HIPOTESIS PENELITIAN
tentang perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
Beberapa pengertian bank menurut para ahli antara lain, sebagai berikut :
“Bank adalah lembaga atau perusahaan yang kegiatannya menghimpun dana berupa giro,
deposito, tabungan, dan simpanan lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending
unit) yang kemudian disalurkan kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit spending
unit) dengan cara menjual jasa keuangan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat”.
digunakan oleh para bankir untuk melayani kegiatan operasional bank kepada para
nasabah”.
“Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit
Dari beberapa pengertian bank menurut para ahli dan undang-undang, dapat disimpulkan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana berupa simpanan dari pihak yang kelebihan
dana dan menyalurkan dana berupa pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana serta
pihak tersebut mampu memenuhi persyaratan yang diberikan bank guna meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Dalam Pasal 2, 3 dan 4 Undang-Undang (UU) No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998, dinyatakan asas, fungsi dan tujuan
1. Asas
2. Fungsi
Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014:11), secara spesifik bank dapat berfungsi
sebagai :
1) Agent of trust
Lembaga yang berlandaskan kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankan adalah
kepercayaan, baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Dalam fungsi
agent of trust, harus dibangun kepercayaan yang bergerak ke dua arah, dari bank ke
2) Agent of development
Kegiatan bank berupa penghimpun dana dan penyalur dana sangat diperlukan bagi
lancarnya kegiatan perekonomian di sektor rill. Kegiatan bank tersebut antara lain
kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat kegiatan investasi, distribusi dan
konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan
3) Agent of service
surat berharga, cek wisata, kartu debit, kartu kredit, transaksi tunai, Bank Indonesia
Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKN-BI), Anjungan Tunai Mandiri (ATM), E-Banking dan pelayanan lainnya. Jasa
secara umum.
3. Tujuan
Menurut Hery (2020:7), jenis-jenis bank dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu :
1. Aspek Fungsi
Menurut Undang-Undang (UU) Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967, jenis perbankan
1) Bank umum
2) Bank pembangunan
3) Bank tabungan
4) Bank pasar
5) Bank desa
6) Lumbung desa
7) Bank pegawai
Setelah dikeluarkannya UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan ditegaskan dalam
UU RI No. 10 Tahun 1998, maka jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank pembangunan dan bank tabungan berubah
fungsi menjadi Bank Umum, sedangkan bank pasar, bank desa, lumbung desa dan bank
pegawai berubah fungsi menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pengertian Bank Umum
dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan UU RI No. 10 Tahun 1998 sebagai berikut :
1) Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasionalnya dapat
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Kegiatan usaha BPR lebih sempit dibandingkan dengan kegiatan
2. Aspek Kepemilikan
Aspek kepemilikan dilihat dari siapa saja pemilik suatu bank, dilihat dari akta
pendirian dan penguasaan saham bank yang bersangkutan. Jenis-jenis bank berdasarkan
Bank yang menurut akta pendirian, modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga
seluruh keuntungan bank untuk pemerintah. Bank yang dimiliki pemerintah pusat
adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan
Negara (BTN) dan Bank Mandiri. Sedangkan bank milik pemerintah daerah terdapat
daerah antara lain Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat (saat ini berganti
nama menjadi bank bjb) , BPD DKI Jakarta dan BPD Jawa Tengah.
Bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional,
menurut akta pendirian pembagian keuntungannya untuk swasta. Bank milik swasta
nasional antara lain Bank Central Asia (BCA), Bank Mega dan Bank Permata.
Kepemilikan saham bank dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
pemerintah asing. Contoh bank milik asing adalah Bank of America dan Bank of
Tokyo.
Kepemilikan saham dimiliki oleh pihak swasta asing dan swasta nasional, namun
Contohnya adalah OCBC NISP, CIMB Niaga, Bank Woori Saudara dan MayBank.
melayani masyarakat, baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanan.
1) Bank Devisa
Bank yang memiliki izin untuk melakukan transaksi ke luar negeri atau yang
Bank yang belum memiliki izin untuk melakukan transaksi sebagai Bank Devisa
sehingga tidak dapat melakukan transaksi seperti halnya Bank Devisa. Transaksi yang
Berdasarkan aspek penentuan harga, bank dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1) Bank Konvensional
pada produk simpanan dan produk pinjaman. Bank konvensional menerapkan biaya
Bank syariah mencari keuntungan berdasarkan prinsip syariah yaitu prinsip bagi hasil
prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa
iqtina). Sumber penentuan harga dan pelaksanaan kegiatan bank syariah atas dasar Al-
Qur’an dan sunnah rasul. Bank syariah mengharamkan penetapan harga produknya
Simpanan yang penarikannya bisa dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro (BG) dan sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan barang modal dalam
Fasilitas kredit yang diberikan bank dalam rupiah atau valuta asing untuk memenuhi
modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1
tahun.
