Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DERIVATIF DAN

MATA UANG ASING

KELOMPOK 9 :

1. J I H A N I R M A M A H M U D I ( 1 2 4 0 3 1 9 3 1 8 0 )

2. Z U L F A D W I N U R ‘ A I N N I A F I F A H
(12403193193)

3. H E R L I N D A I N T A N P U S P I T A S A R I
(12403193207)
A. DERIVATIF

Derivatif merupakan salah satu dari instrumen keuangan. Menurut PSAK


No. 50 revisi 2010, instrument keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai
aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas entitas lain.
Pengertian derivatif menurut PSAK No. 55 revisi 2011, derivatif adalah “suatu instrumen
keuangan atau kontrak lain yang termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini (lihat
paragraf 02-06) dengan tiga karakteristik berikut ini.
1. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variable yang telah ditentukan (sering
disebut dengan variable yang mendasari), antara lain: suku bunga, harga instrumen
keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku
bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya. Untuk variabel
nonkeuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan pihak-pihak dalam kontrak.
2. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam jumlah
yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa lainnya
yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat perubahan faktor
pasar, dan
3. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
Berdasarkan definisi di atas, kontrak derivatif dapat digunakan untuk membatasi
fluktuasi yang terjadi terhadap harga suatu komoditas atau suku bunga, atau dengan kata
lain derivatif dapat digunakan untuk memanajemen risiko.
Transaksi Lindung Nilai (Hedging

Transaksi lindung nilai adalah kombinasi kontrak derivatif yang dilakukan


oleh suatu entitas dengan tujuan untuk mengendalikan risiko yang mungkin
akan dialami oleh entitas tersebut. Biasanya, suatu perusahaan atau entitas bila
melakukan transaksi lindung nilai, tidak hanya menggunakan satu kontrak
derivatif, tetapi menggunakan beberapa kombinasi kontrak derivatif agar risiko
aset yang dilindungi dapat lebih dikendalikan. Menurut PSAK No. 55 (revisi
2011), instrument lindung nilai adalah :

1. derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai; atau


2. aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang telah
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung nilai atas risiko
perubahan nilai tukar mata uang asing), yang nilai wajar atau arus kasnya
diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari
item yang dilindung nilai (paragraf 79-84 dan pedoman aplikasi paragraf PA110-
PA113 memberikan penjelasan mengenai definisi dari instrumen lindung nilai).
Item yang dilindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen
pasti yang belum diakui, prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highly
probable), atau investasi neto pada operasi di luar negeri. Item yang dilindung nilai dapat
berupa :

1. aset, liabilitas, komitmen pasti, transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi,
atau investasi neto pada operasi di luar negeri,
2. sekelompok aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang kemungkinan
besar terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri, yang memiliki karakteristik
risiko yang serupa, atau
3. bagian dari portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan yang berbagi risiko yang
dilindung nilai, untuk lindung nilai portofolio risiko suku bunga.
 
Beberapa contoh umum derivatif sebagai berikut.
1. Kontrak Forward.
2. Kontrak Futures.
3. Opsi.
4. Swaps.
a. Kontrak Forward

