Anda di halaman 1dari 31

Perbankzn

Bab 1 PENGENALAN BANK DAN AKUNTANSI PERBANKAN

A. PENGERTIAN BANK

Bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebgai perantara untuk
menyalurkan penawaran dan permintaan kredit padaa waktu yang
ditentukan.definii bank pada dasarnya adalah sama.ada beberapa definisi bank
yang dikemukakan sesuai dengan tahap perkembangan bank,yaitu:

a.bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan
memberikan kredit,yaitu dengan alat pembaayaran sendiri,dengan uang yang
diperolehnya dari orang lain,dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru
berupa uang giral.(Prof. G.M. Veryn Stuart dalam bukunya bank politic)

b.bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam
jasa,seperti memberikan pinjaman,mengedarkan mata uang,pengawasan terhadap
mata uangbertindak sebagai tempat

c.bank diartilkan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah


menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainya.(dr. Kasmir dalam bukunya
yang berjudul”Dasar-Dasar Perbankan”).

Dalam undang-undang no 10 tahun 1998 tentang perbankan (pasal 1 ayat


2),,menyebutkan bahwa bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkankanya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dana tau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup orang banyak.

B. JENIS-JENIS BANK DI INDONESIA

Di dalam undang-undang perbankan terdapat berbagai jenis bank, tetapi


pada dasarnya bank dapat dikelompokan dalam tiga jenis yaitu; bank dilihat dari
fungsinya, bank dilihat dari pemilikannya, dan yang ketiga bank dilihat dari segi
penciptaan uang giral. Bank dilihat dari fungsinya Berikut adalah jenis bank jika
dilihat dari fungsi bank tersebut.

1. Bank Sentral, ialah Bank Indonesia sebagimana yang dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar (UUD) 1945 dan yang didirikan berdasarkan UU Nomor 13 Tahun
1968.

2. Bank Umum (Commercial Bank) ialah bank yang didalam pengumpulan


dananya menerima simpanan dalam bentuk giro dan déposito dan dalam usahanya
terutama memberikan kredit jangka pendek

3. Bank Tabungan (Saving Bank), ialah bank yang dalam pengumpulan dananya
menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama
menetapkan sejumlah bunga atas dananya dalam kertas berharga

4. Bank Pembangunan (Development Bank) ialah bank yang dalam pengumpulan


dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau
mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta dalam
usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang
pembangunan

5. Bank Desa (Rural Bank) ialah bank yang menerima simpanan dalam bentuk
uang dan natura (padi, jagung dan lain-lain hasil pertanian) dan dalam usahanya
memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang maupun dalam bentuk
natura kepada sektor pertanian dan pedesaan.Bank dilihat dari segi pemilikannya
Jenis bank jika dilihat dari aspek pemiliknya, antara lain:

1. Bank Milik Pemerintah atau Negara, yang terdiri dari:

a. Bank Sentral atau Bank Indonesia (BI)

b. Bank-bank Umum Milik Negara

c. Bank Tabungan Negara

d. Bank Pembangunan Indonesia


2. Bank Milik Pemerintah Daerah, diantaranya adalah:

a. Bank Jateng (bank milik pemerintah propinsi Jawa Tengah)

b. Jabar (bank milik pemerintah propinsi Jawa Barat)

c. Bank DIY (bank milik pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta)

d. Bank DKI (bank milik pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta)

3. Bank-bank milik Swasta, dapat dibagi menjadi tiga macam

a. Bank milik swasta nasional Bank yang termasuk dalam kategori ini dapat
berbentuk bank umum swasta, bank tabungan swasta, dan bank pembangunan
swasta

b. Bank milik swasta asing Pada kategori ini, bank dapat berbentuk bank umum
asing. Bank tabungan asing, dan bank pembangunan asing

c. Kerjasama antara bank swasta nasional dan asing 4 Bank Koperasi, merupakan
bank yang permodalannya berasal dari perkumpulan-perkumpulan koperasi,
seperti halnya bank swasta dan bank asing, bank koperasi juga dapat berbentuk
bank umum koperasi, bank tabungan koperasi, dan bank pembangunan koperasi
Bank dilihat dari segi penciptaan uang giral Jenis bank jika dilihat dari segi
penciptaan uang giral, antara lain

1. Bank Primer, yaitu bank yang dapat menciptakan uang giral, yang
tergolong dalam bank ini adalah bank sentral, dan bank umum.
2. 2 Bank Sekunder, adalah bank yang bertugas sebagai perantara dalam
menyalurkan kredit, yang tergolong dalam bank ini adalah bank tabungan
dan bank pembangunan dan ban lain yang tidak menciptakan uang
giral.Bank Menurut UU Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah
dengan UU Nomor 10 Tahun 1998 Kategori bank menurut UU Nomor 10
Tahun 1998, akan dibahas lebih detail pada bab ketiga. Adapun jenis bank
tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu bank umum a bank perkreditan
rakyat (BPR)
C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERBANKAN

Pada dasarnya kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak


eksternal dan kewajiban terhadap pihak internal Kewajiban kepada pihak
eksternal adalah kewajiban kepada kreditur atau pemben dana atau deposan.
Sedangkan kewajiban kepada pihak internal adalah kewajiban kepada pemilik
modal. Dengan demikian maka persamaan yang dapat dikemukakan adalah

Aktiva-Hutang + Modal

Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan me


ngeluarkan biaya.selisih dan biaya merupakan laba bank.laba bank merupakan
komponen modal bank.sehingga persamaanya menjadi sebagai berikut

Aktiva = hutang + modal + pendapatan – biaya

Aktiva + biaya = hutang + modal + pendapatan

sebagai pihak bank wajib mengatur pihak external dan intenal. Kewajiban pihak
bank kepada pihak external yaitu sebagai kreditor dalam memberi pinjaman dana
atau deposit. Akan tetapi kepada pihak internal sebagai pihak bank wajib
memberikan keuntungan kepada pemilik modal.

Untuk itu laporan keuangan yang dibutuhkan harus dimiliki rumus persamaan
dasar akuntansi perbankan yaitu :

• AKTIVA = Utang + Modal

Jika pihak bank melakukan kegiatan dan memperoleh pendapatan atau


mengeluarkan biaya. Maka, selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba yang
dimiliki oleh bank. Laba yang dimiliki oleh bank merupakan keuntungan dari
modal bank. Sehingga persamaannya perhitungannya yaitu :

• AKTIVA = Modal + Utang + Pendapatan - Biaya


• AKTIVA + BIAYA = Modal + Utang + Pendapatan

Akan demikian persamaan dan penggambaran rekening buku besar dapat


disimpulkan menjadi :

1. Setiap pencatatan transaksi jika aset bertambah akan berada di debet dan
pengurangan aset akan di kredit.

2. Setiap pencatatan transaksi jika biaya bertambah akan di debet dan


pengurangan biaya akan di kredit.

3. Setiap pencatatan transaksi pertambahan utang akan berada di kredit dan


pengurangan utang akan di debet.

4. Setiap pencatatan transaksi pertambahan modal akan berada di kredit dan


pengurangan modal akan di debet.

5. Setiap pencatatan transaksi pertambahan pendapatan akan di kredit dan


pengurangan pendapatan akan di debet.

Setiap aktiva yang dimiliki oleh bank akan memperoleh kas, giro Bi, penempatan
pada bank lain, sekuritas jangka pendek, kredit yang diberikan kepada pihak
eksternal, penyertaan dan aset tetap.

Setiap hutang yang dimiliki bank dapat berupa giro nasabah, tabungan, deposito,
serta pinjaman yang diterima dari pihak eksternal.

• Pada laporan keuangan bank modal dapat berupa modal disetor dan laba ditahan.

• Pada laporan keuangan bank pendapatan bank dapat berupa pendapatan bunga
dan pendapatan lainnya.

• Pada laporan keuangan bank biaya bank dapat berupa biaya bunga dan biaya
lainnya.

Untuk Anda sebagai pemilik bisnis akan membutuhkan laporan transaksi yang
terintegrasi dari pihak bank dengan laporan keuangan Anda. Sehingga Anda dapat
mengetahui transaksi pengeluaran dan pemasukan. Sama pentingnya dengan arus
kas keuangan Anda, apakah Anda tidak terlalu yakin pada hasil laporan keuangan
Anda secara manual?

Kami memberikan solusi bagi Anda yang ingin menyewa jasa pembukuan dan
terintegrasi pada sistem software harmony. Pakailah jasa pembukuan
yaitu Harmony Accounting Service merupakan jasa pembukuan, akuntansi online,
perhitungan dan pelaporan pajak untuk membantu para pengusaha yang sibuk
setiap harinya.

Bab II AKUNTANSI KRILING

A. DEFINISI KLIRING

Dalam menjalankan fungsinya, bank komersial menggunakan sarana


kliring untuk memudahkan penyelesaian transaksi antar bank Hal itu dikarenakan
semakin banyak transaksi dagang yang melibatkan pembayaran dengan bank akan
mengakibatkan semakin banyaknya transaksi surat-surat berharga (giral) antar
bank. Bank akan dapat saling memperhitungkan hutang-piutang yang terjadi
akibat transaksi bisnis yang dilakukan masing-masing nasabahnya. Transaksi
antar nasabah bank tersebut menggunakan alat bayar berupa cek, bilyet giro dan
surat dagang lainnya yang lazim diterima oleh bank. Penyelesaian hutang piutang
melalui kliring bisa saja dilakukan diluar cara ini, namun dengan kliring akan
dapat dilakukan secara cepat, aman, efektif dan efisien

Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang piutang dalam


bentuk sural berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang
diselenggarakan oleh bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk. Dalam
perkembangannya kliring tidak hanya dapat dilakukan secara manual tetapi juga
secara otomatis maupun elektronik. Oleh karena itu kliring dapat pula
didefinisikan sebagai pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank
baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan
pada waktu tertentu.
Klaring menpe net cars pahiting ang pinang dalam bentuk berharga atan
surat daggung dari sosto bank peserta yang diariengwakan oleh bank Indonesia
atau pihak isin yang ditunjuk Dalam perkembangannya kliring tidak hanya dapat
dilakukan secar manual tetapi juga secara otomatis maupun elektronik. Ada tiga
jenis kliring yang dapat dilakukan yaitu:

1. Kliring umum, adalah sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang


pelaksanaannya diatur oleh BI

2. Kliring lokal, adalah sarana perhitungan warkat antar bank yang berada dalam
satu wilayah kliring (telah ditentukan) 3. Kliring antar cabang, adalah sarana
perhitungan warkat antar kantor cabang bank peserta yang berada dalam satu
wilayah kota. Kliring ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh
perhitungan dari sunto kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang
bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan. Dalam transaksi kliring pasti
akan melibatkan pihak yang menarik cek, pihak yang menerima cek, dan BL
Setiap bank peserta kliring akan menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
kliring sesuai dengan sistem akuntansi yang diterapkan pada masing-masing bank.
Suatu bank akan menang dalam kliring apabila mutasi debet giro pada BI lebih
besar daripada mutasi kredit pada giro tersebut, sehingga rekening giro pada BI
akan bertambah.

B. SISTEM KLIRING

Dalam perbankan dikenal adanya istilah sistim kliring. Berdasarkan sistem


penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan beberapa metode sebagai
berikut.

1. Sistem manual, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam


pelaksanan perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring serta pemilahan warkat
dilakukan secara manual oleh setiap peserta.

2. Sistem semi otomatis, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara
otomatis, sedangkan pemilahan warkat dilakukan secara manual oleh setiap
peserta.

3. Sistem otomatis, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam


pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan
warkat dilakukan secara otomatis oleh penyelenggara.

4. Sistem elektronik, yaitu penyelenggaraan kliring lokal secara elektronik yang


dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring didasarkan
pada data keuangan elektronik (DKE) disertai dengan penyampaian warkat
peserta kepada penyelenggara untuk diteruskan kepada peserta penerima. Kliring
Warkat kliring merupakan alat atau sarana yang dipakai dalam lalu lintas
pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring dan biasanya terdiri dari cek,
bilyet giro, surat bukti penerimaan transfer dari luar kota (kiriman uang), wesel
bank untuk transfer atau wesel tunjuk nota debet atau kredit, dan jenis-jenis
warkat lain yang telah disetujui oleh penyelenggara. Warkat kliring yang dapat
dikliringkan harus dinyatakan dalam mata uang rupiah dan bernilai nominal penuh
(100%) serta telah jatuh tempo pada saat dikliringkan. Warkat (nota) yang dapat
dikliringkan dapat dikelompokan menjadi empat yaitu:

1. Nota debet keluar rekening giro pada Bank Indonesia (BI).

2. Nota kredit masuk, merupakan warkat yang diterima oleh suatu bank untuk
keuntungan rekening nasabah bank tersebut. Disini bank penerima warkat akan
mendebit rekening giro BI.

3. Nota debit masuk, merupakan warkat yangditerima oleh suatu bank atas cek
sendiri yang telah ditarik oleh nasabahnya. Bank ini akan mengkredit rekening
giro pada B1.

4. Nota kredit keluar, merupakan warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan
kepada nasabah bank lain. Dengan transaksi ini maka akan timbul hubungan giro.
Bank yang menyerahkan warkat kepada bank lain akan mengkredit rekening giro
pada Bl.
C. FORMULIR KLIRING

Dalam proses kliring, harus sesuai dengan prosedur dan media


kelengkapan yang digunakan. Salah satunya adalah penyiapan formulir. Adapun
formulir yang digunakan untuk proses perhitungan kliring adalah sebagai berikut.

