Anda di halaman 1dari 2

Daya beli investasi paerusahaan

 Pengertian

Risiko inflasi atau risiko daya beli adalah risiko yang muncul akibat adanya inflasi. Akibatnya,
nilai kas dari investasi saat ini tidak akan memiliki nilai banyak di masa depan. Hal tersebut
berpotensi menurunkan daya beli masyarakat karena naiknya harga barang.

 Risiko Investasi

Risiko investasi merupakan potensi kerugian yang dapat dialami investor dari aktivitas investasi
tersebut. Risiko ini umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu risiko sistematis (systematic risk)
dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Seperti apa kedua jenis risiko tersebut?

1. Risiko Investasi Sistematis (Systematic Risk)

Merupakan jenis risiko eksternal yang tak dapat dihindari atau dikendalikan. Risiko
investasi ini dapat mempengaruhi semua efek serta tak dapat dikurangi dengan
diversifikasi. Yang termasuk risiko sistematis adalah:

 Risiko suku bunga; risiko investasi yang muncul karena adanya fluktuasi suku
bunga sehingga dapat mempengaruhi pendapatan investasi
 Risiko inflasi; disebut juga risiko daya beli yang berarti peluang arus kas dari
investasi memiliki nilai yang lebih rendah di masa depan karena adanya
perubahan daya beli akibat inflasi
 Risiko nilai tukar mata uang (valas); risiko investasi yang terjadi karena adanya
perubahan kurs valuta asing, contohnya ketika mata uang domestik tengah
melemah
 Risiko komoditas; risiko investasi yang dipicu karena adanya perubahan harga
komoditas tertentu, biasanya dipengaruhi oleh fluktuasi harga juga permintaan
dan penawaran
2. Risiko Investasi Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)

Merupakan jenis risiko yang dapat dihindari atau dikendalikan. Risiko investasi ini dapat
diatasi dengan membentuk portofolio investasi atau melakukan diversifikasi. Yang
termasuk risiko tidak sistematis yaitu:

 Risiko likuiditas; risiko yang terjadi karena adanya kesulitan menyediakan uang
tunai dalam periode tertentu
 Risiko reinvestment; risiko yang terjadi pada penghasilan aset keuangan yang
mewajibkan perusahaan melakukan reinvest
 Risiko finansial; risiko yang berkaitan dengan struktur pendanaan
 Risiko bisnis; risiko yang berkaitan dengan bisnis perusahaan tempat seseorang
berinvestasi

Bagaimana Cara Mengatasi Risiko Investasi?


Keuntungan atau return dan risiko investasi saling berkaitan. Bila return besar, maka risikonya
pun akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika return investasi kamu kecil, maka risiko yang dihadapi
akan lebih rendah. Agar risiko tersebut dapat diatasi atau diminimalisir, lakukan tiga cara
berikut:

1. Menentukan Target Investasi

Sebelum berinvestasi, kamu dapat mengetahui banyak hal dengan menentukan target
terlebih dahulu. Mulailah dengan menentukan jangka waktu investasi yang diinginkan
serta jenis investasi dan jenis risiko yang bisa kamu hadapi. Sebagai contoh, bila kamu
ingin berinvestasi jangka pendek dengan risiko yang minim, pilihlah reksadana.
Instrumen investasi ini juga cocok dengan investor pemula. Jika sudah memahami
beragam market dan jenis investasinya, kamu dapat beralih ke risiko yang lebih tinggi.

2. Rutin Mengawasi Investasi

Setelah melakukan tip di atas, cara mengatasi risiko investasi selanjutnya yaitu dengan
memegang penuh kendali atas investasi yang kamu lakukan. Kamu bisa melakukannya
dengan memonitor pergerakan investasi secara rutin. Tujuannya supaya kamu tidak akan
ketinggalan kesempatan menarik untuk mendapatkan profit lebih tinggi. Kamu juga bisa
mengetahui saat tren investasi sedang turun. Intinya kamu dapat mengetahui dinamika
investasi untuk meminimalisir risiko.

3. Waspada Terhadap Penipuan

Tidak sedikit investor yang terjerat investasi bodong. Agar terhindar dari penipuan
tersebut, pastikan kamu mengetahui apakah lembaga keuangan atau perusahaan tempat
kamu ingin berinvestasi sudah memiliki legalitas yang jelas. Tak kalah pentingnya yaitu
perusahaan tersebut haruslah memiliki izin resmi dari Bappebti dan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Ini juga berlaku untuk manajer investasi, Bank Kustodian, dan agen
penjual.

Terlepas dari risiko investasi yang ada, investasi telah menjadi pos keuangan yang penting. Itu
sebabnya berapapun pendapatanmu, sisihkan untuk memenuhi pos investasi.

Anda mungkin juga menyukai