3) Kredit perdagangan
Fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi nasabah yang memiliki usaha di bidang
Suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan
2) Inkaso
Pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik perusahaan atau perorangan) untuk
yang tidak berdokumen) yang harus dibayar setelah pihak yang bersangkutan
(pembayar atau tertagih) berada di tempat lain (di dalam atau luar negeri) menyetujui
pembayarannya.
3) Kliring
Cara penyelesaian utang piutang antar bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau
surat berharga di suatu tempat tertentu seperti cek, bilyet giro, nota debet dan nota
kredit.
Jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga yang dirancang
secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh,
tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi nasabah pengguna.
5) Bank card
membayar barang dan jasa pada pedagang eceran dan memperoleh uang tunai dari
kasir bank atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM), bank card dapat berupa kartu kredit
ataupun kartu debit. Bank card bermanfaat sebagai alat pengenal ketika nasabah
6) Bank notes
Uang kertas mata uang asing yang merupakan alat pembayaran yang sah di negara
7) Bank garansi
Jaminan pembayaran dari bank yang diberikan kepada pihak penerima jaminan
(perusahaan atau perorangan) apabila pihak yang dijamin (biasanya nasabah bank
penerbit) tidak dapat memenuhi kewajiban atau cidera janji sesuai dengan perjanjian
8) Referensi bank
Keterangan tertulis yang diterbitkan oleh bank atas permintaan nasabah untuk tujuan
tertentu dan bersifat tidak mengikat, tidak menjanjikan dan tidak memberikan
jaminan.
9) Bank draft
Surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari bank penerbit draft tersebut
kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang pada waktu
dalam Pasal 6 dan Pasal 7. Menurut UU No 10 Tahun 1998 Pasal 6, bahwa kegiatan Bank
Umum meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
2. Memberikan kredit.
4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya :
1) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya
2) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih
5) Obligasi.
7) Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
kepentingan nasabah.
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank
lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
12. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah,
13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
Selain melakukan kegiatan usaha bank sebagaimana diatur dalam Pasal 6, dalam Pasal 7
1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di bidang keuangan,
seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat harus
menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
1. Menurut Daryanto (2011:24), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial suatu
individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan
2. Menurut Kotler dan Keller (2016:5), pemasaran adalah cara untuk mengidentifikasi dan
4. Menurut Kasmir (dalam Wahjono, 2013:15), pemasaran bank adalah proses menciptakan
keinginan nasabah.
5. Menurut Hery (2019:106), manajemen pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan,
dan jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan keinginan dan kepuasan
3) Kebutuhan akan rasa nyaman dalam menggunakan produk dan jasa bank
Dari pengertian menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa pemasaran bank adalah
proses penciptaan, penawaran dan pertukaran produk/jasa bank guna memenuhi kebutuhan
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan menetapkan cara
untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan pemasaran bank (Hery, 2019:106), sebagai berikut :
1. Memaksimumkan konsumsi
Memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli
keinginan nasabah.
Bank menyediakan berbagai jenis produk dan jasa perbankan sehingga nasabah memiliki
usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Hery (2019:107), konsep
pemasaran yang dijadikan sebagai landasan pemasaran oleh perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Konsep produksi
Konsep yang menekankan pada volume produksi yang sebesar-besarnya dengan harga
yang serendah-rendahnya.
2. Konsep produk
Konsumen akan senang jika produk memiliki mutu dan kinerja yang paling baik, serta
3. Konsep penjualan
lembaga nirlaba seperti partai politik. Kegiatan pemasaran ditekankan secara lebih agresif
4. Konsep pemasaran
keinginan, minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien dibanding pesaing, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
keinginan dan minat pasar sasaran, serta memberikan kepuasan yang mengarah pada
kesejahteraan masyarakat.
Konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan dalam dunia perbankan adalah konsep
diharapkan pelanggan akan setia dalam membeli dan menggunakan produk/jasa yang
ditawarkan bank.
