Anda di halaman 1dari 29

RINGKASAN MATERI KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

KELOMPOK 6:

Amilina Ardhi Suyitno 2307611021


Putu Eka Yusdiawan Putra 2307611022
Made Dwi Krismiantara 2307611023
Diki 2307611024
A. A. Ngr. Agung Wira Gita 2307611025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2023
1. Konsep Derivatif
a. Deskripsi Konsep Derivatif
Derivatif adalah kontrak perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
dengan tujuan untuk menjual atau membeli aset maupun komoditas. Nantinya, kontrak
tersebut akan berfungsi sebagai objek perdagangan. Harga nilai kontrak ini harus
disetujui oleh kedua belah pihak. Hal itu juga turut dipengaruhi oleh harga nilai aset
atau komoditas induk.
Derivatif adalah instrumen investasi yang terdiri atas beberapa produk keuangan
dan telah diawasi oleh BEI. Berbagai produk keuangan tersebut seperti saham, mata
uang, obligasi, tingkat suku bunga, indeks saham, indeks obligasi, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, jika produk derivatif adalah komoditas, maka pengawasannya dilakukan
oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Secara sederhana, cara kerja derivatif adalah produk investasi berbasis kontrak
perjanjian perdagangan. Derivatif juga termasuk sebagai investasi yang memiliki risiko
tinggi karena lebih memanfaatkan perkiraan harga di masa depan dengan potensi imbal
hasil besar. Derivatif adalah instrumen keuangan yang tingkat pengembaliannya atau
payoff-nya diperoleh dari atau diturunkan dari tingkat pengembalian underlying
financial instrument atau aset lainnya. Beberapa contoh derivatif antara lain adalah:
1) Kontrak opsi (options)
Kontrak opsi adalah salah satu instrumen derivatif yang banyak digunakan untuk
berlindung dari risiko atau nilai (hedging). Terdapat 2 jenis kontrak opsi, yaitu opsi jual
serta opsi beli. Opsi jual atau put option adalah memberikan hak kontrak kepada
pemiliknya untuk menjual suatu aset tertentu. Sedangkan opsi beli atau call option
adalah memberikan hak kontrak kepada pemiliknya untuk membeli suatu aset tertentu.
Pemilik opsi memiliki hak, namun mereka tidak berkewajiban melakukan transaksi
dengan harga yang ditentukan dalam kontrak opsi.
2) Kontrak serah (forward)
Kontrak serah adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menyerahkan
atau membeli aset maupun komoditas dengan harga, jumlah, dan tanggal penyerahan
yang sudah disetujui. Kontrak serah bisa dikatakan selesai apabila komoditas atau
valuta asing diserahkan secara fisik atau penyerahan secara neto. Tujuan kontrak ini
adalah mengurangi terjadinya perubahan nilai terhadap suatu aset atau komoditas.
Dengan adanya kontrak ini, perubahan nilai di pasar tidak akan mempengaruhi isi

1
perjanjian. Oleh karena itu, keuntungan penggunaan kontrak serah pada hedging adalah
menghindari kerugian dari adanya perubahan, seperti kurs mata uang.
3) Kontrak berjangka (futures)
Kontrak berjangka dalam derivatif adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
untuk menyerahkan atau membeli aset maupun komoditas dengan harga, jumlah, dan
tanggal penyerahan yang sudah disetujui. Perbedaannya dengan kontrak serah adalah
kontrak berjangka diperdagangkan secara teratur di bursa berjangka, yaitu tempat
dilakukannya transaksi kontrak berjangka.
Kontrak berjangka untuk memperoleh kesepakatan harga sebelum terjadinya
transaksi jual-beli. Biasanya, kontrak ini terjadi antara dua pihak pada bursa berjangka.
Dalam kesepakatan kontrak, kedua belah pihak telah menyetujui harga untuk pembelian
sebuah instrumen atau aset di masa depan. Sehingga, penurunan atau kenaikan nilai dari
instrumen tersebut di masa mendatang tidak akan mempengaruhi harga kesepakatan.
4) Swap
Swap yaitu kontrak untuk saling menukar arus kas dalam jangka waktu tertentu dan
dilakukan secara terus-menerus. Interest rate swap adalah transaksi pertukaran arus kas
antara dua pihak dengan mata uang sama namun suku bunga yang berbeda, seperti
tingkat tetap (fixed rate) ataupun mengambang (floating rate). Contoh transaksi swap
yang biasa dilakukan seperti interest rate swap. Interest rate swap dikaitkan dengan
nilai atau harga apapun yang cenderung fluktuatif. Fungsi dari swap tersebut lazimnya
sebagai pelindung perusahaan dalam menghadapi fluktuasi suku bunga. Swap umumnya
dapat dinegosiasikan secara langsung oleh kedua belah pihak pemilik kontrak atau lebih.
Perusahaan menggunakan derivatif sebagai alat untuk menurunkan risk exposure
yang dimiliki. Perusahaan menggunakan derivatif untuk mengurangi porsi risk exposure
yang tidak diinginkan dan mengubahnya ke dalam bentuk lain. Dalam konteks
manajemen keuangan, risiko adalah sesuatu yang tidak diinginkan. Individu akan
memilih efek yang lebih berisiko hanya jika expected return efek tersebut cukup tinggi
untuk mengkompensasi risiko yang diterima. Perusahaan akan mengambil proyek
berisiko tinggi hanya jika return atas proyek tersebut dapat mengkompensasi risikonya.

b. Dasar Hukum Transaksi Derivatif


Transaksi atau perjanjian derivatif adalah kegiatan investasi yang telah dilandasi
dasar hukum sehingga keamanannya terjamin. Berikut beberapa dasar hukum terkait
pelaksanaan derivatif adalah:

2
● Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal.
● UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
● SE Ketua Bapepam tanggal 25 Februari 2002 No. SE-01/PM/2002 tentang Kontrak
Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD Perusahaan Efek.
● SK Bapepam tanggal 20 Februari 2003 No. Kep.07/PM/2003 tentang Penetapan
Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek.
● Peraturan Bapepam tanggal 31 Oktober 2003 No. III. E. 1 tentang Kontrak
Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek.
● Persetujuan tertulis Bapepam tanggal 18 Februari 2004 No. S-356/PM/2004 tentang
Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100).

2. Konsep Lindung Nilai (Hedging)


a. Deskripsi Konsep Lindung Nilai
Lindung nilai adalah cara perusahaan untuk mengurangi risiko. Penggunaan
derivatif oleh perusahaan untuk menurunkan risk exposure perusahaan disebut dengan
lindung nilai (hedging). Menyikapi risiko kerugian yang bisa terjadi kapan saja saat
melakukan investasi, hedging adalah teknik yang harus dipahami oleh setiap investor.
Istilah hedging merujuk pada serangkaian strategi yang diimplementasikan untuk
melindungi dari berbagai bentuk kerugian finansial. Dalam mencapai tujuan tersebut,
hedging terdiri dari sejumlah strategi sesuai dengan tujuan investasi itu sendiri.
Hedging adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris dan bermakna "lindungi
nilai". Hedging merupakan strategi yang digunakan oleh para investor atau trader untuk
menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian.
Pergerakan harga saham atau perubahan nilai dalam investasi dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang cenderung sulit diprediksi. Oleh karena itu, investor membutuhkan
sebuah instrumen tertentu untuk melindungi nilai aset mereka. Tujuan penggunaan
hedging adalah melindungi kondisi finansial dan memberikan keuntungan. Dengan
demikian, meskipun terjadi perubahan tidak terduga, risiko yang ditanggung tidak
terlalu besar. Mengacu pada hal tersebut, hedging adalah alat bantu atau strategi untuk
meminimalisir. Artinya, penggunaan hedging bukan berarti menghilangkan semua
kemungkinan risiko.
Selain mengurangi risiko kerugian, hedging adalah instrumen yang memungkinkan
investor mengamati atau menganalisa kemungkinan adanya risiko dalam investasi.

3
Melalui hal ini, investor dapat mempersiapkan rencana untuk mengantisipasi kondisi-
kondisi tersebut. Dalam implementasinya, hedging adalah strategi yang telah diatur
secara resmi di peraturan pemerintah. Bahkan, strategi ini telah diterapkan di sejumlah
bisnis BUMN melalui kebijakan Prosedur Operasi Standar (POS). Aturan ini secara
resmi dikeluarkan oleh Menteri BUMN dengan detail nomor S-687/MBU/10/204 yang
isinya mengenai SOP Lindung Nilai.
Hedging adalah strategi atau kebijakan yang diterapkan untuk mengantisipasi dan
mencegah kerugian bisnis dan finansial. Hedging adalah langkah yang penting untuk
dilakukan, karena alasan berikut :
1) Menjaga stabilitas keuangan
Dalam menghadapi gejolak perubahan yang tidak bisa diprediksi, hedging adalah
cara tepat untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan. Strategi ini bisa menjadi langkah
efektif dan efisien untuk tetap mendapat keuntungan sekaligus mencegah kerugian di
tengah naik turunnya nilai. Oleh karena itu, hedging adalah strategi yang banyak
diterapkan pada perusahaan dengan banyak transaksi valas. Harga valuta asing yang
sulit diprediksi dan kemungkinan kerugian masih bisa ditoleransi dengan adanya
hedging.
2) Menghindari kebangkrutan
Alasan utama penggunaan hedging adalah menghindari risiko kebangkrutan.
Kerugian yang terus terjadi dan tidak bisa ditoleransi tentu akan membawa pada
kegagalan sebuah bisnis. Namun dengan penggunaan hedging, risiko dan kemungkinan
kerugian ini dapat diamati dan diatasi sebelum mengakibatkan dampak fatal.

b. Strategi Lindung Nilai (Hedging)


Pada dasarnya, hedging adalah sekumpulan strategi yang bisa dipilih untuk
melindungi nilai keuangan atau sebuah instrumen. Terdapat beberapa strategi hedging
yang bisa diterapkan sesuai kebutuhan, sebagai berikut :
1) Arbitrase
Strategi arbitrase untuk hedging adalah teknik yang paling banyak digunakan di
kalangan trader atau investor. Cara kerja strategi ini yaitu melakukan pembelian sebuah
produk emiten atau saham lalu segera menjualnya di tempat lain dengan harga yang
lebih tinggi. Melalui strategi ini, seseorang akan mendapatkan keuntungan dari nilai
penjualan yang lebih tinggi dari pembelian.
2) Diversifikasi

4
Strategi kedua hedging adalah diversifikasi dan merupakan teknik yang paling
direkomendasikan saat melakukan investasi. Sesuai kata pepatah, "Jangan meletakkan
semua telur di satu keranjang yang sama", seorang investor juga disarankan tidak
menyimpan semua aset atau uangnya hanya di satu tempat. Jika seorang investor
menyimpan uangnya hanya di satu tempat, maka ketika instrumen investasi tersebut
mengalami penurunan risiko kerugian tentu sangat signifikan. Hal ini akan berbeda jika
investor melakukan investasi di berbagai jenis instrumen berbeda, seperti properti dan
makanan. Sehingga, jika satu mengalami kerugian, masih ada kemungkinan mendapat
keuntungan di instrumen investasi lainnya.
3) Average down
Strategi ketiga hedging adalah average down yang dilakukan dengan membeli
saham secara bertahap ketika terjadi penurunan harga pada saham tersebut. Investor
akan membeli sahamnya dengan harga lebih murah. Sehingga, ketika harga saham naik
sampai mencapai di tengah harga pembelian pertama dan kedua, investor akan
mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan dari pembelian kedua ini bisa menutupi
kerugian di pembelian pertama.
4) Tutup tunai
Strategi keempat hedging adalah tutup tunai yang merupakan metode paling
sederhana. Tutup tunai biasanya dilakukan ketika harga saham mengalami penurunan
tidak menentu. Mengatasi hal ini, investor memilih untuk menyimpan uangnya secara
tunai sebagai upaya melindungi kondisi finansial dan mengurangi kerugian.
Dalam lindung nilai, terdapat dua posisi atau strategi yang bisa dipilih, yaitu posisi
long dan short.
1) Short hedge
Suatu pihak disebut dalam posisi short hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang
menjual futures contract. Posisi atau strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang
memiliki aset atau akan memiliki aset. Misalnya, perusahaan perkebunan yang akan
memanen kopi Arabika di bulan Desember 2014, menjual futures agar perusahaan tidak
menanggung risiko kenaikan atau penurunan harga kopi Arabika pada bulan Desember
2014.
2) Long hedge
Suatu pihak disebut dalam posisi long hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang
membeli futures contract. Posisi atau strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang akan
melakukan pembelian aset di masa depan. Misalnya, perusahaan pembuatan roti

5
membeli futures contract untuk gandum agar harga gandum yang dibeli sudah dapat
dikunci dari jauh hari. Posisi ini dapat juga digunakan oleh pihak yang memiliki
komitmen untuk menjual barang tertentu tetapi tidak memiliki atau memegang
inventory. Misalkan, perusahaan broker minyak memiliki komitmen untuk menjual
minyak mentah kepada perusahaan petrokimia. Untuk mengamankan pasokan dan harga,
perusahaan broker minyak membeli futures contract untuk memenuhi kebutuhan
minyak mentah yang harus dikirim ke perusahaan petrokimia.

3. Penerapan Lindung Nilai dalam Derivatif


Lindung nilai adalah cara perusahaan untuk mengurangi risiko. Penggunaan
derivatif oleh perusahaan untuk menurunkan risk exposure perusahaan disebut dengan
lindung nilai (hedging). Lindung nilai mengimbangi risiko lain yang dimiliki
perusahaan, dengan menggunakan satu atau lebih transaksi derivatif. Selain untuk
lindung nilai, derivatif juga dapat digunakan untuk mengubah atau bahkan
meningkatkan risk exposure perusahaan. Penggunaan derivatif tersebut disebut dengan
spekulasi (speculation). Sebagai contoh perusahaan membeli derivatif yang nilainya
akan naik jika suku bunga naik. Jika perusahaan tidak memiliki offsetting risk exposure
(risk exposure yang mengimbangi derivatif tersebut), maka transaksi tersebut semata-
mata adalah transaksi spekulasi.
Pada intinya, cara kerja hedging adalah melindungi nilai dari sebuah aset atau
instrumen dari risiko kerugian yang terlalu besar. Sejumlah teknik dapat dilakukan
untuk menerapkan hedging. Salah satu yang paling umum adalah pembuatan dokumen
kontrak di mana setiap nilai akan diukur berdasarkan underlying asset.
Melalui kesepakatan antara dua pihak yang bertransaksi, kemungkinan kerugian
dapat lebih diminimalisir jika terjadi kejadian tidak terduga di masa mendatang.
Misalnya, seorang investor membeli saham sebuah perusahaan dengan harapan
mendapat keuntungan secara signifikan. Namun, sejumlah faktor menyebabkan harga
saham tersebut terus menurun dan tentu akan menjadi kerugian bagi investor. Kondisi
tersebut dapat diantisipasi jika investor menerapkan opsi hedging berupa kontrak
sebelum pembelian saham atau komoditas.
Melalui persetujuan tersebut, investor memiliki kesempatan untuk membeli atau
menjual saham dengan harga yang telah disepakati sebelumnya di perjanjian kontrak.
Sehingga, strategi tersebut akan membantu investor untuk menghindari kerugian

6
terlepas dari kondisi penurunan harga saham. Bahkan, investor masih bisa memperoleh
keuntungan dengan adanya penerapan kontrak tersebut.
Derivatif adalah produk investasi berbentuk kontrak perdagangan. Artinya, risiko
dari instrumen investasi ini pun tinggi, meskipun keuntungannya besar. Pada
kenyataannya, proses pelaksanaan instrumen derivatif sangat kompleks dan rinci.
Walaupun bertujuan melindungi nilai tukar rupiah, perusahaan yang menggunakan
produk derivatif bukan berarti bisa terbebas dari risiko yang ada. Derivatif akan lebih
condong menggunakan perkiraan harga yang ada di masa depan. Oleh karena itu, wajar
jika instrumen investasi ini memiliki risiko tinggi.

a. Lima Langkah Proses Manajemen Risiko Perusahaan.


Perusahaan telah mengerahkan usaha yang besar dalam merancang strategi untuk
menilai dan mengelola risiko yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan bisnisnya.
Berikut ini adalah lima langkah proses manajemen risiko di perusahaan.
1) Mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko utama perusahaan.
Tidaklah mungkin mengelola risiko yang sebelumnya tidak diidentifikasi dan
dipahami. Langkah pertama dalam program manajemen risiko adalah untuk
mengembangkan pemahaman yang lengkap atas tipe risiko yang dihadapi perusahaan.
Sumber utama risiko adalah sebagai berikut:
a) Risiko permintaan : Fluktuasi permintaan atas produk dan jasa karena faktor
persaingan dan dampak keadaan ekonomi di suatu negara.
b) Risiko komoditas : Fluktuasi harga komoditas yang penting untuk perusahaan
dapat mengurangi arus kas perusahaan. Misalnya, kenaikan harga minyak yang
terjadi di tahun 2007 - 2008 menyebabkan kerugian pada perusahaan
penerbangan karena meningkatnya biaya bahan bakar.
c) Risiko politik atau negara : Tempat perusahaan beroperasi dapat menciptakan
masalah karena adanya ketidakstabilan politik atau intervensi pemerintah
terhadap kegiatan bisnis perusahaan.
d) Risiko operasional : Biaya operasi aktual yang jauh lebih tinggi daripada yang
dianggarkan adalah sumber volatilitas dari arus kas perusahaan.
e) Risiko nilai tukar : Perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat
mengakibatkan penurunan arus kas perusahaan yang dramatis.
Hanya risiko operasional yang merupakan risiko yang berasal dari kondisi internal
perusahaan sedangkan keempat risiko yang lain adalah risiko yang berasal dari luar

7
perusahaan. Manajemen risiko lebih terfokus kepada risiko yang berasal dari luar
perusahaan.
2) Menentukan tipe risiko yang akan diterima dan ditransfer
Menentukan risiko apa saja yang dipertahankan dan risiko apa saja yang akan
dimitigasi dengan memindahkannya kepada pihak di luar perusahaan adalah hal utama
dalam manajemen risiko.
3) Memutuskan seberapa besar risiko yang harus ditanggung.
Dalam langkah ketiga ini, manajemen dihadapkan dengan pertanyaan skenario
manajemen risiko yang lebih disukai. Tidak ada formula seperti layaknya rumus NPV
untuk memutuskan besarnya risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan.
4) Memasukkan risiko dalam seluruh proses pengambilan keputusan perusahaan.
Setelah perusahaan memutuskan risiko-risiko yang akan dipertahankan dan yang
akan dipindahkan ke pihak eksternal, maka perusahaan kemudian menerapkan sebuah
sistem untuk mengendalikan risk exposure yang dihadapi perusahaan. Hal ini berarti
setiap keputusan investasi, operasi, dan pendanaan yang penting untuk perusahaan harus
mempertimbangkan dampaknya terhadap risiko keseluruhan perusahaan.
5) Memonitor dan mengelola risiko yang ditanggung perusahaan
Untuk meyakinkan perusahaan bahwa keputusan harian perusahaan konsisten
dengan profil risikonya maka sangat penting untuk menempatkan sistem monitoring
yang efektif. Perusahaan memusatkan tanggung jawab untuk memonitor risiko
perusahaan kepada Chief Risk Officer yang bertanggung jawab secara langsung kepada
CEO serta secara berkala menyampaikannya kepada komisaris dan direksi lainnya.

4. Forward dan Futures


a. Forwards
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu
persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk
apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal
penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini
digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko
perubahan nilai mata uang (contoh:kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau
transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk minyak bumi).
Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah
disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran/

8
pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal
dan aturan yang telah disepakati.
Kontrak serah atau kontrak forward adalah merupakan bentuk dari kontrak
berjangka sederhana yang diperdagangkan diluar bursa (over the counter-OTC)
sedangkan bentuk kontrak berjangka lainnya yang disebut dengan kontrak berjangka
atau sering juga dikenal dengan istilah "kontrak future" yaitu kontrak berjangka yang
diperdagangkan di bursa berjangka. Di Indonesia kontrak forward (kontrak serah)
dibuat atas dasar kesepakatan dua belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan
dimana saja, sedangkan kontrak berjangka telah ditetapkan secara standar dan hanya
dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak forward selalu diakhiri dengan
penyerahan barang secara fisik, sedangkan kontrak berjangka dapat ditutup dengan tiga
cara yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai, mengambil posisi
sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran dengan transaksi fisik
(exchange for physical).Kemudian transaksi kontrak berjangka dilakukan dengan
penyerahan margin yang relatif kecil dibanding dengan nilai kontrak dan dijamin serta
diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari.

b. Futures
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia
keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka,
untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal
dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut
disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date
atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan
istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal
penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price).
Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna
melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang
memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak berjangka ini, kedua belah
pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian,
dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada
pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati.
Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai (tanpa penyerahan
barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk

9
mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh
keuntungan. Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau
harga penyelesaian aset acuan sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga
saham yang diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal
penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan
perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi "long" ataupun
melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan menutup posisi
kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut. Kontrak
berjangka, atau disingkat "berjangka" atau futures, adalah merupakan suatu instrumen
derivatif yang diperdagangkan di Bursa. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra
transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang
dibutuhkan, dll.
Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan
kontrak forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau menggunakan jasa
pihak bank. Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan
forwards, yaitu:
1) Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat
perdagangan futures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi
pengiriman, kualitas dan kuantitas yang jelas dari barang yang akan dikirimkan
pada setiap kontrak. Jadi para individu atau pihak yang terlibat tidak perlu
negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas. Standardisasi di bursa
inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.
2) Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di
perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari
masingmasing pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa
futures.
3) Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual),
satu pihak dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat
membatalkan posisi long (short) pertama dengan posisi short (long) kedua,
sehingga posisi bersih adalah nol.
4) Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi
dapat dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan
membayar cash kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang.
Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang

10
memberi penjaminan seorang pedagang akan membayar kerugian tersebut
secara cash kepada bursa.
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan
risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain
dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk
mangatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial. Sebagai contoh, Pihak A berjanji
untuk mengirimkan sebuah obligasi kepada B pada tanggal 1 September pada harga
$980. Jika harga pasar obligasi tersebut jatuh menjadi $900 pada tanggal 1 September,
pihak B akan merugi sebesar $80 karena B berjanji akan membayar $980 kepada A atas
pengiriman obligasi tersebut. Dengan masuk kedalam perjanjian, pihak A men-transfer
risiko perubahan harga obligasi selama waktu tertentu ke pihak B. Perlu diketahui
bahwa pihak B, dengan menanggung risiko perubahan harga, dapat memperoleh
keuntungan jika harga obligasi tersebut naik.

5. Opsi
Pihak yang membeli opsi berarti telah memiliki hak untuk meminta pihak lain
(penjual atau writer dari opsi tersebut) membeli atau menjual aset (underlying) pada
waktu yang telah ditentukan di masa yang akan datang. Pembeli memegang seluruh hak,
sementara penjual yang memiliki kewajiban

11
Terminologi dalam opsi exercise/strike price (harga penebusan) adalah harga beli
atau jual dari aset yang mendasari opsi (underlying assets). Time to expiration adalah
tanggal kadaluarsa (expiration date) yang merupakan batas akhir pelaksanaan (exercise).
Underlying asset adalah aset yang menjadi subyek untuk dibeli atau dijual dalam opsi.
Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual
opsi. Pembeli opsi adalah pihak yang membeli opsi. 6. Penjual (writer) opsi adalah yang
menjual opsi.
Call option memberikan hak kepada pembeli (buyer/holder) opsi untuk membeli
(call) aset tertentu seperti saham, mata uang atau komoditas pada periode waktu dan
harga yang ditetapkan (exercise price)
Put option memberikan hak kepada pembeli (buyer/holder) untuk menjual (put)
underlying asset pada harga yang telah ditentukan
Pelaksanaan (exercise) sebuah opsi merupakan hak pembeli untuk melaksanakan
atau tidak melaksanakan opsi. Penjual opsi tidak memiliki pilihan karena harus
melaksanakan opsi jika pembeli opsi melakukan exercise atas api yang dimilikinya.

5.1 Option Contracts.

Perusahaan terkadang ingin memperoleh keuntungan minimal dari sebuah kegiatan


tetapi tidak ingin mengunci keuntungan yang dapat diperolehnya. Keinginan perusahaan
tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan option dibandingkan dengan forward
contract.
Sebagai contoh, perusahaan minyak mungkin harus menjual minyak yang dimiliki
di tahun depan pada harga $10/barrel untuk membayar gaji dan beban bunganya tetapi
tetap ingin memperoleh keuntungan dari kemungkinan naiknya harga minyak di atas
$40/barrel.
Perusahaan minyak tersebut dapat membeli put option yang memberikannya hak
untuk menjual minyak mentah di tahun depan pada harga $40/barrel. Terdapat dua jenis
option, yaitu:
1. Call option yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemiliknya untuk
membeli sejumlah saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu
yang tertentu.
2. Put option yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual sejumlah
saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu tertentu.

12
Saat option dibeli, yang diperoleh pembeli option adalah kontrak untuk membeli
atau menjual underlying stock atau aset pada harga yang telah ditentukan sebelumnya.
Tidak ada aset yang berpindah tangan tetapi harga telah ditentukan untuk transaksi di
masa depan yang akan terjadi hanya jika dan apabila pembeli option melakukan
exercise atas option tersebut. Penjual option disebut option writer
Harga pelaksanaan option (exercise price) adalah harga beli saham atau aset lainnya
dari penjual option dalam transaksi call option atau harga jual saham ke option writer
dalam hal put option. Option premium adalah harga yang dibayarkan untuk membeli
option. Option expiration date adalah tanggal ketika option berakhir.

6. Call option
Call option adalah kontrak keuangan yang memberikan pemegangnya hak, bukan
kewajiban, untuk membeli suatu aset tertentu (biasanya saham) dengan harga yang telah
ditentukan (harga pelaksanaan atau strike price) pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa
yang telah ditentukan. Pemegang call option akan menggunakan haknya jika ia yakin
bahwa harga aset tersebut akan naik di atas harga pelaksanaan sebelum tanggal
kadaluwarsa.
Dalam konteks perdagangan opsi, terdapat dua pihak utama:
a. Pemegang Call Option: Pemegang call option adalah individu atau entitas yang
membeli kontrak call option. Mereka membayar premi (biaya) kepada penjual
call option untuk mendapatkan hak membeli aset yang mendasari.
b. Penjual Call Option: Penjual call option adalah individu atau entitas yang
menulis (membuat) kontrak call option dan menerima premi sebagai imbalan.
Mereka memiliki kewajiban untuk menjual aset yang mendasari kepada
pemegang call option jika pemegang memutuskan untuk menggunakan haknya.
Tujuan pemegang call option adalah untuk mendapatkan keuntungan jika harga aset
yang mendasari naik melebihi harga pelaksanaan. Jika harga aset tersebut tidak
mencapai atau melebihi harga pelaksanaan sebelum tanggal kadaluwarsa, maka
pemegang call option dapat memilih untuk tidak menggunakan haknya, dan opsi akan
kedaluwarsa tanpa nilai. Call option merupakan salah satu jenis opsi dan digunakan
dalam berbagai strategi perdagangan, baik untuk tujuan lindung nilai (hedging) maupun
spekulasi. Opsi ini adalah salah satu instrumen yang umum digunakan di pasar
keuangan.

13
Call option, memberikan hak pada investor untuk membeli saham suatu perusahaan
pada harga tertentu, namun dari sistem perusahaan, dan call option ini di terbitkan oleh
investor bukan oleh perusahaan, Saat investor melaksanakan call option yg dimilikinya
maka tidak ada perubahan dalam jumlah saham beredar karena perusahaan yang
sahamnya menjadi underlying aset dari call option tidak akan menerbitkan saham baru,
call option diperdagangkan antara investor (tidak melibatkan perusahaan yang
sahamnya menjadi underlying aset) ketika call option tersebut di exercise, ada pihak yg
memperoleh keuntungan dan ada pihak yang mengalami kerugian.

