Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FITRI WAHIDA

NIM : 1902110606
TANGGAL : 12 APRIL 2022
UTS SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN (G)
1. Apakah kerangka konseptual pelaporan keuangan merupakan suatu standar?, dan apa
dasar rivisi atas kerangka konseptual tersebut dari waktu ke waktu.

Kerangka Konseptual ini tidak mengungguli PSAK tertentu. Jika terdapat perbedaan
antara PSAK dan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan, maka persyaratan yang ada
dalam PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual. Kerangka
Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam
penggunaan Kerangka Konseptual tersebut. Revisi Kerangka Konseptual tidak akan secara
otomatis mengarah pada perubahan atas Standar. Setiap keputusan untuk mengubah
Standar akan mengharuskan DSAK IAI untuk melalui due process dengan menambahkan
proyek ke dalam agendanya dan mengembangkan amendemen terhadap Standar
tersebut.

2. Jelaskan pengertian dan strategi dalam malakukan hedging. Dan jelaskan pula salah
satu cara yang paling populer dalam melakukan hedging tersebut.

Hedging (Lindung Nilai) adalah mengambil suatu posisi, memperoleh suatu arus kas,
asset, atau kontrak (termasuk kontrak forward) yang akan naik (atau turun) nilainya dan
mengoffsetnya dengan suatu penurunan (atau kenaikan) nilai dari suatu posisi yang
sudah ada .Lindung Nilai (hedging) dapat disebut sebagai strategi untuk mengurangi
resiko bisnis.
Strategi dalam melakukan hedging ada beberapa strategi yang bisa diterapkan sesuai
kebutuhan. Berikut penjelasannya:
a. Arbitrase
Strategi arbitrase untuk hedging adalah teknik yang paling banyak digunakan di
kalangan trader atau investor. Cara kerja strategi ini, yaitu melakukan pembelian
sebuah produk emiten atau saham lalu segera menjualnya di tempat lain dengan
harga yang lebih tinggi. Melalui strategi ini, seseorang akan mendapatkan
keuntungan dari nilai penjualan yang lebih tinggi dari pembelian.
b. Diversifikasi
Strategi kedua hedging adalah diversifikasi dan merupakan teknik yang paling
direkomendasikan saat melakukan investasi. Sesuai kata pepatah, "Jangan
meletakkan semua telur di satu keranjang yang sama", seorang investor juga
disarankan tidak menyimpan semua aset atau uangnya hanya di satu tempat.
Mengapa? Jika seorang investor menyimpan uangnya hanya di satu tempat, maka
ketika instrumen investasi tersebut mengalami penurunan resiko kerugian tentu
sangat signifikan. Hal ini akan berbeda jika investor melakukan investasi di berbagai
jenis instrumen berbeda, seperti properti dan makanan. Sehingga, jika satu
mengalami kerugian, masih ada kemungkinan mendapat keuntungan di instrumen
investasi lainnya.
c. Average down
Strategi ketiga hedging adalah average down yang dilakukan dengan membeli
saham secara bertahap ketika terjadi penurunan harga pada saham tersebut.
Investor akan membeli sahamnya dengan harga lebih murah.
Sehingga, ketika harga saham naik sampai mencapai di tengah harga pembelian
pertama dan kedua, investor akan mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan
dari pembelian kedua ini bisa menutupi kerugian di pembelian pertama.
d. Tutup tunai
Strategi keempat hedging adalah tutup tunai yang merupakan metode paling
sederhana. Tutup tunai biasanya dilakukan ketika harga saham mengalami
penurunan tidak menentu. Mengatasi hal ini, investor memilih untuk menyimpan
uangnya secara tunai sebagai upaya melindungi kondisi finansial dan mengurangi
kerugian.

3. GRI (global reporting initiative) telah mengembangkan pedoman pelaporan berkelanjutan.


Melalui apa pengembangan pedoman pelaporan berkelanjutan tersebut dibuat, dan Indonesia
kepada siapa dan melalui peraturan apa laporan keberlanjutan diwajibkan.

Dalam penyusunan laporan berkelanjutan sesuai standar GRI, terdapat dua pilihan metode
yaitu melalui Comprehensive dan Core bergantung pada sejauh mana pengungkapan yang
tercakup dalam laporan. Laporan berkelanjutan di Indonesia baru diwajibkan kepada Lembaga
Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No
51 /POJK.

Anda mungkin juga menyukai