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara
terpadu. Kegiatan pemasaran dilakukan secara bersamaan di antara elemen-elemen yang ada
dalam marketing mix yang tidak dapat berdiri sendiri (Hery, 2019:115).
1. Process (proses)
Prosedur, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa
kepada konsumen.
2. People (orang)
Semua pelaku yang berperan penting dalam menyajikan jasa sehingga dapat
3. Product (produk)
Mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang
tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dan menambahkan
4. Price (harga)
Suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi
produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga,
atau jasa, melayani pasar sasaran dan mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman
6. Promotion (promosi)
Memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa baru yang dimiliki
Hal nyata yang turut memengaruhi kepuasan konsumen ketika membeli produk atau jasa
yang ditawarkan.
Unsur bauran pemasaran yang yang akan diteliti adalah process (proses) dan people
(orang) karena dalam penelitian ini membahas kecepatan account officer (petugas kredit)
bergerak di bidang jasa keuangan. Kualitas pelayanan merupakan komitmen bisnis antara
bank dengan nasabah agar nasabah merasa puas saat menggunakan produk dan jasa
perbankan dan terciptalah loyalitas nasabah. Menurut Rusdarti (dalam Prahbata, 2017:147),
jika pelayanan yang diberikan kepada nasabah itu baik dan memuaskan maka akan
1. Menurut Kotler (2009:83), pelayanan adalah aktivitas yang dapat ditawarkan atau
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
kebutuhan dan keinginan pelanggan dari satu pihak kepada pihak lain tanpa mengakibatkan
kepemilikan apapun.
Dimensi kualitas pelayanan (service quality) digunakan oleh konsumen untuk menilai
1. Keandalan (realiability)
apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja perusahaan harus sesuai dengan
apa yang diharapkan konsumen. Kinerja perusahaan tercermin dari ketepatan waktu,
pelayanan yang diberikan sama bagi semua konsumen tanpa kesalahan, sikap simpatik
Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan dengan cepat, tepat
serta dengan informasi yang jelas. Jika perusahaan mengabaikan pelanggan sehingga
pelanggan menunggu lama tanpa alasan yang jelas maka akan menyebabkan persepsi
3. Jaminan (assurance)
menciptakan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan. Hal tersebut meliputi beberapa
komponen yaitu:
1) Komunikasi
Komunikasi yang dilakukan secara terus menerus untuk memberikan informasi
kepada pelanggan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami serta menanggapi
2) Kredibilitas
Perlu adanya jaminan atas kepercayaan yang diberikan kepada pelanggan, sifat
3) Keamanan
Adanya tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelanggan terhadap pelayanan yang
kepercayaan.
4) Kompetensi
5) Sopan santun
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus disertai dengan sopan santun
4. Empati (empathy)
Memberikan perhatian yang tulus kepada pelanggan dan berusaha memahami kebutuhan
5. Berwujud (tangibles)
Kemampuan perusahaan dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dapat diandalkan
guna memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi pelanggan. Sarana dan prasarana
perusahaan meliputi fasilitas seperti gedung, meja, kursi, tempat parkir, penampilan
Pelayanan prima merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan untuk memberikan
pelayanan dalam suatu perusahaan (Zulfa, 2018:3). Pelayanan prima disebut juga service
excellent yang berarti pelayanan terbaik. Pelayanan prima disebut pelayanan terbaik karena
sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku (Daryanto dkk dalam Zulfa, 2018:3).
Pelayanan prima adalah pelayanan yang diberikan oleh bank sebagai penyedia jasa kepada
nasabah sesuai dengan standar yang berlaku sehingga nasabah merasa puas atas pelayanan
yang diterima.
Kriteria pelayanan yang prima (Gronroos dalam Tjiptono, 2014:270) adalah sebagai
berikut :
Konsumen menyadari bahwa penyedia jasa, karyawan, sistem operasioanl dan sumber
daya fisik perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah secara
profesional.
Konsumen merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, waktu operasional, sistem operasional
dan karyawan dirancang dan dioperasikan dengan baik agar mudah diakses dan dapat
beserta karyawan dan sistemnya dalam hal pemenuhan janji terhadap konsumen.
5) Pemulihan (recovery)
kesalahan yang tidak diharapkan, maka penyedia jasa akan mengambil tindakan dan
Konsumen yakin bahwa biaya yang dikeluarkan sepadan dengan nilai yang diperoleh.
Pelayanan yang prima bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada konsumen, sebagai acuan untuk menyusun dan mengembangkan standar
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang berarti kepercayaan akan
Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam (debitur) untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
Menurut Fitri (dalam Alanshari dkk, 2018:5), kredit adalah suatu kebutuhan
masyarakat guna mendorong dan melancarkan aktivitas perdagangan (kegiatan produktif) dan
Menurut Astiko (dalam Abdurahman dkk, 2014:64), kredit adalah kemampuan untuk
melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji,
Dapat disimpulkan bahwa kredit adalah kepercayaan bank kepada debitur sehingga
terjadi penyediaan uang oleh bank kepada debitur sesuai dengan kesepakatan pinjam
meminjam, jangka waktu tertentu dan pembayaran bunga guna memenuhi kebutuhan
Menurut Abdulkadir dkk (dalam Anggraini dkk, 2013:106) unsur-unsur dalam pemberian
1. Kepercayaan
Keyakinan bank sebagai pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan aman dan dana yang
disalurkan tersebut akan diterima kembali di masa yang akan datang. Kepercayaan
tersebut diberikan bank setelah melakukan penelitian internal dan eksternal terhadap
kondisi debitur.
2. Agunan
Kredit yang diberikan harus selalu disertai barang yang berfungsi sebagai jaminan bahwa
kredit yang diterima debitur akan dilunasi di waktu yang akan datang.
3. Jangka waktu
Fasilitas kredit yang diberikan bank kepada debitur memiliki jangka waktu tertentu,
termasuk masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu dalam
pemberian fasilitas kredit bersifat jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
4. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menimbulkan risiko tidak tertagihnya
Keuntungan yang diperoleh bank atas penyaluran sejumlah dana kepada debitur. Balas
jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit merupakan keuntungan bank.
Bank memberikan fasilitas kredit kepada debitur dengan tujuan tertentu sesuai dengan
visi dan misi bank. Tujuan utama pemberian fasilitas kredit kepada debitur (Hery, 2019:38)
1. Mencari keuntungan
Bertujuan untuk memperoleh hasil dalam bentuk bunga dan biaya administrasi yang
Membantu nasabah yang sedang membutuhkan dana untuk investasi, usaha dan modal
kerja.
3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan perbankan maka akan semakin
Fasilitas kredit yang disalurkan bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai jenis
kredit. Menurut Hery (2019:40), jenis kredit dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut:
1. Aspek kegunaan
Kredit yang biasa digunakan untuk membeli mesin produksi, perluasan usaha,
membangun proyek atau pabrik baru. Kredit digunakan untuk periode waktu yang
relatif lama.
Misalnya, untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan biaya lainnya.
1) Kredit produktif
2) Kredit konsumtif
3) Kredit perdagangan
Kredit yang memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun.
3) Jangka panjang
4. Aspek jaminan
Kredit yang diberikan dengan adanya suatu jaminan. Jaminan kredit dapat berupa
Kredit yang diberikan tanpa adanya jaminan. Kredit diberikan dengan melihat
prospek usaha, karakter, loyalitas dan nama baik debitur. Kredit biasanya diberikan
1) Kredit pertanian, kredit yang disalurkan pada sektor perkebunan atau pertanian rakyat
2) Kredit peternakan
3) Kredit industri, baik industri kecil, industri menengah atau industri besar
4) Kredit pertambangan
5) Kredit pendidikan, kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana
pendidikan
6) Kredit profesi, kredit yang diberikan kepada para profesional seperti guru/dosen,
8) Sektor-sektor lainnya.
1. Pengajuan berkas-berkas
Calon debitur mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal,
1) Latar belakang perusahaan, seperti riwayat hidup perusahaan yang dijelaskan secara
singkat, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus beserta pengetahuan
lainnya.
4) Cara debitur mengembalikan kredit, yang dijelaskan secara rinci apakah dari hasil
1) Akta notaris
Bertujuan untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan debitur sudah lengkap dan
benar sesuai dengan persyaratan administrasi kredit. Jika persyaratan administrasi kredit
belum lengkap maka calon debitur akan diminta untuk segera melengkapi persyaratan
administrasi kredit. Jika sampai batas waktu tertentu calon debitur tidak melengkapi
kekurangan berkas maka permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur akan
dibatalkan.
3. Wawancara 1
Peyelidikan kepada calon debitur dengan berhadapan langsung untuk meyakinkan apakah
kebutuhan debitur.
