Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR

EKONOMI PEMBANGUNAN
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
DALAM PEMBANGUNAN
KONSEP STRUKTUR EKONOMI DAN

Struktur ekonomi adalah komposisi


sektor-sektor dalam perekonomian dalam
membentuk atau memberikan kontribusi
terhadap pendapatan nasional suatu
negara.
Nilai % Nilai % Sektor-sektor
1. Pertanian, peternakan, 281,3 17,6 68,0 15,9 ekonomi dalam
kehutanan, perikanan perekonomian
2. Pertambangan dan penggalian 191,8 11,9 39,8 9,3
Indonesia dibedakan
kepada 9 sektor. Dua
sektor yang pertama
3. Industri pengolahan 402,6 25,0 113,7 26,7
dinamakan juga
4. Listrik, gas dan air 29,1 1,8 7,5 1,8 sebagai sektor
5. Bangunan 92,4 5,7 25,3 5,9 primer. Tiga sektor
6. Perdagangan, hotel dan 258,9 16,1 69,3 16,2 berikutnya, yaitu (i)
restoran industri pengolahan,
7. Pengangkutan dan komunikasi 97,3 6,0 33,6 7,9
(ii) listrik, gas dan air,
dan (iii) bangunan
digolongkan kepada
8. Keuangan, sewa dan jasa 105,6 6,5 29,9 7,0 sektor sekunder, dan
perusahaan
sektor ke-6 hingga
9. Jasa-jasa lain (termasuk 151,0 9,4 39,6 9,3 ke-9 digolongkan
pemerintahan) sebagai sektor jasa
PRODUK DOMESTIK BRUTO 1.610,0 100,0 426,7 100,0 atau sektor tertier.
SEKTOR PEMBENTUK STRUKTUR EKONOMI
 Adapun sektor pembentuk struktur ekonomi tersebut
adalah sektor primer (Agricultural sector), sektor sekunder
(industry sector) dan sektor tersier (service sector).
1. Sektor primer : kegiatan ekonomi yang menggunakan
SDA secara langsung (contoh: sektor pertanian,
kehutanan, perikanan dan pertambangan).
2. Sektor sekunder : kegiatan ekonomi yang mengelolah
SDA (contoh: industri-industri pengolahan, industri air
dan listrik)
3. Sektor tersier :kegiatan ekonomi yang menyediakan jasa
bagi masyarakat (Contoh: sektor di bidang pengangkutan,
perhubungan, pemerintahan, perdagangan dan jasa
perseoragan).
CONTOH SEKTOR PEMBENTUK STRUKTUR EKONOMI

Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
PERUBAHAN (TRANSFORMASI) STRUKTUR
EKONOMI
 Teori Lewis : Pada dasarnya membahas proses
pembangunan ekonomi yang terjadi di pedesaan dan
di perkotaan. Dalam teori lewis diasumsikan bahwa
suatu negara terbagi menjadi 2: perekonomian
tradisonal di pedesaan yg didominasi oleh sektor
pertanian dan perekonomian modern di perkotaan
dengan sektor industri sebagai sektor utama.
 Teori Hollis Chenery mengenai transformasi struktur
ekonomi dikenal dengan teori pattern of
development, yang memfokuskan pada perubahan
struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi
di NSB, yang mengalami transformasi dari pertanain
tradisional (subsistem) ke sektor industri sebagai
mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
HUBUNGAN STRUKTUR EKONOMI dengan
PENCIPTAAN/PENGGUNAAN LAPANGAN KERJA
 Collin clark menyebutkan bahwa makin tinggi
pendapatan per kapita, makin kecil peranan
sektor pertanian dalam menyediakan lapangan
kerja, dan sektor industri makin besar
peranannya dalam menampung tenaga kerja.
 Hal ini disebabkan karena pada saat produksi
pertanian meningkat, maka pendapatan
masyarakat di sektor pertanian juga meningkat
sehingga permintaan terhadap barang-barang
industri juga meningkat (barang konsumsi dan
input pertanian).
 Kemudian sektor industri akan semakin
meningkatkan Produksinya.
 Kuznet : Sektor pertanian lebih banyak
menyediakan lapangan pekerjaan pada awal
pembangunan (2/3 TK= Sektor pertanian)
yang kemudian menurun menjadi 20% saja
pada akhir pembangunan. Kemudian sektor
industri peranannya bertambah penting
dalam menyediakan lap.pekerjaan dengan
adanya pembangunan, sedangkan sektor
jasa tidak banyak mengalami perubahan.
PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 Perubahan struktur ekonomi pasti terjadi di setiap negara, ada
negara yang mengalami perubahan secara cepat namun ada
pula yang lambat.
 Perubahan struktur eko. Tersebut disebabkan oleh:
1. Manusia dalam kegiatan konsumsi. Elastisitas pendapatan
terhadap makanan adalah rendah (inelastis) (Ed<1),
sebaliknya Elas. Permintaan tinggi trhdap pakaian, perumahan
dan produk industri. Jadi,peningkatan permintaan barang
industri tersebut menyebabkan produk industri berkembang
lebih cepat.
2. Perubahan teknologi yang terus berkembang. Kemajuan
teknologi akan meningkatkan produktivitas, sehingga akan
memperluas pasar dan kegiatan perdagangan. Hal ini akan
menimbulkan kebutuhan-kebutuhan akan produk baru.
Contoh: Adanya pengembangan kota baru akan
mencipatakan kebutuhan akan perumahan, transfortasi dan
komunikasi
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA

 Perubahan struktur ekonomi dapat dilihat dari 2 sisi


yaitu:
1. Komposisi PDB (product domestic Bruto)
2. Komposisi tenaga kerja
 Artinya, walaupun kontribusi sektor primer menurun
dan kontribusi sektor sekunder dan tersier meningkat
terhadap PDB, AKAN TETAPI suatu negara belum
tentu dapat dikatakan telah terjadi perubahan
struktur ekonomi, JIKA komposisi penyerapan tenaga
kerja di sektor pertanian masih tinggi.
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI BEBERAPA NEGARA
PENYEBAB VARIASI TRANSISI EKONOMI DI NSB
Dalam kelompok negara2 sedang berkembang, banyak
negara yang mengalami transisi ekonomi yg sangat
pesat, walaupun prosesnya berbeda antar negara,
adapun perbedaan tersebut disebabkan oleh:
1. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
(basis ekonomi)
2. Besarnya pasar dalam negeri
3. Pola Distribusi pendapatan
4. Karakteristik dan industrialisasi
5. Keberadaan SDA
6. Kebijakan perdagangan luar negeri
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
(basis ekonomi)
Suatu negara yang pada awal pembangunan
ekonomi atau indsutrialisasinya memiliki
industri-industri dasar yang relatif kuat akan
mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat
dibandingkan dengan negara yang hanya
memiliki industri-industri ringan
Besarnya pasar dalam negeri

 Besarnya pasar domestik ditentukan oleh


jumlah populasi dan tingkat pendapatn riil
per kapita masyarakat.
 Pasar dalam negeri yang besar merupakan
salah satu faktor intensif bagi pertumbuhan
kegiatan ekonomi (termasuk industri) karena
menjamin adanya skala ekonomis dan
efisiensi produksi.
Pola Distribusi pendapatan

 Pendapatan perkapita sangat mendukung


pangsa pasar.
 Meskipun pendapatan per kapita tinggi,
namun jika distribusinya pincang (tidak
merata), maka kenaikan pendapatan tersebut
tidak akan terlalu berarti bagi pertumbuhan
industri-industri besar (kecuali industri2
sederhana : makanan, minuman, pakaian dll)
Karakteristik dan industrialisasi
 Misal : cara pelaksanaan atau strategi
pengembangan industri yang diunggulkan,
pola pembangunan industri, dan insentif yang
diberikan.
Keberadaan SDA
 Ada kecenderungan negara yang kaya akan
SDA mengalami pertumbuhan ekonomi lebih
rendah atau terlambat melakukan
industrialisasi datau tidak berhasil melakukan
diversifikasi ekonomi (perubahan struktur)
dari pada negara yang miskin SDA. Seperti
negara Singapura.
Kebijakan perdagangan luar negeri
 Fakta menunjukkan bahwa negara yang
menerapkan kebijakan ekonomi tertutu
(inward looking), pola dan hasil
industrialisasinya berbeda diabndingkan
dengan negera yang menerapkan kebijakan
ekonomi terbuka (outward looking).
THE END…
THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai