Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro

Dosen Pengampu :
Yuliansyah, S.Kom, M.M

Disusun Oleh :
Asmira (202241004)
Indah Putri Cahyani (202241005)
Dwi Septiani (202241006)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KALTARA
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul; “Perekonomian Tiga Sektor”.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Yuliansyah, S.Kom,
M.M sebagai dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Makro yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Tanjung Selor, 25 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
2.1 Pengertian Perekonomian Tiga Sektor .................................................................3
2.2 Arus Perekonomian Tiga Sektor ..........................................................................4
2.3 Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga Sektor ............................................5
2.4 Peran Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga Sektor..................................7
2.5 Pengaruh Pemerintah Dalam Perekonomian Tiga Sektor ....................................10
2.6 Aliran Pendapatan Dan Syarat Keseimbangan ....................................................11
BAB III PENUTUP ..................................................................................................14
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................14
3.2 Saran .....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perekonomian yang sebenarnya corak kegiatan ekonomi adalah


jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan. Untuk memberikan gambaran
yang lebih mendekati dari keadaan yang sebenarnya dalam makalah ini akan
di bahas tentang perekonomian tiga sektor. Sistem Perekonomian tiga sektor
merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor-sektor rumah tangga,
perusahaan dan pemerintah. Dengan demikian dalam menganalisis
perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan
pengaruh pemerintah ke atas kegiatan dalam suatu perekonomian.

Dalam perekonomian tiga sektor kegiatan luar negeri masih diabaikan.


Dalam menganalisis perekonomian tiga sektor masih tetap dimisalkan
kegiatan ekspor dan impor tidak dilakukan. Ini berarti analisis yang dibuat
masih memisalkan bahwa barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi tidak
dijual ke luar negeri dan masyarakat atau perusahaan tidak membeli dan
menggunakan barang-barang dan jasa yang diimpor. Disebabkan oleh
ketiadaan perdagangan luar negeri maka perekonomian tiga sektor dinamakan
juga perekonomian tertutup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Perekonomian Tiga Sektor?
2. Bagaimana Arus Perekonomian Tiga Sektor?
3. Siapa Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga Sektor?
4. Apa Peran Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga Sektor?
5. Bagaiamana Pengaruh Pemerintah Dalam Perekonomian Tiga Sektor?
6. Bagaimana Aliran Pendapatan Dan Syarat Keseimbangan?

1
1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui Apa itu Perekonomian Tiga Sektor?


2. Memahami Bagaimana Arus Perekonomian Tiga Sektor?
3. Memahami Siapa Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga Sektor?
4. Mengetahui Apa Peran Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga
Sektor?
5. Memahami Bagaiamana Pengaruh Pemerintah Dalam Perekonomian Tiga
Sektor?
6. Memahami Bagaimana Aliran Pendapatan Dan Syarat Keseimbangan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perekonomian Tiga Sektor


Perekonomian tiga sektor yaitu perekonomian yang terdiri atas sektor-
sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Pada perekonomian tiga
sektor yang perlu diperhatikan adalah peranan dan pengaruh pemerintah atas
kegiatan dalam suatu perekonomian. Pada perekonomian tiga sektor tidak ada
kegiatan perdagangan luar negeri. Berarti barang dan jasa yang diproduksi
tidak dijual ke luar negeri dan masyarakat atau perusahaan tidak membeli dan
menggunakan barang dan jasa yang diimpor. Hal ini disebabkan tidak ada
perdagangan luar negeri, perekonomian tiga sektor disebut juga
perekonomian tertutup.

Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua


perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan
nasional, yaitu:

a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran


agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan
menaikkan perbelanjaan-perbelanjaan agregat.

Kedua aliran pengeluaran/pendapatan ini akan mengubah pola aliran


pendapatan dalam perekonomian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat
kegiatan mengekspor dan mengimpor.

3
2.2 Arus Perekonomian tiga sektor

Pada perekonomian tiga sektor rumah tangga negara (RTN) atau


pemerintah ikut berperan dalam kegiatan perekonomian. Pemerintah berperan
sebagai konsumen dan produsen. Sebagai konsumen, pemerintah
membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan RTP untuk memenuhi
kebutuhan. Selain itu, pemerintah memerlukan faktor-faktor produksi untuk
mendukung pelaksanaan tugas pemerintahan.

Faktor produksi yang diperoleh dari rumah tangga konsumen berupa


tenaga kerja (pegawai negeri) sebagai pelaksana tugas pemerintahan. Atas
penggunaan barang atau jasa, pemerintah membayar sejumlah uang kepada
RTP. Perekonomian juga akan memberikan balas jasa kepada RTK atas
penggunaan faktor-faktor produksi. Kondisi ini menimbulkan arus uang dari
pemerintah kepada RTP dan RTK. Penggunaan barang dan jasa dari RTP
menimbulkan arus uang di pasar faktor produksi (input).

Sebagai produsen, pemerintah menghasilkan barang dan jasa untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat atau publik. Hal ini menimbulkan arus
barang dari pemerintah kepada RTK dan RTP. Barang dan jasa yang
dihasilkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

4
Untuk mendukung penyediaan barang dan jasa dalam menciptakan
kesejahteraan rakyat diperlukan biaya dari RTP dan RTK. RTP membayar
atas kegiatan usaha yang dilakukan (pajak badan usaha), sedangkan RTK
membayar pajak penghasilan, pajak pertambahn nilai, serta pajak bumi
bangunan (PBB). Pajak yang diperoleh negara akan digunakan untuk
membiayai belanja rutin, menyediakan dan memperbaiki fasilitas publik,
serta menyediakan subsidi dan bantuan kepada RTK dan RTP. Besarnya
pajak yang dihitung sebagai persentase dari pendapatan nasional disebut tax
radio.

2.3 Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga Sektor


Menurut Suhardi (2016) secara umum pelaku kegiatan ekonomi ini
dibagi dalam 3 kelompok, yaitu Rumah Tangga, Perusahaan, Pemerintah.
Pelaku ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses
kegiatan ekonomi (baik produksi, distribusi, maupun konsumsi). Aktivitas
ekonomi dapat terlaksana bila dilakukan oleh para pelaku yaitu meliputi
produsen dalam melakukan produksi barang dan jasa, konsumen dalam
melakukan kegiatan konsumsi dan Pemerintah dalam melakukan pengaturan
baik terhadap kegiatan produksi maupun kegiatan konsumsi (Ansar 2017).
Sebagaimana dijelaskan oleh Noor (2007), pelaku ekonomi dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Rumah Tangga Konsumen (Konsumen)
Istilah konsumen berkautan dengan subjek yang melakukan kegiatan
ekonomi berupa konsumsi, subjek tersebut terdiri atas perorangan, keluarga,
kelompok masyarakat, dan organisasi. Kegiatan konsumsi dilakukan oleh
rumah tangga konsumen dengan cara menghabiskan atau mengurangi nilai
guna barang atau jasa. Konsumen menggunakan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Barangdan jasa yang dibutuhkan konsumen
dapat diperoleh dari rumah tangga. produsen. Sebagai balas jasa terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi ini, rumah tangga konsumsi akan
menerima kompensasi atau pendapatan sebagai berikut. Pemilik tenaga kerja,
akan memperoleh upah/gaji (wage/salary) baik mereka sebagai
buruh/karyawan.

5
2. Rumah Tangga Produsen
Pola kegiatan produksi pada kehidupan sehari-hari, kegiatan produksi
tersebut ada yang diusahakan oleh perorangan dan ada yang diselenggarakan
oleh badan usaha mililk negara, swasta baik swasta nasional maupun swasta
asing besar dan kecil, dan koperasi. Untuk tujuan analisa kegiatan ekonomi
dalam masyarakat, mereka yang terlibat dalam produksi baik sebagai
pengusaha perorangan maupun badan-badan usaha seperti tersebut diatas,
dikumpulkan dalam kelompok yang dinamakan rumah tangga produksi
(RTP).Rumah tangga produsen memiliki kegiatan utama sebagai penghasil
barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terdapat
ketergantungan anatara RTP dan RTK sebagai penyedia faktor produksi.
Kegiatan produksi yang dilakukan RTP sebaiknya mempertimbangkan aspek
efektivitas dan efesiensi. RTP juga perlu memperhatikan perilaku jujur,
peduli, dan bertanggung jawab atas barang dan atau jasa yang diproduksi.
3. Pemerintah/Rumah Tangga Negara
Kegiatan ekonomi di suatu negara tidak terlepas dari peran rumah
tangga negara atau pemerintah, begitu pula Indonesia. Pemerintah berperan
mengatur, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan ekonomi suatu negara.
Misalnya, menurunkan tingkat pengangguran, menurunkan tingkat inflasi,
dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Pemerintah juga menetapkan
kebijakan ekonomi untuk menunjang kegiatan perekonomian. Selain
mengatur, menstabilkan nilai rupiah dan mengembangkan kegiatan ekonomi,
pemerintah sendiri juga berperan sebagai pelaku ekonomi yang secara
langsung berperan aktif dalam kegiatan ekonomi.Pemerintah turut aktif
karena beberapa kegiatan ekonomi dirasa kurang menarik bagi usaha swasta
antara lain memerlukan investasi yang besar. Hasil kegiatan atau produksi
pemerintah ini sebagian besar berupa jasa-jasa yang diselenggarakan untuk
masyarakat, dan sering disebut sebagai jasa kolektif, antara lain keamanan,
pertahanan, dan ketertiban umum, pemerintah, pengadilan, pendidikan, dan
kesehatan, hubungan politik luar negeri. Untuk kepentingan umum,
pemerintah juga menyelenggarakan sendiri beberapa jasa seperti pos, listrik,
pengangkutan,yang perlu dilindungi dari pemerasan oleh monopoli swasta.Di

6
negara-negara yang sedang membangun, peran pemerintah ini diharapkan
menjadi pelopor yang menggerakkan dan memajukan perekonomian sosial,
khususnya di bidang-bidang prasarana produksi yang belum dikelola oleh
swasta, misalnya proyek pembangunan jalan raya dan jembatan, usaha
modernisasi pertanian dan industri, fasilitas pasar, reboisasi, transmigrasi, dan
sebagainya. Pemerintah juga berusaha memperluas kesempatan kerja dengan
mendorong investasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam
Negeri, melindungi industri dalam negeri, serta mengembangkan perbankan
dan perkreditan.

2.4 Peran Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Tiga Sektor


Setiap pelaku ekonomi memiliki peran masing-masing. Peran pelaku
kegiatan ekonomi akan berkaitan anatarasatu dengan yang lain sehingga
memberian manfaat yang besar bagi keseimbangan dan kelancaran
perekonomian.
 Peran Rumah Tangga Konsumen
Dalam Perekonomian, rumah tangga konsumen tidak hanya berperan
sebagai konsumen. Peranan rumah tangga konsumen dalam perekonomian
sebagai berikut:
a. Menyediakan Faktor Produksi.
Dalam proses produksi rumah tangga konsumen berperan sebagai penyedia
faktor produksi seperti alam/tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
Atas kegiatan tersebut rumah tangga konsumen akanmenerima balas jasa dari
rumah tangga produsen selaku pemakai faktor produksi. Sebagai penyedia
faktor produksi, rumah tangga konsumen harus bersikap jujur, disiplin, dan
bertanggung jawab sangat dibutuhkan dalam proses penyediaan faktor
produksi agar pihak yang menggunakan faktor produksi tidak merasa
dirugikan.
b. Mengonsumsi Barang dan jasa.
Rumah tangga konsumen (RTK) berperan menggunakan atau mengonsumsi
barang atau jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen (RTP). Barang
atau jasa dikonsumsi dalam upaya memenuhi kebutuhan yang beragam.

7
Berkaitan dengan kegiatan ini, RTK membutuhkan barang atau jasa yang
berkualitas sehingga memperolah kepuasan yang maksimum.
c. Membayar Pajak kepada Pemerintah.
Rumah tangga yang juga berperan dalam mendukung pembangunan nasional
melalui pembayaran pajak. Pajak yang dibayarkan berkaitan dengan
pemakaian fasilitas publik yang disediakan oleh rumah tangga negara. Besar
pajak yang terkumpul digunakan negara untuk membiayai pembangunan.

 Peran Rumah Tangga Produsen


Rumah tangga produsen berperan penting dalam kegiatan ekonomi,yaitu
menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa. Selanjutnya, peran
rumah tangga produsen akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Menggunakan Faktor-Faktor Produksi.
Proses produksi yang dilakukan rumah tangga produsen memerlukan faktor-
faktor produksi meliputi sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Faktor-faktor produksi tersebut diperoleh dari rumah tangga
konsumen. Dalam memperoleh faktor-faktor produksi, rumah tangga
produsen harus mengeluarka biaya tertentu. Besar kecilnya biaya atau balas
jasa yang dibayar oleh rumah tangga produsen disesuaikan dengan jumlah
faktor produksiyang digunakan.oleh karena itu, rumah tangga produsen perlu
menerapkan prinsip ekonomi untuk mengendalikan biaya produksi dan
menciptakan proses produksi yang efisien.
b. Memproduksi barang dan jasa
.Faktor-faktor produksi yang disediakan rumah tangga konsumen akan
digunakan oleh rumah tangga produsen untuk memproduksi barang atau jasa
guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Membayar Pajak kepada Pemerintah.
Dalam menjalankan usahanya rumah tangga produsen akan dibebani pajak
badan usaha. Setiap rumah tangga produsen wajib membayar pajak kepada
pemerintah sesuai ketentun perundang-undangan dan hukum yang berlaku.
Pajak yang dibayar rumah tangga produsen akan digunakan negara untuk
membiayai pembangunan yangmanfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

8
d. Sebagai Agen Pembangunan.
Kegiatan rumah tangga produsen (RTP) dalam memproduksi barang dan jasa
memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan. Untuk melakukan
kegiatan produksi, RTP membutuhkan faktor-faktor produksi. Pemakaian
faktor-faktor seperti tenaga kerja akan memperluas kesempatan kerja dan
mengurangi jumlah pengangguran. Berkurangnya pengangguranakan
membantu usaha pemerintah untuk mencapai keberhasilan pembangunan.
Selain dampak dari pemakaian faktor-faktor produksi, dampak dari
beredarnya produk dipasar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
kegiatan tersebut merupakan conto hkepedulian rumah tangga produsen
terhadap masalah sosial yang juga menjadi kendala dalamproses
pembangunan.
 Peran Pemerintah/Rumah Tangga Negara.
Pemerintah bisa menjadi pelaku yang secara langsug atau tidak langsung
berperan dalam kegiatan ekonomi. Peran pemerintah/ rumah tangga negara
dalam perekonomian sebagai berikut:
a. Sebagai Pengatur Ekonomi
Peran utama pemerintah dalam kegiatan perekonomian anatara lainsebagai
pengatur, pengendali, pengawas, dan pembuat kebijakan dalamkegiatan
ekonomi. Untuk melaksanakan peranan tersebut, salahatu tindakan
pemerintah adalah membuat instrumen berupa kebijakan fiskal,dan kebijakan
moneter. Kebijakan fiskal bermanfaat dalam pengaturan perpajakan,
sementara kebijakanmoneter bermanfaat dalammengatur keuangan
negara.Dalam menerapkan berbagai kebijakan tersebut, pemerintah harus
mengedepankan tindakan proaktif yang menunjukkansolusi bagi masalah
perekonomian. Sebagai contoh, saat nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika
terus menerus melemah, pemerintah melalui kementerian keuangan dan Bank
Indonesia akan membuat dan melaksanakan berbagai strategi dan kebijakan
tertentu agar perekonomian nasional tetap stabil.

9
b. Sebagai Produsen dan Konsumen
Selain memiliki peran utama dalam mengatur dan mengawasi kegiatan
ekonomi, pemerintah bertindak sebagai konsumen dan produsen. Sebagai
produsen pemerintah menghasilkan barang dan jasa serta menyediakan
fasilitas umum untuk masyarakat. Dalam menghasilakn barang dan jasa serta
fasilitas umum, pemerintah menunjuk Badan Usaha Milik (BUMN) sebagai
pelaksana produksi. Untuk mendukung peran tersebut, pemerintah
memerlukan barang dan jasa berupa kantor dinas, kantor dinas seragm
pegawai dan perlengkapan kantor. Barang dan jasa tersebut diperoleh dari
rumah tangga produsen maupun masyarakatluar negeriatau rumah tangga
swasta asing. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah telah
bertindak sebagai konsumen.
c. Sebagai Pendorong Kestabilan Iklim Investasi Nasional
selain peranan sebagai pengatur, produsen, dan konsumen, pemerintah
berperan dalam usaha meningkatkan iklim investasi nasional. Peningkatan
iklim investasi nasional dapat dilakukan melalui jalinan kerja sama dengan
para investor dari dalam dan luar negeri. Kestabilan perekonomian nasional
diperlukan agar investor tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia.
Semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di Indonesia, peluang
dan kesempatan kerja lebih luas. Selain itu, masalah kekurangan modal yang
dialami pengusaha akan bisa minimalisasikan sehingga ke stabilan dunia
usaha dapat diwujudkan.

2.5 Pengaruh Pemerintah Dalam Perekonomian Tiga Sektor


Pengaruh pemerintah dalam perekonomian tiga sektor, adalah sebagai
berikut;

1) Pemerintah dapat menjadi peranan sentral sebagai pengatur


perekonomian yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai
upaya menjaga stabilitas perekonomian masyarakat agar tetap berjalan
baik dan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Pemerintah
bisa mengatur perekonomian masyarakat dengan cara membuat

10
berbagai kebijakan, peraturan, bahkan undangundang yang mengatur
masalah tersebut;
2) Pemerintah berpengaruh juga menjadi peranan sebagai konsumen
produk barang dan jasa. Pemerintah harus menggunakan berbagai
produk seperti alat-alat kantor, perlengkapan negara, jasa aparatur
negara, dan lain sebagainya;
3) Pemerintah berpengaruh sebagai produsen yang mengelola berbagai
perusahaan negara untuk menghasilkan produk yang berkaitan dengan
hajat hidup orang banyak
4) Pemerintah juga berpengaruh untuk menarik pajak dari setiap wajib
pajak untuk mempertahankan stabilitas ekonomi negara.

2.6 Aliran Pendapatan Dan Syarat Keseimbangan


Analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga
sektor bertujuan untuk menunjukkan penentuan pendapatan nasional dalam
perekonomian di mana terdapat pemerintah. Untuk memahami analisis
tersebut dengan baik perlulah terlebih dahulu disadari pola aliran pendapatan
dan pengeluaran yang berlaku dalam perekonomian dan syarat keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor tersebut.

1. Aliran pendapatan dan pengeluaran

Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan


tiga jenis aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Ketiga jenis aliran
yang baru tersebut adalah:

a) Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada


pemerintah. Pembayaran pajak tersebut menimbulkan pendapatan
kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber pendapatan
pemerintah yang terutama.
b) Aliran baru yang kedua adalah pengeluaran dari sektor pemerintah ke
sector perusahaan. Aliran ini menggambarkan nilai pengeluaran
pemerintah ke atas barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan
oleh sektor perusahaan.

11
c) Aliran yang ketiga adalah aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke
sector rumah tangga. Aliran itu timbul sebagai akibat dari pembayaran
ke atas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah
tangga oleh pemerintah.

Dalam suatu perekonomian tertutup ciri-ciri pokok dari aliran-aliran


pendapatan dan pengeluarannya adalah :

a) Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan


menjadi dua jenis, yaitu: pembayaran kepada sektor rumah tangga
sebagai pendapatan kepada faktor- faktor produksi, dan pembayaran
pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
b) Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua
sumber: dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan untung oleh
perusahaan, dan dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.
c) Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan
rumah tangga. Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membayar
gaji dan upah pegawai-pegawai dan untuk membeli barangbarang dan
jasa-jasa.
d) Pendapatan yang diterima rumah tangga (Y) akan digunakan untuk
memenuhi tiga kebutuhan: membayar dan membiayai pengeluaran
konsumsi (C), disimpan sebagai tabungan (S) dan membayar pajak
pendapatan rumah tangga (T). Dalam persamaan: Y = C + S + T.
e) Dalam gambaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah
tangga dipin- jamkan oleh lembagalembaga keuangan kepada para
pengusaha yang menanam modal.
f) Pengeluaran agregat (AE) telah menjadi bertambah banyak jenisnya,
yaitu disamping pengeluaran konsumsi (C) dan investasi (1), sekarang
termasuk pula pengeluaran pemerintah (G). Dalam persamaan AE =
C + I + G.

12
2. Syarat keseimbangan
Pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam perekonomian
tersebut, meliputi tiga jenis perbelanjaan: konsumsi rumah tangga (C),
investasi perusahaan (1) dan pengeluaran pemerintan membeli barang dan
jasa (G). Dengan demikian keadaan yang menciptakan keseimbangan dalam
perekonomian tiga sektor adalah: Penawaran agregat- Pengeluaran agregat (Y
AE), atau: Y = C + 1 + G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa
akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga (gaji dan upah,
sewa, bunga dan keuntungan) dan aliran in sama nilainya dengan pendapatan
nasional (Y). Pendapatan rumah tangga tersebut akan digunakan untuk tiga
tujuan: membiayai konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar pajak (T).
Dengan demikian, berdasarkan kepada aliran pendapatan yang wujud dalam
perekonomian tiga sektor, berlaku kesamaan berikut: Y = C + S + T
Uraian yang terdahulu telah menunjukkan bahwa dalam
keseimbangan berlaku kesamaan berikut: Y = C + I + G. Sedangkan pada
setiap tingkat pendapatan nasional berlaku kesamaan: Y= C + S + T.
Dengan demikian pada keseimbangan pendapatan nasional berlaku
kesamaan berikut:
C+I+G=C+S+T
Apabila C dikurangi dari setiap ruas maka:
I+G=S+T
Dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah suntikan ke dalam
sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Dengan
demikian, dalam keseimbangan ekonomi tiga sektor juga berlaku keadaan:
suntikan = bocoran. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam
perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan berlaku
keadaan yang berikut:
i. Y= C + I + G, dan
ii. I+G=S+T

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor


perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Pajak yang dipungut pemerintah
dapat dibedakan menjadi beberapa cara. Pelaku ekonomi adalah individu atau
lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan ekonomi (baik produksi,
distribusi, maupun konsumsi). Aktivitas ekonomi dapat terlaksana bila di
lakukan oleh para pelaku yaitu meliputi produsen dalam melakukan produksi
barang dan jasa, konsumen dalam pengaturan baik terhadap kegiatan produksi
maupun kegiatan konsumsi. Setiap pelaku ekonomi memiliki peran masing-
masing. Peran pelaku kegiatan ekonomi akan berkaitan antara satu dengan
yang lain sehingga memberikan manfaat yang besar bagi keseimbangan dan
kelancaran perekonomian.

3.2 Saran

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang


dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang
mungkin akan dapat membangun. Adapun saran penyusun kepada para
pembaca kiranya dapat memahami isi tulisan, masukan, kritikan, dan
tanggapan guna penyempurnaan tulisan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. https://www.google.com/-


q=keseimbangan+sistem+perekonomian+tiga+sektor.

Sadono Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Ed. 3, (Jakarta : PT Rajawali


Pers, 2010),Hal. 150 – 159.

Novitasari, N. 2012. Perekonomian 3 Sektor. http://homezwork.com/-143264.htm

http://www.startkampus.net/2016/06/keseimbangan-ekonomi-tiga-sektor.htm

https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/030013/70_20210416074455_Pertemu
an%206b-Ekonomi%20Makro_Perekonomian%203%20Sektor.pdf

https://id.scribd.com

Sari Kartika, Ruang Lingkup Ekonomi Makro, (Klaten : Cempaka Putih, 2019),
Hal. 21-22

Anda mungkin juga menyukai