Anda di halaman 1dari 10

INSTRUMEN DEVIRATIF OPSI DAN FUTURE

Mata Kuliah: Teori Portofolio dan Analisis Investasi


Dosen Pengampu: Ni Luh Putu Widhiastuti, SE., M.Si

Disusun Oleh:
I Komang Pradnyana Teguh Wiradharma (28 / 2002622010088)
I Gusti Ngurah Agung Widi Aryawan (29 / 2002622010089)

Kelas C
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2022

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“INSTRUMEN DEVIRATIF OPSI DAN FUTURE” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah teori portofolio dan analisis investasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ni Luh Putu Widhiastuti, SE., M.Si selaku
dosen mata kuliah teori portofolio dan analisis investasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 29 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

JUDUL.............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A...Latar Belakang...........................................................................................................................1
B...Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C...Tujuan Pembahasan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A…Pengertian Deviratif..................................................................................................................2
B…Jenis-jenis Instrumen
Deviratif..................................................................................................2
C…Contoh Instrumen
Deviratif.......................................................................................................4
BAB III PENUTUP
A…Kesimpulan...............................................................................................................................6
B…Saran..........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Untuk menghadapi situasi yang serba tidak pasti dalam lingkup keuangan di masa depan,
tiap perusahaan membutuhkan suatu strategi manajemen risiko yang tepat agar mampu
mengambil langkah terbaik, sehingga bisa memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan salah satu instrumen finansial yang disebut
derivatif. Mungkin masih banyak yang belum memahami apa maksud serta tujuan dari instrumen
finansial derivatif. Derivatif dimanfaatkan untuk melindungi nilai akibat fluktuasi atas
perlindungan nilai item lainnya. Dalam praktiknya, derivatif membutuhkan spekulasi agar bisa
mencapai tujuan awal, yakni memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Biasanya instrumen
derivatif dimanfaatkan oleh para investor untuk bisa melakukan spekulasi supaya bisa
mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan deviratif?
2. Apa saja jenis-jenis instrument deviratif?
3. Bagaimana contoh instrument deviratif?

 Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian deviratif
2. Mengetahui jenis-jenis instrument deviratif
3. Mengetahui contoh dari instrument deviratif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Deviratif
Derivatif merupakan sebuah kontrak yang di dalamnya merangkum beberapa perjanjian atas
besaran nilai dan peluang memperoleh keuntungan yang berhubungan dengan kinerja aset-
aset lainnya. Adapun pengertian lainnya mengenai derivatif adalah berdasarkan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal di Indonesia yang menyebutkan jika
instrumen derivatif diartikan sebagai jenis efek yang ditawarkan emiten kepada masyarakat
sebagai bentuk efek lanjutan dari efek-efek terdahulu yang pernah dipasarkan sebelumnya.
Dalam derivatif perjanjian kontrak antara dua pihak atau lebih memiliki tujuan membeli atau
menjual aset maupun komoditas. Nantinya, kontrak ini akan menjadi objek perdagangan.
Harganya sesuai dengan nominal yang sudah disetujui antara pihak pembeli dan penjualnya.
Harga nilai kontrak ini akan dipengaruhi dengan harga aset atau komoditas induk. BEI
(Bursa Efek Indonesia) mengawasi derivatif yang merupakan instrumen investasi turunan
dari produk- produk keuangan. Sementara itu, bila aset dasarnya adalah produk komoditas,
maka pengawasannya akan dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (BAPPEBTI). Derivatif termasuk instrumen finansial yang diperjualbelikan dalam
pasar modal dengan nominal harga beli relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya.
Derivatif dapat dijadikan suatu pertimbangan dan referensi dalam memilih instrumen
finansial yang tepat dalam dunia investasi. Harga derivatif bergantung pada fluktuasi aset
dasarnya (underlying asset). Penggambaran sederhana dari instrumen derivatif misalnya,
terdapat pihak yang menawarkan kontrak perdagangan emas dengan produk turunan emas
yang berbentuk grafik serta nilai kontrak yang telah mencakup perjanjian, maka hal tersebut
bisa disebut sebagai derivatif.

