MAKALAH
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Keuangan tentang Instrumen Keuangan Derivatif
Maksud dari penyusunan Makalah ini adalah dalam rangka memperluas pengetahuan
pembaca dan mengenal lebih dekat tentang Instrumen Keuangan Derivatif . Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Diyah Santi Hariyani, S.E., M. Si. selaku dosen mata kuliah Manajemen
Keuangan
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
3. Seluruh keluarga kami yang selalu mendukung proses belajar. Akhir kata kami berharap
semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Derivatif merupakan suatu kontrak atau perjanjian yang terjadi diantara dua atau lebih
pihak, dimana nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan performa asset/komoditas lain.
Asset/komoditas lain ini dikenal dengan aset pokok (underlying assets). Derivatif yang terdapat
di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif keuangan merupakan
instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrumeninstrumen
keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang
(currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya. Instrumen-instrumen
derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana
untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
Opsi merupakan salah satu jenis financial derivative. (Niansyah, Fitri Irka Wahyu, dkk,
2018) Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan
pembeli opsi (holder), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan kewajiban) dari
pembeli opsi, untuk membeli atau menjual aset pokok tertentu pada waktu dan harga yang telah
ditetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan investor lainnya,
dan tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas saham (emiten) yang dijadikan opsi (Nur,
Jumriana Lestari, 2018). Berdasarkan hak-nya, terdapat dua jenis opsi yaitu, opsi beli (call
option) dan opsi jual (put option). Opsi beli (call option) adalah hak yang diberikan oleh writer
kepada holder untuk membeli suatu aset pokok, sedangkan opsi jual (put option) adalah hak yang
diberikan oleh writer kepada holder untuk menjual suatu aset pokok (Fatimah, Ghina Hasnah,
2020). Berdasarkan waktu pelaksanaan hak-nya, opsi dibedakan atas dua jenis yaitu, opsi Eropa
yang hanya dapat digunakan (exercise) pada tanggal jatuh temponya, dan opsi Amerika yang
dapat digunakan (exercise) kapan saja mulai dari sebelum jatuh tempo hingga waktu jatuh tempo
(Caesarani, Marcia, 2019). Salah satu faktor yang mempengaruhi harga opsi yaitu harga aset
pokok, dalam penelitian ini aset pokoknya adalah saham.
Penentuan harga opsi Eropa dan harga opsi Amerika hanya dipengaruhi oleh harga aset
pokok pada saat eksekusi hak opsi direalisasikan. Hal ini menyebabkan terjadinya permainan
harga saham pada saat atau dalam rentang waktu jatuh tempo. Untuk meminimalisir kondisi
tersebut, dikembangkan opsi eksotik. Opsi eksotik merupakan opsi dimana nilai payoff-nya tidak
hanya bergantung pada harga aset dasar saat mengeksekusi opsi, tapi juga bergantung pada
harga-harga aset dasar selama periode opsi (Hastuti, Elisa Sri dan Dodi Devianto, 2014). Salah
satu jenis opsi eksotik adalah opsi Asia (Asian option).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan klasifikasi biaya ?
2. Apa saja pembebanan biaya?
3. Apa yang menentukan pemicu biaya ?
4. Apa saja biaya barang dan jasa ?
5. Apa saja biaya dalam pembuatan keputusan ?
6. Apa itu sistem akuntansi manajemen konvensional dan kontemporer ?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi biaya
2. Untuk mengetahui pembebanan biaya
3. Untuk mengetahui penentuan pemicu biaya
4. Untuk mengetahui biaya barang dan jasa
5. Untuk mengetahui biaya dalam pembuatan keputusan
6. Untuk mengetahui sistem akuntansi manajemen konvensional dan kontemporer
BAB 2
PEMBAHASAN
ABSTRAK
Masuknya investasi melalui pasar modal dan keuangan mulai menggairahkan kondisi
perekonomian Indonesia. Produk investasi baru ditawarkan di pasar modal dengan tujuan
memenuhi persyaratan pengembalian dan risiko spesifik investor. Selain saham dan obligasi
sebagai instrumen utama pasar modal, pemerintah Indonesia juga menerbitkan obligasi sebagai
sarana penghimpunan dana. Sekuritas derivatif seperti opsi dan futures adalah perjanjian
kontraktual antara dua pihak untuk membeli atau menjual aset keuangan atau komoditas dalam
jumlah tertentu pada waktu tertentu di masa depan dengan harga yang disepakati hari ini. Opsi
atau kontrak opsi memberi pemegang hak daripada kewajiban untuk melakukan sesuatu. Kontrak
berjangka, di sisi lain, adalah kewajiban antara dua pihak yang terikat oleh kontrak untuk
melakukan perjanjian kontraktual. Dokumen ini memberikan definisi, terminologi, profil laba,
dan penggunaan kedua instrumen derivatif tersebut dalam strategi lindung nilai korporasi.
