Anda di halaman 1dari 26

MODUL ETIKA PROFESI

KOMPETENSI DASAR
3.1. Memahami entitas yang termasuk dalam sektor industri jasa
keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-jenis
kepemilikannya.
4.1 Melakukan pengelompokan entitas yang termasuk dalam sektor
industri jasa keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-jenis
kepemilikannya

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian sektor industri jasa
2. Menjelaskan pengertian sektor industri jasa keuangan
3. Menentukan macam-macam entitas yang termasuk industri jasa
keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-jenis
kepemilikannya
4. Menganalisis macam macam entitas yang termasuk industri jasa
keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-jenis
kepemilikannya
5. Melakukan identifikasi entitas yang termasuk dalam sektor industri
jasa keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-jenis
kepemilikannya
6. Melakukan pengelompokkan entitas yang termasuk dalam sektor
industri jasa keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-jenis
kepemilikannya
7. Menyajikan pengelompokkan entitas yang termasuk dalam sektor
industri jasa keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-jenis
kepemilikannya
8. Menggabungkan pengelompokkan entitas yang termasuk dalam
sektor industri jasa keuangan dan bidang-bidang usaha serta jenis-
jenis kepemilikannya
A. SEKTOR INDUSTRI JASA
1. Jenis Industri
a. Pengertian Industri
Menurut Badan Pusat Statistik (2008), industri adalah sebuah
kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi
dengan tujuan menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili
pada sebuah tempat atau lokasi tertentu dan memiliki catatan
administrasi sendiri. Dalam UU RI No. 5 Tahun 1984, Industri
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengelola bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan/atau barang
jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya termasuk kegiatan rancangan bangun dan
perekayasaan industri
b. Jenis Industri
Jenis industri antara lain sebagai berikut :
1) Industri primer, yaitu industri yang barang – barang
produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah
terlebih dahulu. Contoh : hasil produksi pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan dan sebagainya
2) Industri sekunder, yaitu industri yang mengolah bahan
mentah dan menghasilkan barang – barang setengah jadi
untuk diolah kembali. Contoh : pemintalan benang,
komponen elektronik dan sebagainya
3) Industri tersier, yaitu industri yang produknya berupa
layanan jasa. Perusahaan jasa adalah badan usaha yang
kegiatannya bergerak dalam pelayanan jasa tertentu kepada
konsumen. Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan
barang atau produk yang kasat mata. Contoh : usaha
transportasi, salon, usaha bengkel, kantor notaris, kantor
akuntan dan sebagainya
B. SEKTOR INDUSTRI JASA KEUANGAN
1. Lembaga Keuangan Perbankan
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 792 Tahun 1990,
lembaga keuangan perbankan adalah semua badan yang
kegiatannya di bidang keuangan serta melakukan penghimpunan
dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan. Adapun berdasarkan UU RI No.
10 Tahun a998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan. Artinya, aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam
bidang keuangan. Lembaga keuangan yang bergerak di bidang
perbankan di Indonesia, meliputi :
a. Bank Sentral
Bank Indonesia memegang fungsi sebagai Bank sirkulasi,
bankers’ bank dan leader of the last resort. Tujuan utama Bank
Indonesia sebagai bank sentral adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan
tersebut, bank sentral memiliki tujuan menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur dan menjaga
kelancaran system devisa
b. Bank Umum ( Bank Komersial )
Yaitu bank yang bertugas melayani seluruh jasa perbankan
dan segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan
maupun lembaga lainnya. Bank umum dikelompokkan dalam
dua jenis, yaitu bank umum devisa, yang melaksanakan jasa
yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing, dan bank
umum non-devisa, yang tidak melaksanakan jasa yang
berhubungan dengan seluruh mata uang asing
c. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR )
Yaitu bank yang khusus melayani masyarakat kecil dan
pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat awalnya berasal dari Bank
Desa, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang
kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat. Jenis
produk yang ditawarkan relative sempit jika dibandingkan
dengan bank umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank
yang tidak boleh diselenggarakan oleh BPR, seperti pembukaan
rekening giro dan ikut kliring