Kontrak Forward adalah negosiasi kontrak antara dua pihak untuk mengantarkan
atau membeli suatu komoditas, atau mata uang asing pada harga, kuantitas, dan tanggal
tertentu yang telah disepakati. Ada dua alternatif penyelesaian dalam kontrak ini, yaitu
memberikan barang secara fisik atau memberikan sejumlah uang, biasa disebut net
settlement. Untuk memahaminya, diberikan contoh sebagai berikut. PT Sandi ingin
mengendalikan fluktuasi harga kopi berkaitan dengan bisnis utamanya adalah menjual
kopi kemasan. PT Sandi melakukan kontrak forward dengan spekulator untuk membeli
kopi sebanyak 10.000 kuintal seharga Rp500 per kuintal dalam jangka waktu tiga bulan.
Pada saat penyelesaian kontrak, ternyata harga kopi di pasar adalah sebesar Rp550 per
kuintal. Karenaberdasarkan kontrak telah disepakati harga Rp500 per kuintal maka untuk
menyelesaikan kontrak ini, spekulator memiliki dua pilihan. Pertama, spekulator akan
mengirimkan kopi kepada PT Sandi sebanyak 10.000 kuintal dengan harga pasar pada saat
itu. Pilihan kedua adalah spekulator akan membayarkan uang sebanyak Rp500.000
[(Rp550-Rp500) x 10.000 kuintal] untuk menyelesaikan kontrak ini. Hal ini terjadi karena
perjanjian kontrak mengatakan bahwa PT Sandi akan mendapatkan kopi sebesar 10.000
kuintal dengan harga Rp500 per kuintal, tetapi harga pasarnya naik maka spekulator akan
membayarkan sebesar Rp500.000 kepada PT Sandi untuk membeli kopi di pasar.
b. Kontrak Futures
Kontrak futures secara umum memiliki karakteristik yang sama dengan kontrak forward.
Perbedaannya hanya pada sifat keterjualannya di pasar. Kontrak futures mudah diperjualbelikan di
pasar dan telah terstandarisasi. Pembuat kontrak, bukan pihak yang saling mengikat perjanjian, akan
menentukan jangka waktu kontrak, kuantitas dan kualitas barang yang akan diberikan, serta tempat
pengantaran barang. Berikut adalah karakteristik dari
kontrak futures.
1) Kontrak futures sudah terstandarisasi. Jadi, tidak dapat sefleksibel kontrak forward, yang dapat
dikostumisasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak terkait.
2) Suatu entitas dapat keluar dari kontrak futures sebelum jatuh tempo dengan membeli atau menjual
kontrak yang identik, tetapi dengan arah yang berlawanan. Contohnya, posisi long (long position)
dalam kontrak futures ditandingkan dengan posisi short (short position) dalam kontrak futures yang
identik.
3) Kontrak futures mengharuskan adanya pembayaran simpanan marjin (margin deposit). 4) Kontrak
futures diperjualbelikan di pasar dan perubahan nilai kontrak yang beredar biasanya diselesaikan
dalam bentuk kas secara harian.
5) Kontrak futures sangat jarang diselesaikan dengan adanya pengantaran barang secara fisik.
  Kontrak futures diperdagangkan di pasar sehingga nilainya dicatat sebesar nilai wajarnya. Pihak
pembeli dari kontrak futures disebut pihak yang berada dalam posisi long (long position), sedangkan
pihak penjual kontrak futures disebut pihak yang berada dalam posisi short (short position). Bila harga
komoditas naik maka pihak yang mengambil posisi long akan mengalami untung, sedangkan pihak
yang mengambil posisi short mengalami kerugian. Demikian juga sebaliknya.
c. Opsi
Opsi adalah kontrak yang menjamin pemegang kontrak
berupa hak untuk membeli atau menjual item-item tertentu pada
harga tertentu, dan pada periode waktu tertentu. Kontrak yang
memberikan hak pemegang kontrak untuk membeli suatu item
spesifik pada harga tertentu (strike price) dan periode tertentu
disebut opsi beli (call option). Kontrak yang memberikan hak
pemegang kontrak untuk menjual suatu item spesifik pada harga
tertentu dan periode tertentu disebut opsi jual (put option).
Untuk opsi yang diperjulabelikan di bursa, opsi tersebut
diperlakukan sama dengan perdagangan saham di bursa. Bila
seorang investor membeli opsi beli maka ia berada pada posisi
long (long position). Sebaliknya, bila seorang menjual opsi jual
maka ia berada pada posisi short (short position) dalam opsi.
Pemilik opsi dapat menjual opsi jualnya ke pasar untuk keluar
dari posisi long, demikian juga penjual opsi dapat membeli opsi
beli agar dapat keluar dari posisi short.
Contoh opsi sebagai berikut. Seperti contoh pada kontrak
forward, PT Sandi membeli kontrak opsi untuk membeli
10.000 kuintal kopi di harga Rp500 per kuintal. Harga opsi
yang dibeli adalah Rp4.000. Pada saat PT Sandi ingin
membeli kopi, ternyata harga kopi di pasar adalah Rp550 per
kuintal. Karena PT Sandi memiliki opsi untuk membeli kopi
dengan harga Rp500 per kuintal maka opsi tersebut akan
dieksekusi dan PT Sandi dapat membeli kopi dengan harga
Rp500 per kuintal. Jadi, total kos yang dikeluarkan PT Sandi
untuk membeli kopi adalah (Rp500 x Rp10.000) + Rp4.000 =
Rp5.004.000. Bila keadaannya berbeda, ternyata harga kopi
di pasar adalah sebesar Rp400 per kuintal, maka PT Sandi
tidak akan mengeksekusi opsi yang dimilikinya karena harga
kopi di pasar lebih murah. Opsi tersebut akan dibiarkan jatuh
tempo atau tidak berlaku. Kos yang keluar bila kondisinya
seperti ini adalah Rp400 x 10.000 + Rp4.000 = Rp4.004.000.
d. Swaps