Komoditas, logam mulia, indeks saham, suku bunga, dan nilai tukar tersedia sebagai opsi
lindung nilai.
Kata Kunci: Call Options, Put Options, Futures/Forward, Lindung Nilai
prolog
PENDAHULUAN
Setelah meredanya krisis mata uang yang dialami Indonesia, pasar modal, misalnya,
Pasar keuangan mulai bergerak sangat dinamis seiring dengan meningkatnya aliran modal
masuk yang masuk ke negara ini. Perkembangan ini telah menginspirasi investor dan pelaku
pasar Lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih dan menginvestasikan uang Produk
investasi di pasar modal dan keuangan. saham dan obligasi Karena instrumen yang paling
populer di pasar modal adalah sebuah alternative Investasi bagi investor. Untuk menggalang
dana masyarakat, pemerintah Indonesia juga menawarkan obligasi jangka panjang. Antara
instrumen pasar Uang jangka pendek yang cukup adalah sertifikat dari Bank Indonesia (SBI)
dan surat berharga lainnya seperti commercial paper. Saat berinvestasi, investor mencari
pengembalian yang konstan sejumlah risiko yang ditanggungnya. Saham umumnya menawar
Hasil lebih tinggi dari obligasi. dalam perjalanan pulang Tingkat tinggi ini juga disertai
dengan tingkat risiko yang relatif tinggi yang berlaku untuk ekuitas. Tidak ada janji untuk
membayar dividen dalam periode apa pun, harga relative Ditentukan oleh pergerakan di
pasar modal. Apakah Anda investor yang menghindari risiko atau investor yang menghindari
risiko? Menyukai risiko dan lebih memilih berinvestasi di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Ini
menjanjikan risiko dan pengembalian yang relatif rendah. Mengumpulkan data komparatif di
Amerika Serikat Imbal Hasil dan Tingkat Risiko Rata-Rata dari Berbagai Instrumen
Keuangan Dari tahun 1926 hingga 1996. Hubungan positif antara pengembalian dan premi
risiko. risiko premi adalah perbedaan tingkat risiko antara sekuritas tertentu dan sekuritas
bebas risiko. (dalam hal ini, tagihan Departemen Keuangan AS). Keinginan investor untuk
melindungi diri dari risiko yang terkait dengan berinvestasi di pasar modal dapat disimpan di
hadapan sekuritas derivatif, seperti berjangka/maju dan opsi. Turunan ini merupakan inovasi
baru di pasar yang memegang peranan sangat penting terutama dalam hal strategi hedging
(lindung nilai) atas potensi transaksi keuangan tertentu Derivatif bukanlah hak atas aliran
pendapatan sebagaimana mestinya saham dan obligasi. Sebaliknya, derivatif adalah
pengaturan kontraktual antara dua pihak untuk menjual atau membeli beberapa barang
(properti dan keuangan atau komoditas pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga
tertentu sekarang telah setuju. Dua jenis derivatif adalah opsi dan kontrak maju/masa depan.
Berikut ini akan dibahas definisi, istilah, profil keuntungan dan menggunakan dua turunan
untuk strategi asuransi perusahaan. Harap dicatat bahwa aset dasar adalah derivative tidak
terbatas pada aset keuangan, seperti saham waran dan obligasi. Komoditas, logam mulia,
indeks saham, suku bunga, dan nilai tukar dapat digunakan sebagai instrumen dasar dalam
perdagangan derivatif.
Covered Call
Strategi yang sering digunakan oleh manajer reksa dana untuk meningkatkan tingkat
pengembalian adalah menjual opsi beli (call option) pada sebuah saham yang telah dimiliki
atau yang dibeli pada saat yang bersamaan dengan penjualan opsi beli tersebut. Posisi jual
opsi beli – beli saham (short call-long stock) ini dinamakan covered call. Jika harga saham
cenderung turun, investor akan memperoleh sejumlah premium opsi beli karena harga saham
berada dibawah harga opsi beli. Jika saham bergerak naik, maka saham tersebut dapat dijual
dan investor tidak menderita kerugian akibat harus membeli saham di pasar dengan harga
yang lebih tinggi.
Covered call ini sering dianggap sebagai strategi yang berisiko, karena investor yang
menjual call option pada saham membuang semua potensi keuntungan saham untuk sejumlah
premium call option, dan menahan semua risiko jika harga saham turun
Opsi Memberikan Perlindungan atau Asuransi pada Investor
Selain dari keuntungan yang dapat diperoleh dari spekulasi opsi, opsi mempunyai
kegunaan bagi pedagang yang mengikuti reaksi pasar dengan cermat dan memiliki tujuan
tertentu. Kegunaan tersebut antara lain memberikan asuransi pada investasi saham. Satu
metode untuk mengurangi risiko dengan opsi adalah membeli sebuah married put. Artinya
membeli sebuah saham dan sebuah put option (opsi jual) pada saham yang sama pada waktu
yang bersamaan. Jika harga saham turun, maka opsi jual tersebut akan meningkat nilainya
dan sebagian dari kerugian di saham dapat ditutupi dengan menjual put option tersebut.
Strategi yang hampir sama dinamakan strangle, yaitu menjual call option (opsi beli)
dengan harga exercise diatas harga pasar dan menjual put option (opsi jual) dengan harga
exercise dibawah harga pasar. Hal ini berarti investor mendapatkan premium dan sekaligus
menetralkan posisinya pada saat yang bersamaan.
Strategi lain adalah straddle yang berarti membeli dan menjual opsi pada saham yang
sama dengan harga exercise yang berbeda. Jadi jika investor terpaksa harus membeli atau
menjual karena ada seseorang yang exercise opsi tersebut, investor dapat mengatasi transaksi
ini dengan melakukan exercise pada opsi beli atau jual yang dimilikinya. Para eksekutif
perusahaan seringkali diberikan hak untuk membeli saham perusahaan dengan harga dibawah
harga pasar dan mereka dapat menjualnya dan mendapatkan keuntungan. Skema penggajian
yang melibatkan stock option ini sangat konsisten dan konsekuen dengan tujuan perusahaan
untuk memaksimalkan nilai pemegang saham, dalam arti bahwa hanya pemimpin perusahaan
yang meningkatkan nilai perusahaan saja yang diberi insentif untuk membeli saham dibawah
harga pasar dan menjualnya dengan keuntungan.
Macam-Macam Opsi
1. Opsi Pada Indeks Saham
Para spekulan seringkali menggunakan indeks harga saham untuk mendapatkan
keuntungan akibat perubahan harga di pasar saham. Sama dengan metode lain yang
berisiko, metode ini juga dapat mendatangkan kerugian yang cukup besar, tetapi risiko
ini diimbangi dengan jangka jatuh tempo opsi yang relatif pendek. Membeli sebuah opsi
jual (put option) pada indeks saham adalah salah satu cara bagi investor untuk
melindungi portofolio investasinya akibat penurunan drastis di pasar saham. Hal ini
dikarenakan investor mempunyai hak untuk menjual opsinya dengan profit jika pasar
saham turun. Kesulitan menemukan indeks saham di pasar yang sangat mewakili atau
mencerminkan saham pada kontrak opsi adalah salah satu hambatan investor jika
menggunakan opsi jenis ini. Faktor hambatan lain adalah bahwa indeks saham opsi
tidak selamanya bergerak searah dengan pergerakan pasar saham.
2. Opsi Pada Suku Bunga
Kontrak opsi pada suku bunga sebenarnya adalah sama dengan kontrak opsi pada
obligasi pemerintah, karena perubahan suku bunga menyebabkan perubahan harga
obligasi. Pemegang obligasi dapat melindungi investasinya dengan menggunakan
kontrak opsi pada suku bunga ini, sebagaimana pemegang saham dapat “hedge”
investasinya dengan menggunakan kontrak opsi pada indeks saham. Opsi pada suku
bunga digunakan untuk mengimbangi kerugian nilai yang terjadi antara tanggal
pembelian opsi dan tanggal jatuh tempo obligasi. Jika uang yang diterima dari
pembayaran obligasi jatuh tempo diinvestasikan lagi dengan bunga yang lebih rendah,
profit atau keuntungan dari perdagangan opsi dapat menutupi sebagian kerugian
tersebut. Opsi jual (put option) pada obligasi, suatu hak untuk menjual pada harga
tertentu, akan bernilai lebih jika harga exercise semakin tinggi dan jatuh temponya
semakin lama, sedangkan opsi beli (call option) akan lebih berharga jika harga exercise
semakin rendah. Ketika suku bunga naik – harga obligasi turun – nilai (harga) opsi beli
meningkat dengan adanya tanggal exercise opsi yang semakin lama.
3. Opsi Pada Mata Uang
Investasi di luar negeri sangat rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang.
Investor dapat melindungi investasi portofolionya dengan cara membeli opsi pada mata
uang negara dimana investasinya berada. Misalnya, seorang investor Australia
mempunyai sebagian besar portofolio investasinya di Jepang. Pada saat nilai mata uang
Yen melemah terhadap Dollar Australia, investasi investor Australia di perusahaan
Jepang akan kehilangan nilainya. Tetapi adanya opsi (hak) untuk membeli Yen Jepang
dengan kurs yang lemah dapat dijual dengan profit dan mengurangi kerugian pada nilai
investasi.
4. Opsi Pada Kontrak Futures
Opsi tersedia dalam banyak jenis kontrak futures suku bunga dan saham. Opsi
pada kontrak futures memberikan pemegangnya hak untuk melakukan sesuatu – jual
atau beli – pada kontrak-kontrak futures. Ada beberapa keuntungan yang menjadikan
alasan mengapa seorang investor tertarik untuk memegang hak opsi pada sebuah
kontrak futures, antara lain adalah leverage dan spekulasi dengan risiko terbatas.
a. Pembeli dari sebuah opsi beli (call option) pada kontrak futures memiliki tingkat
“leverage” yang lebih dibandingkan pembeli dari sebuah opsi beli biasa. Karena
biasanya jika pemegang opsi melaksanakan haknya, dia harus segera
mempunyai sejumlah uang kas. Pada kasus opsi beli pada kontrak futures, ketika
pemegang opsi berniat melaksanakan haknya dia hanya meletakkan sejumlah
uang untuk margin saja. Jumlah uang yang relatif sedikit ini tentunya dapat
menghasilkan keuntungan besar pada saat penyelesaian kontrak futures.
b. Opsi pada kontrak futures dapat digabungkan dengan kontark futures biasa
untuk berspekulasi dengan risiko yang rendah, atau mendapatkan keuntungan
dari pergerakan harga yang menguntungkan tetapi membatasi risiko kerugian.
Contoh dari ini adalah membeli opsi jual (put option) pada kontrak futures suku
bunga. Jika harga futures turun, spekulan dapat mengimbangi kerugiannya
dengan keuntungan yang didapat dari opsi jual karena apabila harga spot turun,
posisi “long” (beli) pada futures bernilai turun dan pada opsi jual
menguntungkan.
3. HARGA MASA DEPAN/SEKARANG
Kontrak forward adalah perjanjian atau komitmen antara dua pihak tentang
pengiriman atau penerimaan instrumen keuangan atau komoditas pada
masa depan, dengan harga yang ditentukan pada saat kontrak ditandatangani. Para pihak
telah sepakat untuk mengirimkan sesuatu
dikenal sebagai penjual kontrak atau "go short". Sementara itu, di sisi lain
setuju untuk menerima apa yang disebut pembeli kontrak atau "go long". Tidak seperti
kontrak opsi di mana peserta dalam kontrak itu sendiri
hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aset keuangan, kontrak berjangka
menetapkan bahwa pihak yang mengadakan perjanjian wajib menyerahkan barang-barang itu
dan menerima. Perdagangan berjangka atau forward juga berbeda dengan perdagangan
“spot”.
memaksa pihak dalam kontrak untuk segera melakukan penyerahan atau
pengiriman "di tempat" dengan harga spot. Kontrak berjangka diperdagangkan di bursa
terorganisir, sementara
Kontrak berjangka dimasukkan langsung antara dua pihak atau menggunakan layanan
bank. Tujuan dari kontrak berjangka instrumen keuangan adalah untuk
risiko perubahan harga sekuritas di masa depan dari satu pihak ke pihak lain
Dalam kontrak. Dengan demikian, alat futuristik ini menyediakan jalan
untuk mengelola tingkat risiko yang ada di pasar keuangan.