4. On the spot
Kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan
usaha atau jaminan. Hasil on the spot akan dicocokkan dengan hasil wawancara yang
pertama. Pada saat hendak melakukan on the spot sebaiknya tidak diberitahukan kepada
calon debitur, sehingga apa yang dilihat di lapangan sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
5. Wawancara 2
Kegiatan perbaikan berkas jika terjadi kekurangan pada saat setelah dilakukannya on the
spot di lapangan. Catatan yang ada dalam permohonan dan pada saat wawancara pertama
dicocokkan dengan hasil on the spot, apakah ada kesesuaian dan benar adanya.
6. Keputusan kredit
Penentuan kredit yang diajukan oleh calon debitur akan diterima dan dicairkan atau
ditolak. Jika permohonan kredit diterima maka akan disiapkan urusan administrasi dan
Keputusan kredit biasanya adalah keputusan tim. Kredit yang ditolak akan dikirimkan
Sebelum kredit dicairkan, debitur terlebih dahulu menandatangani akad kredit, mengikat
jaminan dengan hipotik dan menandatangani surat perjanjian atau surat pernyataan
lainnya yang dianggap perlu. Penandatanganan dilakukan antara bank dengan debitur
8. Realisasi kredit
Pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit,
dana tersebut dapat diambil sesuai dengan ketentuan dan tujuan kredit. Dana kredit dapat
Sebelum fasilitas kredit diberikan kepada calon debitur, bank harus yakin bahwa
kredit yang disalurkan akan kembali di waktu mendatang. Keyakinan bank diperoleh dari
hasil analisis kelayakan kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Analisis yang biasa
1. Character
Keyakinan terhadap sikap calon debitur dapat dipercaya. Tercermin dari latar belakang
pekerjaan, gaya hidup, keadaan keluarga, hobi dan status sosial calon debitur. Mengukur
2. Capacity
Kemampuan bisnis dapat diukur dari kemampuan nasabah dalam memahami ketentuan
3. Capital
Melihat penggunaan modal dalam usaha nasabah apakah sudah efektif atau tidak efektif.
Melihat laporan keuangan pada bisnis nasabah dengan menilai aspek likuiditas,
4. Collateral
Jaminan yang diberikan calon debitur kepada bank untuk memperolah fasilitas kredit.
Jaminan dapat berupa barang berwujud atau tidak berwujud. Jaminan yang diberikan
biasanya memiliki nilai yang lebih besar dari jumlah permohonan kredit yang diajukan.
5. Condition
Melihat kondisi ekonomi dan politik calon debitur. Menilai prospek usaha dari sektor
1. Personality
Menilai kepribadian dan tingkah laku nasabah dalam menghadapi suatu masalah.
2. Party
Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang
4. Prospect
Menilai usaha nasabah di masa yang akan datang, menguntungkan atau tidak
menguntungkan.
5. Payment
Cara nasabah mengembalikan dana kredit yang telah diperoleh. Melihat sumber dana
6. Profitability
Melihat kemampuan nasabah dalam menghasilkan laba. Profitabilitas diukur dari periode
ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan adanya
7. Protection
8. Ketentuan yang mengatur hak bank untuk mengakhiri perjanjian kredit secara
10. Ketentuan mengenai beban biaya yang dibebankan kepada debitur (biaya
12. Ketentuan yang berisi janji dan jaminan debitur terkait data dan informasi yang
15. Ketentuan yang mengatur penyelesaian perselisihan antara bank dan debitur.
Bjb Kredit Purna Bhakti (KPB) adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh
bank untuk debitur/calon debitur dengan status pensiun sendiri atau pensiun
janda/duda yang pensiun bulanannya disalurkan melalui bank atau kantor bayar.
1. Plafon kredit
Plafon kredit bjb KPB < Rp 500 juta tanpa tambahan agunan, jika plafon kredit >
2. Jangka waktu
Jangka waktu kredit maksimal 15 tahun dengan usia maksimum jatuh tempo
adalah 75 tahun.
3. Angsuran kredit
2) Asli SK pensiun
4) Dua lembar pas foto terbaru calon debitur/debitur beserta suami/istri ukuran
debitur/debitur.
(1) Formulir permohonan kredit konsumer yang sudah diisi lengkap oleh calon
debitur/debitur.
(2) Copy KTP calon debitur/debitur beserta pasangan (suami/istri) yang masih
berlaku.
(3) Copy KARIP (Kartu Identitas Pensiun) / KTPA (Kartu Tanda Peserta
(6) Copy buku tabungan bjb Tandamata Purna Bhakti atas nama calon
(8) Copy surat/akta nikah (untuk calon debitur/debitur yang berstatus menikah)
(9) Dua lembar pas foto terbaru calon debitur/debitur beserta suami/istri ukuran
dicek oleh bisnis legal dan dibuat perjanjian kreditnya oleh bisnis legal, serta
9) Pelaksanaan akad kredit yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan
perjanjian kredit.
11) Melakukan pengawasan dan pembinaan debitur kredit via telepon atau datang
langsung ke rumah debitur, agar kredit yang disalurkan kepada debitur tidak
disalahgunakan.
12) Penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah collect 1 dan collect 2 oleh
collect 3,4 dan 5 oleh divisi penyelamatan dan penyelesaian kredit (PPK).
1. Menurut Kotler dan Keller (dalam Tumbel, 2016:67), kepuasan adalah perasaan
senang atau perasaan kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja
(hasil) yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Nasabah akan
merasa puas jika kinerja melebihi harapan nasabah, begitupun sebaliknya nasabah
akan merasa tidak puas jika kinerja tidak sesuai dengan harapan nasabah.
3. Menurut Abdullah dkk (2013:38), kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
produk/jasa yang hasilnya sesuai dengan harapan pelanggan bahkan melebihi harapan
pelanggan. Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia No.
dijelaskan bahwa debitur adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menerima
2. Berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan, terutama melalui pembelian ulang,
premium dan pelanggan cenderung tidak mudah tergoda untuk beralih pemasok.
6. Meningkatkan bargaining power perusahaan terhadap jaringan pemasok, mitra bisnis dan
saluran distribusi.
Terdapat tiga dimensi dalam mengukur kepuasan pelanggan secara universal (Dutka
1. Attributes related to product, yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut
dari produk seperti penetapan nilai yang didapatkan dengan harga yang dikeluarkan.
2. Attributes related to service, yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut
3. Attributes related to purchase, yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut
dari keputusan untuk membeli atau tidak membeli berasal dari produsen, misal
tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antara
Bank memiliki banyak kegiatan usaha baik dalam memasarkan produk maupun jasa
perbankan. Salah satu kegiatan usaha bank adalah menyalurkan dana kepada masyarakat
yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Kredit sebagai penghasil laba terbesar tentunya
Ketentuan kredit yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah serta
kemudahan dalam mengakses fasilitas kredit antara lain plafon kredit yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah, jangka waktu dan agsuran yang disesuaikan dengan kemampuan nasabah
dan persyaratan kredit yang mudah akan menciptakan kepuasan nasabah. Account officer dan
para petugas yang menangani perkreditan harus memberikan pelayanan yang baik kepada
dengan ramah, sopan dan menggunakan bahasa yang baik, membuat nasabah merasa penting
dan dihargai serta memberikan rasa nyaman kepada nasabah saat mengajukan permohonan
kredit. Jika proses kredit sejak nasabah mengajukan permohonan kredit hingga realisasi
kredit diproses dengan cepat dan sesuai dengan harapan debitur bahkan melebihi harapan
debitur, maka debitur tersebut akan merasa puas dengan fasilitas kredit yang ada pada bank
tersebut. Jika nasabah merasa puas akan pelayanan dan ketentuan kredit maka akan terbentuk
rasa loyal pada diri debitur. Debitur yang loyal memberikan banyak manfaat positif bagi
mempromosikan fasilitas kredit dan produk bank lainnya kepada orang lain dari mulut ke
mulut. Hal tersebut akan menciptakan nasabah dan debitur baru bagi bank.
kredit berpengaruh positif terhadap kepuasan debitur. Berdasarkan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Suputra dkk (2010), hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Berdasarkan penelitian Hastuti dan Nasri (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
simultan kualitas yang terdiri dari tangibles, reliability, assurance, responsiveness dan
empathy berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah. Berdasarkan penelitian Faizal
(2020), hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan teller dan kualitas pelayanan
penelitian Trisjayanti (2020), hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan
simultan kualitas pelayanan customer service dan citra perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan debitur, maka bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1
berikut:
Bank
Pemasaran
bank
Pelayanan
Kredit
Ketentuan
Kredit
Kepuasan debitur
Keterangan :
menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti yang mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, menggunakan teori untuk
Ketentuan kredit
()
()
Kepuasan
(Y)
()
Pelayanan kredit
()
dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya (Sugiyono,
2016:64). Hipotesis penelitian dikatakan jawaban sementara karena jawaban tersebut baru