7. Put option
Put option adalah suatu proses kontrak keuangan yang hampir sama dengan call
option dari segi pengertian dan pengaplikasiannya, Perbedaan utama antara Put option
dan Call option terletak pada hak yang diberikan kepada pemegangnya dan situasi di
mana masing-masing opsi digunakan. Berikut adalah perbedaan kunci antara kedua
jenis opsi tersebut:
a. Hak yang Diberikan:
 Put Option: Put option memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual
suatu aset pada harga yang telah ditentukan (strike price) pada atau sebelum
tanggal kadaluwarsa. Dengan kata lain, pemegang put option dapat menjual aset
yang mendasari jika harga aset tersebut turun di bawah harga pelaksanaan.
 Call Option: Call option memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
suatu aset pada harga yang telah ditentukan (strike price) pada atau sebelum
tanggal kadaluwarsa. Pemegang call option dapat membeli aset yang mendasari
jika harga aset tersebut naik di atas harga pelaksanaan.
b. Tujuan Penggunaan:
 Put Option: Put option sering digunakan untuk tujuan lindung nilai (hedging)
terhadap penurunan harga aset yang mendasari. Pemegang put option
mendapatkan keuntungan jika harga aset tersebut turun, sehingga dapat
mengimbangi kerugian pada aset yang mereka miliki. Put option juga digunakan
untuk spekulasi jika seseorang yakin harga aset akan turun.
 Call Option: Call option digunakan untuk spekulasi pada kenaikan harga aset
yang mendasari. Pemegang call option dapat memanfaatkan potensi keuntungan
jika harga aset naik di atas harga pelaksanaan. Mereka juga dapat menjual opsi
tersebut sebelum tanggal kadaluwarsa jika terjadi keuntungan.

14
c. Risiko dan Keuntungan:
 Put Option: Pemegang put option mendapatkan keuntungan jika harga aset turun,
tetapi mereka terbatas pada premi yang mereka bayar saat membeli opsi. Risiko
pemegang put option terbatas pada premi yang hilang jika harga aset naik di atas
harga pelaksanaan.
 Call Option: Pemegang call option mendapatkan keuntungan jika harga aset naik,
dan potensi keuntungan mereka tidak terbatas. Namun, risiko pemegang call
option terbatas pada premi yang mereka bayar saat membeli opsi. Jika harga aset
tetap di bawah harga pelaksanaan, pemegang call option hanya akan kehilangan
premi.
 Perbedaan-perbedaan ini memungkinkan pemegang opsi untuk memilih strategi
yang sesuai dengan ekspektasi mereka terhadap pergerakan harga aset yang
mendasari. Put option dan call option dapat digunakan bersama-sama dalam
berbagai strategi perdagangan kompleks untuk mencapai berbagai tujuan.

8. Kombinasi Put Option dan Call Option


Kombinasi put option dan call option dalam sebuah strategi perdagangan dikenal
sebagai strategi opsi. Strategi ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
melindungi nilai portofolio, menghasilkan pendapatan, atau berspekulasi terhadap
pergerakan harga aset. Berikut beberapa contoh kombinasi put option dan call option
yang umum digunakan:
a. Straddle:
 Straddle adalah strategi opsi di mana seorang investor membeli baik put option
maupun call option dengan harga pelaksanaan dan tanggal kadaluwarsa yang
sama.
 Tujuannya adalah memanfaatkan volatilitas harga aset yang diharapkan. Jika
harga aset tersebut bergerak signifikan ke atas atau ke bawah, salah satu dari opsi
tersebut akan menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mengimbangi
kerugian pada yang lain.
b. Strangle:
 Strangle adalah strategi serupa dengan straddle, di mana seorang investor
membeli put option dan call option dengan tanggal kadaluwarsa yang sama, tetapi
dengan harga pelaksanaan yang berbeda.

15
 Tujuannya adalah memanfaatkan volatilitas harga aset tanpa biaya awal yang
tinggi. Pada strategi strangle, investor memperkirakan bahwa harga aset akan
bergerak secara signifikan, tetapi tidak yakin arah pergerakannya.
c. Collar:
 Collar adalah strategi lindung nilai yang melibatkan pembelian call option,
penjualan put option, dan pemilikan aset yang mendasari. Dalam strategi ini,
harga pelaksanaan call option dan put option serta tanggal kadaluwarsa mungkin
berbeda.
 Tujuannya adalah untuk melindungi nilai portofolio saham sambil membatasi
risiko. Collar mengurangi biaya lindung nilai dengan menjual put option, yang
membantu membiayai pembelian call option.
d. Butterfly Spread:
 Butterfly spread adalah strategi yang melibatkan pembelian dan penjualan opsi
call atau put dengan tiga harga pelaksanaan yang berbeda, tetapi tanggal
kadaluwarsa yang sama.
 Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dari volatilitas yang rendah di
pasar atau mengharapkan bahwa harga aset akan bergerak dalam kisaran tertentu.
e. Iron Condor:
 Iron condor adalah strategi yang melibatkan kombinasi penjualan call option
dengan harga pelaksanaan yang lebih tinggi, pembelian call option dengan harga
pelaksanaan yang lebih tinggi, penjualan put option dengan harga pelaksanaan
yang lebih rendah, dan pembelian put option dengan harga pelaksanaan yang
lebih rendah.
 Tujuannya adalah menghasilkan pendapatan premi sambil membatasi potensi
kerugian dan mendapatkan keuntungan dari volatilitas yang rendah.

9. Penilaian Opsi Kontrak


Bounding the Value of a Call
Pertimbangkan panggilan Amerika yang menghasilkan uang sebelum
kedaluwarsa. Sebagai contoh, asumsikan bahwa harga saham adalah $60 dan harga
pelaksanaan adalah $50. Dalam kasus ini, opsi tidak dapat dijual di bawah $10.
Untuk melihat hal ini, perhatikan strategi sederhana berikut ini jika opsi terjual pada
harga, katakanlah, $9 :

16
Transaction
Today (1) Buy Call -$9
Today (2) Exercise call – that is, by underlying -$50
stock at exercise price
Today (3) Sell stock at current market place +$60
Arbitrage profit +$ 1

Jenis keuntungan yang dijelaskan dalam transaksi ini adalah keuntungan


arbitrase. Keuntungan arbitrase berasal dari transaksi yang tidak memiliki risiko
atau biaya dan tidak dapat terjadi secara teratur di pasar keuangan yang normal dan
berfungsi dengan baik. Kelebihan permintaan untuk opsi ini akan dengan cepat
mendorong harga opsi hingga setidaknya $10 (= $60 - 50). Tentu saja, harga opsi
kemungkinan besar akan berada di atas $10. Investor secara rasional akan
membayar lebih dari $10 karena ada kemungkinan saham akan naik di atas $60
sebelum kadaluarsa. Misalkan call benar-benar terjual seharga $12. Dalam kasus ini,
kita katakan bahwa nilai intrinsik opsi adalah $10, yang berarti opsi tersebut harus
selalu bernilai setidaknya sebesar itu. Sisa $12 - 10 = $2 kadang-kadang disebut
premi waktu, dan ini mewakili jumlah ekstra yang bersedia dibayar oleh investor
karena kemungkinan harga saham akan naik sebelum opsi berakhir. Batas Atas
Apakah ada batas atas untuk harga opsi juga? Ternyata batas atas adalah harga
saham yang mendasarinya. Artinya, opsi untuk membeli saham biasa tidak dapat
memiliki nilai yang lebih besar dari saham biasa itu sendiri. Sebuah opsi beli dapat
digunakan untuk membeli saham biasa dengan membayar harga pelaksanaan. Akan
sangat bodoh untuk membeli saham dengan cara ini jika saham tersebut dapat dibeli
secara langsung dengan harga yang lebih rendah.
Faktor – Faktor yang dapat menentikan nilai opsi panggilan
a. Harga Penebusan
Kenaikan harga pelaksanaan mengurangi nilai call. Bayangkan ada dua call
pada sebuah saham yang dijual dengan harga $60. Panggilan pertama memiliki
harga eksekusi $50 dan panggilan kedua memiliki harga pelaksanaan $40.
Panggilan mana yang akan Anda pilih? Jelas, Anda lebih suka memiliki call
dengan harga eksekusi $40 karena call tersebut menghasilkan $20 (= $60 - 40).
Dengan kata lain, call dengan harga pelaksanaan $40 akan terjual lebih banyak
daripada call yang identik dengan harga pelaksanaan $50.

17
b. Tanggal Kadaluwarsa
Semakin lama tangga berakhirnya opsi, maka semakin tinggi harga call
option. Tanggal berakhirnya opsi yang lebih panjang memungkinkan volatiltas
harga saham yang menjad underlying asset juga lebih tinggi
c. Harga Saham
Semakin tinggi harga saham yang menjadi underlying asset sebuah call
option, semakin tinggi harga call optionnya hal ini terjadi karena intrinsic value
call option adalah S◦ - E, semakin tinggi harga saham (S◦) semaki tinggi pula
nilai intrinsiknya.
d. Variabilitas dari underlying asset
Semakin besar variabiitias dari underlying asset aka call option semakin
berharga.
e. Tingkat biaya.

10. Formula Opsi Keuangan


Terdapat dua metode untuk menentukan harga opsi yaitu :
a. Metode Binomial
1) Langkah pertama dalam metode binomial adalah menentukan harga tertinggi
dari suatu underlying asset di masa depan. Misalnya harga di tahun depan.
2) Dari harga tertinggi dan terendah suatu underlying asset, maka tentukan
pay-off call optionnya
3) Tentukan delta yang diperoleh dengan cara membagi selisih pay-off call
option dengan selih antara harga tertinggi dan harga terendah.
4) Tentukan nilai sekarang dari jumlah yang harus dipinjam.
5) Harga call option = harga saham saat ini x Delta – dikurangi pinjaman

Contoh kasus :
Harga saham PT ABC di akhir tahun diperkirakan berkisar antara Rp 3.250
– Rp 4.250. Di pasar tersedia call option saham PT ABC yang akan jatuh tempo
1 tahun mendatang dengan harga saham penebusan sebesar Rp 3.500. Apabila
saat ini harga saham PT ABC Rp3.500 dan bunga pinjaman sebesar 10% ,
berapakah harga call option dan put option saham PT ABC ?
Harga Saham akhir tahun
Harga tertinggi saham PT ABC : Rp4.250

18
Harga Terendah saham PT ABC : Rp3.250
Pay-off call option
Pay-off call option pada harga Rp4.250 : Rp750 (Rp4.250 – Rp3.500)
Pay-off call option pada harga Rp3.250 : Rp0
Swing of call dan stock
Swing of call : Rp 750 (pay-off harga Rp4.250 dan Rp3.500)
Swing of stock : Rp. 1.000 ( Rp4.250 – Rp.3.200)
Delta: Swing of call/swing of stock: Rp750/Rp1.000 = 0,75
Jumlah yang akan dipinjam:
Membeli 0,75 saham maka:
Harga Rp4.250 : 4.250 x 0,75 = Rp 3.187,5
Harga Rp3.250 : 3.250 x 0,75 = Rp 2.437,5
Jumlah yang dipinjam : Rp 3.187,5 – Rp 750 = Rp 2.437,5
PV jumlah yang dipinjam : Rp 2.215,91
Harga call option = Rp 3.500 x 0,75 – Rp 2.215,91 = Rp 409,09
b. Model penetapan harga option yang paling popular adalah Black –Scholes
option pricing model yang dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes.
Berikut ini adalah persamaan dari Black –Scholes option pricing model.

Dimana :
C◦ = Nilai dari European call option pada saat t = 0
R = Suku bunya bebas risiko

N(d) = Probability that a standardized , normally distributed, random variable


will be less than or equal to d

19
11. Modal Saham dan Utang dalam suatu kontrak opsi
Asumsikan PT ABC telah memperoleh konsesi untuk mengadakan kegiatan Asian
Games di tahun depan. Perusahaan tersebut akan ditutup setelah penyelenggaraan
ASIAN Games berakhir. Perusahaan mendanai kegiatan dengan utang. Utang Pokok
dan beban bunga tahun depan adalam 800 Milliar.
Berikut ini adalah sekanario arus kas PT ABC untuk tahun depan
Perkiraan Arus kas PT ABC
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Gagal Total
sangat berhasil cukup berhasil cukup gagal
Arus kas
sebelum Rp 550
Rp 1 Trilyun Rp 850 milyar Rp 700 Milyar
bunga dan Milyar
pokok hutang
Bunga dan
Rp 800
Pokok Rp 800 Milyar Rp 800 Milyar Rp 800 Milyar
Milyar
Hutang
Arus kas
untuk
Rp 200 Milyar Rp 50 Milyar 0 0
pemegang
saham

Perusahaan dinyatakan dalam Call Option


Saham dapat dianggap sebagai call option di perusahaan. Dalam tabel bahwa
pemegang saham tidak akan menerima apapun apabila arus kas kurang dari Rp 800
Milyar. Apabila arus kas dibawah 800 milyar maka seluruh arus kas akan diberikan
kepada pemegang obligasi.
Underlying asset dalam hal ini adalah PT ABC itu sendiri. Pemegang obligasi
adalah pemilik perusahaannya. Pemegang saham dalam hal ini memiliki call option
dengan harga penebusan sebesar Rp 800 milyar. Jika arus kas perusahaan diatas Rp 800
Milyar, perusahaan akan melakukan exercise. Dengan kata lain, perusahaan akan
membeli perusahaan dari pemegang obligasi seharga 800 milyar. Apabila arus kas
perusahaan sebesar Rp 1 Triliun maka arus kas bersih yang diterima oleh pemegang
saham adalah Rp 200 Miliar sedangakan apabila arus kas di bawah Rp 800 milyar maka

20
pemegang saham akan memilih untuk melakukan exercise atas seluruh arus kas ke
pemegang obligasi.
Pemegang obligasi akan memperoleh seluruh kas apabila arus kas yang diperoleh
kurang dari Rp 800 Miliar. Apabila arus kas lebih besar dari Rp 800 miliar maka
pemegang obligasi tetap memperoleh Rp 800 miliar. Dalam hal ini pemegang obligasi
adalah penjual call option dengan harga penebusan Rp 800 milyar.

12. Aplikasi Opsi pada Keputusan Perusahaan


a. Merjer dan Diversifikasi
Diversifikasi seringkali dianggap sebagai alasan mengapa perusahaan melakukan
merjer. Apakah diversifikasi adalah alasan yang baik untuk melakukan merjer?
Berikut ilustrasi yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut:
Asumsikan terdapat dua perusahaan yaitu PT A dan PT B. Kedua perusahaan
memiliki arus kas yang sifatnya musiman sehingga kedua manajemen perusahaan
khawatir dengan arus kas perusahaan. PT A akan menghasilkan arus kas yang baik
selama musim kemarau sedangkan PT B memiliki arus kas yang baik selama musim
hujan. Jika kedua perusahaan tersebut melakukan merjer maka perusahaan hasil merjer
akan memiliki arus kas yang lebih stabil. Dengan kata lain merjer akan mendiversifikasi
variasi musim dan membuat risiko kebangkrutan menurun.
Operasi kedua perusahaan sangat berbeda sehingga merjer terjadi karena alasan
keuangan semata. Hal ini berarti tidak ada sinergi dalam merjer.
Berikut ini adalah informasi kedua perusahaan sebelum melakukan merjer:

PT A PT B
Nilai pasar aset Rp 30 milyar Rp 10 milyar
Nilai nominal utang Rp 12 milyar Rp 4 milyar
3 tahun 3 tahun
Standar deviasi dari tingkat
pengembalian aset 50% 60%
Suku bunga bebas risiko sebesar 5%.
Berdasarkan data di atas dengan menggunakan metode black-scholes maka kita
dapat menentukan nilai ekuitas sebagai berikut:

PTA PT B
Nilai pasar ekuitas Rp 20,42 milyar Rp 7 milyar
Nilai pasar utang Rp 9,578 milyar Rp 3 milyar

21
Setelah merjer, nilai aset kedua perusahaan sebesar penjumlahan nilai sebelum
merjer (Rp 30 milyar + Rp 10 milyar = 40 milyar). Nilai pokok utang adalah Rp 16
milyar. Diasumsikan juga nilai standar deviasi dari tingkat pengembalian aset
gabungan kedua perusahaan adalah 40%.
Apakah dampak dari merjer? Berikut ini adalah informasi yang relevan.

Gabungan kedua perusahaan

Nilai pasar aset Rp 40 milyar

Nilai pokok utang Rp16 milyar

Jatuh tempo utang 3 tahun

Standar deviasi aset 40%

Sekali lagi kita menghitung ulang nilai ekuitas dan utang.

Gabungan kedua perusahaan

Nilai pasar ekuitas Rp26,65 milyar

Nilai pasar utang Rp13,35 milyar

Merjer adalah ide yang buruk setidaknya untuk pemegang saham. Sebelum
merjer, nilai saham dari 2 perusahaan yang terpisah adalah Rp 27.42 milyar (Rp
20,42 milyar + Rp 7 milyar) sedangkan nilai setelah merjer adalah Rp 26,65 milyar.
Selisih nilai ekuitas akan diambil oleh pemegang obligasi.
Merjer yang murni karena alasan keuangan semata adalah ide yang buruk
karena merjer tersebut justru makin melindungi pemegang obligasi karena utang
sekarang ditanggung oleh dua perusahaan. Keuntungan pemegang obligasi adalah
kerugian bagi pemegang saham.

b. Option dan Capital Budgeting


Untuk perusahaan yang memiliki utang dalam struktur pendanaannya akan
lebih menyukai proyek. Proyek yang menghasilkan NPV yang lebih rendah
dibandingkan proyek dengan NPV yang tinggi.

22
Pemegang saham bahkan cenderung terkadang mengambil proyek dengan NPV
yang negatif karena proyek yang NPV-nya rendah bahkan negatif memiliki risiko
yang tinggi dan akan memberikan tingkat pengembalian yang tinggi pula untuk
pemegang saham jika proyek tersebut berjalan dengan sukses.

c. Investasi dalam Proyek Rill dan Opsi


Ketika melakukan analisis atas proyek-proyek jangka panjang (capital
budgeting analysis), prediksi atas arus kas yang berasal dari proyek tersebut
dilakukan pada tanggal 0.
Arus kas di masa depan tersebut akan didiskontokan dengan menggunakan
tingkat diskonto yang pantas dan dikurangi dengan pengeluaran investasi awal
untuk memperoleh NPV dari proyek tersebut. Apabila NPV lebih besar dari 0
maka proyek tersebut layak untuk dijalankan.
Perusahaan menilai sebuah proyek saat ini dengan asumsi keputusan di masa
depan akan optimal. Meskipun demikian perusahaan masih belum terlalu yakin
terkait dengan keputusan yang dibuat karena banyak informasi tentang kegiatan
proyek di masa depan yang diperoleh. Kemampuan perusahaan untuk menunda
keputusan investasi dan operasinya sampai informasi di masa depan diperoleh
adalah option.

d. Executive Stock Options


Kompensasi untuk eksekutif perusahaan umumnya adalah gaji ditambah
dengan hal-hal berikut ini:
1) Kompensasi jangka panjang
2) Bonus tahunan
3) Kontribusi iuran pensiun
4) Opsi saham
Di Amerika Serikat opsi saham adalah bagian terbesar dari kompensasi yang
diberikan kepada eksekutif perusahaan.
Opsi untuk membeli saham perusahaan menjadi alternatif kompensasi selain
kenaikan gaji karena berbagai alasan, yaitu:
1) Opsi saham membuat eksektutif perusahaan merniliki kepentingan yang sama
dengan pemegang saham perusahaan sehingga mereka akan mengambil
keputusan untuk kebaikan pemegang saham.

23
2) Opsi dapat mengurangi gaji yang dibayarkan untuk eksekutif.
3) Opsi membuat perusahaan membayar eksekutif bergantung pada kinerja
perusahaan. Jika kinerja perusahaan baik diharapkan harga saham akan naik
sehingga eksekutif akan memperoleh keuntungan dari opsi saham yang
dimilikinya.
Nilai ekonomis dari opsi saham untuk manajemen ditentukan oleh berbagai
fakor seperti volatilitas dari saham yang menjadi underlying asset dan periode
pemberian opsi saham. Nilai opsi saham per lembarnya dapat diperoleh dengan
metode Black-Scholes.

e. Menilai Perusahaan yang Barn Berdiri


Mendirikan perusahaan baru penuh dengan ketidakpastian. Perusahaan dapat
menggunakan analisis capital budgeting untuk menilai perusahaan yang akan
didirikan. Penggunaan capital budgeting secara tradisional kemungkinan besar
akan menghasilkan NPV yang negatif sehingga perusahan tidak jadi didirikan.
Opsi dapat diterapkan ketika menganalisis untuk mendirikan perusahaan baru.
Apabila kondisi buruk yang terjadi setelah perusahaan didirikan maka terdapat
opsi untuk menghentikan bisnis perusahaan. Apabila kondisi baik maka perusahaan
akan melakukan ekspansi usaha.

f. Analisis Lanjutan Model Binomial


Diasumsikan PT ABC adalah distributor minyak diesel sedangkan PT XYZ
adalah perusahaan pembangkit listrik. Pada tanggal 1 September harga minyak
diesel adalah $2/gallon. Harga minyak periode 1 September sampai dengan 1
Desember akan bervariasi antara $2,74 atau $1,46.
PT XYZ melakukan pendekatan kepada PT ABC dan berjanji akan membeli
minyak diesel pada harga $2,10 pada tanggal 1 Desember sebanyak 6 juta galon.
Jika harga minyak diesel per 1 Desember sebesar $ 2,74 maka PT ABC akan rugi
sebesar $0,64 (2,74 - 2,10) sedangkan apabila harga mencapai $1,46 maka PT
XYZ tidak akan membeli minyak diesel dari PT ABA karena lebih murah untuk
membeli di pasar.
Untuk mengkompensasi risiko kerugian yang mungkin akan diterima oleh PT
ABC, manajemen PT XYZ akan membayar di awal sebesar $1 juta untuk

24
memperoleh hak membeli minyak diesel pada harga $2,10 dengan pengiriman
minyak diesel pada 1 Desember. Apakah perjanjian bisnis ini adil?
Harga minyak diesel akan naik sebesar 37% ($2,74/$2 - 1) atau turun sebesar
27% ($1,46/$2 - 1). Pertumbuhan atau penurunan harga tersebut dapat dianggap
sebagai return sehingga return relatif untuk kenaikan harga adalah 1,37 (1 + 0,37)
dan penurunan harga sebesar 0,73 (1 - 0,27).
1) Langkah menentukan Risk-neutral probabilities
Probabilitas kenaikan harga dari tingkat pengembalian minyak diesel adalah
sama dengan tingkat suku bunga bebas risiko. Jika suku bunga bebas risiko adalah
8%/tahun yang berarti sebesar 2% dalam 3 bulan maka probabilitas kenaikan harga
adalah:
2 % = Probabilitas kenaikan x 0,37 + (1- probabilitas kenaikan) x - 0,27
Probabilitas kenaikan = 45% sedangkan probabilitas penurunan = 0.55.
2) Hitung Kontrak
Jika harga minyak diesel naik menjadi $2,74 pada tanggal 1 Desember maka
PT XYZ akan membeli minyak diesel dari PT ABC pada harga $2,10 dan PT ABC
akan rugi sebesar $0,64 per gallon karena hams membeli ke pasar pada harga $2,74.
Jika harga minyak turun menjadi $1,46 maka PT XYZ tidak akan membeli
minyak dari PT ABC sehingga PT ABC tidak akan memperoleh kerugian atau
keuntungan pada harga $1,46.
Nilai kontrak untuk PT ABC adalah:
(0,45 x ($2,10 - $2,74) x 6 juta gallon + 0,55 x 0)/ 1,02 + $1.000.000 = -
$694.118.
Nilai kontrak yang negatif ini adalah nilai call option untuk PT ABC
sedangkan nilai kontrak untuk PT XYZ adalah $694.118.

g. Keputusan Untuk Menghentikan dan Melanjutkan Kembali


Dalam menjalankan bisnisnya manajemen terkadang harus membuat
keputusan apakah menghentikan sementara bisnisnya sambil menunggu saat
yang tepat untuk kembali melanjutkan bisnis.
Keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan bisnisnya dan
melanjutkan kembali di masa depan dapat dibantu dengan melakukan analisis atas
pendekatan binomial.

25
13. Etika dan tata kelola dalam manajemen risiko keuangan: tingkat suku bunga
dan risiko lain
Etika dan tata kelola memainkan peran penting dalam manajemen risiko
keuangan, terutama ketika kita mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat
suku bunga dan risiko lainnya. Etika dalam manajemen risiko mengacu pada
pengambilan keputusan yang didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang kuat,
termasuk kejujuran, transparansi, dan pertimbangan terhadap semua pihak yang
terlibat. Ketika perusahaan mengelola risiko yang terkait dengan tingkat suku
bunga atau risiko lain, mereka harus melakukannya dengan kejujuran dan tanpa
penipuan, menghindari praktik-praktik yang merugikan atau merugikan pihak lain.
Selain itu, tata kelola yang baik juga menjadi elemen penting. Tata kelola
mencakup proses pengambilan keputusan yang efisien, akuntabel, dan adil. Ini
berarti bahwa manajemen risiko harus menjalankan praktik-praktik yang terbuka,
mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku, serta menjalankan praktik yang
meminimalkan konflik kepentingan. Ini sangat penting dalam konteks manajemen
risiko keuangan, karena perusahaan harus menjalankan analisis risiko yang
obyektif, memperhitungkan dampaknya terhadap berbagai stakeholders, seperti
pemegang saham, pelanggan, dan karyawan. Dengan demikian, etika dan tata
kelola yang baik dalam manajemen risiko membantu menciptakan lingkungan
bisnis yang stabil, adil, dan berintegritas, yang pada gilirannya akan mendukung
keberlanjutan dan kepercayaan dalam perusahaan.

14. Pengelolaan Risiko dengan Lindung Nilai Instrumen Keuangan Derivatif yang
Diperdagangkan
Kontrak derivatif adalah sekuritas yang nilainya diturunkan (ditentukan)
dari nilai aset atau sekuritas yang lain (yang dikenal dengan istilah
underlying asset). Forward contract adalah kontrak derivatif karena nilai dari
forward contract diturunkan dari nilai underlying asset-nya, misalnya harga
komoditas.
a. Future Contracts
Future contracts adalah kontrak untuk membeli dan menjual komoditas
tertentu (misalnya jagung) atau financial claim (surat utang pemerintah) pada
harga dan periode waktu tertentu. Terdapat dua kategori dasar dari future

26
contract yang diperdagangkan di bursa berjangka yaitu commodity futures dan
financial futures.
Mengelola risiko gagal bayar dalam pasar futures.
1) Untuk mencegah terjadinya risiko gagal bayar maka bursa berjangka
mengharuskan pelaku pasar untuk mendepositokan sejumlah dana yang
dikenal dengan istilah future margin. Uang tersebut menjadi semacam
jarninan bahwa pelaku pasar akan memenuhi kewajibannya atas future
contract yang dibeli atau dijual.
2) Cara kedua untuk mencegah terjadinya gagal bayar adalah dengan
mekanisme marking to market yang berarti keuntungan atau kerugian
harian dari future contracts akan dipindahkan ke atau dari margin account.
b. Option Contracts
Perusahaan terkadang ingin memperoleh keuntungan minimal dari sebuah
kegiatan tetapi tidak ingin mengunci keuntungan yang dapat diperolehnya.
Keinginan perusahaan tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan option
dibandingkan dengan forward contract.
Sebagai contoh, perusahaan minyak mungkin harus menjual minyak yang
dimiliki di tahun depan pada harga $40/barrel untuk membayar gaji dan beban
bunganya tetapi tetap ingin memperoleh keuntungan dari kemungkinan naiknya
harga minyak di atas $40/barrel.
Perusahaan minyak tersebut dapat membeli put option yang memberikannya
hak untuk menjual minyak mentah di tahun depan pada harga $40/barrel.
Terdapat dua jenis option, yaitu:
1) Call option yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemiliknya
untuk membeli sejumlah saham atau aset lainnya pada harga tertentu
selama periode waktu yang tertentu.
2) Put option yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual
sejumlah saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu
tertentu.
Saat option dibeli, yang diperoleh pembeli option adalah kontrak untuk
membeli atau menjual underlying stock atau aset pada harga yang telah ditentukan
sebelumnya. Tidak ada aset yang berpindah tangan tetapi harga telah ditentukan
untuk transaksi di masa depan yang akan terjadi hanya jika dan apabila pembeli

27
option melakukan exercise atas option tersebut. Penjual option disebut option
writer.
Harga pelaksanaan option (exercise price) adalah harga beli saham atau aset
lainnya dari penjual option dalam transaksi call option atau harga jual saham ke
option writer dalam hal put option. Option premium adalah harga yang dibayarkan
untuk membeli option. Option expiration date adalah tanggal ketika option
berakhir.

28

Anda mungkin juga menyukai