2. Kepemilikan Lembaga Perbankan


Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan
saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Dilihat dari segi
kepemilikannya, bank dapat dikelompokkan menjadi :
a. Bank Milik Pemerintah
Artinya, baik berdasarkan akte pendirian maupun modalnya
dimiliki oleh pemerintah dan seluruh keuntungannya dimiliki
oleh pemerintah. Bank milik pemerintah antara lain Bank
Negara Indonesia (BNI) 46, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN). Adapun bank milik
pemerintah daerah (Pemda) yang terdapat diprovinsi dan
kabupaten, antara lain : BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat,
BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera Utara,
BPD Sumatera Selatan, BPD Sulawesi Selatan dan BPD lainnya
b. Bank Milik Swasta Nasional
Artinya, berdasarkan akte pendirian, seluruh atau sebagian
besar modalnya, maupun keuntungannya dimiliki oleh swasta.
Bank swasta nasional antara lain Bank Muamalat, Bank
Sentral Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Lippo, Bank Niaga,
Bank Internasional Indonesia dan sebagainya
c. Bank Milik Asing
Bank asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Bank
asing antara lain ABn AMRO Bank, Deutsche Bank, American
Exspress Bank, Bank of America, Bank of Tokyo, Bangkok
Bank, City Bank, European Asian Bank, Hongkong Bank,
Standard Chartered Bank, Chase Manhattan Bank
d. Bank Milik Campuran
Artinya, saham bank dimiliki oleh pihak asing dan pihak
swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas
dipegang oleh warga Negara Indonesia. Bank campuran antara
lain Sumitomo Niaga Bank, Bank Sakura Swadarma,
Mitshubishi Buana Bank, Inter Pacifik Bank dan sebagainya

C. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah semua badan yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung
ataupun tidak langsung menyalurkan dana kepada masyarakat.
Lembaga keuangan bukan bank meliputi :
a. Koperasi Simpan Pinjam
Pengaturan mengenai kegiatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
diatur dalam Peraturan pemerintah Nomor 9 tahun 1995.
Kegiatan usaha simpan pinjam hanya dilaksanakan oleh Koperasi
Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam, yang dapat berbentuk
Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menghimpun dana
dari anggotanya kemudian menyalurkannya kembali kepada para
anggota dan masyarakat umum. Dalam menjalankan usahanya,
koperasi memperoleh dana dari beberapa sumber, sebagai
berikut :
a) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang harus dibayar oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota
koperasi, yang besarnya sama untuk tiap anggota
b) Simpanan wajib, yaitu simpanan yang wajib dibayar oleh
anggota kepada koperasi secara rutin yang besarnya sama
untuk tiap anggota. Pembayaran rutin disini bias setiap
minggu, setiap bulan atau setiap musim sesuai dengan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi
c) Simpanan sukarela, yaitu simpanan yang sifatnya sukarela,
artinya tidak diwajibkan kepada anggota koperasi. Anggota
boleh menyimpan, boleh juga tidak. Besarnya simpanan
sukarela tidak ditentukan, terserah anggota yang bersangkutan
d) Sumber lain yang sah, seperti dari bantuan pemerintah, hibah,
dana cadangan koperasi dan modal pinjaman dari pihak lain

Contoh koperasi simpan pinjam di Indonesia antara lain :


 Koperasi Unit Desa (KUD), yaitu salah satu jenis koperasi yang
khusus didirikan di wilayah pedesaan. Koperasi ini berfungsi
memenuhi kebutuhan anggotanya. Anggota biasanya berasal
dari masyarakat desa yang masih menganut nilai kebersamaan
dan gotong royong. Hal yang paling terlihat dari kegiatan KUD
adalah menyediakan bahan dan alat pertanian yang dijual
dengan harga terjangkau kepada para petani serta melayani
pinjaman dan menerima simpanan dari anggotanya
 Koperasi Seba Usaha (KSU), yaitu koperasi yang umumnya
beroperasi di kota besar, yang membantu pemenuhan
kebutuhan masyarakat terutama dalam bidang pemodalan
pengembangan usaha dan pinjaman lunak
 Koperasi Pasar
Koperasi Pasar memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai
pemersatu pedagang pasar, penarik becak, dan kuli panggul,
sebagai sarana simpan pinjam dan hasil usaha, serta sebagai
sarana penyedia kebutuhan usaha untuk para pedagang
dengan harga murah yang kemudian dijual kepada konsumen
 Koperasi Kredit
Yaitu koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam, yang
dimiliki dan dikelola sendiri oleh para anggotanya demi
kesejahteraan anggota
b. Perusahaan Pegadaian
Perusahaan pegadaian adalah lembaga keuangan yang
menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.
Jaminan nasabah tersebut digadaian dan kemudian ditaksir oleh
pihak pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan. Besarnya
nilai jaminan akan memengaruhi jumlah pinjaman. Untuk
meningkatkan dan mendukung program pemerintah tersebut,
perusahaan pegadaian didirikan untuk memberi kemudahan bagi
usaha skala mikro, kecil dan menengah dalam mencari pinjaman
modal dengan bunga pinjaman yang tergolong kecil
Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk membantu agar
masyarakat yang sedang membutuhkan uang segera
mendapatkan pinjaman secara cepat dan terhindar dari rentenir.
Perusahaan pegadaian yang bergerak di Indonesia adalah Perum
Pegadaian. Jenis barang yang dapat digadaikan antara lain :
a. Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, intan, berlian atau
mutiara
b. Perabot rumah tangga, antara lain barang pecah belah, barang
elektronik dan mesin – mesin
c. Kendaraan, antara lain sepeda motor dan mobil
Apabila peminjam terlambat melunasi pinjamannya, maka ia
dikenai peringatan dan diberi kesempatan tiga minggu untuk
melunasi pinjamannya. Jika ternyata tetap tidak dapat melunasi,
barulah barang jaminannya di lelang. Produk dan jasa pegadaian
meliputi : 1) penaksiran nilai barang; 2) penitipan barang; 3)
pemebrian pinjaman atas dasar hokum gadai; 4) jasa lain, seperti
kredit untuk para pegawai atau tempat penjualan emas dan lain –
lain

