Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 4
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
(EKSI4311)

Tantangan pengembangan transaksi derivatif seringkali muncul dari sisi


implementasi penegakan kontrak karena masih minimnya pemahaman
masyarakat dan penegak hukum terhadap instrumen keuangan derivatif.

Menurut pendapat saya, usaha yang bisa dilakukan agar derivatif bisa menjadi
alternatif lindung nilai investasi adalah dengan mengenalkan derivatif kepada
masyarakat. Hal ini bisa dilakukan melalui jalur pendidikan formal, misalnya
dengan seminar, sosialisasi, dan dengan memasukkan materi instrumen
derivatif ke dalam pelajaran ekonomi di sekolah dan ke dalam mata kuliah
dalam jurusan ekonomi di universitas. Pemerintah juga perlu untuk mendorong
para pelaku pasar modal, misalnya bank untuk memberikan penjelasan kepada
para nasabahnya mengenai instrumen derivatif agar anggapan bahwa derivatif
adalah transaksi spekulasi bisa dihilangkan.

Pemerintah dan otoritas pasar modal perlu untuk membuat peraturan/regulasi


yang jelas dan memonitor transaksi derivatif untuk memastikan risiko sistemik
dapat dimitigasi dan diukur dengan efektif, misalnya mengenai margin dan
ketentuan batas eksposur. Pemerintah dan Bank Indonesia juga perlu untuk
melarang transaksi derivatif yang bersifat murni untuk spekulasi karena
selama ini sudah memakan banyak korban. Karena kurangnya pemahaman
terhadap derivatif dan minimnya transparansi dan informasi yang diberikan
oleh bank, banyak investor yang mengalami kerugian dari transaksi derivatif.
Sehingga, pengenalan derivatif ke masyarakat dan pembuatan regulasi yang
ketat oleh pemerintah diharapkan dapat meningkatkan partisipasi investor ritel
maupun institusi dalam transaksi derivatif di Indonesia.

Derivatif adalah jenis instrumen keuangan yang nilainya berubah karena


perubahan variabel pendasar, tidak memerlukan investasi awal neto, dan
diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan. Contoh derivatif antara lain
adalah forward contract, futures, option, dan swaps. Derivatif bisa digunakan
untuk alternatif lindung nilai investasi.

1
1) Forward Contract: kontrak antara dua pihak untuk mengantarkan atau
membeli komoditas atau mata uang asing pada harga, kuantitas, dan
tanggal tertentu yang sudah disepakati.
2) Futures: kontrak yang mirip dengan forward contract, tetapi sudah
terstandarisasi, memerlukan simpanan marjin, dan diperjualbelikan di
pasar keuangan.
3) Option: kontrak yang memberikan kepada pemegang kontrak hak dan
bukan kewajiban untuk membeli (call option) atau menjual (put option)
item-item tertentu pada harga dan periode waktu tertentu.
4) Swaps: kontrak pertukaran terhadap kemungkinan ketidakpastian arus
kas di masa depan, contohnya adalah swap suku bunga (interest rate
swaps) yang dilakukan untuk mengunci suku bunga pada tarif tertentu.

Lindung nilai (hedging) adalah transaksi yang dilakukan oleh entitas untuk
mengendalikan risiko yang mungkin akan dialami oleh entitas tersebut.
Lindung nilai dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu lindung nilai atas nilai
wajar (fair value hedge), lindung nilai atas arus kas ( cash flow hedge), dan
lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri. Item yang
dilindungi nilainya dapat berupa aset, kewajiban, komitmen yang belum diakui,
atau investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.

Referensi:
Sugiri, S. & Buanaputra, V.G. (2021). Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Penerbit Universitas Terbuka. Hal 5.28-5.32 dan 6.4.
Sya'bani, A. (2020, Juni 17). " Derivatif Jadi Alternatif Lindung Investasi,
Sayang Pilihannya Terbatas".
https://m.bisnis.com/amp/read/20200617/9/1253800/derivatif-jadi-alternatif-
lindungi-investasi-sayang-pilihannya-terbatas

Anda mungkin juga menyukai