1. Neraca kliring penyerahan/pengembalian gabungan, formulir ini disediakan


oleh penyelenggara dan digunakan oleh penyelenggara untuk menyusun
menyusun rekapitulasi neraca kliring penyerahan/ pengembalian dari seluruh
peserta.

2. Neraca kliring penyerahan/pengembalian, formulir ini disediakan oleh peserta


dan digunakan oleh peserta untuk menyusun neraca kliring
penyerahan/pengembalian atas dasar daftar kliring penyerahan/pengembalian 3
Bilyetsaldo kliring, formulir ini disediakan oleh peserta dan digunakan oleh
peserta untuk menyusun bilyet saldo kliring berdasarkan neraca kliring
penyerahan dan neraca kliring pengembalian

D. JENIS-JENIS KLIRING

Kliring terdiri dari berbagai jenis yang memiliki kriteria sesta dengan
jenisnya. Terdapat tiga jenis klining yang dapat dilakukan yaitu

1. Kliring umum, adalah sarana perlutungan warkat warkat antar bank yang
pelaksanaannya diatur oleh Bl

2. Kliring lokal, adalah sarana perhitungan warkat antar bank yang berada dalam
satu wilayah kliring (telah ditentukan).

Kliring antar cabang, adalah sarana perhitungan warkat antar kantor


cabang bank peserta yang berada dalam satu wilayah kota. Kliring ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari suatu kantor cabang untuk
kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk yang
bersangkutan.Penyelenggaraan KlirinG Klining di Indonesia hanya dapat
dilaksanakan oleh Bank Sentral atau Bank Indonesia (BI) Namun demikian,
apabila disuatu daerah belum terdapat BI maka akan diatur lain dalam
pelaksanaan kliring oleh BI. Secara langsung diselenggarakan oleh BI, dalam hal
ini segala kegiatan dalam penyelenggaraan kliring ditangani langsung oleh BI,
baik sebagai rekapitulator, penghubung, pelaksanaan penyusunan statistik atau
laporan, maupun sebagai koordinator. Jika peserta kliring banyak maka akan
dibagi menjadi beberapa kelompok yang dikoordinasikan oleh pemimpin
kelompok.Ditunjuk oleh Bl, segala kegiatan ditangani oleh bank operasional
(kantor cabang) milik pemerintah yang ditunjuk oleh B1 selak koordinator di
suatu daerah yang belum ada kantor cabang BI

E. MEKANISME KLIRING

Mekanisme merupakan proses yang terdiri dari berbagai ah tahapan yang


sistematis dan terstruktur. Berikut adalah beber mekanisme dalam kliring, yaitu:

1. Mekanisme kliring manual

Dalam transaksi kliring pasti akan melibatkan pihak menarik cek, pihak
yang menerima cek, dan BI Mekanisme secara manual dapat digambarkan pada
proses perpindahan dana

2.Mekanisme kliring elektronik Kegiatan kliring dilakukan secara otomatisasi


melalui suntu Automated Clearing House (ACH).

Dengan cara ini, maka semua kegiatan kliring akan dilakukan tanpa
adanya pertemuan dengan bank- bank yang terlibat dalam lembaga kliring.
Pertemuan kliring dapat dilakukan secara online sedangkan pisik warkatnya akan
dikirim ke bank sentral atau Bl. Kemudian, setelah data entry dilakukan oleh pada
peserta kliring. Dalam pelaksanaan kegiatan kliring secara otomatis melalui ACH,
maka bank penarik tidak perlu bertemu langsung dengan pihak bank tertarik.
Sedangkan bank peserta kliring yang terlibat di dalam transaksi kliring akan
saling mengkliringkan warkat-warkatnya melalui media elektronik komputer yang
online dengan ACH. Warkat secara pisik akan dikirim langsung ke BI guna tujuan
pengendalian dan pemantauan kegiatan kliring ACH. Disini pihak bank penarik
akan berbeda sikapnya Teori dan Aplikasi Akuntansi Perbankan dengan bank
tertarik Bank penarik akan bersikap lebih pro-aktif dalam melak Klining keluar
atas warkat debet keluarnya.

Dalam hal ini, bank ters akan mempercepat penarikan dana dari warkat
kliring karena H memperhitungkan jumlah hari atau jam pengendapan dana k
tersebut. Dengan demikian bank penarik tidak akan membiarkan dam
mengganggur belum tertarik walaupun sehari. Bank yang menyerahkan warkat
kliring keluar, dalam hal ini warkat kredit keluar, akan menyebabkan pengurangan
dalam rekening giro pada BI. Sedangkan bank yang menerima warkat tersebut,
atau warkat kredit masuk, saldo gironya pada Bl akan bertambah sebesar nilai
nominal warkat tersebut.

F. PROSEDUR AKUNTANSI KLIRING

Setiap bank peserta kliring akan menyelenggarakan akuntansi atas


transaksi kliring sesuai dengan sistem akuntansi yang diterapkan pada bank
masing-masing. Arus warkat, apakah warkat debet atau warkat kredit, akan dicatat
dalam buku harian kliring yang akan dibuat oleh setiap bank Atas dasar buku
harian kliring ini akan dibuatkan daftar kliring keluar untuk kemudian dijadikan
dasar pembuatan neraca kliring Dari neraca kliring inilah pada akhirnya akan
diketahui apakah suatu bank menang atau kalah dalam kliring.

Suatu bank akan menang dalam kliring apabila mutasi debet giro pada BI
lebih besar daripada mutasi kredit pada giro tersebut. Sehingga, rekening giro
pada BI akan bertambah Suatu bank akan kalah kliring apabila mutasi debet giro
lebih kecil daripada mutasi kredit pada giro tersebut, sehingga rekening giro pada
BI akan berkurang

G. MEKANISME KLIRING LUAR WILAYAH

Perkembangan teknologi saat ini telah memungkinkan beberapa bank


untuk melakukan verifikasi secara online terhadap cek atsu Bilyet Giro (BG) luar
kota. Untuk itu BI mengembangkan sistem penyelenggaraan kliring lokal atas cek
dan BG yang berasal dari luar wilayah kliring atau disingkat dengan kliring
warkat luar wilayah Klining warkat luar wilayah adalah penyelenggaraan kliring
atas cek dan BG yang oleh kantor bank yang bukan peserta di wilayah klining
dimana cek dan BG tersebut dikliringkan Penerapan kliring warkat luar wilayah
akan memberikan manfaat guna efisiensi dalam penyelesaian pembayaran cek
atau BG haar kota baik efisiensi waktu maupun efisiensi biaya, sebab

1. Efektifitas dana cek atau BG sesuai kliring lokal dimana warka dikliringkan.
Biaya proses oleh BI sama dengan warkat lokal lainnya.

BAB III

A. PENGERTIAN DAN JENIS REKENING GIRO

Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat


dilakukan dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro,
atau surat pemindahbukuan yang lain. Cek merupakan surat perintah pembayaran
tanpa syarat. Bilyet Giro adalah surat perintah pemindahbukuan.Transaksi giro
dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai kewajiban bank terhadap
nasabah giran Nilai nominal merupakan nilai nominal setoran/penarikan,
sedangkan nilai kewajiban merupakan nilai saldo setelah mengalami mutasi
pendebetan atau penarikan.Pada posisi normal, giro akan selalu bersaldo kredit.
Dalam hal mutasi giro, bisa dijadikan indikasi bahwa giro tersebut tergolong aktif
atau pasif. Giro dianggap pasif bila selama enam bulan berturut-turut tidak
mengalami mutasi dan bersaldo dibawah saldo minimal.Giro dapat ditarik setiap
saat, karena itu maka giro dikelompokkan ke dalam sumber dana jangka pendek
bagi bank dan berbiaya murah. Bank cenderung memberikan jasa giro lebih
murah dibandingkan dengan sumber dana lain seperti tabungan dan deposito
Tingkat jasa dan cara pemberlakuan jasa giro antara bank yang satu dengan yang
lain akan berbeda. Beberapa bank menerapkan sistem bunga harian, namun ada
juga yang menggunakan sistem bunga terendah Ada juga bank yang menerapkan
bunga yang sama besarnya untuk setiap nominal, namun di bank lain bisa
menerapkan sistim bunga berjenjang Jenis Rekening Giro

1. Go Swasta yaitu giro yang dimiliki oleh perseorangan, kelompok, instansi


swasta, yayasan sosial dan badan non pemerintah lainnya

2. Giro pemerintah yaitu giro yang dimiliki oleh instansi pemerintah misalnya giro
kelurahan, giro departemen, giro dinas perpajakan dan lain-lain.

B. AKUNTANSI GIRO

Pada saat pembukaan, giran diberikan ketentuan saldo minimal, setoran


perdana, cara penarikan/penyetoran, jasa giro, penutupan giro dan biaya yang
menjadi beban giran. Setoran perdana dan saldo minimal setiap bulan pada setiap
bank berbeda, karena ketentuan ini diserahkan pada masing-masing bank. Bila
calon giran sepakat, maka giro bisa langsung dibuka dan giran dibebani
penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro.

Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai
kewajiban bank terhadap nasabah giran. Nilai nominal merupakan nilai nominal
setoran/penarikan. Sedangkan nilai kewajiban merupakan nilai saldo setelah
mengalami mutasi pendebetan atau penarikan Pendebetan misalnya diakibatkan
karena adanya penarikan dan beban biaya bagi giran Pengkreditan rekening giro
akibat adanya setoran uang tunai/cek, bilyet giro atau adanya jasa giro yang
diperhitungkan bank.Pada posisi normal, giro akan selalu bersaldo kredit. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan terdapat giran yang melakukan transaksi
bisnis yang menimbulkan penarikan cek atau bilyet gire melebihi saldo yang
dimilikinya. Apabila ini yang terjadi maka akan terjadi saldo negatif (saldo debet
untuk giro). Saldo negatif ini terjadi (dalam arti cek/BG bisa dicairkan oleh
pemegangnnya) karena bank memberikan talangan/cerukan terlebih dahulu.
Dalam istilah perbankan disebut overdraft Overdraft ini diperlakukan
sebagaimana pemben kredit kepada nasabah. Giran akan dikenakan biaya provisi,
administras dan biaya lainnya
Dalam hal mutasi giro, bisa dijadikan indikasi bahwa giro terseb sergolong
aktif atau pasif. Giro dianggap pasif bila selama enam bula berturut-turut tidak
mengalami mutasi dan bersaldo dibawah d minimal. Giro pasif tetap akan
dikenakan biaya administrasi setia bulan yang dibebankan pada rekening giro
hingga bersaldo nol, dan kemudian ditutup secara sepihak oleh bank, walaupun
tidak menutup kemungkinan giran berinisiatif sendiri untuk menutup gironya.

BAB IV : DEPOSITO

A. PENGERTIAN DEPOSITO

Deposito Berjangka (Time Deposit) merupakan Simpanan pada bank yang


penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang diperjanjikan atau
setelah pemberitahuan sebelumnya. Penarikan sebelum jatuh tempo dikenakan
denda. Jatuh tempo deposito umumnya terbagi dalam waktu, 1 (satu) bulan, 3
(tiga) bulan, 6 (enam) bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Namun ada juga
deposito harian yang disebut deposito on call. Pada saat kondisi bank
membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar maka semakin lama jangka waktu
deposito maka akan semakin tinggi tingkat suku bunga yang diberikan. Namun
sebaliknya jika dalam kondisi ekonomi yang stabil/normal maka suku bunga
deposito dengan jangka waktu yang semakin lama akan semakin kecil.

Namun demikian deposito dijamin oleh pemerintah dengan syarat bunga


deposito tidak melebihi 150% dari tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia.
Dalam artian bahwa jika SBI sebesar 6%, maka suku bunga deposito yang dijamin
pemerintah maksimum sebesar 12% Jika dibandingkan dengan reksadana maka
deposito atau produk bank lain seperti giro dan tabungan merupakan instrumen
jangka pendek Namun sesungguhnya deposito dapat juga digolongkan ke dalam
Instrumen kewajiban jangka panjang, nka jatuh tempo deposito tersebut melbst,
deposito dengan jangka waktu jenuh tempo la 24 bulan. Deposito dengan jatuh
tempo tersebut dimasukan sebaga kewajiban jangka pendek jika sisa jatuh tempo
waktunya kurang dari 12 bulan. Untuk mendukung pengelolaan asset dan
liabilities, maka jatuh tempo semua simpanan berjangka harus dilakukan atas
dasar mingg dan bahkan hari, dengan maksud agar supaya bank dapat menyiapkan
alat likuid untuk memenuhi kewajibannya bila simpanan tersebut jatuh tempo.

