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
b. Bank Non Devisa
Bank non devisa erupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan
transaksi seperti halnya Bank Devisa
4) Jenis Bank dari Cara Menentukan Harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau cara dalam menentukan harga baik harga jual
maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang
berorientasi pada prinsip konvensional. Dalam mencari keuntungan dan
menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip
konvensional menggunakan dua metode, yaitu:
a) Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro,
tabungan maupun deposito. Demikian pula dengan harga untuk produk
pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga
tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah based.
b) Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau
menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
3
b. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah Bank yang berdasarkan prinsip syariah
dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank yang
berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan hukum islam antara bank
dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya. Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut.
a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (misyarakah)
c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
e) Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain (ijarah wa iqtina)
Dalam konteks perbankan, kewajiban dapat dibagi menjadi dua kategori utama,
yaitu kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban internal. Kewajiban terhadap
pihak eksternal mencakup kewajiban kepada kreditor atau pihak yang memberikan
4
dana kepada bank. Di sisi lain, kewajiban internal adalah kewajiban yang dimiliki oleh
bank kepada pemilik modal. Sehingga persamaan diperluas menjadi:
AKTIVA = HUTANG + MODAL
Dan apabila bank melakukan kegiatan maka akan memperoleh pendapatan dan
mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba bank, yang
mana laba bank merupakan komponen modal bank. Dengan demikian, persamaan dasar
akuntansi perbankan menjadi:
Persamaan tersebut jika diwujudkan dalam suatu jurnal, maka akan menjadi:
a. Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan dikredit.
b. Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan dikredit.
c. Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap pengurangan / pelunasan
hutang akan didebet.
d. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet.
e. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan
pendapatan akan didebet.
Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas
jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank
misalnya giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal
berupa modal disetor maupun laba ditahan.
5
transaksi dan peristiwa keuangan dicatat dan diolah dengan tangan, yang dapat
menghasilkan pekerjaan yang lebih rinci dan teliti.
Kedua adalah proses komputerisasi, di mana seluruh proses akuntansi bank
dilakukan dengan bantuan komputer melalui aplikasi atau program khusus yang
dirancang untuk mencatat dan menyajikan laporan keuangan bank. Ini dapat
meningkatkan efisiensi dan akurasi pencatatan karena komputer dapat melakukan
perhitungan dan pemrosesan data secara cepat dan konsisten. Meskipun ada perbedaan
antara proses manual dan komputerisasi, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu
untuk mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi keuangan bank dengan
akurat dan transparan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
6
ditentukan. Oleh karena itu laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu dan
kualitatif akuntansi perbankan, sehingga tidak ada keraguan dalam menggunakanya dan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan akuntansi bagi manajemen bank.
Tujuan disusunnya laporan keuangan bank adalah untuk menyediakan
informasi keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan tentang keuangan perusahaan,
perolehan usaha perusahaan dalam jangka periode akuntansi tertentu serta membantu
pihak yang memiliki kepentingan untuk menilai atau mengintepretasikan kondisi atau
potensi perusahaan disesuaikan dengan keperluan. Laporan keuangan menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan ini menyajikan beberapa informasi
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan
kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik, dan arus kas.
7
c. Daftar komitmen dan kontinjensi
d. Transaksi valuta asing dan derivative
e. Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
f. Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
g. Rasio keuangan
3) Laporan Keuangan Tahunan
Laporan keuangan tahunan merupakan laporan keuangan yang dirilis setiap tahun
untuk memberikan informasi secara berkala mengenai kondisi bank secara
menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Informasi yang
tersaji dalam laporan keuangan ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi
keuangan bank kepada publik dan menjaga kepercayaan masyarakat. Laporan
keuangan tahunan selain disampaikan kepada shareholders dan Bank Indonesia,
disampaikan pula pada pihak-pihak seperti:
a. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
b. Lembaga Pemeringkat di Indonesia
c. Asosiasi Perbankan di Indonesia
d. Institut Bankir Indonesia (IBI)
e. 2 Lembaga Penelitian di Bidang Ekonomi dan Keuangan
f. 2 Majalah Ekonomi dan Keuangan
8
g. Informasi Lain
9
atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan. Kontinjensi adalah suatu keadaan
yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenaikemungkinan diperolehnya
laba atau rugi oleh suatu perusahaan. Yang baru akan terselesaikandengan
terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.
