Dosen :
Septiani Juniarti, SE, MM
Disusun oleh :
Fitria Sri Hartati (43122010313)
Rahma Aulia Rhodatul Jannah (43122010208)
Az Zahro Bulan Shofwatun Nisa (43122010317)
Egaputri Permata Sha (43122010003)
Athaya Najma Idzni (43122010320)
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, oleh karena
berkat dan tuntunanNya, sehingga kami diberi kesempatan untuk menyusun makalah
yang berjudul “KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR” siap pada
waktunya.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro. Makalah ini tertuang dalam 3 bab, yaitu bab pertama “Pendahuluan”
yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, bab kedua yaitu bab
“Pembahasan” yang terdiri dari Sistem dan Peranan Anggaran Pemerintah, Pajak,
Transfer Pemerintah, Pendapatan Keseimbangan Model Ekonomi Tiga Sektor Dengan
Autonomous Investment dan Autonomous Tax, Deflationary Gap dan Inflationary
gap, Konsep Angka Pengganda (Multiplier Effect), dan bab ketiga yang merupakan
bab “Kesimpulan dan Saran”
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mengalami banyak kendala,
hambatan, dan kesulitan. Namun, berkat pertolongan TUHAN Yang Maha Esa serta
dorongan dan bantuan semua pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan yang ada. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini, sebagai tambahan wawasan untuk menggapai
keberhasilan.
Kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan atas
perhatian dan kerja sama yang baik, diucapkan terima kasih.
KATA PENGANTAR.........................................................................................……
DAFTAR ISI........................................................................................................…...
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................…..
B. TUJUAN...........................................................................……………………
C. MANFAAT......................................................................………………
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN SISTEM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR........................…
A. SISTEM DAN PERANAN ANGGARAN PEMERINTAH...............………………
B. PAJAK....................................................................................................………….…
C. TRANSFER PEMERINTAH.................………………………………………….…
D. PENDAPATAN KESEIMBANGAN MODEL EKONOMI TIGA SEKTOR
DENGAN AUTONOMOUS INVESTMENT DAN AUTONOMOUS TAX
............................………………………………………………………………..
E. DEFLATIONARY INFLATIONARY GAP…………………………………………
F. KONSEP ANGKA PENGGANDA (MULTIPLIER EFFECT)……………………
A. LATAR BELAKANG
Dalam perekonomian yang sebenarnya corak kegiatan ekonomi adalah jauh
lebih rumit dari yang kita bayangkan. Untuk memberikan gambaran yang lebih
mendekati dari keadaan yang sebenarnya dalam makalah ini akan di bahas
tentang perekonomian tiga sektor. Sistem Perekonomian tiga sektor
merupakan perekonomian yg terdiri dari sektor-sektor rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah. Dalam model ekonomi tiga sektor telah terdapat campur tangan
pemerintah, sehingga pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga konsumen, rumah
tangga produsen dan rumah tangga pemerintah. Keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian model tiga sektor dapat dilihat dari kegiatannya memungut pajak
kepada masyarakat, melakukan belanja pemerintah atau juga memberikan subsidi atau
pembayaran transfer kepada masyarakat.
B. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi bahan dan
sekaligus penambahan nilai dari mata kuliah “PENGANTAR MAKRO EKONOMI’,
juga memberikan pengetahuan kepada pembaca agar dapat mengetahui hubungan dan
faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi sistem perekonomian tiga sektor.
C. MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Terjalinnya kerja sama antar anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas.
2. Meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SISTEM PEREKONOMIAN 3 SEKTOR
1. Sistem Anggaran.
Anggaran belanja pemerintah (Government expenditure = G) merupakan
pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk membiayai kegiatannya (anggaran
rutin) dan untuk membiayai pelaksanaan roda pembangunan (anggaran
pembangunan). Secara teori dikenal ada tiga bentuk sistem anggaran yang lazim
diterapkan oleh pemerintahan suatu negara :
a. Sistem anggaran defisit (deficit spending) yaitu sistem anggaran dimana
pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, terutama penerimaan dari
sektor pajak (G>Tx). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah dalam
menutupi defisit anggaran yang dilaksanakannya. (i) dapat dilakukan dengan
mencetak uang baru (printing money). Bila kebijakan ini yang ditempuh, maka
jumlah uang beredar akan meningkat dan pada gilirannya akan mendorong tekanan
inflasi. (ii) untuk menutupi defisit anggaran yang terjadi pemerintah dapat
menciptakan hutang publik, yaitu dengan menerbitkan obligasi pemerintah. Bila cara
ini yang ditempuh, maka biasanya tingkat bunga cenderung naik, karena pemerintah
melakukan kontraksi moneter dan pemerintah harus menanggung pembayaran bunga
obligasi yang nantinya akan dibebankan ke dalam anggaran belanja negara (APBN).
(iii) melalui penciptaan hutang luar negeri. Penciptaan hutang luar negeri guna
menutupi defisit anggaran belanja pemerintah merupakan metoda yang paling banyak
diterapkan oleh pemerintahan negara berkembang. Cara ini dianggap yang paling
mudah untuk mengatasi masalah defisit anggaran tersebut. Namun demikian, cara ini
bukan berarti tidak ada risiko. Bila hutang luar negeri yang diciptakan tidak dikelola
dengan seksama, dan terutama bila hutang luar negeri tersebut tidak diarahkan untuk
menghasilkan output yang dapat mendatangkan devisa. Maka risiko yang akan
muncul adalah semakin beratnya beban yang ditanggung oleh neraca pembayaran luar
negeri (Balance Of Payment) yang pada gilrannya dapat menyebabkan depresiasi
mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing lainnya serta keterpurukan
ekonomi negara tersebut.
2. Peranan Pemerintah.
Sebagaimana telah disebutkan pada bagian terdahulu, fungsi dari pemerintah
dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai administrator, regulator dan
fasilitator. Berdasarkan hal tersebut, maka peranan anggaran pemerintah dapat dipilah
sebagai berikut :
B. PAJAK
1. Fungsi Pajak :
a. Fungsi mengatur (regulerend), pajak dapat dijadikan instrumen dalam pengendalian
kegiatan ekonomi suatu negara.
b. Fungsi Anggaran (Budgeter), pajak sebagai salah satu sumber utama penerimaan
pemerintah atau negara yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
pemerintah.
c. Fungsi Demokrasi, penetapan pajak diatur menurut undang-undang yang
merupakan produk legislasi dari DPR.
d. Fungsi Keadilan, artinya bagi mereka yang berpenghasilan tinggi dikenai pajak
yang tinggi pula (pajak progressif), sementara bagi mereka yang tidak mampu
diberikan subsidi.
e. Fungsi Stabilisasi, pajak dapat dijadikan alat untuk menstabilkan ekonomi terutama
bila dalam keadaan inflasi yang tinggi.
2. Bentuk-bentuk Pajak :
a. Pajak Spesifik (Lump sum Tax) , yaitu pajak yang dipungut berdasar per unit
barang dengan nominal tertentu.
b. Pajak Proporsional (Ad valorem Tax), yaitu pajak yang persentase beban pajaknya
tetap untuk berbagai tingkat pendapatan sampai batas tertentu.
c. Pajak Progressif (Progressive Tax), yaitu pajak yang persentase beban pajak
bertambah besar apabila pendapatan masyarakat mulai dari batas tertentu semakin
meningkat.
d. Pajak Regressif atau Degressif (Regressive Tax or Degressive Tax), yaitu pajak
yang persentase beban pajaknya semakin menurun/meningkat apabila pendapatan
masyarakat mulai dari batas tertentu semakin meningkat/ menurun.
3. Jenis-jenis Pajak :
a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang pemungutan atau cara pembayarannya dilakukan
langsung oleh wajib pajak kepada pemerintah. Contoh PBB, PPh, Bea Materai.
b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pemungutannya atau cara pembayarannya
dilakukan secara tidak langsung, atau pajak yang beban pajaknya dapat
dipindahtangankan, contoh : PPN.
C. TRANSFER PEMERINTAH
Ø Y = C + I + G
Y = C0 + bYd + I + G
Y = C0 + b(Y – T) + I + G
Y = C0 + bY – bT + I + G
Ø I + G = S + T
I + G = - C0 + (1 – b)Yd + T
I + G = - C0 + (1 – b)(Y – T) + T
I + G = - C0 + (1 – b)Y + bT
Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
Makna variabel
Adapun hubungan antara MPC dan MPS dapat dinyatakan sebagai berikut:
MPC + MPS = 1
Sehingga:
MPC = 1 – MPS
MPS = 1 – MPC
Secara teori dikenal ada beberapa angka pengganda, Berikut ini merupakan bentuk-
bentuk angka pengganda :
1. Angka pengganda Konsumsi
Suatu perhitungan untuk mengetahui seberapa besar perubahan total
pendapatan nasional yang dihasilkan dari perubahan konsumsi. Angka Pengganda
Konsumsi dapat dihitung dengan rumus: 1/MPC (Marginal Propensity to Consume),
dimana MPC adalah perubahan konsumsi yang dihasilkan dari perubahan pendapatan.
Semakin besar MPC, semakin besar juga Angka Pengganda Konsumsi, yang
menunjukkan bahwa perubahan konsumsi akan memiliki efek yang besar pada
perubahan pendapatan nasional.
2. Angka Pengganda Investasi
Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui dampak perubahan investasi
terhadap pendapatan nasional. Angka Pengganda Investasi dapat dihitung dengan
rumus: 1/MPS (Marginal Propensity to Save), dimana MPS adalah perubahan
tabungan yang dihasilkan dari perubahan pendapatan. Semakin besar MPS, semakin
besar juga Angka Pengganda Investasi, yang menunjukkan bahwa perubahan investasi
akan memiliki efek yang besar pada perubahan pendapatan nasional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor
perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Anggaran pemerintah memiliki peran penting dalam perekonomian, karena dapat
mempengaruhi tingkat pengeluaran dan pendapatan masyarakat. Anggaran
pemerintah dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran publik seperti
infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
2. Pajak adalah salah satu sumber pendapatan pemerintah yang penting. Pajak
digunakan untuk membiayai pengeluaran publik dan mempengaruhi tingkat
pengeluaran masyarakat. Pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur
perekonomian.
3. Transfer pemerintah adalah pemberian bantuan sosial atau subsidi kepada
masyarakat yang membutuhkan. Transfer pemerintah dapat mempengaruhi tingkat
pengeluaran masyarakat dan membantu mengurangi kesenjangan sosial.
4. Pendapatan keseimbangan tiga sektor adalah tingkat pendapatan nasional yang
dicapai ketika pengeluaran total dari tiga sektor (rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah) sama dengan pendapatan nasional. Pendapatan keseimbangan tiga sektor
penting untuk mencapai keseimbangan makroekonomi.
5. Deflationary gap terjadi ketika pengeluaran total di perekonomian lebih rendah dari
pendapatan nasional potensial, sementara inflationary gap terjadi ketika pengeluaran
total di perekonomian lebih tinggi dari pendapatan nasional potensial. Deflationary
gap dan inflationary gap dapat mempengaruhi tingkat inflasi dan pengangguran di
perekonomian.
6. Konsep angka pengganda adalah suatu konsep yang menunjukkan seberapa besar
perubahan dalam pengeluaran akan mempengaruhi pendapatan nasional. Angka
pengganda dapat digunakan untuk memperkirakan dampak kebijakan fiskal
terhadap perekonomian.
B. SARAN
Makalah ini memang jauh dari sempurna dan semoga makalah ini dapat bermanfaat,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kemajuan kita bersama.
DAFTAR PUSTAKA
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-3-sektor/
https://mylinkword.blogspot.com/2017/02/makalah-keseimbangan-ekonomi-3-
sektor.html
https://www.zenius.net/blog/rumus-angka-pengganda-multiplier-effect
https://blimbing75.blogspot.com/2018/11/makalah-keseimbangan-ekonomi-3-
sektor.html
https://cerdasco.com/pengganda-anggaran-berimbang/#Cara%20Kerja%20Pengganda
%20Anggaran%20Berimbang
file:///C:/Users/wardi/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/
WI05OEMN/WORD%20modul%205%20Pengantar%20Ekonomi%20Makro%20-
%20Copy%20-%20Copy[1].pdf