Swaps adalah kontrak pertukaran terhadap


kemungkinan tidak stabilnya arus kas di masa depan.
Jenis swaps yang dikenal adalah swaps suku bunga
(interest rate swaps). Swaps digunakan untuk mengunci
suku bunga pada tarif tertentu dalam suatu liabilitas.
Pada umumnya, kontrak swaps dinegosiasikan di antara
pihak-pihak terkait, walaupun kontrak swaps juga ada
yang sudah terstandarisasi dan diperjualbelikan. Swaps
biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
memiliki utang dengan suku bunga variable untuk
menghindari perubahan suku bunga.
 
B. KONSEP DAN DEFINISI MATA UANG ASING

Mata uang merupakan standar


nilai, medium pertukaran, dan unit
pengukuran dari transaksi ekonomi.
Fungsi umum mata uang adalah
memberikan suatu unit pengukuran
untuk suatu aktivitas dan
sumberdaya ekonomi dari suatu
negara.
1. Komputasi Nilai Tukar Langsung (Direct) dan Tidak Langsung
(Indirect)

Nilai tukar (exchange rate) adalah perbandingan antara suatu unit mata
uang dan jumlah mata uang lainnya dimana unit tersebut dapat
dipertukaran pada waktu tertentu. Perhitungan nilai tukar ada dua cara,
yaitu secara langsung dan tidak langsung. Komputasi langsung adalah
menilai sejumlah mata uang asing dengan rupiah (dari sisi Indonesia).
Sebaliknya, komputasi tidak langsung adalah menilai mata uang rupiah
terhadap mata uang asing tertentu.
Contoh komputasi langsung:
US$1 = Rp. 9.000
Perhitungan diatas berarti US$1 bernilai sama dengan Rp. 9.000.
Contoh Komputasi tidak langsung:
Rp. 1 = Rp. 1/Rp. 9.000
Rp. 1 = US$0,00011
Perhitungan diatas berarti Rp. 1 sama dengan US$0,00011
2. Nilai Tukar Multipel, Tetap, dan Mengambang (Floating)

Nilai Tukar mata uang asing di setiap negara mungkin bisa berbeda-
beda tergantung pada kebijakan negara bersangkutan. Nilai Tukar tetap
adalah nilai tukar mata uang asing yang nilainya telah ditetapkan oleh
pemerintah suatu negara dan tidak terpengaruh oleh perubahan nilai tukar
mata uang asing di pasar mata uang dunia. Nilai tukar mengambang
(Floating) adalah nila tukar mata uang asing yang nilainya berfluktuasi
sesuai dengan fluktuasi yang terjadi pada pasar mata uang. Tidak ada
campur tangan pemerintah dalam penetapan nilai tukar mata uang asing
dengan sistem mengambang ini.
Jika jumlah ekspor barang dan jasa di suatu negara lebih besar daripada
jumlah impornya maka akan terjadi peningkatan permintaan terhadap mata
uang negara tersebut karena pembayaran barang dan jasa yang diekspor
tersebut harus dibayar dalam mata uang negara pengekspor.
Dalam keadaan ini, mata uang negara pengekspor dapat
dikatakan lebih bernilai dibandingkan mata uang negara
pengimpor, dengan kata lain nilai mata uang negara
pengekspor menguat. Demikian juga sebaliknya, bila impor
barang dan jasa suatu negara lebih besar dibandingkan dengan
jumlah ekspornya. Dalam pencatatan dan operasi dalam mata
uang asing (selain kontrak forward), kita menggunakan tiga
macam nilai tukar, yaitu spot rate, current rate, historical rate.
Nilai tukar spot rate adalah nilai tukar mata uang saat ini.
Current rate adalah nilai tukar dimana satu unit mata uang
dapat dipertukarkan dengan mata uang lainnya pada tanggal
neraca atau tanggal transaksi. Nilai tukar historis (historical
rate) adalah nilai tukar mata uang pada saat suatu transaksi
terjadi atau transaksi yang spesifik.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai