Anda di halaman 1dari 3

Nama : Intan Nurmaya

NPM : 1810104069

Kelas : K3 S1 Akuntansi

Kuis Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Pertemuan 2

1. Pd artikel pertama apa latar belakang dpt anda tangkap?


Jawab :
Untuk meningkatkan penggunaan instrumen derivatif sebagai alat lindung nilai, pada
Agustus 2017 Bank Indonesia (BI) mendorong BUMN untuk melakukan lindung nilaiatas
pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Ada juga anggapan di kalangan
manajemen perusahaan terkait hukuman dan penghargaan yang tidak simetris atas hasil akhir
penggunaan instrumen derivatif. Selain itu, pernyataan negatif dari banyak pihak terkait
instrumen derivatif juga berdampak pada anggapan yang salah mengenai instrumen derivatif.
Pengungkapan penggunaan instrumen derivatif dalam laporan keuangan juga menimbulkan
masalah karena pengungkapan dalam laporan keuangan hanya terkait risiko instrumen
derivatif, bukan terkait bagaimana instrumen derivatif digunakan (Pirrong, 2010; Ryu, 2015).
Dengan beberapa fakta di atas terkait instrumen derivatif, penulis perlu memberikan
pandangan yang objektif terkait instrumen derivatif.
2. Pd artikel 2 apa kesimpulan yg dpt anda tangkap?
Jawab :
Sekuritas derivatif, seperti option dan futures merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak
untuk menjual atau membeli sejumlah aktiva finansial atau komoditas pada tanggal tertentu
di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini. Option atau kontrak opsi
memberikan hak, bukan kewajiban, bagi pemegangnya untuk melakukan sesuatu; sedangkan
kontrak futures merupakan kewajiban antara dua pihak yang terikat dalam kontrak untuk
memenuhi perjanjian dalam kontrak. Disini kontrak futures mengalihkan (men-transfer)
risiko perubahan harga barang dari pihak yang tidak menyukai risiko ke pihak lain yang
bersedia menanggung risiko. Short hedging digunakan untuk perlindungan terhadap
penurunan harga spot dan long hedging sebagai perlindungan terhadap kenaikan harga spot.
Kesulitan menemukan underlying instrument yang identik dengan instrumen yang akan
dihedging dapat diatasi dengan adanya cross hedging. Cross hedging atau hedging silang ini
umum dilakukan pada manajemen portofolio atau manajemen aktiva/kewajiban karena tidak
adanya kontrak futures untuk spesifik saham atau obligasi.
3. Dari hasil diskusi di atas, apa poin penting yg dpt anda pahami?
Jawab :
 Perbedaan mendasar antar forward dengan futures dapat dilihat dari karakteristiknya
yaitu forward tidak perlu transfer tunai pada awal transaksi, tranfer tunai hanya saat jatuh
tempo. Selain itu forward juga memiliki resiko kredit yang cukup besar. Sedangkan
futures perlu dilakukan transfer tunai pada awal transaksi dan transfer tunai hanya
bersifat sebagai jaminan, futures juga memiliki risiko kredit yang lebih kecil
dibandingkan dengan forward.
 Hal yang harus dilakukan seorang yang terlibat kontrak futures yaitu menetapkan syarat-
syarat dalam kontrak yang bersifat baku seperti jumlah kontrak, kualitas, tanggal
pengiriman dan lain sebagainya. Kontrak yang tersedia dalam terutama kontrak jangka
pendek dengab jangka waktu paling lama satu tahun.
 Menurut PSAK 55, PA 130, tidak ada metode khusus yang digunakan untuk menilai
efektivitas lindung nilai. Metode yang digunakan perusahaan tergantung pada strategi
pengelolaan risiko yang dimiliki. Bahkan, perusahaan dapat menggunakan metode yang
berbeda untuk jenis lindung nilai yang berbeda. Jadi, tidak harus digunakan semua.
 Pihak yang berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Hedgers, yaitu pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan
dari risiko perubahan harga.
b. Spekulator, yaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko
perubahan harga dapat mendatangkan keuntungan baginya.
Jadi seorang “hedger” menghindari risiko dan melindungi dirinya dari adanya
perubahan harga, sedangkan seorang spekulator bersedia menampung risiko dan
berani bertaruh guna mendapatkan keuntungan yang tinggi.
 Keuntungan dari futures yaitu pelaku pasar bisa melindungi aset mereka dan
mendapatkan keuntungan dari fluktuasi pergerakan harga dan Risiko-risiko seperti
fluktuasi tajam perubahan harga bisa dikurangi karena harga aset pada kontrak berjangka
sudah terlebih dahulu ditentukan.
 Setiap instrumen memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Namun beberapa
lebih memilih melakukan kontrak forward dan future dibanding opsi.
 Alasan utama yang mendasari perusahaan lebih memilih forward dan future daripada opsi
adalah bahwa kontrak opsi memiliki kelemahan dari segi biaya administrasi yang lebih
tinggi dari pada kontrak future dan forward. Hal ini akan membawa resiko yang lebih
besar di samping kebutuhan dana yang lumayan besar bagi perusahaan kecil. Selain itu,
opsi hanya akan memiliki nilai selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan.
Yang dimaksud dengan aset finansial dalam hal ini adalah saham biasa, obligasi dan
obligasi konvertibel.
 Kontrak spot memiliki arti harga berlaku saat ini dan penyerahan barang dilakukan pada
saat ini juga sedangkan dalam kontrak forward harga ditetapkan saat ini tetapi
penyerahan barang dilakukan pada masa mendatang.
 Manfaat utama yang ditawarkan oleh opsi yaitu opsi menawarkan hedging (lindung nilai)
dimana meliputi offsetting atau perlindungan terhadap risiko pergerakan harga yang
merugikan, dan secara simultan mencegah risiko tersebut, serta melindungi kemungkinan
memanfaatkan profit dari pergerakan harga yang menguntungkan.
 Kelemahan dari opsi yaitu dari segi biaya yang lebih tinggi daripada kontrak future dan
forward. Sebagai produk derivatif, opsi hanya akan memiliki nilai selagi terhubung ke
aset finansial yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan aset finansial dalam hal ini
adalah saham biasa, obligasi dan obligasi konvertibel.
 Uji prospektif lebih efektif karena sejak dimulainya transaksi, hedghing (lindung nilai)
saat dimulai dan periode setelahnya menjadi diperkirakan akan sangat efektif, perkiraan
tersebut dapat ditunjukkan dengan beberapa cara misalnya menggunakan data historis
yang menunjukkan perubahan nilai wajar atau arus kas yang mirip antara instrumen
lindung nilai dan item lindung nilai, serta terdapat korelasi yang tinggi secara statistik
atas perubahan tersebut.
 PSAK yang mengatur mengenai instrumen derivatif adalah PSAK 55, namun PSAK ini
tidak mengatur mengenai kriteria persentase keefektifan instrumen derivatif. Hal ini
karena instrumen derivatif merupakan instrumen keuangan yang memiliki karakteristik
nilainya berubah, tidak mensyaratkan investasi awal neto, dan diselesaikan pada tanggal
tertentu di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai