Dosen Pengampu :
Yuliansyah, S.Kom, M.M
Disusun Oleh :
Asmira (202241004)
Indah Putri Cahyani (202241005)
Dwi Septiani (202241006)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KALTARA
2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Arus Perekonomian tiga sektor
4
Untuk mendukung penyediaan barang dan jasa dalam menciptakan
kesejahteraan rakyat diperlukan biaya dari RTP dan RTK. RTP membayar
atas kegiatan usaha yang dilakukan (pajak badan usaha), sedangkan RTK
membayar pajak penghasilan, pajak pertambahn nilai, serta pajak bumi
bangunan (PBB). Pajak yang diperoleh negara akan digunakan untuk
membiayai belanja rutin, menyediakan dan memperbaiki fasilitas publik,
serta menyediakan subsidi dan bantuan kepada RTK dan RTP. Besarnya
pajak yang dihitung sebagai persentase dari pendapatan nasional disebut tax
radio.
5
2. Rumah Tangga Produsen
Pola kegiatan produksi pada kehidupan sehari-hari, kegiatan produksi
tersebut ada yang diusahakan oleh perorangan dan ada yang diselenggarakan
oleh badan usaha mililk negara, swasta baik swasta nasional maupun swasta
asing besar dan kecil, dan koperasi. Untuk tujuan analisa kegiatan ekonomi
dalam masyarakat, mereka yang terlibat dalam produksi baik sebagai
pengusaha perorangan maupun badan-badan usaha seperti tersebut diatas,
dikumpulkan dalam kelompok yang dinamakan rumah tangga produksi
(RTP).Rumah tangga produsen memiliki kegiatan utama sebagai penghasil
barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terdapat
ketergantungan anatara RTP dan RTK sebagai penyedia faktor produksi.
Kegiatan produksi yang dilakukan RTP sebaiknya mempertimbangkan aspek
efektivitas dan efesiensi. RTP juga perlu memperhatikan perilaku jujur,
peduli, dan bertanggung jawab atas barang dan atau jasa yang diproduksi.
3. Pemerintah/Rumah Tangga Negara
Kegiatan ekonomi di suatu negara tidak terlepas dari peran rumah
tangga negara atau pemerintah, begitu pula Indonesia. Pemerintah berperan
mengatur, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan ekonomi suatu negara.
Misalnya, menurunkan tingkat pengangguran, menurunkan tingkat inflasi,
dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Pemerintah juga menetapkan
kebijakan ekonomi untuk menunjang kegiatan perekonomian. Selain
mengatur, menstabilkan nilai rupiah dan mengembangkan kegiatan ekonomi,
pemerintah sendiri juga berperan sebagai pelaku ekonomi yang secara
langsung berperan aktif dalam kegiatan ekonomi.Pemerintah turut aktif
karena beberapa kegiatan ekonomi dirasa kurang menarik bagi usaha swasta
antara lain memerlukan investasi yang besar. Hasil kegiatan atau produksi
pemerintah ini sebagian besar berupa jasa-jasa yang diselenggarakan untuk
masyarakat, dan sering disebut sebagai jasa kolektif, antara lain keamanan,
pertahanan, dan ketertiban umum, pemerintah, pengadilan, pendidikan, dan
kesehatan, hubungan politik luar negeri. Untuk kepentingan umum,
pemerintah juga menyelenggarakan sendiri beberapa jasa seperti pos, listrik,
pengangkutan,yang perlu dilindungi dari pemerasan oleh monopoli swasta.Di
6
negara-negara yang sedang membangun, peran pemerintah ini diharapkan
menjadi pelopor yang menggerakkan dan memajukan perekonomian sosial,
khususnya di bidang-bidang prasarana produksi yang belum dikelola oleh
swasta, misalnya proyek pembangunan jalan raya dan jembatan, usaha
modernisasi pertanian dan industri, fasilitas pasar, reboisasi, transmigrasi, dan
sebagainya. Pemerintah juga berusaha memperluas kesempatan kerja dengan
mendorong investasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam
Negeri, melindungi industri dalam negeri, serta mengembangkan perbankan
dan perkreditan.
7
Berkaitan dengan kegiatan ini, RTK membutuhkan barang atau jasa yang
berkualitas sehingga memperolah kepuasan yang maksimum.
c. Membayar Pajak kepada Pemerintah.
Rumah tangga yang juga berperan dalam mendukung pembangunan nasional
melalui pembayaran pajak. Pajak yang dibayarkan berkaitan dengan
pemakaian fasilitas publik yang disediakan oleh rumah tangga negara. Besar
pajak yang terkumpul digunakan negara untuk membiayai pembangunan.
8
d. Sebagai Agen Pembangunan.
Kegiatan rumah tangga produsen (RTP) dalam memproduksi barang dan jasa
memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan. Untuk melakukan
kegiatan produksi, RTP membutuhkan faktor-faktor produksi. Pemakaian
faktor-faktor seperti tenaga kerja akan memperluas kesempatan kerja dan
mengurangi jumlah pengangguran. Berkurangnya pengangguranakan
membantu usaha pemerintah untuk mencapai keberhasilan pembangunan.
Selain dampak dari pemakaian faktor-faktor produksi, dampak dari
beredarnya produk dipasar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
kegiatan tersebut merupakan conto hkepedulian rumah tangga produsen
terhadap masalah sosial yang juga menjadi kendala dalamproses
pembangunan.
Peran Pemerintah/Rumah Tangga Negara.
Pemerintah bisa menjadi pelaku yang secara langsug atau tidak langsung
berperan dalam kegiatan ekonomi. Peran pemerintah/ rumah tangga negara
dalam perekonomian sebagai berikut:
a. Sebagai Pengatur Ekonomi
Peran utama pemerintah dalam kegiatan perekonomian anatara lainsebagai
pengatur, pengendali, pengawas, dan pembuat kebijakan dalamkegiatan
ekonomi. Untuk melaksanakan peranan tersebut, salahatu tindakan
pemerintah adalah membuat instrumen berupa kebijakan fiskal,dan kebijakan
moneter. Kebijakan fiskal bermanfaat dalam pengaturan perpajakan,
sementara kebijakanmoneter bermanfaat dalammengatur keuangan
negara.Dalam menerapkan berbagai kebijakan tersebut, pemerintah harus
mengedepankan tindakan proaktif yang menunjukkansolusi bagi masalah
perekonomian. Sebagai contoh, saat nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika
terus menerus melemah, pemerintah melalui kementerian keuangan dan Bank
Indonesia akan membuat dan melaksanakan berbagai strategi dan kebijakan
tertentu agar perekonomian nasional tetap stabil.
9
b. Sebagai Produsen dan Konsumen
Selain memiliki peran utama dalam mengatur dan mengawasi kegiatan
ekonomi, pemerintah bertindak sebagai konsumen dan produsen. Sebagai
produsen pemerintah menghasilkan barang dan jasa serta menyediakan
fasilitas umum untuk masyarakat. Dalam menghasilakn barang dan jasa serta
fasilitas umum, pemerintah menunjuk Badan Usaha Milik (BUMN) sebagai
pelaksana produksi. Untuk mendukung peran tersebut, pemerintah
memerlukan barang dan jasa berupa kantor dinas, kantor dinas seragm
pegawai dan perlengkapan kantor. Barang dan jasa tersebut diperoleh dari
rumah tangga produsen maupun masyarakatluar negeriatau rumah tangga
swasta asing. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah telah
bertindak sebagai konsumen.
c. Sebagai Pendorong Kestabilan Iklim Investasi Nasional
selain peranan sebagai pengatur, produsen, dan konsumen, pemerintah
berperan dalam usaha meningkatkan iklim investasi nasional. Peningkatan
iklim investasi nasional dapat dilakukan melalui jalinan kerja sama dengan
para investor dari dalam dan luar negeri. Kestabilan perekonomian nasional
diperlukan agar investor tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia.
Semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di Indonesia, peluang
dan kesempatan kerja lebih luas. Selain itu, masalah kekurangan modal yang
dialami pengusaha akan bisa minimalisasikan sehingga ke stabilan dunia
usaha dapat diwujudkan.
10
berbagai kebijakan, peraturan, bahkan undangundang yang mengatur
masalah tersebut;
2) Pemerintah berpengaruh juga menjadi peranan sebagai konsumen
produk barang dan jasa. Pemerintah harus menggunakan berbagai
produk seperti alat-alat kantor, perlengkapan negara, jasa aparatur
negara, dan lain sebagainya;
3) Pemerintah berpengaruh sebagai produsen yang mengelola berbagai
perusahaan negara untuk menghasilkan produk yang berkaitan dengan
hajat hidup orang banyak
4) Pemerintah juga berpengaruh untuk menarik pajak dari setiap wajib
pajak untuk mempertahankan stabilitas ekonomi negara.
11
c) Aliran yang ketiga adalah aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke
sector rumah tangga. Aliran itu timbul sebagai akibat dari pembayaran
ke atas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah
tangga oleh pemerintah.
12
2. Syarat keseimbangan
Pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam perekonomian
tersebut, meliputi tiga jenis perbelanjaan: konsumsi rumah tangga (C),
investasi perusahaan (1) dan pengeluaran pemerintan membeli barang dan
jasa (G). Dengan demikian keadaan yang menciptakan keseimbangan dalam
perekonomian tiga sektor adalah: Penawaran agregat- Pengeluaran agregat (Y
AE), atau: Y = C + 1 + G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa
akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga (gaji dan upah,
sewa, bunga dan keuntungan) dan aliran in sama nilainya dengan pendapatan
nasional (Y). Pendapatan rumah tangga tersebut akan digunakan untuk tiga
tujuan: membiayai konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar pajak (T).
Dengan demikian, berdasarkan kepada aliran pendapatan yang wujud dalam
perekonomian tiga sektor, berlaku kesamaan berikut: Y = C + S + T
Uraian yang terdahulu telah menunjukkan bahwa dalam
keseimbangan berlaku kesamaan berikut: Y = C + I + G. Sedangkan pada
setiap tingkat pendapatan nasional berlaku kesamaan: Y= C + S + T.
Dengan demikian pada keseimbangan pendapatan nasional berlaku
kesamaan berikut:
C+I+G=C+S+T
Apabila C dikurangi dari setiap ruas maka:
I+G=S+T
Dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah suntikan ke dalam
sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Dengan
demikian, dalam keseimbangan ekonomi tiga sektor juga berlaku keadaan:
suntikan = bocoran. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam
perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan berlaku
keadaan yang berikut:
i. Y= C + I + G, dan
ii. I+G=S+T
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.startkampus.net/2016/06/keseimbangan-ekonomi-tiga-sektor.htm
https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/030013/70_20210416074455_Pertemu
an%206b-Ekonomi%20Makro_Perekonomian%203%20Sektor.pdf
https://id.scribd.com
Sari Kartika, Ruang Lingkup Ekonomi Makro, (Klaten : Cempaka Putih, 2019),
Hal. 21-22