Elemen laporan komitmen dan kontijensi terdiri dari tagihan dan kewajiban.
Tagihan Kontingensi
a. Garansi dari bank lain
- Bank Garansi
- Jaminan Risk Sharing
- Jaminan Lainnya
b. Pembelian Opsi Valuta Asing
c. Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah Tagihan Kontinjen
Kewajiban Kontingensi
a. Garansi yang diberikan
- Penerbitan Jaminan
• Bank Garansi
• Risk Sharing
• Standby L/C
• Bid Bonds
• Lainnya
- Akseptasi atau endosmen surat berharga
- Lainnya
b. L/C yang revocable dan masih berjalan dalam rangka impor ekspor
c. Penjualan Opsi Valuta Asing.
10
SIMPULAN
Akuntansi perbankan merupakan proses akuntansi yang dilakukan oleh bank, yang
mencakup pencatatan, pengelompokan, pengikhtisarkan, penilaian, dan pelaporan data
keuangan untuk kepentingan berbagai pihak yang terkait dengan bank tersebut. Terdapat
beberapa perbedaan utama antara akuntansi perbankan dan akuntansi perusahaan. Salah satu
perbedaan utama adalah terkait dengan aliran masuk dan keluar uang yang berbeda dengan
perusahaan. Adapun beberapa jenis bank yang dapat dilihat dari berbagai segi seperti segi
fungsi, kepemilikan, status, dan cara menentukan harga. Jika ada lembaga atau perusahaan
yang menjalankan kegiatan yang serupa dengan kegiatan perbankan, mereka diwajibkan untuk
mengikuti panduan akuntansi perbankan ini dalam pelaksanaan akuntansi mereka.
Laporan keuangan bank merupakan suatu laporan keuangan yang disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban dari manajemen bank terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
dengan kinerja keuangan bank selama satu periode yang telah ditentukan. Tujuan disusunnya
laporan keuangan bank adalah untuk menyediakan informasi keuangan dalam periode
akuntansi tertentu serta membantu pihak yang memiliki kepentingan untuk menilai atau
mengintepretasikan kondisi atau potensi perusahaan disesuaikan dengan keperluan. Laporan
keuangan ini menyajikan beberapa informasi seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan
beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas. Adapun jenis-jenis dari laporan keuangan bank
yaitu laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan. Komponen dari laporan keuangan
bank terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi, dan laporan komitmen
dan kontinjensi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Fina. (2021). Pahami Laporan Keungan Bank, Jenis dan Contohnya. Diakses pada 23
September 2023 melalui https://www.harmony.co.id/blog/laporan-keuangan-bank-
jenis-dan-contohnya/
Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. Semarang: UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.
Wadiyo, S.E. (2023). Exploring Laporan Keuangan Bank: Pengertian, Jenis, Format, dan
Contoh. Diakses pada 23 September 2023 melalui
https://manajemenkeuangan.net/laporan-keuangan-
bank/#01_Jenis_Laporan_Keuangan_Bulanan_Bank
Dr. Taswan, S.E.,M.Si. Akuntansi Perbankan, Edisi ketiga, UPPSTIM YKPN, Semanrang,
2012
12
LAMPIRAN
13
dan BPRS menggunakan
perhitungan persentase dari
nilai AYDA sebagai faktor
pengurang modal inti dalam
perhitungan KPMM BPR
dan BPRS pada posisi
laporan bulan Maret 2020.
c. Penyediaan dana dalam
bentuk penempatan dana
antar bank pada BPR atau
BPRS lain untuk
penanggulangan
permasalahan likuiditas
pada BPR atau BPRS lain
dikecualikan dari ketentuan
Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK)
atau Batas Maksimum
Penyaluran Dana (BMPD).
14