Dina bagi sebuah bank merupakan sesuatu yang vital, karena tanpa dana,
bank tidak dapat berbuat sesuatu Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank
ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan
Sumber dan bank merupakan asal dana yang didapat bank untuk keperluan
operasionalnya. Pada dasarnya suatu bank mempunyai empat alternatif untuk
menghimpun dana untuk kepentingan usahanyayaitu: (a) Dana Sendiri, meskipun
untuk suatu usaha benk, proporsi dans sendiri ini relatif kecil apabila
dibandingkan dengan total dana yang dihimpun ataupun total aktivanya, namun
dana sendiri ini tetap merPerlakuan Akuntansi untuk Sumber Dana Bank pakan
hal yang penting untuk kelangsungan usahanya. Seperti halnya badan usaha lain
penghimpunan dans sendiri ini antara lain dapat berupa modal disetor, dana dari
penjualan sahami di bursa efek, akumulasi laba ditahan, cadangan-cadangan, dan
agio saham; (b) Dana dari Deposan: Giro (Demand Deposit) dan Jasa Giro,
Deposito berjangka (Time Deposit), Tabungan (Saving)

Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat


dilakukan dengau meng- gunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro,
atau surat pemindabbukuan yang lain. Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga giro
dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank dan ber baya
murah

Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang


penarikannya hanya dapat dilaku kan tenurut syarat-syarat tertentu yang telah
disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, A bilyet giro atau
yang dipersamakan dengan itu Deposito merupakan simpanan masyarakat atau
pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut
perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan

B. AKUNTANSI DEPOSITO BERJANGKA


Akuntansi untuk mencatat transaksi deposito berjangka ini meliputi; transaksi
pembelian (pembukaan) deposito berjangka, penghitungan dan pembukuan bunga,
pencairan deposito berjangka pada saat jatuh tempo, dan perpanjangan deposito
berjangka secara rollover Pembukaan Deposito Untuk membuka deposito,
deposan (orang yang memiliki deposito) dapat menggunakan setoran tunai,
dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel atau warkat lain yang
disepakati bank. Dengan syarat. pada saat disetor warkat tersebut sudah dalam
kondisi efektif atau dapar diuangkan. Pihak bank akan mencatat rekening deposito
bila warka tersebut sudah diuangkan. Selanjutnya pencatatan deposito akan dicata
sebesar nilai nominal deposito yang tertera dalam perjanjian.

C. SERTIFIKAT DEPOSITO

Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito merupakan surat bukti


simpanan uang dalam bank dengan jangka waktu dan bunga yang dapat dijual
belikan.

BAB V

A. PENGERTIAN MODAL BANK

Modal bank yaitu dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka
pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank
disamping untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter
Pengertian tersebut merupakan gabungan antara kepentingan pemilik bank dengan
pengawas bank (otoritas moneter). Modal inti terdiri dari modal disetor, modal
sumbangan, cadangan- cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak dan laba
yang diperoleh setelah perhitungan pajak. Modal pelengkap terdiri dari cadangan-
cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman serta pinjaman
sub-ordinasi Akuntansi untuk transaksi modal meliputi penyetoran modal,
penyisihan laba usaha setelah pajak untuk tujuan tertentu atau cadangan,
penambahan modal dari pihak lainnya.
Sebuah bank didirikan untuk jangka waktu tak terbatas, artinya manajemen bank
selalu berusaha untuk menjaga kelangsungan operasi bank. Untuk dapat bersaing
sebuah bank harus bekerja pada tingkat efisiensi yang tinggi dan selalu berusaha
menekan resiko. Bank harus dapat menciptakan sistim dan prosedur pelayanan
serta sistim informasi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan operasional
bank semakin lancar dan juga bank harus memiliki modal yang cukup dan sehat
sebagai penggerak aktivitas

Modal bank yaitu dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka
pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membayar kegiatan usaha bank
disamping untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter.
Pengertian tersebut merupakan gabungan antara kepentingan pemilik bank dengan
pengawas bank (otoritas moncler Atu dengan kata lain modal bank juga
merupakan hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan. Modal bank juga
merupakan hutang bank kepada para pemiliknya, oleh sebab itu disahikan sebagai
salah satu komponen pasiva Modal bank terdiri dan modal inter capital) dan
modal pelengkap (second tier capital)

B. MODAL INTI (FIRST TIER CAPITAL)

Modal inti terdiri dari modal disetor, modal sumbangan, cadangan cadangan yang
dibentuk dari laba setelah pajak dan laba yang diperoleh setelah perhitungan pajak

1. Modal inti, merupakan modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya

2. Modal sumbangan (modal donasi), yaitu modal yang diperoleh kembali dari
sumbangan saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual
apabila saham tersebut dijual.
3. Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang
ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan
dari rapat umum pemegang saham.

4. Cadangan tujuan, merupakan bagian laba yang dikurangi pajak yang disisihkan
untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang
saham.

5. Laba ditahan, disini dimaksudkan merupakan saldo laba bersih setelah


dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham diputuskan untuk tidak
dibagikan 6. Laba tahun lalu, merupakan laba tahun-tahun lalu setelah dikurangi
pajak yang belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham.

1. Laba tahun berjalan, merupakan laba setelah dikurangi dengan takan hutang
pajak Labs tahun berjalan ini hanya diperhitungkan sebagai modal inti sebesar
50%.Berdasarkan jumlah modal inti, pengelompokan bank di Indonesia dibagi
menjadi empat klasifikasi yaitu:

1. Bank Buku 1

2. Bank Buku II:modal inti Rp 100 milliar- Rp 1 triliun

3. Bank Buku III

4 Bank Buku IV modal inti> Rp 1-Rp 5 triliun modal inti Rp 5-Rp 30 triliun
modal inti Rp 30 triliun

C. MODAL PELENGKAP (SECOUND TIER CAPITAL)

Modal pelengkap terdiri dari cadangan-cadangan yang dibentuk tidak


berasal dari laba, modal pinjaman serta pinjaman sub-ordinasi Namun secara rinci
modal pelengkap dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih
penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat
Jendral Pajak.

2. Penyisihan penghapusan aktiva produktif, yang dibentuk dengan cara


membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian
yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau
seluruh aktiva produktifnya.

3. Modal pinjaman, yaitu hutang yang didukung oleh instrumen atau warkat yang
memiliki sifat-sifat seperti modal dan mempunyai ciri-ciri tidak dijamin oleh bank
yang bersangkutan. Kemudian, modal tersebut tidak dapat ditarik atau dilunasi
atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan Bank Indonesia. Selain itu, modal tersebut
juga mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian
bank melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti.
Meskipun bank belum dilikuidasi, dan pembayaran bunga dapat ditangguhkan
apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar
bunga tersebut. Dalam perhitungan CAR (Capital Adiquacy Ratio), modal
pinjaman termasuk komponen modal pelengkap, untuk itu sifat modal pinjaman
mempunyai kedudukan yang sama dengan modal pada umumnya. Modal
pinjaman yang dimaksud adalah pinjaman yang didukung dengan menggunakan
instrumen yang disebut capital assets, loan stock, atau warkat lain yang
dipersamakan dengan itu dan mempunyai sifat seperti modal. Modal pinjaman
memiliki sifat sebagai berikut.

a) Tidak dijamin oleh bank bersangkutan, dipersamakan dengan modal (pinjaman


sub-ordinasi) dan telah dibayar penuh.

b) Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan BI

e) Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal


jumlah kerugian bank melebihi laba ditahan dan cadangan yang termasuk modal
inti meskipun bank belum dilikuidasi d) Pembayaran bunga dapat ditangguhkan
apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar

bunga tersebut. 4. Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang memenuhi syarat-


syarat dan ada perjanjian tertulis, persetujuan BI dan tidak dijamin oleh bank yang
bersangkutan dan telah disetor penuh dengan minimal jangka waktu 5 tahun
Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan Bl serta hak tagih
berada pada urutan paling akhir dalam hal bank dilikuidasi. Karena itu maka
sumber dana ini dapat dikatakan sama kedudukannya dengan modal bank
Pinjaman subordinasi ini diperhitungakan dalam komponen CAR (capital
adequacy ratio) sebesar 50% dari modal inti

D. AKUNTANSI MODAL BANK

Akuntansi untuk transaksi modal meliputi penyetoran modal, penyisihan


laba usaha setelah pajak untuk tujuan tertentu atau cadangan, penambahan modal
dari pihak lainnya. Akuntansi Saat Penyetoran Dana Modal Sebagai contoh
apabila pada saat mendirikan Bank Dews dilakukan setoran modal saham dari
pemiliknya dalam bentuk Uang tunai langsung pada rekening giro Bisebesar
Rp100.000.000.000

• Gedung kantor di Jakarta senilai Rp40.000.000.

Inventaris kantor senilai Rp3.000.000.000

Kendaraan dinas senilai Rp1.600.000.000

Oleh Bank Dewa akan dibukukan seluruhnya sebagai penyetora modal bank
sebesar Rp144.600.000.000 dengan ayat jurnal sebaga berikut.

Dr. Bank Indonesia Giro Rp100.000.000.000


Dr. Aktiva tetap Gedung Rp 40.000.000.000

Dr. Aktiva tetap Inventaris kantor Rp 3.000.000.000

De Aktiva tetap kendaraan Rp 1.600.000.000

Cr. Modal Saham Rp 144,600.000.000

Akuntansi Penyisihan Laba Usaha Bank

Setiap akhir periode, setelah mengetahui hasil bersih hasil usaha laba atau
laba bersih bank, maka bank Dewa akan menyisihkan sejumlah labanya untuk
keperluan tujuan khusus. Penyisihan ini bukan berarti menyisihkan sebagian uang
tunai untuk membayar atau memenuhi kewajiban tertentu di kemudian hari.
Namun penyisihan ini hanyalah cara untuk mengalokasikan laba untuk tidak
dibagikan kepada para pemegang saham atau karyawan dalam bentuk deviden
maupun bonus Sebagai ilustrasi bila pada akhir tahun bank Dewa memperoleh
laba sebesar Rp240.000.000.000 dan diputuskan oleh direksi bank untuk
mencadangkan dengan komposisi sebagai berikut.

Pembagian Laba Rp50.000.000.000

Pembayaran butang jangka panjang Rp20.000.000.000 Maka sisanya merupakan


laba ditahan dan akan dibukukan oleh bank Dewa sebagai berikut.

Dr. Ikhtisar laba rugi laba tahun berjaalan Cr. Laba ditahan penyisihan pembagian
laba Rp. 50.000.000.000 Rp240.000.000.000

Cr. Laba ditahan pembayaran hutang jangka panjang Rp. 20.000.000.000

C. Laba ditahan tanpa tujuaN Rp.170.000.000.000 Rekening laba ditahan dengan


tujuan, dalam hal ini untuk pembagian laba dan pembayaran hutang jangka
panjang, dalam stilah akuntansinya dikenal dengan appropriated retained earnings,
sedangkan laba ditahan tanpa tujuan dikenal dengan unappropriated retained
earnings. Akuntansi Untuk Penambahan dan Pengurangan Komponen Modal
Lainnya Komponen modal juga dapat bertambah karena penjualan sahan yang
dapat dijual diatas harga nominalnya, sehingga tercipta adanya agio saham. Bila
harga jual saham berada dibawah nilai nominalnnya maka akan terdapat disagio
sabam. Agio atas saham akan menambah komponen modal, sedangkan disagio
saham akan mengurangi modal. Sebagai ilustrasi apabila nilai nominal saham
Bank Dewa sebesar Rp10.000.000 dan dijual sebanyak 200 lembar dengan kurs
102% tunai.

Selain agio saham komponen lain yang akan menambah komponen modal
adalah sumbangan yang diterima, atau dikenal dengan modal sumbangan (donated
capital) Biasanya modal sumbangan diterima dalam bentuk natura atau barang
yang nantinya akan dinilai sesuai harga pasar dari barang aktiva tersebut pada saat
diterima, selanjutnya akan dicatat dalam neraca sebagai modal sumbangan pada
kelompok modal. Sebagai ilustrasi, apabila bank Dewa menerima hibah dalam
bentuk seperangkat komputer dari sebuah perusahaan besar di Jakarta. dan nilai
pasarnya ditaksir seharga Rp4.500.000.000.

BAB VI KAS DAN BANK

A. KAS DAN BANK

KAS adalah mata uang kertas dan logam baik dalam bentuk rupiah
maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaaran yang sah.
Termasuk dalam unsur kas adalah mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran
dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya kepada BI. Dalam
pengertian kas disini tidak termasuk commerative coin, emas batangan dan mata
uang emas, serta valuta asing yang tidak berlaku lagi.Kas perlu diatur sehingga
tidak terjadi kekurangan untuk memenuhi kewajiban bank, dan tidak berlebihan.
Kas yang berlebihan akan menimbulkan biaya opportunity. Oleh karena itu, agar
dapat mengandalikan kas, perlu adanya informasi menganai posisi atau saldo kas
Perubahan posisi saldo kas di bank umumnya disebabkan oleh:

1. Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah.


2. Penyetoran kepada atau penarikan dari rekening bank yang bersangkutan di Bl
3. Penggunaan untuk transaksi intern bank, misalnya untuk kas kecil, pembayaran
biaya operasional, biaya gaji dan lain-lain. Penanaman uang kas unuk tujuan
operasional harus diperhitungkan atas dasar kebutuhan dana rata-rata uang tunai
setiap hari.

Kebutuhan uang tunai yang melonjak pada hari-hari tertentu dapat


disediakan dari persediaan dalam rekening penempatan dana pada bank-bank lain.
Dengan demikian, maka besarnya penempatan alat likuid dalam bentuk tunai
maupun penempatan pada beberapa bank harus dilakukan dengan
memperhitungkan kebutuhan minimum dan syarat minimum yang harus
dipelihara oleh suatu bank. Dalam terminologi keuangan dan perbankan terdapat
banyak pengertian mengenai likuiditas, beberapa diantaranya dapat disebutkan
sebagai berikut. "Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi
kemungkinan ditariknya deposito/simpanan oleh deposan/penitip" Dengan kata
lain, menurut definisi ini,suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi
kewajiban penarikan uang daripada penitip dana maupun dari para
peminjam/debitur"Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua deposannya, serta
dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan para debitur tanpa terjadi
penangguhan." Menurut pengertian ini bank dikatakan likuid apabila

1. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan
untuk memenuhi likuiditasnya,

2 Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari yang tersebut diatas,
tetapi yang bersangkutan juga memiliki asset lainnya (khususnya surat-surat
berharga) yang dapat dicairkan sewaktu- waktu tanpa mengalami penurunan nilai
pasarnya;

3. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru


melalui berbagai bentuk hutang Dalam terminologi yang hampir sama, dapat
disebutkan bahwa "likuiditas adalah kemampuan bank untuk menyediakan saldo
kas dan saldo harta likuid yang lain untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.
khususnya untuk

1. Menutup jumlah reserves required,

2. Membayar cek, giro berbunga, tabungan dan deposito berjangka milik nasabah
yang diuangkan kembali,

3. Menyediakan dana kredit yang diminta calon debitur sehat, sebagai bukti
bahwa mereka tidak menyimpang dari kegiatan utama bank yaitu pemberian
kredit;

4. Menunup berbagai macam kewajiban segera lainnya,

5. Menutup kebunihan biaya operasional perusahaan.

Berdasarkan pengertian pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan


secara singkat bahwa likuiditas adalah kemampuan suatu bank atau suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Secara
praktis, likuiditas suatu bank sering dikaitkan dengan jumlah dana pihak ketiga
yang terdapat di bank tersebut pada waktu tertentu. Dalam hal ini, untuk kondisi
Indonesia, pemerintah melalui bank sentral menetapkan kewajiban setiap bank
untuk memelihara likuiditas wajib minimum sebesar 5% dari besarnya kewajiban
terhadap pihak ketiga (dana masyarakat yang dimiliki).REMISE, adalah
pengiriman uang secara pisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu cabang ke
cabang lainnya. Namun pada umumnya remise dilakukan antar cabang suatu bank

C. PELAPORAN GIRO REQUIREMENT)

Giro Wajib Minimum (GWM) adalah kebijakan instrumen moneter yang


ditetapkan Bank Indonesia berupa dana atau simpanan minimum yang harus
dijaga oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro yang ditempatkan di BI.
Tujuan adanya GWM ini adalah antara lain untuk mengatur banyaknya uang yang
beredar di masyarakat, mencegah inflasi, dan sebagai salah satu alat kontrol
terhadap perbankan Indonesia. Bank Indonesia mengeluarkan tiga kebijakan
GWM yaitu:

1. GWM Primer

Simpanan minimum yang wajib dijaga oleh bank dalam bentuk rekening
giro di BI yang besarannya ditetapkan dari rasio terhadap dana pihak ketiga yang
dihimpun perbankan. Tujuan GWM primer adalah untuk menjaga likuiditas dan
rencana ekspansi usaha bank terkait.

2. GWM Sekunder

Simpanan cadangan minimum yang wajib dijaga oleh bank dalam bentuk
surat berharga, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sertifikat Deposito Bank
Indonesia, dan Surat Berharga Negara. Besaran GWM sekunder ditetapkan dari
rasio dana pihak ketiga. Tujuan GWM Sekunder adalah untuk menjaga aktivitas
kredit yang diberikan oleh bank terkait dan njaga cadangan likuiditasnya.

3.GWM Loan to Funding Ratio (GWM-LFR)

Simpanan minimum rupiah yang wajib dijaga oleh bank dalam rekening
giro di Bl sebesar persentase tertentu yang dihitung berdasarkan selisih antara
realisasi LFR bank dan LFR target yang ditetapkan BI. Terlepas dari itu semua
pada intinya ada beberapa komponen yang diperhitungkan dalam penentuan
GWM antara lain:

1. Komponen alat likuid, yaitu:

a) Kas atau uang tunai (kertas dan logam) yang tersimpan dalam brankas
(khasanah) bank tersebut,

b) Saldo dana milik bank tersebut yang terdapat pada bank sentral (Saldo Giro
BI);

c) Tagihan atau deposito pada bank lain, termasuk bank koresponden;


d) Cek yang diterima, tetapi masih dalam proses penguangan pada bank sentral
dan bank korespoden. Dalam dunia perbankan, keempat jenis alat/harta likuid
tersebut sering disebut "posisi uang" (money position) bank yang bersangkutan
pada saat tertentu.

2. Komponen Dana Pihak Ketiga, yaitu:

a) Giro nasabah, yaitu simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan


setiap saat.

b) Tabungan, yaitu simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan


menurut syarat-sayarat tertentu.

e) Deposito berjangka

d) Sertifikat deposito. e) Kewajiban jangka pendek lainnya

D. KREDIT YANG DIBERIKAN BANK

Kredit atau layanan pinjaman yang diberikan oleh bank harus diatur dan
diawasi secara baik. Hal tersebut bertujuan agar kredit yang disalurkan dapat
berjalan dengan baik dan dengan angsuran yang lancar Sehingga, non-
performance loan (NPL) akan tercatat sehat. Bank mempunyai berbagai jenis
kredit yang ditawa Jens Kredit Menurut Bentuknya

1. Kredit rekening koran.

Kredit ini debitur diberi hak untuk menarik dananya (rekening korannya)
sampai dengan batas plafon yang ditetapkan bank Pelunasan pokok kredit
dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit secara umum dihitung
secara harian berdasarkan baki debet (outstanding credit) atau dengan nilai rata-
rata baki debet setiap bulannya.

2. Installement Loan
Installment loan merupakan jenis kredit yang angsuran pokok dan bunganya
dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank
dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnnya masa kredit
tersebut. Pada kredit installement, angsuran pokok meningkat namun angsuran
bunganya menurun, sehingga total angsuran menjadi konstan sepanjang masa
kredit

Jenis Kredit Menurut Jangka Waktunya

1. Kredit jangka pendek

Kredit jenis ini merupakan jenis kredit dengan jangka waktu maksimum
satu tahun, namun termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih
dari satu tahun.

2. Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah adalah jenis kredit dengan jangka waktu antara
satu sampai dengan tiga tahun, kecuali untuk kredit tanaman musiman.

3. Kredit jangka panjang

Jenis kredit ini merupakan jenis kredit dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun.
Misalnya kredit produktif, kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor dan
lainnya.

Jenis Kredit Menurut Kegunaannya

1. Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja merupakan jenis kredit yang diberikan denganrkan kepada
nasabahnyajak membiayai modal kerja usaha, misalnya untuk pembelian barang
dagangan
2. Kredit Investasi

Kredit jenis ini merupakan jenis kredit yang diberikan dengan juan untuk
membiayai investasi suatu usaha, misalnya untuk pembangunan pabrik, pembelian
mesin dan penyiapan infrastruktur lainnya. 3. Kredit Konsumsi Jenis kredit
konsumsi adalah jenis kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Kredit ini
sering disebut juga dengan personal loan. Misalnnya: Kredit pemilikan rumah
(KPR), kredit untuk pembelian kendaraan, kredit untuk pendidikan dan
sebagainya.

