Anda di halaman 1dari 10

Tarissa Anggun Pratiwi

1902112655

Seminar Akuntansi Keuangan (E)

Summery Kelompok 6

“Hedging (Lindung Nilai)"

Pengertian

Berdasarkan Peraturan BI No.15/8/PBI/2013, pengertian lindung nilai adalah cara atau teknik
untuk mengurangi risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya
fluktuasi harga di pasar keuangan. PBI ini dikeluarkan untuk dapat dijadikan sebagai salah satu
pedoman oleh pelaku ekonomi dalam rangka memitigasi risiko ketidakpastian pergerakan nilai
tukar.

Menurut Madura (2000:275) Hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi sebuah
perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar. Exposure terhadap fluktuasi nilai tukar adalah
sejauh mana sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.

Hedge merupakan pembelian suatu kontrak (termasuk forward valuta asing) atau barang nyata
yang nilainya akan meningkat dan menutup kerugian dari jatuhnya nilai kontrak atau barang
nyata yang lain. Pelaku Hedging berusaha mengurangi risiko dengan melindungi dirinya dari
kerugian.

Manfaat

Hedging memberikan manfaat bagi hedger, yaitu:

1. Hedging merupakan sarana mengurangi atau menghilangkan resiko kerugian yang terjadi
dari fluktuasi harga.

2. Hedging memberikan kepastian berusaha, serta pengendalian persedian bahan baku dan
komoditi (misalnya pertanian).
3. Hedging memberikan penyediaan dana yang lebih besar serta lebih aman (pada umumnya
komoditi yang tidak di-Hedging akan mendapat pinjaman dana/kredit dari bank sebesar
50% dari nilai komoditi tersebut, sedangkan untuk komoditi yang telah di-hedge akan
mendapat pinjaman dana sebesar 90% dari nilai komoditi yang bersangkutan).

Jenis - Jenis

Hedging dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok besar, yaitu:

1. Selling hedge

Selling hedge atau disebut juga short hedge, adalah suatu tindakan yang dilakukan para hedger
dengan mengambil posisi jual di pasar berjangka dalam rangka melindungi nilai persediaan
bahan baku mereka dari fluktuasi harga.

2. Buying hedge

Buying hedge atau disebut juga long hedge, adalah suatu tindakan yang dilakukan para hedger
dengan mengambil posisi beli di pasar berjangka dalam rangka melindungi usaha mereka dari
fluktuasi harga komoditi yang mereka beli di pasar fisik.

Perlakuan Akuntansi Terhadap Hedging

Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi Hedging yang mencakup instrumen Hedging dan
hedge item, yang bertujuan untuk memastikan keuntungan atau kerugian atas instrumen Hedging
dan hedge item diakui dalam laporan Laba Rugi periode yang sama. Jika tidak diterapkan,
kemungkinan missmatch antara keuntungan/kerugian instrumen hedge dengan
keuntungan/kerugian hedge item. Tidak seluruh lindung nilai dapat memenuhi persyaratan untuk
Hedge Accounting menurut PSAK 55.

Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas
hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung
nilai. Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan
nilai wajar atau perubahan arus kas.
Penerapan Hedging di Indonesia
Ketidakpastian kondisi perekonomian global mempengaruhi kondisi dalam negeri Indonesia.
Salah satu faktor yang dipengaruhi oleh ketidakpastian ini adalah nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing. Perlunya lindung nilai (Hedging) dalam memitigasi risiko nilai tukar mata uang
asing terhadap rupiah. Aturan Hedging saat ini telah diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 12.PMK.08/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai dalam Pengelolaan Utang Pemerintah.
Dalam PMK tersebut mengatur pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi Hedgingpemerintah,
proses pelaksanaan, penatausahaan, penganggaran dan monitoring Hedging.

Selain aturan Hedging dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN juga mengatur
Hedging untuk BUMN dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-
09/MBU/2013 Tahun 2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai Badan Usaha
Milik Negara.
REKAPAN JAWABAN KELOMPOK 6

1. Nadhira Kurnia Putri (kel 4)

Mengapa perusahaan yang melakukan transaksi internasional perlu melakukan hedging?

Dijawab Oleh Chintya Kurnia Putri

Jawab :

Bagi sebuah perusahaan, bisa melakukan kerja sama dengan perusahaan luar negeri tentu
merupakan impian tersendiri. Apalagi saat ini transaksi internasional semakin mudah dilakukan.
Pengusaha yang ingin mengimpor bahan baku atau mengekspor produknya ke luar negeri
semakin banyak jumlahnya. Namun karena transaksi valas cenderung berisiko, hedging adalah
langkah pencegahan yang sebaiknya dilakukan.

Hedging adalah sebuah strategi trading yang dilakukan untuk melindungi dana yang digunakan
oleh trader (dalam hal ini pengusaha), dari fluktuasi nilai tukar yang merugikan. Hedging
dilakukan dengan cara membuat portofolio menggunakan derivat dari valuta asing. Tujuannya
agar perusahaan dapat membeli dan menjual mata yang yang ada demi menghindari risiko rugi
karena adanya selisih nilai mata uang.

Manfaat hedging :

 Menjaga Kondisi Keuangan Perusahaan dalam Keadaan Baik

Seperti sebuah asuransi, hedging akan menjaga penjualan atau pembiayaan perusahaan
tetap dalam batas risiko yang dapat ditoleransi (tolerable risks). Jika perusahaan tidak
melakukan pengelolaan risiko nilai tukar, kerugian saat kondisi pasar fluktuatif akan
menjadi sangat besar. Secara singkat, hedging adalah ‘asuransi’ bagi bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan yang bertransaksi dengan valas.

 Mencegah Kebangkrutan Saat Situasi Tak Terduga


2. Rahma Dela Agustia (Kel 7)

Apa saja kerugian melakukan hedging dan bagaimana cara mengatasinya?

Dijawab oleh Dwi Laksita Nalurita

Jawab :

Ada banyak jenis strategi yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan lebih banyak untung.
Salah satunya adalah strategi ‘hedging’ yang dipercaya sebagai “strategi pelindung risiko”.
Namun, ternyata strategi hedging jauh lebih berisiko jika dibandingkan dengan strategi lainnya.
Alih-alih ingin memperbaiki situasi, justru akan memperburuk keadaan jika tidak pandai
menerapkan strategi ini dengan tepat.

Untuk hedging sendiri itu ada hedging terencana dan hedging tidak terencana. Sesuai namanya,
Hedging terencana hanya bisa dilakukan oleh trader profesional yang sudah paham betul situasi
dan kondisi pasar saat itu. Sementara itu, Hedging tidak terencana justru banyak dilakukan oleh
para pemula. Minimnya pengetahuan soal kondisi pasar, ditambah pemilihan strategi yang
"belum" seharusnya, tentu tak heran jika Hedging tidak terencana justru menghasilkan risiko
lebih besar.

 Risiko Strategi Hedging Tidak Terencana

 Spread Dobel dan Komisi Berlipat

Saat menerapkan strategi hedging, maka seorang trader harus membuka posisi Buy dan Sell
dalam waktu bersamaan atau relatif singkat. Mayoritas trader menganggap bahwa metode ini
tidak akan menimbulkan kerugian, tergantung waktu yang tepat untuk membuka posisi Hedging.

Namun disisi lain, harus diketahui bahwa membuka posisi satu pair secara bersamaan adalah hal
yang tidak mungkin. Dalam kondisi pasar tenang sekalipun, selisih bid dan ask bisa terpaut 1
hingga 10 poin.

Intinya, sebagai trader sudah memutuskan rugi ketika menggunakan strategi Hedging. Pasalnya,
posisi yang dibuka dan ditutup dalam waktu relatif singkat, sudah pasti tidak akan menghasilkan
keuntungan. Karena spread membuat order tidak berada pada tempat yang sama. Tingginya
biaya spread dan komisi adalah kerugian besar bagi trader.

 Hedging Tiada Akhir

Risiko Hedging juga bisa terjadi ketika terjebak "Hedging yang telah di-Hedging dalam posisi
Hedging". Kondisi seperti itu dikenal dengan istilah endless Hedging.

Seringkali, pemula mempelajari strategi Hedging dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Itulah yang menyebabkan kerugian Hedging bagi pemula. Dengan iming-iming kerugian tidak
akan bertambah, biasanya oknum akan meminta trader untuk menambah posisi Hedging dan
menambah transaksi dalam setiap Hedging. Alhasil, strategi trading pun berubah menjadi
Martingale.

