Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada dua
standar. PSAK 50 , “instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan”, dan PSAK 55.
“instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran”, mendefinisikan derivative dan
menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai asset atau kewajiban
dalam neraca dan mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai wajar.
entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan
menggunakan beberapa jenis instrument keuangan seperti:
Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada
dua standar. PSAK 50 , “instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan”, dan
PSAK 55. “instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran”, mendefinisikan
derivative dan menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai
asset atau kewajiban dalam neraca dan mengukur instrument keuangan tersebut
pada nilai wajar.
Akuntansi untuk aktivitas derivatif dan lindung nilai dipandu oleh ASC 815. Instrumen
keuangan diantaranya adalah kas, bukti kepemilikan, atau kontrak kedua poin berikut :Devinisi
spesifik dari deratif adalah suatu instrument keuangan atau kontrak yang mempunyai semua
criteria berikut.
Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang mendasari
(underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional ( national amount), yang menentukan
persyaratan instrument keuangan tersebut.
Variabel poko yang mendasari ( underying) adalah variabel keuangan yang atau variabel fisik
yang mempunyai perubahan yang dapat di pantau atau yang dapat diverivikasi secara objektif.
Kurs mata uang,harga komoditas,indeks atau tingkat harga,jumlah hari-hari yang hangat dalam
musim dingin,atau variabel lain yang mencakupperistiwa yang terjadi maupun yang tidak
terjadi,seperti pembayaran yang dijadwalkan dalam jumlah suatu kontrak adalah contoh dari
variabel pokok yang mendasari.
Jumlah nasinal(natonal amount) adalah banyaknya unit mata uang,saham, ukuran, kapasitas, berat, atau unit lain yang
ditetapkan dalam instrument keuangan.
2. Instrument keuangan atau kontarak lain tidak memerlukan investasi bersih awal atau jika pun ada, maka investasi
bersih awal tersebut lebih kecil dari pada yang diperlukan untuk jenis kontrak yang diharapkan mempunyai tanggapan
yang serupa pada perubahan factor pasar.
3. Persyaratan kontrak:
Menyediakan penyerahan asset yang menempatkan penerima dalam pososisi ekonomi yang secara substansial tidak
berbeda dengan penyelesaian bersih
Kontrak yang siap untuk diselsaikan oleh pasar atau mekanisme lain di luar kontrak.
membebankan pada satu entitas kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau instrumen lain dan
menyampaikan kepada entitas kedua yang memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau instrumen keuangan
lainnya. Contohnya termasuk uang tunai, saham, wesel bayar dan piutang, dan banyak kontrak keuangan.
Derivatif sebagai
Nilai Lindung
Akuntansi Lindung Nilai
1. Resiko kurs mata uang asing dimana kurs mata uang berubah setiap saat
3. Resiko komoditas dimana harga masa depan komoditas dapat berbeda dari
harga tunai.
Kriteria Instrumen Derivatif sebagi
Lindung Nilai
1. Dokumentasi yang cukup harus disajikan pada awal jangka waktu nilai lindung.
2. Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengkompensasi seluruh perubahan dalam nilai
wajar maupun arus kas.
3. Memiliki kemungkinan yang sangat tinggi dan harus menunjukan adanya eksposur yang
tinggi pada arus kas yang akan menyebabkan timbulnya untung dan rugi akibat risiko
tersebut.
4. Efektivitas lindung nilai harus dapat di hitung dengan meyakinkan.
5. Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya
ditentukan secra actual!sepanjang periode pelaporan keuangan.
Jenis Lindung Nilai
1. Lindung nilai atas nilai wajar ( fair value hedges). Melindungi risiko perubahan nilai wajar dari kewajiban
atau asset atau komitmen ( firm commitment) yang belum diakui untuk membeli menjual asset pada harga
tetap atau porsi tertentu seperti aset, kewajiban,atau komitmen yang dapat dikaitkan dengan risiko tertentu
dan dapat menyebabkan timbulnya keuntungan atau kerugian.
2. Lindung nilai arus kas (cash flow hedhes). Melindungi risiko perubahan arus kas yang diantisipasi untuk
asset dan kewajiban yang diakui (seperti pembayaran bunga masa depan atas utang bunga dengan
tingkat bunga variabel) atau transaksi yang diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat mempengaruhi laba
rugi.
3. Lindung nilai arus kas (cash flow hedhes) digunakan untuk melindungi risiko perubahan arus kas yang
antisipasi,yang masuk atau keluar dari perusahaan,untuk asset dan kewajiban yang diakui (seperti
pembayaran bunga masa depan atas utang bunga dengan tingkat bunga variabel) atau transaksi yang
diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat mempengaruhi laba rugi.
Kontrak Serah
(Forward)
Kontrak Forward (Serah)
Kontrak serah adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menyerahkan atau
membeli aset maupun komoditas dengan harga, jumlah, dan tanggal penyerahan yang
sudah disetujui. Kontrak serah bisa dikatakan selesai apabila komoditas atau valuta asing
diserahkan secara fisik atau penyerahan secara neto.
Contoh: Pedagang mata uang asing menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan
tanggal tertentu di masa depan. Biasanya, kontrak ini ditulis untuk salah satu mata uang
internasional utama. Kontrak umumnya tersedia untuk jangka waktu berapa pun hingga 12
bulan kedepan, namun kebanyakan lebih singkat, antara 30 sampai 180 hari.
Kontrak Forward (Serah)
Premium forward exchange: mata uang PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk
asing di jual pada harga lebih tinggi( harga akuntansi atas kontrak pertukaran masa
premium) dibandingkan dengan pasar masa depan. Perubahan nilai wajar harus
depan (forward market). diakui,namun akuntansi khusus untuk
perubahan tersebut tergantung pada tujuan
Discount on forward exchange: mata uang
dari lindung nilai. Untuk kontrak pertukaran
asing dijual pada harga yang lebih rendah
masa depan,aturan dasarnya adalah
(harga diskon) dibandingkan dengan pasar
menggunakan kurs masa depan untuk
masa depan.
mencatat kontrak masa depan.
Kasus 1: Mengelola Posisi
Asset atau Kewajiban Bersih
yang Terkena Eksposur Mata
Uang Asing: Bukan
Instrument Lindung Nilai
Kasus 1
Penggunaan yang paling umum dari kontrak
pertukaran mata uang asing adalah untuk mengelola
posisi mata uang asing, baik posisi aset bersih yang
terkena eksposur maupun kewajiban bersih. Kontrak
pertukaran mata uang asing akan menyeimbangkan
antara kewajiban dalam suatu mata uang asing
dengan piutang dalam mata uang asing yang sama,
sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi mata
uang asing.
Kasus 1
PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk
menilai kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa
depan pada tiap tanggal penilaian.
PSAK 10 menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yang
didenominasi dalam mata uang asing dinilai menggunakan kurs
tunai pada tanggal penilaian. Kontrak pertukaran harus disesuaikan
atas perubahan nilai wajarnya. Karena dua kurs yang digunakan
berbeda (kurs tunai dan kurs masa depan) umumnya akan
menimbulkan perbedaan antara jumlah keuntungan atau kerugian.
Perbedaan ini tidak terlalu besar namun akan menimbulkan sedikit
sedikit volatilitas dalam arus laba.
Nilai Waktu (Time Value) dari Arus Kas Masa
Depan dari Kontrak Pertukaran
Satu catatan lain adalah bahwa PSAK 55 mensyaratkan pengakuan
faktor bunga jika bunga signifikan. Jadi, ketika bunga signifikan,
perusahaan harus menggunakan nilai sekarang dari arus kas bersih
masa depan yang diharapkan untuk menilai kontrak berjangka.
Dengan menggunakan nilai sekarang, perusahaan secara eksplisit
mengakui nilai waktu dari uang
Kurs langsung yang relevan adalah sebagai
berikut:
Garis waktu untuk transaksi tersebut adalah
Nilai setara sebagai berikut:
Tanggal
rupiah dari 1 yen 1 oktober 20X1 (tanggal transaksi):
a. Timbul transaksi yang di dominasi
Kurs tunai Kurs dalam yen
masa b. Menandatangani kontrak masa depan
180 hari untuk yang menerima yen.
depan 1 april 20X1 (tanggal penyelesaian):
1 oktober 20X1 Rp 80 Rp c. Memperoleh yen melalui penyelesaian
kontrak masa depan
(tanggal transaksi) 85(180 d. Membayar yen untuk melunasi utang
hari) usaha
31 desember 20X1 90 87 (90
(tanggal neraca) hari)
1 april 20X1 86
Ayat jurnal berikut adalah ayat jurnal untuk mencatat kejadian-kejadian
dalam ilustrasi tersebut.
1 oktober 20X1
Persediaan 160.000.00
Utang usaha (¥) 160.000.000
Diperoleh dari membeli persediaan secara kredit:
Rp 160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 80 kurs tunai 1 oktober.
Piutang masa uang asing dari broker (¥) 170.000.000
Utang rupiah ke broker 170.000.000
Diperoleh dari membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen
:
Rp 170.00.000 = ¥2.000.000 x Rp 85 kurs masa depan
Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk tanggal 31 desember 20X1,
akhir tahun fiskal PT induk adalah:
Piutang mata uang asing dari broker (¥) 4.000.000.
Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000
Perusahaan dapat mengalami risiko mata uang asing sebelum terjadinya transaksi
pembelian atau penjualan.
Sebagai contoh: Sebuah perusahaan dapat menandatangani pembelian yang tidak dapat
dibatalkan untuk membeli barang dari entitas asing dari masa depan yang akan dibayar
dalam mata uang asing. Dengan menyetujui harga beli pada saat ini untuk pembelian
masa depan, perusahaan telah terikat dengan komitmen mata uang asing yang dapat
diidentifikasi walaupun pembelian belum terjadi.
Seperti: kontrak pembelian yang masih bersifat executory (belum diakui).
Perusahaan tidak akan memiliki kewajiban sampai setelah pengiriman barang, tetapi
terkena perubahan nilai tukar mata uang sebelum tanggal transaksi (tanggal pengiriman
barang).
ASC 815 menetapkan persyaratan akuntansi untuk penggunaan kontrak valuta asing yang
melindungi komitmen perusahaan mata uang asing yang tidak diakui. Perusahaan dapat
memisahkan komitmen, menjadi aspek instrumen keuangannya (kewajiban membayar yen)
dan aset nonkeuangan (hak untuk menerima persediaan).
Komitmen adalah perjanjian dengan pihak yang tidak terkait yang mengikat dan biasanya dapat
ditegakkan secara hukum.
Setiap lindung nilai arus kas dari transaksi yang diperkirakan dapat diubah menjadi
lindung nilai, nilai wajar ketika perjanjian komitmen pasti terbuat. Namun,
setiap jumlah yang dicatat dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya (OCI) di
bawah lindung nilai arus kas tidak direklasifikasi ke pendapatan sampai
transaksi yang diperkirakan awalnya berdampak pada pendapatan.
ASC 815 mengatur manajemen perusahaan untuk memilih dasar dimana efektivitas
lindung nilai akan diukur. Manajemen dapat memilih forwardnilai tukar, kurs
spot, atau nilai intrinsik untuk mengukur efektivitas
Ilustrasi:
Transaksi impor antara Peerless Product dan Tokyo industries
1. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, Perless product membuat kontrak dengan Tokyo industries untuk membeli
barang yang dipesan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari
(tanggal 1 oktober 20X1). Harga kontrak adalah 2.000.000 yen, yang akan dibayar pada tanggal 1 April 20X2,
yaitu 180 hari setelah pengiriman barang.
2. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, Perless product melakukan lindung nilai atas komitmen utang mata uang asing
dengan kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari (60 hari sampai pengiriman di
tambah 180 hari periode kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah $0.0073 untuk 1
yen. Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua: Pertama,untuk 60 hari dari tanggal 1 Agustus 20X1
sampai oktober 20X1, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai komitmen mata uang asing dapat
diidentifikasi untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 20X1 sampai 1 April 20X2, kontrak masa depan
adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban bersih yang terkena eksposur dalam mata uang asing.
Kurs yang Relevan:
NOTES: Keuntungan transaksi mata uang asing sebesar $400 dihapus terhadap kerugian transaksi mata uang
sebesar $400,sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap laba.
Entri berikutnya mencatat penerimaan persediaan dan pengakuan hutang dalam yen.
Perhatikan bahwa akun komitmen ditutup terhadap harga pembelian persediaan. Hutang usaha
dinilai dengan kurs spot pada tanggal pembelian (ASC 830).
Kasus 3: Lindung Nilai
Transaksi Mata Uang
Asing Diperkirakan:
Lindung Nilai Arus Kas
Mata Uang Asing
Kasus 3: lindung nilai transaksi mata uang asing diperkirakan:
lindung nilai arus kas mata uang asing
Perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi diperkirakan sebagai lindung
nilai arus kas dengan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat di identifikasi
sebagai lindung nilai atas nilai wajar.
Transaksi yang diperkirakan adalah terjadi sesuai dengan yang diperkirakan,tetapi lindung
nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas dengan
bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif
Jenis lindung nilai ini adalah lindung nilai terhadap perubahan dalam arus kas yang
mungkin terjadi dimasa depan yang akan timbul dari perubahan dalam kurs mata uang
asing. Transaksi yang diperkirankan dapat menjadi komitmen jika pihak pihak terlibat
membuat perjanjian yang mengikat.
Sebelum ASC 815, entitas dapat menunjuk kontrak serah mata uang asing sebagai lindung nilai
arus kas jika tujuan kontrak adalah mengimbangi arus kas yang diperkirakan, termasuk
transaksi seperti pembelian atau penjualan. Perubahan nilai wajar lindung nilai arus kas akan
diakui sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya.
1. menetapkan kontrak serah sebagai lindung nilai arus kas Ketika memperkirakan transaksi dan
kemudian menetapkannya kembali sebagai lindung nilai nilai wajar untuk sisa kontrak.
2. menetapkan kontrak serah sebagai lindung nilai arus kas untuk seluruh periode waktu dari
peramalan awal transaksi sampai penyelesaian akhir hutang dan piutang. Namun, sebagian
besar perusahaan secara teratur melakukan lindung nilai atas utang dan piutang mata uang
asing mereka dan kemungkinan besar akan menyatakan kontrak serah sebagai lanjutan untuk
lindung nilai arus kas yang berguna untuk mengimbangi laba dan rugi.
1. bagian efektif dari revaluasi kontrak valuta berjangka dicatatdalam Penghasilan
Komprehensif Lainnya
2. tidak ada akun komitmen di bawah transaksi yang diperkirakan
3. tidak ada revaluasi piutang kontrak serah yang diperlukan pada1 Oktober dan persediaan
dicatat dengan biaya setara dolar AS yang ditentukan sesuai dengan harga spot
4. ada penyeimbang terhadap Penghasilan Komprehensif Lainnya untuk sepenuhnya sesuai
dengan laba rugi transaksi mata uang asing yang tercantum pada utang usaha mata uang
asing
5. ada sisa saldo $600 dalam Penghasilan Komprehensif Lainnya setelah hutang mata uang
asing dilunasi pada tanggal 1 April 20X2, akhirnya direklasifikasi menjadi COGS pada saat
persediaan dijual, yang merupakan puncak dari proses pendapatan yang terkait dengan
lindung nilai arus kas
Kasus 4: Spekulasi
Dipasar Mata Uang Asing
Sebuah entitas memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana dapat
dilakukan pada komoditas lain. Sebagaimana contoh,perusahaan Indonesia menduga
rupiah akan menguat terhadap euro,yaitu kurs langsung akan menurun. Dalam kasus ini
perusahaan Indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa depan dengan menjual
euro untuk penyerahan dimasa depan,dengan harapan dapat membeli euro dengan harga
lebih rendah pada saat penyerahan.
Substansi ekonomis dari spekulasi mata uang asing adalah untuk memberikan risiko mata
uang asing kepada investor,dengan mana investor berharap dapat memperoleh laba. Kurs
untuk penilaian terkait dengan kontrak mata uang asing spekulasi adalah kurs masa depan
spekulatif adalah kurs masa depan dengan jangka waktu kontrak. Keuntungan atau
kerugian kontrak masa depan spekulasi dihitung dengan menentukan perbedaan antara
kurs masa depan pada tanggal kontrak (atau tanggal penilaian sebelumnya ) dengan kurs
masa depan yang tersedia selama jangka waktu kontrak. Kurs masa depan digunakan
untuk menilai kontrak masa depan.
Pembahasan Tambahan:
Catatan Untuk
Pengukuran Efektifitas
Lindung Nilai
PSAK 71 memberikan perubahan signifikan terkait persyaratan akuntansi lindung nilai
sehingga laporan keuangan akan mencerminkan manajemen risiko entitas lebih baik
dibandingkan standar akuntansi PSAK 55. Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai
dapat dianggap efektif jika memenuhi persayaratan tes efektivitas 80-125%. Berbeda
dengan PSAK 55, PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan
memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen
Alokasi Pajak
Antarperiode Atas
Keuntungn (Kerugian)
Mata Uang Asing
Perbedaan temporer dalam pengakuan kuntungan atau kerugian mata uang asing antara
akuntansi pajak dan akuntansi GAAP mengharuskan alokasi pajak antarperiode.
Umumnya,metode akrual untuk pengakuan pengaruh perubahan kurs dalam periode
terjadi konversi dari akun yang didominasi dalam mata uang asing. Perbedaan temporer
diakui sesuai PSAK 46, “akuntansi untuk pajak penghasilan”
Thank You!