Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
”PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR ” ini. Makalah ini merupakan laporan yang
dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan salawat
kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam
ajaran beliau.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga
penulis. Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang
telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.

Jayapura, 1 Desember 2019

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................... 2
A. PENGERTIAN PEREKONOMIAN 3 SEKTOR................................. 2
B. PELAKU EKONOMI 3 SEKTOR....................................................... 2
C. PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI 3 SEKTOR................... 5
BAB 3 PENUTUP............................................................................................ 10
A. KESIMPULAN..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perekonomian yang sebenarnya corak kegiatan ekonomi adalah jauh
lebih rumit dari yang kita bayangkan. Untuk memberikan gambaran yang lebih
mendekati dari keadaan yang sebenarnya dalam makalah ini akan di
bahas tentang perekonomian tiga sektor. Sistem Perekonomian tiga sektor
merupakan perekonomian yg terdiri dari sektor-sektor rumah tangga, perusahaan
dan pemerintah. Dengan demikian dalam menganalisis perekonomian tiga sektor
pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah ke atas
kegiatan dalam suatu perekonomian.
Dalam perekonomian tiga sektor kegiatan luar negeri masih diabaikan. Dalam
menganalisis perekonomian tiga sektor masih tetap dimisalkan kegiatan ekspor
dan impor tidak dilakukan. Ini berarti analisis yang dibuat masih memisalkan
bahwa barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi tidak dijual ke luar negeri
dan masyarakat atau perusahaan tidak membeli dan menggunakan barang-barang
dan jasa yang diimpor. Disebabkan oleh ketiadaan perdagangan luar negeri maka
perekonomian tiga sektor dinamakan juga perekonomian tertutup.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa yang dimaksud perekonomian 3 sektor?
2. Siapakah Pelaku perekonomi 3 sektor?
3.Bagaiman Peran Pelaku Perekonomian 3 Sektor?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perekonomian 3 Sektor.


Perekonomian 3 sektor yaitu perekonomian yang terdiri atas sektor-sektor
rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah (Kartika Sari 2017). Sebagaimana
yang telah dijelaskan Agung Feryanto (2019), Circural flow diagram tiga sektor
atau perekonomian tertutup merupakan aliran arus uang dan barang yang
melibatkan rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan pemerintah.
Dalam hal ini tidak melibatkan masyarakat luar negeri. Maka, Pembahasan
perekonomian 3 sektor itu adalah pembahasan tentang para pelaku ekonomi dalam
cakupan suatu wilayah negara (berskala nasional).
Pelaku ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses
kegiatan ekonomi (baik produksi, distribusi, maupun konsumsi). Aktivitas
ekonomi dapat terlaksana bila dilakukan oleh para pelaku yaitu meliputi produsen
dalam melakukan produksi barang dan jasa, konsumen dalam melakukan kegiatan
konsumsi dan Pemerintah dalam melakukan pengaturan baik terhadap kegiatan
produksi maupun kegiatan konsumsi (Ansar 2017).
Pada perekonomian 3 sektor ini, yang perlu diperhatikan adalah peranan
dan pengaruh pemerintah atas kegiatan dalam suatu perekonomian. Pada
perekonomian 3 sektor tidak ada perdagangan luar negeri. Berarti barang dan jasa
yang diproduksitidak dijual ke luar negeri dan masyarakat atau perusahaan tidak
membeli dan menggunakan barang dan jasa yang impor. Hal inidisebabkan tidak
ada perdagangan luar negeri. Perekonomian tiga sektor disebut juga
perekonomian tertutup.

B. Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian 3 Sektor.


Menurut Suhardi (2016): secara umum pelaku kegiatan ekonomi ini dibagi
dalam 3 kelompok, yaitu Rumah Tangga, Perusahaan, Pemerintah. Pelaku
ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan
ekonomi (baik produksi, distribusi, maupun konsumsi). Aktivitas ekonomi dapat

2
3
terlaksana bila dilakukan oleh para pelaku yaitu meliputi produsen dalam
melakukan produksi barang dan jasa, konsumen dalam melakukan kegiatan
konsumsi dan Pemerintah dalam melakukan pengaturan baik terhadap kegiatan
produksi maupun kegiatan konsumsi (Ansar 2017). Sebagaimana dijelaskan oleh
Noor (2007), pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi tiga seperti pada
gambar berikut.

Pelaku Ekonomi

Pemerintah
Pajak Pajak

Partisipasi
Dlm Ekonomi
Pelayanan Pelayanan

Produsen Konsumen

Brg & jasa


Gamabar 1.1 Pelaku Ekonomi
Fak. Prod
Sumber: Teori Makro Ekonomi, IPB Press 2017

Ketiga pelaku ekonomi sebagaimana kita dapat lihat dalam Gambar 1.1, yaitu
ketiganya harus bersinergi dalam melakukan fungsi masing-masing.
Kegiatan ekonomiyang dilakukan oleh pelaku ekonomi dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam meliputi kegiatan produksi, konsumsi,
dan distribusi (Novitasari Yunita 2018).
1. Rumah Tangga Konsumen (Konsumen)
Istilah konsumen berkautan dengan subjek yang melakukan
kegiatan ekonomi berupa konsumsi, subjek tersebut terdiri atas
perorangan, keluarga, kelompok masyarakat, dan organisasi. Kegiatan
konsumsi dilakukan oleh rumah tangga konsumen dengan cara
menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang atau jasa. Konsumen
menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang
dan jasa yang dibutuhkan konsumen dapat diperoleh dari rumah tangga
4
produsen. Sebagai balas jasa terhadap penggunaan faktor-faktor produksi
ini, rumah tangga konsumsi akan menerima kompensasi atau pendapatan
sebagai berikut. Pemilik tenaga kerja, akan memperoleh upah/gaji
(wage/salary) baik mereka sebagai buruh/karyawan.

2. Rumah Tangga Produsen


Pola kegiatan produksi pada kehidupan sehari-hari, kegiatan
produksi tersebut ada yang diusahakan oleh perorangan dan ada yang
diselenggarakan oleh badan usaha mililk negara, swasta baik swasta
nasional maupun swasta asing besar dan kecil, dan koperasi. Untuk tujuan
analisa kegiatan ekonomi dalam masyarakat, mereka yang terlibat dalam
produksi baik sebagai pengusaha perorangan maupun badan-badan usaha
seperti tersebut diatas, dikumpulkan dalam kelompok yang dinamakan
rumah tangga produksi (RTP).
Rumah tangga produsen memiliki kegiatan utama sebagai
penghasil barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Terdapat ketergantungan anatara RTP dan RTK sebagai penyedia faktor
produksi. Kegiatan produksi yang dilakukan RTP sebaiknya
mempertimbangkan aspek efektivitas dan efesiensi. RTP juga perlu
memperhatikan perilaku jujur, peduli, dan bertanggung jawab atas barang
dan atau jasa yang diproduksi.

3. Pemerintah/Rumah Tangga Negara


Kegiatan ekonomi di suatu negara tidak terlepas dari peran rumah
tangga negara atau pemerintah, begitu pula Indonesia. Pemerintah
berperan mengatur, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan ekonomi
suatu negara. Misalnya, menurunkan tingkat pengangguran, menurunkan
tingkat inflasi, dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Pemerintah juga
menetapkan kebijakan ekonomi untuk menunjang kegiatan perekonomian.
Selain mengatur, menstabilkan nilai rupiah dan mengembangkan kegiatan
5
ekonomi, pemerintah sendiri juga berperan sebagai pelaku ekonomi yang
secara langsung berperan aktif dalam kegiatan ekonomi.
Pemerintah turut aktif karena beberapa kegiatan ekonomi dirasa
kurang menarik bagi usaha swasta antara lain memerlukan investasi yang
besar. Hasil kegiatan atau produksi pemerintah ini sebagian besar berupa
jasa-jasa yang diselenggarakan untuk masyarakat, dan sering disebut
sebagai jasa kolektif, antara lain keamanan, pertahanan, dan ketertiban
umum, pemerintah, pengadilan, pendidikan, dan kesehatan, hubungan
politik luar negeri. Untuk kepentingan umum, pemerintah juga
menyelenggarakan sendiri beberapa jasa seperti pos, listrik, pengangkutan,
yang perlu dilindungi dari pemerasan oleh monopoli swasta.
Di negara-negara yang sedang membangun, peran pemerintah ini
diharapkan menjadi pelopor yang menggerakkan dan memajukan
perekonomian sosial, khususnya di bidang-bidang prasarana produksi yang
belum dikelola oleh swasta, misalnya proyek pembangunan jalan raya dan
jembatan, usaha modernisasi pertanian dan industri, fasilitas pasar,
reboisasi, transmigrasi, dan sebagainya. Pemerintah juga berusaha
memperluas kesempatan kerja dengan mendorong investasi Penanaman
Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri, melindungi industri
dalam negeri, serta mengembangkan perbankan dan perkreditan.

C. Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi dalam Perekonomian 3 Sektor.