 Salah Membuka Hedging

 Salah Menentukan Timing

Saat melepas posisi Hedging, diperlukan timing yang tepat. Akan tetapi, timing juga menjadi
kesalahan yang sering dilakukan oleh trader saat membuka Hedging. Biasanya, kondisi ini terjadi
ketika trader panik menghadapi harga yang tiba-tiba melawan posisi. Kepanikan tersebut bisa
berlanjut sampai posisi Hedging dilepas. Jika Hedging dilakukan pada timing yang pas,
setidaknya keuntungan dan kerugian berakhir impas.

 Salah Membuka Posisi

Kesalahan yang sering dilakukan oleh trader newbie saat Hedging adalah tidak mengetahui
dengan baik cara melepas Hedging. Padahal, posisi dan timing adalah dua hal yang sangat
penting. Sekalipun posisi yang dilepas benar arahnya, tetapi timing yang dipilih tidak tepat, maka
akan menimbulkan kerugian yang besar. Parahnya lagi, kesalahan tersebut bisa menyebabkan
Margin Call atau Stop Out.
Cara mengatasinya :

 Jangan Lakukan Hedging

Jika masih ragu untuk menggunakan strategi Hedging, sebaiknya jangan praktekkan sama sekali.
Masih banyak cara lain yang bisa digunakan, mengandalkan Moving Average kita juga bisa
mendapat keuntungan. Maksimalkan indikator lain yang membantu, tanpa perlu memusingkan
strategi Hedging.

 Bidik Keuntungan Saat Membuka Hedging

Jika tetap bersikeras menerapkan strategi ini, sebaiknya harus berakhir dengan keuntungan.
Perlakukan strategi ini seperti halnya strategi trading normal lain, terutama mengenai level-level
Stop Loss dan Take Profit-nya.

 Jangan Lelah Belajar

Jangan lelah belajar tentang strategi Hedging. Mulai dari cara mendapatkan keuntungan hingga
solusi untuk mengatasi kerugian Hedging. Jika enggan untuk belajar, sudah pasti akan tertinggal
oleh yang lain.

3. Adry Melani Sihotang 1902110243

Apa keuntungan yang didapatkan oleh seorang pengusaha jika melakukan hedging?

Dijawab oleh Tarissa Anggun Pratiwi

Jawab :

Pada prinsipnya upaya hedging tidak harus dinyatakan sebagai keuntungan. Hedging paling
sederhana dapat ditemukan pada keseharian yakni dalam bentuk pembelian polis asuransi. Upaya
perlindungan dari accident membutuhkan biaya premi. Sekalipun tidak terjadi accident, biaya
premi tetap harus dikeluarkan. Dengan demikian upaya hedging tidak selalu diartikan untung
secara moneter tetapi lebih tepat pada memiliki tingkat tolerable risk.

Hedging sangat penting bagi bisnis untuk mendapatkan kestabilan biaya atau pun pendapatan.
Kestabilan ini dapat menghindarkan perusahaan dari perangkap kesulitan keuangan sehingga
jangka panjang dalam situasi baik. Hedging dapat dilakukan secara natural maupun dengan
bantuan instrumen keuangan. Hedging natural adalah menyeimbangkan pemasukan dan
pengeluaran, sehingga tidak terjadi lonjakan keperluan kas.

4. Vita Natasha (Kel 1).

Apakah perusahaan bisa menetapkan kedua jenis hedging yang ada? Bagaimana contoh
penerapan kedua hedging tersebut?

Dijawab oleh Rosiani

Jawab :

Hedging didefinisikan sebagai suatu cara menggunakan turunan-turunan (derivatif) untuk


mengurangi atau apabila memungkinkan menghilangkan resiko dari aktiva yang akan dilindungi.

Opsi jual yaitu tindakan mengambil posisi jual di pasar berjangka dengan tujuan melindungi nilai
persediaan bahan baku dari fluktuasi harga.

Sedangkan opsi beli adalah tindakan mengambil posisi beli di pasar berjangka dengan tujuan
melindungi nilai persediaan bahan baku dari fluktuasi harga.

Lalu apakah perusahaan dapat menetapkan Kedua jenis hedging ini?

Menurut kami ya, bisa. Karena tujuan dari penggunaan hedging ini bertujuan untuk melindungi
aktiva dari fluktuasi yang terjadi, dan penggunaannya disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.

Contohnya apabila terjadi penurunan harga, perusahaan dapat menetapkan seling hedge,
sedangkan apabila terjadi kenaikan harga dapat dilakukan buying hedge.

Misalnya perusahaan membeli bahan baku pada harga Rp 1.000, kemudian harga di pasar
menurun menjadi Rp 300. Maka terjadi kerugian sebesar Rp 700. Hal ini akan terjadi apabila
perusahan tidak menetapkan seling hedge.

Lain halnya jika sudah ditetapkan seling hedge, misalnya seling hedge di harga Rp 700. Jadi jika
terjadi penurunan harga hingga bahan baku mencapai harga Rp 300, perusahaan tetap dapat
melindungi asetnya dengan menjual bahan bakunya kepada pembeli dengan harga yang sudah
ditetapkan yaitu Rp 700. Jadi kerugiannya dapat diminimalisir. Begitu pada opsi beli.

5. Silvina Ethas (kel 5)

Bagaimana suatu perusahaan menentukan perlu atau tidaknya hedging?

Dijawab oleh Siti Sri Wati

Jawab :

 Perusahaan eksportir atau importir

Perusahaan yang mengirim atau memasok barang dari luar negeri, mau tidak mau menggunakan
valuta asing untuk transaksinya.

Namun, untuk melindungi perusahaan dari nilai transaksi valas yang sering berubah-ubah,
akhirnya perusahaan ini sering membeli kontrak Forward atau Futures untuk mata uang satu
dengan valas yang lainnya. Contohnya adalah Rupiah ke Dolar Amerika Serikat.

 Perusahaan manufaktur

Hedging juga dimanfaatkan usaha manufaktur untuk yang biasanya memasok bahan dari luar
negeri. Hal itu karena harga komoditas yang sering berubah, mengikuti perubahan nilai valas.
Sama seperti perusahaan sebelumnya, perusahaan ini akan membeli kontrak Forward atau bisa
juga dengan Futures, contohnya adalah Futures untuk emas.

 Trader saham

Trader atau investor menggunakan hedging untuk melindungi dana miliknya. Caranya adalah
dengan membeli dan menjual saham perusahaan di waktu yang sama.

 Trader forex

Trader forex pun biasanya melakukan hedging dengan cara membeli dan menjual lebih dari satu
pasang mata uang secara bersamaan. Misalnya, YEN/WON dan IDR/USD. Cara lainnya adalah
apabila trader terlanjur membeli satu pasang mata uang yang ternyata membuatnya merugi,
trader bisa mengatasinya dengan menjual kembali mata uang itu walaupun penjualannya belum
ditutup.

6. Fitri Anggrayni (kel 2)

Bagaimana contoh penerapan hedging pada instansi BUMN di indonesia?

Dijawab oleh Naftali Destira Natalia

Jawab :

Pelaksanaan Hedging oleh BUMN terlebih dahulu harus membuat kebijakan hedging dan
Standard Operating Procedure (SOP) untuk pelaksanaannya, hal tersebut diatur pada Peraturan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/2013 Tahun 2013 tentang Kebijakan
Umum Transaksi Lindung Nilai Badan Usaha Milik Negara. Akan tetapi, khusus untuk BUMN
yang bergerak dibidang Perbankan maka mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
15/8/PBI/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank.

Terdapat lima langkah untuk mendorong keberhasilan implementasi hedging oleh BUMN, yaitu:
1. Penegasan pada auditor dan auditee bahwa untung atau rugi transaksi hedging
diperlakukan sebagai pendapatan atau biaya. Hedging dipandang sebagai transaksi
derivatif dengan underlying transaksi.
2. Perlunya hukum ditegakkan berdasar kesepakatan kontrak.
3. Perlunya perbaikan tata kelola arus kas.
4. Perbankan perlu meningkatkan limit transaksi kepada nasabah korporasi.
5. Perlu dukungan bank sentral khususnya saat bank domestik tidak mampu menyediakan
kebutuhan hedging nasabah

Pelaksanaan Hedging oleh BUMN tetap harus menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang
Baik (Good Corporate Governance) sehingga tidak ada kerugian ekonomis yang ditanggung oleh
BUMN apabila transaksi Lindung Nilai didasarkan pada Tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance), Penerapan manajemen risiko dan Standar Akuntansi dan perpajakan.

Anda mungkin juga menyukai