E. PERHITUNGAN BUNGA KREDIT

Dalam perhitungan bunga kredit ada beberapa metode yang dapat dipakai sebagai
dasar perhitungannya yaitu:nEffective Rate (Pembayaran Anuitas)nMerupakan
praktik pembebanan bunga dan pokok angsuraan yang sama setiap bulannya
dengan selang waktu yang teratur.

F. AKUNTANSI PERKREDITAN

Sesuai dengan pengertian kredit (loan) yaitu penyediaan uang atau


tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
pinjam-miminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam
berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
yang telah ditentukan. (UU Nomor 14 Tahun 1967 pasal 1c). Hal ini menunjukan
perlu adanya akad atau perjanjian kredit. Dengan perjanjian kredit ini akan
mengikat pihak bank dan debitur. Pengikatan tersebut tidak dapat dibatalkan oleh
salah satu pihak selama syarat-syarat terpenuhi oleh kedua belah pihak. Bagi
pihak bank, pengikatan diri dalam perjanjian kredit berarti sebuah komitmen
untuk memberikan kredit kepada debitur.

Komitmen kredit merupakan transaction of ballanced, yaitu transaksi yang


belum mempengaruhi neraca maupun laba rugi namun potensial untuk
mempengaruhinya jika komitmen tersebut direalisasikan Dalam istilah akuntansi
bank, komitmen seperti transaksi ini hanya bersifat administratif saja, namun jika
sudah efektif maka nilainya akan sangat material. Oleh karena itu transaksi ini
harus dicatat dalam rekening administratif kelompok komitmen kewajiban.
Mengapa dicatat sebagai komitment kewajiban? Hal ini dikarenakan bank telah
mengikatkan diri untuk memenuhi kewajiban memberikan kredit kepada nasabah.
Sedangkan komitmen kewajiban akan dicatat sebesar plafon kredit yang
perjanjikan pada posisi sebelak kredit Pada saal komitmen kredit dipenuhi atau
bank melakukan

Siti Nur Azzof Mandyento Wibowo Hor pengucuran kredit pingi dasa,
maka komunen benar benar se elecki Dengan demikian maka seluruh rekening
komitmen keli dimakud harus dihapus (dikreditkan) sebesar nilai yang akan
Restiasi kredit dapat dilakukan sekaligin sebesar plafon stag open kewajiban akan
dicatat sebesar plad kredit yang perjanjikan pada posisi sebelak kredit. Pada saat
komitmes kredit dipenuhi atau bank melakuk

Siti Nur Azizah, Hardiyanto Wibowo & Ira Hapsari pengucuran kredit
(droping) dana, maka komitmen benar-benar telah efecktif. Dengan demikian
maka seluruh rekening komitmen kredit dimaksud harus dihapus (dikreditkan)
sebesar nilai yang direlalisasikan. Realisasi kredit dapat dilakukan sekaligus
sebesar plafon atau secara bertahap. Bila dilakukan secara bertahap, maka
rekening komitmen sebesar plafon yang belum direalisasi tetap outstanding
sampai seluruh dana benar-benar direalisasi (tidak dibatalkan).

Pada saat realisasi kredit bank akan memungut beban terhdap debitur
(yang berarti ada pendapatan bagi bank). Pendapatan tersebut berasal dari biaya
provisi, biaya administrasi, biaya transaksi jaminan, biaya asuransi dan
sebagainya. Biaya-biaya ini akan dibebankan kepada debitur melalui pengkreditan
terhadap kredit yang direalisasikan. Pengucuran kredit dicatat sebesar nilai
realisasi kredit.

H. AKTIVA TETAP BANK

Aktiva tetap adalah aktiva yang dimiliki oleh bank yang pemilikannya
ditujukan untuk tidak dijual kembali, melainkan untuk digunakan dalam rangka
menunjang operasional perbankan sehari- hari. Sedangkan capital asser (modal
aktiva) diartikan sebagai aktiva jangka panjang yang tidak akan dijual/dibeli di
dalam situasi bisnis yang normal. Di dalam pengertian umum istilah ini termasuk
aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin. Selanjutnya capital expenditure
(biaya aktiva tetap) merupakan pengeluaran uang yang digunakan untuk
penambahan atau perbaikan aktiva tetap perusahaan seperti mesin dan bangunan.

Aktiva tetap yang dimiliki oleh bank dapat meliputi:

1. Tanah, baik yang digunakan untuk membangun gedung bank atau tanah yang
dibeli oleh bank dan belum sempat dipergunakan, atau tanah yang diambil alih
dari kredit.

2. Gedung, baik yang digunakan untuk operasional atau gedung yang diambil alih
dari kredit.

3. Inventaris, meliputi semua peralatan kantor baik peralatan kerja ataupun yang
lain yang menunjang kegiatan operasional bank 4. Kendaraan, komputer, dan
lainnya.

L PENGELUARAN UNTUK MEMBELI AKTIVA TETAP

Pada prinsipnya aktiva yang diperoleh akan dicatat sebesar harga yaitu
harga beli ditambah biaya-biaya yang terjadi untuk menempatkan aktiva tetap
tersebut sampai siap untuk dipergunakan. Dari hal tersebut maka ada dua
pengeluaran untuk aktiva yaitu:Pengeluaran Modal

Modal yaitu uang atau benda yang ditanamkan dalam suatu usaha untuk
dikelola lebih lanjut secara produktif. Sedangkan pengeluaran modal yaitu
pengeluaran yang dilakukan guna mendapatkan nilai manfaat yang selanjutnya
dapat digunakan untuk lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran seperti ini
harus dikapitalisasi ke dalam rekening aktiva yang bersangkutan (masuk ke dalam
harga perolehan). Contoh dalam pengeluaraan ini adalah pembayaran untuk
pembelian kendaraan, biaya balik nama, dan sebagainya.

Pengeluaran pendapatan

Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan


untuk memperoleh manfaat yang hanya dapat dirasakan dalam periode akuntansi
yang bersangkutan. Pengeluaran-pengeluaran ini akan dibukukan dalam rekening
tersendiri yaitu rekening biaya. Contoh pengeluaran jenis ini adalah pembelian oli,
bensin dan reparasi

J. AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Akuntansi aktiva tetap dilakukan untuk pembelian, penyusutan, perbaikan,


penjualan, dan hibah.Pembelian Setiap kali ada transaksi pembelian aktiva maka
akan dicatat pada sisi debet dari aktiva tetap yang Rekening ini akan tetap
outstanding sepanjang tidak ada penjualan aktiva tetap atau habis disusutkan
Sebagai ilustrasi bank Baron Jakarta membeli sebuah tanah dan gedung di Jakarta
untuk dijadikan cabang pembantu Haga gedung setelah ditambah dengan sejumlah
biaya pengurusan tanah dan notaris sebesar Rp900.000.000. Bank Baron
membayar pembelian ini dengan menggunakan bilyet giro BI kepada PT Tofer.

BAB VII

Anda mungkin juga menyukai