Anda di halaman 1dari 9

OPTION, FORWARD, FUTURES AND SWAP

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah

Risk and Wealth Management

Muhammad Ainun Zaky

(A012222032)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di dalam

pasar keuangan yang nilainya bergantung pada variabel dasar, seperti saham pada perusahaan,

komoditas dan mata uang. Keberadaan derivatif di dalam pasar keuangan pada umumnya

dalam bentuk produk derivatif. Produk derivatif adalah produk yang nilai atau nilainya

ditentukan atau diturunkan dari produk lain yang mendasarinya atau disebut sebagai

underlying aset. Kemanfaatan produk derivatif pada umumnya sebagai meminimalkan risiko

dalam berinvestasi, sarana berinvestasi dengan memanfatkan potensi spekulasi, mengurangi

biaya transaksi dan sebagai sarana lindung nilai. Kebutuhan akan solusi sangat penting seiring

dengan munculnya tekanan dan pengembangan pasar keuangan serta produk derivatif yang

mengalami pertumbuhan.

Instrumen derivatif di Indonesia saat ini sudah semakin banyak diminati serta

dimanfaatkan penggunaannya oleh banyak perusahaan dan investor. Namun, krisis keuangan

global yang melanda akhir tahun 2008 berdampak melemahnya nilai tukar rupiah dan harga

saham jatuh sehingga perusahaan merugi dan terancam bangkrut. Apalagi pada saat sekarang

ini fluktuasi kurs valuta asing kembali tidak menentu dan tidak terkendali sehingga menuntut

perusahaan yang memiliki aktivitas internasional harus siap menghadapi resiko apapun. Untuk

itu setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat meminimalkan resiko

sehingga perusahaan dapat terus maju dan berkompetisi dengan perusahaan lain. Instrumen

derivatif ada empat ialah, opsi, forward, futures, dan swap.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu derivative dan transaksi derivative?

2. Instrumen Derivative

1.3 Tujuan Masalah

1. Pengertian derivative dan transaksi derivative

2. Untuk mengetahui instrumen derivative


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Derivatif dan Transaksi Derivatif

Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang

nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi acuan pokok atau juga disebut produk

turunan (underlying product) daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset,

pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai

di suatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.

Transaksi derivative adalah suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara

dua pihak yang dikenal sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan). Dalam

istilah umum, transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran

pembayaran yang nilainya tergantung pada diturankan dari nilai aset, tingkat referensi atau indeks.

Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga

(interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks (indeks)

lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter (OTC) yaitu

kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung kepada

pengguna akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi (futures) dan

diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user) fungsi dari suatu

transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai (hedging) beberapa jenis risiko tertentu.
2.2 Instrumen Derivatif

1. Opsi

Opsi pada dasarnya merupakan sebuah kontrak saat salah satu pihak memberikan

persetujuan untuk membayarkan sejumlah imbalan kepada pihak lain yang memang

memiliki hak atas pembayaran tersebut. Dalam hal ini pihak penerima pembayaran setuju

untuk membeli sesuatu atau menjual sesuatu pada pihak lainnya. Biasanya opsi ini

diguankan oleh pembeli untuk melakukan pengelolaan resiko turunnya nilai jual dari stok

suatu produk yang dimilikinya. Maka di lain sisi rupanya pembeli opsi ini menggunakan

transaksi opsi dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan imbalan jasa. Selain itu bisa

saja pembeli opsi melakukannya karena adanya gambaran yang telah dimilikinya mengenai

nilai jual stok produk tersebut tidak akan turun.

2. Forward

Forward contract adalah kontrak yang berisi kesepakatan antara dua pihak dalam

membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa mendatang. Sering kali forward

digunakan untuk spekulasi, meskipun kesepakan yang tidak standar membuatnya sangat

cocok sebagai hedging. Berbeda dengan futures, forward hanya memiliki satu tanggal

penyelesaian, yaitu pada akhir kontrak. Karena kontrak ini merupakan bentuk perjanjian

pribadi antara dua pihak, sehingga kedua belah pihak tidak melakukan transaksinya melalui

bursa. Hal ini disebabkan karena sifat yang dimiliki oleh forward contract, yaitu fleksibel

dalam menentukan syarat dan ketentuannya. Jenis kontrak ini dapat disesuaikan dengan

komoditas, jumlah, dan tanggal pengiriman.

3. Future

Sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk mengirimkan atau menerima
instrumen finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa datang, dengan harga

yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan kontrak. Pihak yang telah setuju untuk

mengirim sesuatu dinamakan pihak yang menjual kontrak atau “go short”. Sedangkan

pihak lain yang setuju untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau “go

long”. Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak

mempunyai hak, bukan kewajiban untuk membeli dan menjual aktiva finansial, kontrak

futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban melakukan

pengiriman dan penerimaan. Transaksi futures atau forward juga berbeda dari transaksi

“spot” yang mana mewajibkan pihak bertransaksi untuk melakukan pengiriman segera atau

delivery “on the spot” pada harga spot.

Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau memberi

kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual underlying aset tertentu

(berupa valuta asing. Tingkat bunga, ekuitas, atau komoditas) berdasarkan tingkat harga

yang ditetapkan saat ini yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settlement

di masa yang akan datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak

tersebut. Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga awal)

dan terminal future price (harga pada saat kontrak futures di exercise) apabila terminal

future price lebih rendah daripafa intial futures ketika dilaksanakan exercise, terminal

future pricenya dari Underlying assets lebih tinggi dari pada intial futures pricenya, maka

penjual yang akan memperoleh keuntungan. Kondisi ini menunjukkan bahwa kedua belah

pihak di dalam kontrak futures ini memiliki symetric exposure, mengingat adanya potential

loss dan profit function yang seimbang antara penjual dan pembeli.

Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan
risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam

kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mengatur

tingkat risiko yang ada di pasar finansial.

4. Swap

Selain opsi rupanya terdapat pula instrumen lainnya yaitu swap. Instrumen swap

ini mungkin hampir sama asingnya dengan istilah opsi bagi masyarakat luas. Namun istilah

ini sudah diketahui dengan jelas oleh sekumpulan orang yang biasanya berkutat dengan

dunia efek serta berbagai produk turunan dari investasi.

Istilah swap bisa dimaknai sebagai pertukaran. Perjanjian swap sendiri merupakan

sebuah transaksi pertukaran dari dua valuta tepatnya melalui pembelian atau penjualan

tunai yang disebut dengan istilah spot. Swap ini terjadi dengan adanya penjualan atau

pembelian kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang

sama dan pada tingkat premi atau kurs yang telah disepakati pada tanggal terjadinya

transaksi.
BAB III

KESIMPULAN

Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi,

dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi untuk

membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko

perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak

tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko

yang ada di pasar finansial.

Swap merupakan suatu instrumen derivatif, dimana terdaapat dua pihak saling

mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Swap tingkat bunga

merupakan perjanjian pertukaran pembayaran bunga selama periode tertentu. Pihak pertama

membayar bunga tetap, sedangkan pihak kedua membayar bunga yang bersifat variabel (floating

rate).
DAFTAR PUSTAKA

Harimukti Pramuditya Burhan (2009). Perpajakan Transaksi Derivatif.

http://diskusibkf.blogspot.com/2009/04/perpajakan-transaksi-derivatif.html.

Idhar Sandhi Rosydi. (2011). Analisi Laporan Keuangan Perusahaan (Aktivitas Investasi

Pada Aktivitas Derivatif Perusahaan).

Hanafi, Mamduh M, 2013. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE

Yogyakrta

Anda mungkin juga menyukai