Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... i
MINDMAP ...........................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan ........................................................................................ 1
A. Pengertian Akuntansi Perbankan .................................................................................................. 1
B. Tujuan Akuntansi Perbankan ........................................................................................................ 1
C. Jenis-Jensi Bank ........................................................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan ......................................................................... 4
E. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan ........................................................................................ 4
F. Sistematika Rekening Bank........................................................................................................... 5
1.2 Pengertian Laporan Keuangan Bank .......................................................................................... 6
A. Pengertian Laporan Keuangan Bank ............................................................................................ 6
B. Tujuan Laporan Keuangan Bank .................................................................................................. 6
C. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Bank ............................................................................................ 7
SIMPULAN ....................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 23
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 24

i
MINDMAP

ii
PEMBAHASAN

1.1 Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan


A. Pengertian Akuntansi Perbankan
Akuntansi perbankan adalah proses akuntansi bank yang bertujuan untuk
kepentingan pencatatan, penganalisaan, dan penafsiran data keuangan guna
memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Laporan keuangan bank harus sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau teknik pembukuan,
posting dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional
suatu bank. Karakteristik usaha perbankan bank adalah suatu lembaga yang
berperan sebagai perantara keuangan (antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan
usaha bank adalah kepercayaan masyarakat (PSAK 31). Standar akuntansi
keuangan yang khusus bagi perbankan dibutuhkan untuk memberikan informasi
keuangan bank yang mampu mencerminkan keadaan bank secara wajar sehingga
pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan usaha bank.
Prinsip-prinsip yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan juga masih bersifat
umum belum mengatur praktek-praktek akuntansi bagi industri khusus termasuk
perbankan.
B. Tujuan Akuntansi Perbankan
Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yakni:
1. Untuk membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai
dengan tujuannya, yaitu:
a. Pengambilan keputusan investasi dan kredit
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan
keputusan yang rasional. Oleh karena itu, informasinya harus dapat
dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan antara lain:
➢ Deposan
➢ Kreditur
➢ Pemegang saham
➢ Otoritas pengawas

1
➢ Bank Indonesia
➢ Pemerintah
➢ Lembaga penjamin simpanan
➢ Masyarakat
b. Menilai Prospek Arus Kas
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat
mendukung pihak - pihak yang berkepentingan dalam penerimaan kas
di masa depan. Prospek penerimaan kas sangat tergantung pada
kemampuan bank untuk menghasilkan kas guna memenuhi kewajiban
yang telah jatuh tempo, kebutuhan operasional, reinvestasi dalam
operasi, dan pembayaran dividen.
c. Memberikan Informasi atas Sumber Daya Ekonomi
Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumber
daya ekonomi bank (economic resources), kewajiban bank untuk
mengalihkan sumber daya tersebut kepada entitas lain atau pemilik
saham, serta kemungkinan terjadinya transaksi dan peristiwa yang
dapat mempengaruhi perubahan sumber daya tersebut.
2. Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding diantara
laporan keuangan bank.
3. Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam
menyusunlaporan keuangan. Namun keseragaman penyajian sebagaimana
diatur dalam PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Iindoensia) tidak
menghalangi masing-masing bank untuk memberikan informasi yang relevan
bagi pengguna laporan keuangan sesuai kondisi masing-masing bank.
C. Jenis-Jensi Bank
1. Jenis bank dilihat dari segi pencipta uang giral:
a. Bank Primer, yaitu bank yang dapat menciptakan uang giral, yang
tergolong dalam bank ini adalah bank sentral, dan bank umum.
b. Bank Sekunder, adalah bank yang bertugas sebagai perantara dalam
menyalurkan kredit, yang tergolong dalam bank ini adalah bank
tabungan dan bank pembangunan dan ban lain yang tidak menciptakan
uang giral.
2. Jenis bank dilihat dari fungsi bank:
2
a. Bank Sentral yakni Bank Indonesia sebagimana yang dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan yang didirikan berdasarkan
UU Nomor 13 Tahun 1968.
b. Bank Umum (Commercial Bank) yakni bank yang didalam
pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk giro dan
deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka
pendek.
c. Bank Tabungan (Saving Bank) yakni bank yang dalam pengumpulan
dananya menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam
usahanya terutama menetapkan sejumlah bunga atas dananya dalam
kertas berharga.
d. Bank Pembangunan (Development Bank) yakni bank yang dalam
pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk
deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan
panjang, serta dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka
menengah dan panjang di bidang pembangunan.
e. Bank Desa (Rural Bank) yakni bank yang menerima simpanan dalam
bentuk uang dan natura (padi, jagung dan lain-lain hasil pertanian) dan
dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang
maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan pedesaan.
3. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya:
a. Bank Milik Pemerintah, Akte maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah yaitu, Bank Negara
Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan
Negara (BTN) Sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda)
terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing Provinsi.
Sebagai contoh, BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa
Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera Utara, Dan BPD lainnya.
b. Bank Milik Swasta Nasional, Bank jenis ini seluruh atau sebagian
besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun
didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk
keuntungan swasta pula. Contoh bank swasta nasional yaitu, Bank

3
Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon,
Bank Duta.
c. Bank Milik Koperasi, Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki
oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Sebagai contoh: Bank
Umum Koperasi Indonesia.
d. Bank Milik Asing, Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang
ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.Jelas
kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh Bank Asing
antara lain, Deutsche Bank, American Express Bank, Bank of America,
Bank of Tokyo, Bangkok Bank, dan Hongkong Bank.
e. Bank Milik Campuran, Kepemilikan saham bank campuran dimiliki
oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.Kepemilikan sahamnya
secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank
campuran antara lain, Bank Sakura Swadarma, Bank Finconesia,
Mitsubishi Buana Bank, Interpacific Bank.
D. Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan
PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia) berlaku untuk bank umum
konvensional. Akuntansi perbankan disusun dan diberlakukan bagi perbankan
Indonesia termasuk bank perkreditan rakyat dan lembaga/badan lain yang
menjalankan satu atau lebih kegiatan perbankan. Disamping itu, perlakuan
akuntansi untuk Lembaga atau perusahaan lain yang melakukan sebagian kegiatan
perbankan juga harus mengacu pada pernyataan akuntansi perbankan ini.
E. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan
Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan kewajiban.
Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. Hak ini ada karena telah timbul
kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Oleh karena itu setiap pertambahan kewajiban bank, harus diikuti
peningkatan hak atau asset. Secara umum persamaannya yakni:
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban
terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban
kepada kreditor atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban terhadap
internal adalah kewajiban kepada pemilik modal. Dengan demikian persamaan
dapat diperluas menjadi :
4
Aktiva = Utang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan
mengeluarkan biaya. Selisih Pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba
bank merupakan komponen modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi:

Aktiva = Utang + Modal + Pendapatan - Biaya


Beberapa persamaan dalam pembuatan jurnal :

1. Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan


dikredit.
2. Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan
dikredit.
3. Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap pengurangan / pelunasan
hutang akan didebet.
4. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet.
5. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan
pendapatan akan didebet.

Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas
jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank
misalnya giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal
berupa modal disetor maupun laba ditahan.

F. Sistematika Rekening Bank


Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit tertentu. Digit
pertama berisi rubric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit
ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening
subgroup dan digit ke lima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening
individual.

5
1.2 Pengertian Laporan Keuangan Bank
A. Pengertian Laporan Keuangan Bank
Laporan keuangan bank adalah dokumen yang menyajikan informasi tentang
kondisi keuangan suatu bank pada suatu periode waktu tertentu. Laporan ini digunakan
untuk memberikan gambaran tentang kinerja keuangan bank, termasuk aset, kewajiban,
modal, pendapatan, dan biaya yang terkait dengan operasional bank. Laporan keuangan
bank merupakan laporan keuangan yang disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
dari manajemen bank serta pihak yang berkepentingan terkait kinerja keuangan bank.
Menurut POJK Nomor 37/POJK.03/2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Keuangan Bank Pasal 4. Disampaikan bahwa bank wajib menyusun laporan keuangan
berdasarkan standar akuntansi keuangan. Bank komersial baik bank umum maupun
Bank Perkreditan Rakyat diwajibkan untuk membuat laporan keuangan yang berisi
informasi kinerja bank setiap periode tertentu.
B. Tujuan Laporan Keuangan Bank
Menurut SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021, tujaun laporan keuangan adalah
untuk menyediakan informasi keuangan tentang aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan,
dan beban entitas pelapor yang berguna bagi pengguna laporan keuangan dalam menilai
prospek arus kas masuk neto masa depan ke entitas pelapor dan dalam menilai
pewalikelolaan oleh manajemen atas sumber daya ekonomik entitas. Dengan demikian,
laporan keuangan bank tersebut bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang
bisa dipertanggungjawabkan tentang keuangan suatu bank dan membantu pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.

6
C. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Bank
a. Laporan Keuangan Bulanan
Laporan keuangan bulanan adalah laporan yang disusun setiap bulan untuk
meggambarkan kinerja keuangan suatu entitas atau perusahaan selama periode satu
bulan. Laporan ini biasanya digunakan untuk memantau, mengevaluasi, dan
mengendalikan keuangan perusahaan secara berkala. Laporan keuangan tersebut
merupakan laporan keuangan bank secara individu yang merupakan gabungan
antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank. Menurut POJK Nomor
37/POJ.03/2019 Pasal 8 ayat 1, disampaikan bahwa bank menyusun,
mengumumkan, dan menyampaikan laporan publikasi keuangan dan informasi
kinerja keuangan bulanan untuk posisi akhir bulan.
Format laporan keuangan keuangan bulanan yaitu:

7
1) Format Neraca Bulanan:

8
2) Format Laporan Laba Rugi:

3) Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi Bulanan:

9
4) Format Laporan Kualitas Aktiva Prodyktif dan Informasi Lainnya Bulanan:

b. Laporan Keuangan Triwulan


Laporan keuangan triwulan disusun untuk memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha bank, serta informasi keuangan lainnya
kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha bank.
Dalam menyusun laporan keuangan bank perlu ditetapkan bentuk dan cakupan
penyajian yang didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
yang relevan pada industry perbankan, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI), serta ketentuan dan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Hal ini
bermafaat agar laporan keuangan bank dapat dibandingkan antar periodenya.
Adapun laporan keuangan triwulan yang wajib disajikan oleh bak antara lain,
laporan posisi akhir pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Laporan
keuangan triwulan ini nantinya wajib diumumkan pada surat kabar dan home page
Bank Indonesia.
1) Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Maret dan September
➢ Laporan keuangan triwulanan yang disajikan terdiri dari laporan keuangan
bank secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan
anak perusahaan.
➢ Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disusun dalam Bahasa
Indonesia dan angka-angka yang disajikan dalam nominal jutaan rupiah
➢ Format laporan keuangan triwulanan merupakan satandar minimal yang
wajib dipenuhi. Apabila terdapat pos yang jumlahnya material dan tidak
terdapat dalam format tersebut, bank dapat menyajikan pos tersbut secara

10
mandiri, namun apabila pos yang dimaksud jumlahnya tidak material maka
dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis atau serupa.
➢ Pos-pos yang memiliki saldo nihil dalam format laporan keuangan
publikasi triwulanan yang diumumkan di surat kabar tetap harus
dicantumkan dengan memberi gafis pendek (-) pada pos bersangkutan.
➢ Penyajian laporan keuangan triwulanan
- Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan sedikit-dikitnya
dalam bentuk perbandingan dengan laporan pada periode yang sama
tahun sebelumnya.
- Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama
dengan posisi laporan keuangan triwulanan yang diumumkan
- Khusus untuk perlauan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi
laporan maka, penyajian posisi pembanding hendaknya mengacu pada
PSAK Nomor 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan,
kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan akuntansi.
➢ Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom konsolidasi dapat
tidak diisi atau dihapus atau ditiadakan.
➢ Untuk pengisian pemilik bank dalam firmat laporan keuangan publikasi
triwulanan, nama pemegang saham yang wajib dicantumkan adalah
perorangan atau perusahaan yang memiliki saham sebesar 5% atau lebih
dari modal bank, baik melalui pasar modal ataupun tidak.
2) Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni
Format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi bulan Juni sama
dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi bulan
Maret dan September dengan beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai
berikut:
a) Bagi bank yang merupaakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan
bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, serta daftar komitmen
dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan
hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang
keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku. Dalam hal kelompok
kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan, bank
11
wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
serta daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan
hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
b) Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
3) Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember
Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi
Desember sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan
untuk posisi Maret, Juni, dan September dengan beberapa tambahan sebagai
berikut:
➢ Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan
bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, serta daftar komitmen
dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan
hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang
keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku. Dalam hal kelompok
kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan, bank
wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
serta daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan
hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
➢ Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh
akuntan publik. dalam penyajian laporan keuangan triwulanan wajib
dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner in
charge), nama kantor akuntan publik, dan opini yang diberikan.
➢ Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan atau perseroan induk
dibidang keuangan atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan
laporan laba rugi yang disajikan dalam laporan audit (audit report).
➢ Neraca dan laporan laba rugi perseroan induk di bidang keuangan atau
erusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi
yang sama pada tahun sebelumnya.
12
o Tabel Format Neraca Triwulan:

13
o Tabel Format Perhitungan Laba Rugi Dan Saldo Laba

14
o Tabel Format Laporan Trnasaksi Valuta Asing Dan Derivative

o Tabel Format Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

15
o Tabel Format Perhitungan Rasio Keuangan

16
o Tabel Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

17
c. Laporan Keuangan Tahunan
Laporan tahunan bank adalah laporan yang berisi informasi secara berkala
mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan
kinerja bank. Informasi-informasi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan
transparansi kondisi keuangan bank kepada publik dan menjaga loyalitas
masyarakat. Laporan keuangan tahunan bank wajib pula disampaikan kepada
lembaga lain yang berkepentingan terhadap perkembangan usaha.
Laporan tahunan sedikit-dikitnya berisi:
➢ Informasi Umum
• Kepengurusan yang meliputi dewan komisaris, direksi dan pejabat
ekskutif beserta dengan jabatan dan ringkasan riwayat hidup
• Rincian kepemilikan saham berupa nama pemilik dan besaran
kepemilikan
• Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat:
• Sasaran, strategi, dan kebijakan manajemen dalam pengembangan
usaha bank.
❖ Ikhtisar data keuangan penting sedikit-dikitnya mencakup
pendapatan bunga bersih, laba operasi, laba sebelum pajak, laba
bersih, laba bersih per saham, aktiva produktif, dana pihak ketiga,
pinjaman diterima, total biaya dana (cost of fund), modal sendiri,
jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor;
❖ Rasio keuangan sedikit-dikitnya yang diatur Bank Indonesia
tentang transparansi kondisi keuangan bank, khususnya bab
tentang laporan keuangan publikasi bank umum.
• Laporan manajemen, yang berisi informasi mengenai pengelolaan bank
oleh pengurus dalam rangka good corporate governance, sedikit-
dikitnya melingkupi:
❖ Struktur organisasi;
❖ Aktivitas utama;
❖ Teknologi informasi;
❖ Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyaluran
Kredit Usaha Kecil (KUK);
❖ Tingkat suku bunga;

18
❖ Perkembangan perekonomian dan target pasar;
❖ Jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam maupun di luar
negeri;
❖ Jumlah, jenis, dan lokasi kantor;
❖ Kepemilikan direksi, komisaris, dan pemegang saham dalam
kelompok usaha bank;
❖ Perubahan-perubahan penting yang terjadi di bank dan kelompok
usaha bank dalam tahun yang bersangkutan;
❖ Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa mendatang;
❖ Sumber daya manusia yang meliputi jumlah, struktur Pendidikan,
pelatihan, dan pengembangan SDM.
➢ Laporan Keuangan Tahunan
Laporan keuangan bank teridiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan
termasuk informasi mengenai komitmen dan kontijensi. Laporan keuangan
konsolidasi yang merupakan konsolidasi laporan keuangan bank dan
perusahaan anak terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan termasuk informasi mengenai komitmen dan
kontijensi
Laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan yang telah diaudit
atau diperiksa Akuntan Publik teridiri dari:
• Laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan yang
merupakan konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok
bidang keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi. Dalam hal
tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan maka laporan
yang disampaikan adalah laporan keuangan perusahaan induk.
• Laporan keuangan perusahaan induk yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik, yang merupakan konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam
kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku yang
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
daftar komitmen dan kontinjensi.
➢ Opini Akuntan Publik

19
Memuat Pendapat Akuntan Publik atas laporan keuangan konsolidasi
➢ Aspek Transparansi yang Terkait dengan Kelompok Usaha
• Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan pemilik
terakhir (ultimate shareholder), serta struktur keterkaitan kepengurusan
dan pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain
(shareholders acting in concert).
• Transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa (related party transaction), dengan memperhatikan
hal hal-sebagai berikut:

❖ Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai


hubungan istimewa disajikan baik dilakukan bank maupun
setiapperusahaan atau badan hukum di dalam kelompok
usaha bank yang bergerak di bidang keuangan;
❖ Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu
pihak- pihak sebagaimana diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku;
❖ Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, antara lain:
• Pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain
yang dapat dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan
atau badan hukum yang berada dalam satu kelompok usaha
dengan bank kepada debitur yang telah memperoleh
penyediaan dana dari bank.
➢ Aspek Transparansi Sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI), dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan. Laporan
keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan
(disclosure) sesuai dengan SAK dan PAPI yang diberlakukan.
Pengungkapan tersebut sedikit-dikitnya mencakup:
• Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, dan
laporan perubahan ekuitas;
• Komitmen dan kontinjensi;

20
• Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait;

• Kualitas aktiva produktif, kredit property, dan kredit yang


direstrukturisasi;
• Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk
dibandingkan dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang
wajib dibentuk;
• Persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian
Kredit;
• Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital
Adequacy Ratio);
• Transaksi spot dan transaksi derivatif;

• Rasio posisi devisa neto;

• Beberapa rasio keuangan bank;

• Aktiva bank yang dijaminkan; dan

• Kredit Usaha Kecil (KUK).


➢ Eksposur dan Manajemen Risiko
Informasi ini sedikit-dikitnya mencakup informasi mengenai identifikasi risiko (risk
identification), pengukuran terhadap risk exposure yang dihadapi bank (risk
measurement), serta praktik manajemen risiko lainnya yaitu pemantauan (risk
monitoring) dan pengendalian risiko (riskcontrolling).
➢ Informasi Lain
Cakupan yang terdapat dlaam informasi lain yaitu:
• Langkah-langkah dan rencana antisipasi risiko pasar atas transaksi mata
uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga,
termasuk penjelasan mengenai semua pinjaman dan ikatan tanpa
proteksi serta hutang yang suku bunganyaa berfluktuasi atau yang tidak
ditentukan terlebih dahulu;
• Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan; dan
• Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan publik
(subsequent event).

21
SIMPULAN

Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia adalah yakni, untuk
membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan tujuannya,
Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan, sehingga meningkatkan daya banding diantara laporan keuangan bank, dan Menjadi
acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam menyusunlaporan keuangan.
Terdapat berbagai jenis bank yaitu, Jenis bank dilihat dari segi pencipta uang giral: Bank
Primer dan Bank Sekunder. Jenis bank dilihat dari fungsi bank: Bank Sentral, Bank Umum,
Bank Tabungan, Bank Pembangunan, Bank Desa. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya:
Bank Milik Pemerintah, Bank Milik Swasta Nasional, Bank Milik Koperasi Bank Milik Asing,
Bank Milik Campuran.

PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia) berlaku untuk bank umum


konvensional. Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan kewajiban.
Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau asset dan kewajiban bank terdiri dari kewajiban
terhadap pihak eksternal dan kewajiban terhadap pihak internal. Sistematika rekening bank
disusun dengan menggunakan digit tertentu.

Laporan keuangan bank adalah dokumen yang menyajikan informasi tentang kondisi
keuangan suatu bank pada suatu periode waktu tertentu. Laporan keuangan bank adalah
dokumen yang menyajikan informasi tentang kondisi keuangan suatu bank pada suatu periode
waktu tertentu. Menurut SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021, tujaun laporan keuangan adalah
untuk menyediakan informasi keuangan tentang aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban
entitas pelapor yang berguna bagi pengguna laporan keuangan dalam menilai prospek arus kas
masuk neto masa depan ke entitas pelapor dan dalam menilai pewalikelolaan oleh manajemen
atas sumber daya ekonomik entitas. Laporan keuangan bulanan adalah laporan yang disusun
setiap bulan untuk meggambarkan kinerja keuangan suatu entitas atau perusahaan selama
periode satu bulan. bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban
terhadap pihak internal.

22
DAFTAR PUSTAKA

TASWAN. 2008. Akuntansi Perbankan. UPP STIM YKPN: Yogyakarta

Yunita, Afni. 2016. “Modul Akuntansi Perbankan”. Lhokseumawe: Prodi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussuleh.

23
LAMPIRAN

No Regulasi Dampak
1. POJK No.37/POJK.03/2019 Pasal 8 Ayat 1 Bank tidak lagi diwajibkan
Menyusun LAporan Publikasi
Keuangan dan Informasi
Kinerja Keuangan Bulanan
untuk posisi data Maret, Juni,
September, dan Desember
karena informasi tersebut sama
dengan yang telah tersedia di
Laporan Publikasi Keuangan
dan Informasi Kinerja
Keuangan Triwulanan.

24

Anda mungkin juga menyukai