c. Pasar Modal dan Reksa Dana


Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/1990,
pasar modal secara umum adalah suatu system keuangan yang
terorganisasi, termasuk di dalamnya bank – bank komersial dan
semua lembaga perantara di bidang keuangan serta keseluruhan
surat – surat berharga yang beredar. Adapun menurut UU No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 ayat 1, pasar modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkan, serta lembaga profesi yang berkaitan
dengan efek
Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana
atau investment fund adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Unsure penting dalam reksa dana, antara lain :
1) Adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds
2) Adanya investasi dalam bentuk portofolio efek, dan
3) Adanya manajer investasi sebagai pengelola dana
Reksa dana menurut ketentuan dapat didirikan dalam bentuk
hokum perseroan (corporate type) atau kontrak investasi kolektif
(contractual type). Salah satu contoh perusahaan reksa dana
adalah PT CIMB-GK, yang merupakan lanjutan dari seri reksa
dana syariah dari perusahaan
Menurut UU No. 8 Pasal 1 butir 4, bursa efek (stock exchange)
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system
dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli
dengan pihak – pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
diantara mereka. Berdasarkan fungsinya, pasar modal dapat
dibedakan menjafi 2(dua) yaitu :
a. Pasar perdana (primary market)
Pasar perdana adalah penawaran saham pertama kali dari
emiten kepada para pemodal selama waktu yang telah
ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut
diperdagangkan di pasar sekunder. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan
memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan
jasa
b. Pasar sekunder (secondary market)
Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada
pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder, para investor
dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Harga saham
pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspketasi pasar

d. Perusahaan Sewa Guna ( Leasing )


Perusahaan sewa guna adalah perusahaan yang kegiatannya sewa
atau menyewakan aktiva tetap, khususnya barang modal. Bidang
usahanya berfokus pada pembiayaan barang – barang modal yang
diinginkan oleh nasahabnya. Pembayaran oleh nasabah diangsur
sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Jadi, perusahaan
leasing lebih banyak bergerak dalam bidang pembiayaan barang –
barang kebutuhan modal. Contoh perusahaan leasing :
 Adira Finance, sebuah perusahaan pembiayaan terbesar untuk
pembiayaan berbagai merk otomotif di Indonesia
 PT. Bima Multi Finance, sebuah perusahaan yang bergerak
dalam pembiayaan mobil

e. Perusahaan Anjak Piutang ( Factoring )


Perusahaan anjak piutang adalah perusahaan yang usahanya
adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan
dengan cara mengambil kredit bermasalah perusahaan lain atau
dapat pula mengelola penjualan kredit perusahaan yang
membutuhkannya
Usaha ini memang relative baru di Indonesia. Kegiatan utama
perusahaan ini adalah membantu perusahaan yang sedang
mengalami kesulitan dalam melakukan penagihan atau
pengelolaan utangnya. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini
berupa fee yang telah disepakati bersama, atau keuntungan dari
selisih harga jual dan hasil penagihan yang dilakukannya. Contoh
perusahaan anjak piutang :
 PT. Internasional Factors Indonesia, yaitu perusahaan yang
bergerak dalam usaha anjak piutang (factoring) dan equipment
leasing. International Factors Indonesia, yang sebelumnya
bernama PT Niaga International Factors Indonesia, merupakan
perusahaan pembiayaan Joint Venture yang berdiri sejak
tahun 1990. Pada akhir Oktober 2005, Bank Niaga yang
merupakan shareholders di Niaga Faktor Indonesia melepas
sahamnya di perusahaan tersebut
 IFSI adalah perusahaan pembiayaan yang mempunyai
spesialisasi dalam pembiayaan anjak piutang dan sewa Guna
Usaha untuk perusahaan kecil dan menengah di Indonesia.
Pembiayaan Anjak Piutang yang diberikan meliputi anjak
piutang domestic dan anjak piutang ekspor. IFSI anggota dari
IF Group yang berpusat di Brussels, yang merupakan asosiasi
dari 75 perusahaan anjak piutang dari seluruh dunia

f. Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha
sebagai penjaminan emisi efek, perantara efek, manajer investasi.
Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek
adalah perseroan yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam.
Cara yang dilakukan oleh perusahaan efek, anatara lain :
a. Perusahaan efek mengikatkan diri kepada emiten untuk
menjual semua efek yang diterbitkan (full commitment).
Penjamin Emisi Efek (Underwriter) Perusahaan Efek yang
berlaku sebagai Penjamin Emisi Efek melakukan kontrak
dengan calon Emiten dalam melaksanakan Penawaran Umum
Perdana Saham (Initial Public Offering) dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Istilah
Penawaran Umum Saham juga dikenal masyarakat dengan
nama go public
b. Perusahaan efek mengikatkan diri untuk berusaha semaksimal
mungkin menawarkan efek yang diterbitkan kepada investor
(best effort). Apabila ada efek yang tidak terjual, perusahaan
efek sebagai underwriter tidak memiliki kewajiban membeli sisa
efek tidak terjual tersebut
c. Penjamin emisi akan membeli sisa efek yang tidak terjual
dengan harga yang disepakati (standby commitment)
Contoh perusahaan efek di Indonesia : 1) PT Bank Central Asia
Tbk; 2) PT Bank Negara Indonesia Tbk; 3) PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk

D. ENTITAS
1. Berdasarkan Konsep Legal
Entitas adalah setiap unit atau organisasi yang dapat dipandang
atau diperlakukan sebagaimana layaknya individu menurut
ketentuan hukum yang berlaku, atau setiap unit atau lembaga
yang keberadaannya dijamin atau dilindungi oleh ketentuan
hukum yang berlaku, sehingga bisa menuntut atau mengklaim
pihak lain dan dituntut dimuka pengadilan atas namanya sendiri.
Atau dengan kata lain entitas adalah setiap individu dan/atau
organisasi yang berbadan hukum.
2. Berdasarkan Konsep Ekonomi
Entitas adalah setiap unit ekonomi yang menjalankan atau
kegiatan finansial untuk kepentingan diri sendiri.
Unit ekonomi terdiri dari :
 Satu badan hukum. 
 Dua atau lebih badan hukum yang bekerja sama membentuk
suatu grup dan masing-masing menjalankan usaha demi
kepentingan grup tersebut.
3. Berdasarkan Konsep Akuntansi
Entitas adalah suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi,
dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai
fokusnya.
Suatu kesatuan akuntansi bisa berupa suatu kegiatan atau fungsi
saja, seperti misalnya : fungsi pengelasan dari suatu perusahaan
karoseri, atau fungsi pengkreditan pada sebuah bank. Sebaliknya
suatu kesatuan akuntansi atau entitas bisa meliputi seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh suatu badan atau perusahaan
raksasa, seperti umumnya perusahaan multinasional.

4. Berdasarkan Konsep Fiskal


Entitas adalah subjek Pajak dan/atau Wajib Pajak.
Dalam undang-undang perpajakan suatu entitas dapat
mempunyai status badan hukum maupun tidak mempunyai
status sebagai badan hukum.
Contoh entitas yang berstatus badan hukum antara lain :
 PT (Perseroan Terbatas)
 CV (Perseroan Komanditer)
 Firma
 Yayasan
 Koperasi
 dan lain-lain.

Contoh entitas yang tidak berstatus badan hukum: 


 Orang Pribadi atau Individu atau Perseorangan.
 Harta warisan yang belum terbagi.

E. SEKTOR PERASURANSIAN
1. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan
asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi
penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan
untuk :
a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang
polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hokum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau
pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti; atau
b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan
dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana

2. Jenis Usaha Perasuransian


Usaha perasuransian adalah segala usaha menyangkut jasa
pertanggungan atau pengelolaan risiko, pertanggungan ulang
risiko, pemasaran dan distribusi produk asuransi atau produk
asuransi syariah, konsultasi dan keperantaraan asuransi,
asuransi syariah, reasuransi atau reasuransi syariah, atau
penilaian kerugian asuransi atau asuransi syariah. Jenis usaha
perasuransian terdiri dari :
a. Asuransi Umum
Yaitu usaha jasa pertanggungan resiko yang memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan atau tanggungjawab hokum kepada pihak ketiga
yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis
karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti. Contoh
asuransi umum : 1) Asuransi Harta Benda (Property
Insurance); 2) Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance); 3)
Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle Insurance); 4)
Asuransi Marine Risk and Marine Liability; 5) Asuransi
Tanggung Gugat (Liability)
b. Asuransi Jiwa
Yaitu usaha yang menyelenggarakan jasa penanggulangan
resiko yang memberikan pembayaran kepada pemegang polis,
tertanggung atau pihak lain yang berhak dalam hal
tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau
pembayaran lain kepada pemegang polis, tertanggung atau
pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam
perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Contoh asuransi
jiwa : 1) Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance);
2)Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life); 3) Asuransi Jiwa
Dwiguna (Endowment); 4) Kontrak Anuitas (Annuity Contract);
5) Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
c. Reasuransi
Yaitu usaha jasa pertanggungan ulang terhadap resiko yang
dihadapi oleh perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan,
atau perusahaan reasuransi lainnya.
Contoh perusahaan reasuransi di Indonesia : 1) PT Maskapai
Reasuransi Indonesia Tbk; 2) PT Reasuransi Internasional
Indonesia; 3) PT Reasuransi Nasional Indonesia; 4) PT Tugu
Reasuransi Indonesia; 5) PT Asuransi Indonesia Utama
(Persero)

