oleh calon investor. Hal tersebut adalah tentang bagaimana toleransi risiko terhadap
pengambilan keputusan keuangan. Saat ini sudah banyak para kaum milenial yang paham
dengan pentingnya investasi. Namun, terkadang tidak sedikit pula dari mereka yang
kurang persiapan saat melakukan investasi sehingga hasilnya kurang maksimal. Oleh
karena itu, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum proses mulai melakukan
investasi dan salah satu bentuknya adalah dengan mempelajari tentang toleransi risiko.
Jadi apa sebenarnya toleransi risiko itu dan mengapa hal tersebut menjadi sangat penting
untuk dipahami.
Menurut (Tria, Ismi, 2023) yang dikutip dari Investopedia menyebutkan bahwa
risk tolerance adalah komponen penting dalam berinvestasi. Mengapa disebut komponen
yang sangat pentin. Karena risk tolerance adalah tingkat keadaan yang berubah-ubah
dalam hasil investasi. Jadi, dengan memahami risk tolerance, maka investor akan paham
Misalnya, tiba-tiba investasi sahamnya mengalami penurunan yang signifikan. Tentu saja
bagi investor yang masih pemula hal itu bisa membuatnya panik dan bingung harus
berbuat apa. Tidak sedikit mereka yang akhirnya mengambil risiko dengan menjual
1
Trias Ismi. (2023). Risk Tolerance dan Faktor Pentingnya Sebelum Berinvestasi.
Tujuan Isi Esai
• Tujuan Akademis
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk memenuhi tugas akhir dan juga
untuk mengetahui hal apa saja yang perlu disiapkan oleh para investor dikalangan
milenial mengenai risk tolerance apa saja yang perlu dipahami agar terhindar dari
resiko kerugian dan juga tujuannya agar para milenial mau beriventasi.
Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah menggunakan metode
kualitatif yang didasarkan atas efisien dan efektifitas dalam memperoleh data-data yang
• Interview
penyebab mereka tidak melakukan inventasi dan hal-hal apa saja yang perlu
• Observasi
terjadi dalam hal inventasi yang dapat mempengaruhi dalam keputusan keuangan
• Focu Group
Risk tolerance adalah merupakan sejumlah dampak negatif yang berani diambil
- Agresif
berani mengambil risiko besar. Mereka juga dikenal sebagai investor yang
Dalam berinvestasi, investor yang agresif juga lebih memilih aset dengan
keuntungan yang lebih besar. Hal yang menarik dari investor agresif
2
Febriansyah, F. (2022, desember). Faktor dan Risk tolerance Agresif.
adalah mereka juga tidak mudah panik saat terdapat krisis di pasar modal
- Sedang
Investor dengan risk tolerance yang sedang lebih mencari tempat aman
investasinya antara kelas aset yang berisiko dan aman. Jadi, berbeda
dengan investor agresif yang lebih memilih hanya berinvestasi pada aset
penghasilan yang lebih rendah dan tidak mengalami banyak kerugian saat
- Konservatif
Mereka yang masuk ke dalam kategori ini lebih memilih untuk bermain
risiko paling sedikit. Jadi, mereka tidak akan mencoba berinvestasi pada
penghasilan pasti.
diberikan oleh financial planner, menurut The Balance. Seorang financial planner
investasi. Pertanyaan yang diajukan biasanya seputar skenario dalam pasar modal
yang umum terjadi. Misalnya, pertanyaan tentang apa hal yang akan dilakukan
jika pasar saham tiba-tiba menurun hingga 20%. Calon investor bisa diberikan
bulan untuk membuat keputusan, atau segera menjual saham. Seorang investor
yang agresif biasanya berani ambil risiko sehingga mereka tidak akan melakukan
apa pun. Sementara itu, investor sedang lebih memilih untuk menunggu beberapa
portofolio investasi dari calon investor. Tujuannya adalah untuk mencegah calon
investor tersebut melakukan investasi yang berisiko karena bisa merusak rencana
keuangannya.
- Timeline
berbeda-beda. Hal yang satu ini rupanya juga berpengaruh pada risk
saat berinvestasi maka lebih banyak risiko yang bisa diambil. Jadi,
Namun, jika kita ingin mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang
- Umur
daripada orang yang sudah tua. Seseorang yang masih muda memiliki
- Ukuran Portofolio
juta.
Risk toleransi merupakan konsep yang penting untuk dipahami baik anak muda
yang mau berivestasi meski mereka mempunyai keberanian lebih tinggi dalam hal
mengambil sebuah konsep resiko dalam berivestasi ketimbang orang-orang yang sudah
tua yang lebih menghindari resiko tinggi dengan memahami risk tolerance secara
mendalam.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa risk tolerance perlu
dipahami, tentang persyaratan apa saja yang ditawarkan oleh pemangku investor dan
mencari kesepakatan agar mendapatkan balance mengenai keutungan dari hasil investasi.