B. Jenis-jenis Instrumen Deviratif


Berikut ini adalah jenis-jenis instrumen derivatif.
1. Opsi
Opsi merupakan instrumen keuangan yang memfasilitasi pemberian hak kepada tiap
pemegangnya untuk bisa digunakan dalam aktivitas transaksi penjualan atau pembelian
aset pada satuan tertentu sebelum waktu masa habis berlaku. Perbedaan opsi dengan
kontrak berjangka adalah terletak pada tidak adanya penetapan nilai harga saat ini dengan
masa mendatang, sehingga hal tersebut sifatnya tidak diwajibkan. Dalam opsi terbagi lagi
menjadi dua jenis yaitu call option dan put option.
 Call option
Call option merupakan kontrak atau persetujuan yang memberikan hak bagi
pemegangnya untuk membeli saham, obligasi, komoditas, atau aset lain dengan harga
tertentu serta dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Seorang

2
investor biasanya melakukan call option jika ia memiliki ekspektasi harga aset akan
naik di masa yang akan datang.
 Put option
Pada dasarnya, put option merupakan kontrak atau persetujuan yang memberikan hak
pada pemegangnya untuk menjual saham, obligasi, komoditas, atau aset lain pada
harga dan jangka waktu yang sudah ditentukan.
2. Kontrak Berjangka
Kontrak berjangka merupakan kontrak yang berupa produk kontrak yang bertujuan agar
bisa melakukan pembelian serta penjualan terhadap suatu aset dan instrumen dengan
harga penetapan sebelumnya di masa mendatang. Misalnya, terjadinya kesepakatan
antara pengusaha dengan produsen bahan baku terkait penetapan harga saat ini hingga
ketentuan waktu yang ditetapkan. Kesepakatan ini terjadinya akibat munculnya
kekhawatiran dari perusahaan terkait adanya kemungkinan peningkatan harga bahan baku
produksi di masa mendatang, sehingga dirasa perlu untuk melakukan kesepakatan dengan
pihak produsen bahan baku tersebut. Hal ini bertujuan untuk menekan pengeluaran saat
ini dan di masa mendatang, sehingga jika nanti harga produk meningkat perusahaan dapat
memperoleh keuntungan lebih karena ketetapan harga yang sama dengan periode saat ini.
Dalam kontrak berjangka dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu forward dan future.
 Forward
Forward merupakan kontrak atau persetujuan untuk membeli atau menjual aset
dengan harga dan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Perjanjian
ini lebih fleksibel karena kedua pihak dapat mengubah komoditas yang
diperdagangkan, juga kuantitas dan tanggal transaksinya.
 Futures
Ada pula istilah Future. Future merupakan kontrak atau persetujuan untuk membeli
atau menjual aset pada harga yang sudah ditentukan sebelumnya pada waktu tertentu
di masa yang akan datang.
3. Swap
Swap derivatif adalah transaksi antara dua belah pihak untuk membeli dan menjual
sejumlah nominal mata uang dengan mata uang yang lain atau terhadap suku bunga.
Biasanya transaski ini berlaku untuk mata uang asing dan kebanyakan terjadi di luar
bursa. Tujuan dari transaksi ini adalah mendapatkan kepastian kurs atau suku bunga
sehingga nilainya akan tetap sama selama kontrak berlangsung. 

 Manfaat Instrumen Deviratif


Secara umum, instrumen finansial derivatif memiliki dua manfaat yang bisa
dimanfaatkan oleh penggunanya. Kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1) Instrumen derivatif mampu meminimalisir terjadinya kerugian dan risiko keuangan.
Hal tersebut dikarenakan derivatif merupakan instrumen investasi berbentuk kontrak
perdagangan yang di dalamnya memuat sejumlah penetapan perjanjian yang

3
berfungsi untuk menggambarkan aturan dan batasan dalam implementasi kegiatan
saat berinvestasi, sehingga nantinya dapat memperoleh keuntungan besar.
2) Instrumen derivatif mampu melindungi harga serta nilai suatu komoditas karena
disebabkan oleh rangkaian proses penilaian produk derivatif bersifat kompleks dan
rinci. Oleh sebab itu, saat berinvestasi pada instrumen derivatif dapat menjaga nilai
komoditas agar tetap stabil serta tidak mengalami penurunan nilai

 Dasar Hukum Transaksi Deviratif


Transaksi derivatif adalah transaksi investasi yang telah memiliki dasar hukum untuk
menjamin keamannya sebagai salah satu instrumen investasi. Berikut dasar hukum
pelaksanaan transasksi derivatif.
 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
 Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pasar Modal
 SK Bapepam No. Kep.07/PM/2003 Tgl. 20 Februari 2003 tentang Penetapan Kontrak
Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek
 Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak Berjangka dan
Opsi atas Efek atau Indeks Efek
 SE Ketua Bapepam No. SE-01/PM/2002 tgl. 25 Februari 2002 tentang Kontrak
Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD Perusahaan Efek
 Persetujuan tertulis Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18 Pebruari 2004
perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100)

C. Contoh Instrumen Deviratif


 Contoh Call Option dalam Investasi
Pak Budi tertarik membeli rumah di salah satu lokasi Jakarta, namun ia ingin
melakukannya setelah melihat perkembangan di area sekitar rumah tersebut di masa
mendatang.
Oleh karena itu, ia membuat call option dengan pihak pengembang untuk membeli
rumah tersebut dalam waktu 3 tahun ke depan dengan harga Rp100.000.000. Pihak
pengembang bisa menyetujui kesepakatan tersebut dengan meminta Pak Budi untuk
membayar sejumlah uang muka.
Dua tahun setelah kesepakatan dibuat, area di sekitar perumahan sudah berkembang dan
harga rumah naik dua kali lipat. Namun Pak Budi tetap bisa membelinya dengan harga
awal sesuai kesepakatan dengan pihak pengembang.
Tetapi jika setelah waktu yang disepakati area perumahan tidak juga berkembang, maka
Pak Budi bisa membeli rumah sesuai dengan harga pasar saat itu atau memberikan uang
muka yang dibayarkan kepada pengembang. Selain properti, call option juga dapat
diterapkan dalam investasi saham, forex, dan cryptocurrency.
 Contoh Put Option dalam Investasi

4
Sementara itu, put option memiliki fungsi mirip dengan asuransi. Contoh put option
dalam investasi saham adalah sebagai berikut.
Pak Aldi membeli option A yang sedang diperjualbelikan dengan harga Rp500.000,
serta dengan harga kesepakatan (strike price) senilai Rp470.000. Dalam hal ini, bahkan
jika harga aset A jatuh ke angka Rp400.000, Pak Aldi masih bisa menjual aset A dengan
harga Rp470.000 sesuai harga kesepakatan di awal. Namun, untuk bisa melakukan hal
ini, Pak Aldi harus membayar premi sebesar Rp50.000. Apabila dihitung, Pak Aldi
berhasil menghindari kerugian sebesar Rp20.000 dibandingkan jika ia tidak
menggunakan put option.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sederhananya, instrumen finansial derivatif merupakan produk turunan dari keseluruhan
jenis produk investasi lainnya, di mana terdapat perjanjian dan kesepakatan kontrak yang
termuat secara sistematis agar saat pelaksanaannya dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya.
Jenis dari instrumen derivatif bisa disesuaikan dengan kondisi finansial Anda. Selain itu,
derivatif dinilai memiliki nilai lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya, sehingga patut
diperhitungkan sebagai pilihan berinvestasi.

B. Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Jika terdapat
kesalahan dalam makalah ini mohon dimaafkan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. BPFE. Yogayakarta

https://www.coursehero.com/file/p6ce1q7/4-Instrumen-Derivatif-Opsi-dan-Futures-Instrumen-
derivatif-merupakan-sekuritas/
(diakses pada tanggal 29 Juni 2022)

https://www.akseleran.co.id/blog/derivatif-adalah/#Pengertian_Derivatif
(diakses pada tanggal 29 Juni 2022)

https://emiten.com/info/derivatif-pengertian-manfaat-jenis-jenisnya/
(diakses pada tanggal 29 Juni 2022)

https://pintu.co.id/blog/pengertian-dan-contoh-instrumen-derivatif-non-derivatif#call-option
(diakses pada tanggal 29 Juni 2022)

Anda mungkin juga menyukai