d. Asuransi Kerugian
Yaitu usaha memberikan jasa dalam resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggungjawab hokum kepada pihak
ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Adapun
perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan yang hanya
dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi
kerugian termasuk reasuransi. Perusahaan asuransi kerugian
tidak diperkenankan melakukan kegiatan di luar usaha
asuransi kerugian dan reasuransi.
Contoh asuransi kerugian :
1) Asuransi kerugian untuk harta benda, akan menanggung
harta benda dari resiko kebakaran, gempa bumi, resiko
industry dan lain sebagainya
2) Asuransi kerugian rekayasa, akan memberikan
pertanggungan untuk pekerjaan sipil, pemasangan mesin,
konstruksi, peralatan eletkronik, mesin dan lain sebagainya
3) Asuransi kerugian kendaraan bermotor, akan memberikan
pertanggungan jika terjadi kerusakan pada kendaraan
bernotor anda atau anda mengalami insiden yang
disebabkan oleh pihak lain
4) Asuransi kerugian aneka, adalah pertanggungan untuk
pencurian, kecelakaan, kesehatan, keluarga, perjalanan dan
lain sebagainya

F. DANA PENSIUN, LEMBAGA PEMBIAYAAN, DAN LAINNYA


1. Dana Pensiun
Dalam UU Nomor 11 tahun 1992, Dana Pensiun didefinisikan
sebagai badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
pension. Jenis dana pensiun terdiri atas Dana Pensiun Pemberi
Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan, sedangkan program
pensiun yang diperkenankan adalah Program Pensiun Iuran Pasti
dan Program Pensiun Manfaat Pasti.
Dana pensiun dihimpun melalui iuran yang dipotong dari gaji
karyawan. Dana yang terkumpul melalui dana pensiun
diusahakan lagi dengan menginvestasikannya ke berbagai sektor
yang menguntungkan. Perusahaan yang mengelola dana pensiun
dapat dilakukan oleh bank atau perusahaan lainny
Penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula
dilakukan oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan. Menurut ketentuan di atas,
program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut :
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Pada PMPP, manfaat pensiun yang didapatkan atau akan
diterima telah ditentukan sebelumnya dalam formula atau
rumus tertentu. Rumus perhitungan PPMP biasanya terkait
dengan gaji terakhir, masa kerja dan golongan. Contoh rumus
manfaat pensiun pada PPMP :
2,35 % x Masa Kerja x Gaji Pokok
b. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Pada PPIP, besarnya manfaat pensiun bergantung akumulasi
iuran dan hasil investasi. Jika hasil investasi bagus, manfaat
yang diterima juga bagus dan sebaliknya. Umumnya, karena
investasinya bersifat jangka panjang (sampai pension), hasilnya
cukup baik.

2. Lembaga Pembiayaan ( Multi Finance )


Lembaga pembiayaan adalah salah satu lembaga keuangan bukan
bank di Indonesia yang mempunyai kegiatan membiayai
kebutuhan masyarakat, baik yang bersifat produktif maupun
konsumtif, yang meliputi :
a. Perusahaan Penjaminan
Dasar hukum pendirian perusahaan penjaminan adalah
dengan keputusan Menteri Keuangan nomor 486/0.17/1996
tanggal 30 Juli 1996. Peran perusahaan penjaminan dalam
proses intermediasi keuangan sampai saat ini dapat dikatakan
masih sangat terbatas dan relatif belum begitu signifikan.
Bidang usaha perusahaan penjaminan adalah melakukan
kegiatan dalam bentuk pemberian jasa penjaminan untuk
menanggung pembayaran kewajiban keuangan terjamin
apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban
perikatannya kepada penerima jaminan yang timbul dari
transaksi kredit, sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan
konsumen, pembiayaan dengan pola bagi hasil, dan pembelian
barang secara angsuran.
Pihak yang terkait dalam transaksi penjaminan adalah :
1) Terjamin, yaitu pihak yang memperoleh penjaminan dari
perusahaan penjamin
2) Penerima jaminan, yaitu pihak yang berhak menerima
pembayaran dari perusahaan penjaminan, apabila terjamin
tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya
3) Perusahaan penjaminan, yaitu badan usaha yang bergerak
di bidang keuangan yang kegiatan usaha pokoknya
melakukan usaha penjaminan.
b. Perusahaan Modal Ventura ( Venture Capital )
Modal ventura adalah usaha pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
Perusahaan modal ventura memberikan pembiayaan dalam
bentuk ekuitas tentang melakukan pembiayaan dengan pola
bagi hasil.
Perusahaan modal ventura diatur dalam Keppres Nomor 61
tahun 1988 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251
tahun 1988. Sejak tahun 1993 , kegiatan usaha modal ventura
dipisahkan dari bidang usaha perusahaan pembiayaan. Di
setiap ibu kota provinsi didirikan perusahaan modal ventura
daerah, yang dimaksudkan agar sektor usaha kecil di daerah
dapat lebih dekat dengan sumber pembiayaan melalui
perusahaan modal ventura. Contoh perusahaan Ventura di
Indonesia :
1. PT Multi Investama Ventura
2. PT Astra Mitra Ventura
3. PT Bahana Artha Ventura
4. PT Bahana Bina Ventura
5. PT Ventura kapitalindo
6. PT Bhakti sarana Ventura
7. PT Batavia International Ventura
8. PT Arsi Bina Ventura
c. Perusahaan Kartu Kredit
Kartu kredit (credit card) adalah benda berbentuk kartu yang
berbahan dasar plastic, sebagai alat pembayaran pengganti
uang tunai atau cek dan dipergunakan untuk kebutuhan
transaksi berbagai keperluan. Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988, tanggal 20 Desember
tahun 1988, bisnis kartu kredit digolongkan sebagai usaha jasa
pembiayaan. Selain oleh bank, kartu kredit juga dapat
dikeluarkan oleh lembaga keuangan non bank, seperti lembaga
pembiayaan. Pelopor pengembangan kartu kredit di Indonesia
adalah Citibank dan Bank Duta. Dewasa ini, jenis kartu kredit
yang beredar adalah Master Card, Visa card, Visa BCA, Dinner
Club dan kartu kartu kredit lainnya.
1) Kartu kredit jenis visa, mulai dari kelas untuk semua
golongan sampai kelas golongan super eksklusif, antara
lain:
a) Visa Klasik, paling rendah pagu batas (limit) belanja dan
fitur yang menyertainya. Pagu batas kredit jenis kartu
kredit ini umumnya hanya sampai sekitar 5 juta rupiah,
tidak berbeda jauh dengan batas transaksi kartu debit
beberapa bank lokal
b) Visa gold, sedikit lebih eksklusif, dengan beberapa fitur
tambahan seperti diskon spesial untuk beberapa produk
atau jasa, dan Pagu batas kredit yang lebih tinggi, mulai
dari yang berpenghasilan 5 juta sebulan hingga sekitar
20 sampai 25 juta sebulan
c) Visa platinum, biasanya dipakai oleh beberapa
pengusaha untuk menjamu relasi bisnis atau klien di
beberapa tempat mewah yang butuh penghargaan
tersendiri. Pagu batas karakter jenis ini mulai dari 75
juta hingga nyaris unlimited tergantung kemampuan dari
sang pemegang kartu membayar tagihannya saja
d) Visa signature, tergolong sangat eksklusif tidak untuk
orang kantoran atau buruh (pegawai). Pagu batasnya
sangat tinggi mulai dari 100 jutaan hingga unlimited.
Fasilitasnya pun beragam, seperti airport lounge, travel
assist, Golf membership, spesial travel, dan sebagainya
e) Visa Infinite, dibuat khusus untuk nasabah premium
pemilik rekening tabungan/deposito/investasi dari bank
penerbit kartu itu. Pagu batasnya mulai dari 50 juta
rupiah hingga unlimited, namun umumnya berkisar pada
angka 250 juta rupiah
2) Kartu kredit jenis Master, mencakup beberapa tingkatan
yakni :
a) Master Card Classic, biasanya hanya mendapat Pagu
batas kredit yang rendah sekitar 5 juta rupiah
b) Master Card Gold, memiliki Pagu batas lebih sedikit lebih
tinggi dari klasik hingga batas sekitar 100 juta rupiah
c) Master Card Platinum, Pagu batas kredit dan minimum
penghasilan tidak berbeda jauh dengan visa Platinum
d) Master Card World, sebenarnya setingkat dengan kartu
Visa Infinite namun tidak jelas seberapa luas fitur
cakupan layanannya

3. Lembaga Keuangan Lainnya


a. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS )
Lembaga Jasa Keuangan ini sering disebut dengan BPJS, yang
didirikan berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 2011
tentang badan penyelenggara jaminan sosial. Perusahaan ini
memberikan jaminan dalam berbagai bentuk, yaitu jaminan
kematian, jaminan kesehatan jaminan kecelakaan kerja
jaminan pensiun dan jaminan hari tua
b. Lembaga Keuangan Mikro
Lembaga keuangan mikro (LKM) didirikan tidak hanya untuk
mendapat keuntungan semata. Lembaga Jasa Keuangan ini
bergerak dalam bidang pemberian jasa pengembangan usaha
dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memberi
pinjaman dan pembiayaan secara langsung untuk usaha yang
berskala mikro, baik kepada anggota maupun masyarakat.
LKM juga melakukan pengelolaan uang simpanan masyarakat
atau kelompok dan bersedia memberi konsultasi dalam
pengembangan usaha yang dilakukan oleh kelompok
masyarakat ataupun individu

G. OTORITAS JASA KEUANGAN ((OJK))


1. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan ( (OJK) )
(OJK) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan, baik di
sektor perbankan, pasar modal maupun sektor jasa keuangan non
bank, seperti asuransi, dana pension, lembaga pembiayaan dan
lembaga Jasa Keuangan Lainnya. (OJK) bersifat independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan
pihak lain. (OJK) menggantikan Bapepam dalam pengaturan dan
pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta
menggantikan Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan
bank terhadap kegiatan Jasa Keuangan di sektor: perbankan dan
nonperbankan, pasar modal, perasuransian, dana pension,
lembaga pembiayaan dan lainnya. (OJK) dibentuk dengan tujuan
agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan :
a. Terselenggara secara teratur adil transparan dan akuntabel
b. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan
c. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
2. Wewenang (OJK)
a. Wewenang (OJK) dalam pengaturan lembaga keuangan,
meliputi :
1) Kegiatan Jasa Keuangan di sektor perbankan dan
nonperbankan
2) Menetapkan Peraturan pelaksanaan UU Nomor 21 Tahun
2011
3) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan
4) Menetapkan peraturan dan keputusan (OJK)
5) Menetapkan Peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa
keuangan
6) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas (OJK)
7) Menetapkan Peraturan mengenai tata cara penetapan
perintah tertulis terhadap lembaga jasa keuangan dan pihak
tertentu
8) Menetapkan Peraturan mengenai tata cara penetapan
pengelola statuter pada lembaga jasa keuangan
9) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur serta
mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan
kewajiban
10) Menetapkan Peraturan mengenai tata cara pengenaan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan
b. Wewenang (OJK) dalam pengawasan lembaga keuangan,
meliputi :
1) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan
2) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang
dilaksanakan oleh Kepala eksekutif
3) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyelidikan,
perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap
lembaga Jasa Keuangan, pelaku dan atau penunjang
kegiatan Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
4) Memberikan perintah tertulis kepada lembaga Jasa
Keuangan dan/atau pihak tertentu
5) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan
6) Memberikan dan garis miring atau mencabut : izin usaha,
izin orang perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran
surat tanda terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan
usaha, pengesahan persetujuan atau penetapan
pembubaran, penetapan lain sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
3. Dewan Komisioner (OJK)
Dewan komisioner adalah pimpinan tertinggi (OJK) yang bersifat
kolektif dan kolegial yang beranggotakan sembilan orang anggota
yang ditetapkan dengan keputusan presiden titik susunan dewan
komisioner terdiri atas :
a. Seorang ketua merangkap anggota
b. Seorang wakil ketua sebagai ketua komite etik merangkap
anggota
c. Seorang kepala eksekutif pengawas perbankan merangkap
anggota
d. Seorang kepala eksekutif pengawas pasar modal merangkap
anggota
e. Seorang kepala eksekutif pengawas perasuransian, dana
pensiun lembaga pembiayaan dan lembaga Jasa Keuangan
Lainnya merangkap anggota
f. Seorang ketua dewan audit merangkap anggota
g. Seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan
konsumen
h. Seorang anggota ex-officio dari Bank Indonesia yang
merupakan anggota dewan Gubernur Bank Indonesia
i. Seorang anggota ex-officio dari kementerian keuangan yang
merupakan pejabat setingkat Eselon 1 Kementerian Keuangan
4. Prinsip Tata Kelola (OJK)
(OJK) dibentuk dengan dilandasi prinsip prinsip tata kelola yang
baik dan benar (good corporate governance) yang terdiri dari lima
prinsip sebagai berikut :
a. Keterbukaan informasi (transparency), yaitu keterbukaan
untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat dan tepat
waktu
b. Akuntabilitas (accountability), yaitu adanya kejelasan fungsi,
struktur, sistem, hak dan kewajiban serta wewenang dari
elemen yang ada
c. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan yang berlaku antara lain
masalah pembayaran pajak, hubungan industrial kesehatan
dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup
memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama
masyarakat dan sebagainya
d. Kemandirian (independensi), yaitu Man syaratkan agar
perusahaan dikelola secara profesional tanpa adanya benturan
kepentingan dan tekanan atau intervensi dari pihak manapun
maupun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
e. Keselarasan atau kewajaran (fairness), yaitu menuntut adanya
perlakuan yang adil dalam memenuhi hak shareholder dan
stakeholder sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku
5. Asas (OJK)
(OJK) dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan
asas sebagai berikut:
a. Asas independensi, yaitu independen dalam pengambilan
keputusan dan pelaksanaan fungsi tugas dan wewenang (OJK)
dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku
b. Asas kepastian hukum, yaitu mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggaraan (OJK)
c. Asas kepentingan umum, yaitu membela dan melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat serta memajukan
kesejahteraan umum
d. Asas keterbukaan, yaitu membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar jujur dan
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan (OJK) dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak pribadi dan
golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
e. Asas profesionalitas rumah yaitu mengutamakan keahlian
dalam pelaksanaan tugas dan wewenang (OJK) dengan tetap
berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
f. Asas integritas, yaitu berpegang teguh pada nilai-nilai moral
dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam
penyelenggaraan (OJK)
g. Asas akuntabilitas, yaitu menentukan bahwa setiap kegiatan
dan hasil akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan (OJK)
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik

Rangkuman
1. Industri adalah sebuah kesatuan unit usaha yang
menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk
menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah
tempat atau lokasi tertentu dan memiliki catatan
administrasi sendiri, yang terdiri dari: industri primer
industri sekunder industri tersier
2. Lembaga keuangan perbankan adalah semua badan yang
kegiatannya di bidang keuangan serta melakukan
penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan
3. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan garis miring
atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat bank yang meliputi: Bank Sentral Bank umum bank
komersial dan bank perkreditan rakyat BPR
4. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya dikelompokkan
menjadi: bank milik pemerintah bank milik swasta nasional
dan bank milik campuran
5. Lembaga keuangan bukan bank LKBB adalah semua badan
yang melakukan kegiatan dibidang keuangan yang secara
langsung atau tidak langsung dan menyalurkan dana kepada
masyarakat yang meliputi :koperasi simpan pinjam,
perusahaan Pegadaian pasar modal dan reksa dana
perusahaan sewa guna leasing, perusahaan anjak piutang
vectoring perusahaan efek
6. Usaha perasuransian, yaitu segala usaha menyangkut jasa
pertanggungan atau pengelolaan resiko pertanggungan ulang
resiko pemasaran dan distribusi produk Asuransi atau
produk asuransi syariah Kemang konsultasi dan
keperantaraan asuransi asuransi syariah dan asuransi atau
reasuransi Syariah atau penilaian kerugian asuransi atau
asuransi syariah. Jenis usaha perasuransian terdiri dari:
asuransi umum asuransi jiwa asuransi dan asuransi
kerugian
7. Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program pensiun meliputi program pensiun
manfaat pasti dan program pensiun iuran pasti PPIP
8. Lembaga pembiayaan adalah salah satu lembaga keuangan
bukan bank di Indonesia yang mempunyai kegiatan
membiayai kebutuhan masyarakat baik yang bersifat
produktif maupun konsumtif yang meliputi: perusahaan
penjaminan, perusahaan modal ventura dan perusahaan
kartu kredit
9. Lembaga keuangan lainnya meliputi: badan penyelenggara
jaminan sosial BPJS perusahaan ini memberikan jaminan
dalam berbagai bentuk yaitu jaminan kematian, jaminan
kesehatan jaminan kecelakaan kerja jaminan pensiun dan
jaminan hari tua lembaga keuangan mikro yang bergerak
khusus dalam bidang pemberian jasa pengembangan usaha
dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
10. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggantikan berapa Bang
dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga
keuangan serta menggantikan Bank Indonesia dalam
pengaturan dan pengawasan bank terhadap kegiatan jasa
keuangan dalam menjalankan tugasnya (OJK) bersifat
Mandiri independen bebas dari campur tangan pihak lain
11. Dewan komisioner adalah pimpinan tertinggi (OJK) yang
bersifat kolektif dan kolegial yang beranggotakan sembilan
orang anggota yang ditetapkan dengan keputusan presiden
12. OJK dibentuk dengan dilandasi prinsip-prinsip tata kelola
yang baik dan benar good corporate governance yang terdiri
dari lima prinsip titik2 keterbukaan informasi transparansi
akuntabilitas accountability pertanggungjawaban
responsibility kemandirian independency dan keselarasan
atau kewajaran fairness
13. OJK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
berlandaskan asas sebagai berikut: independensi, kepastian
hukum kepentingan umum keterbukaan profesionalitas
integritas akuntabilitas

Anda mungkin juga menyukai