Setiap pelaku ekonomi memiliki peran masing-masing. Peran pelaku
kegiatan ekonomi akan berkaitan anatarasatu dengan yang lain sehingga
memberian manfaat yang besar bagi keseimbangan dan kelancaran perekonomian.
1. Peran Rumah Tangga Konsumen
Dalam Perekonomian, rumah tangga konsumen tidak hanya
berperan sebagai konsumen. Peranan rumah tangga konsumen dalam
perekonomian sebagai berikut.

a. Menyediakan Faktor Produksi.


Dalam proses produksi rumah tangga konsumen berperan sebagai
penyedia faktor produksi seperti alam/tanah, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Atas kegiatan tersebut rumah tangga konsumen akan
5

menerima balas jasa dari rumah tangga produsen selaku pemakai


faktor produksi. Sebagai penyedia faktor produksi, rumah tangga
konsumen harus bersikap jujur, disiplin, dan bertanggung jawab sangat
dibutuhkan dalam proses penyediaan faktor produksi agar pihak yang
menggunakan faktor produksi tidak merasa dirugikan.
b. Mengonsumsi Barang dan jasa.
Rumah tangga konsumen (RTK) berperan menggunakan atau
mengonsumsi barang atau jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga
produsen (RTP). Barang atau jasa dikonsumsi dalam upaya memenuhi
kebutuhan yang beragam. Berkaitan dengan kegiatan ini, RTK
membutuhkan barang atau jasa yang berkualitas sehingga memperolah
kepuasan yang maksimum.
c. Membayar Pajak kepada Pemerintah.
Rumah tangga yang juga berperan dalam mendukung
pembangunan nasional melalui pembayaran pajak. Pajak yang
dibayarkan berkaitan dengan pemakaian fasilitas publik yang
disediakan oleh rumah tangga negara. Besar pajak yang terkumpul
digunakan negara untuk membiayai pembangunan.

2. Peran Rumah Tangga Produsen.


Rumah tangga produsen berperan penting dalam kegiatan ekonomi,
yaitu menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa.
Selanjutnya, peran rumah tangga produsen akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Menggunakan Faktor-Faktor Produksi.
Proses produksi yang dilakukan rumah tangga produsen memerlukan faktor-faktor
produksi meliputi sumber daya alam, tenaga
5
7
kerja, modal, dan kewirausahaan. Faktor-faktor produksi tersebut
diperoleh dari rumah tangga konsumen. Dalam memperoleh faktor-
faktor produksi, rumah tangga produsen harus mengeluarka biaya
tertentu. Besar kecilnya biaya atau balas jasa yang dibayar oleh rumah
tangga produsen disesuaikan dengan jumlah faktor produksiyang
digunakan.oleh karena itu, rumah tangga produsen perlu menerapkan
prinsip ekonomi untuk mengendalikan biaya produksi dan
menciptakan proses produksi yang efisien.
b. Memproduksi barang dan jasa.
Faktor-faktor produksi yang disediakan rumah tangga konsumen
akan digunakan oleh rumah tangga produsen untuk memproduksi
barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Membayar Pajak kepada Pemerintah.
Dalam menjalankan usahanya rumah tangga produsen akan
dibebani pajak badan usaha. Setiap rumah tangga produsen wajib
membayar pajak kepada pemerintah sesuai ketentun perundang-
undangan dan hukum yang berlaku. Pajak yang dibayar rumah tangga
produsen akan digunakan negara untuk membiayai pembangunan yang
manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
d. Sebagai Agen Pembangunan.
Kegiatan rumah tangga produsen (RTP) dalam memproduksi
barang dan jasa memiliki peran penting dalam mendukung
pembangunan. Untuk melakukan kegiatan produksi, RTP
membutuhkan faktor-faktor produksi. Pemakaian faktor-faktor
produksi seperti tenaga kerja akan memperluas kesempatan kerja dan
mengurangi jumlah pengangguran. Berkurangnya pengangguranakan
membantu usaha pemerintah untuk mencapai keberhasilan
pembangunan. Selain dampak dari pemakaian faktor-faktor produksi,
dampak dari beredarnya produk dipasar akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan contoh
8
kepedulian rumah tangga produsen terhadap masalah sosial yang juga
menjadi kendala dalam proses pembangunan.

3. Peran Pemerintah/Rumah Tangga Negara.


Pemerintah bisa menjadi pelaku yang secara langsug atau tidak
langsung berperan dalam kegiatan ekonomi. Peran pemerintah/ rumah
tangga negara dalam perekonomian sebagai berikut:
a. Sebagai Pengatur Ekonomi.
Peran utama pemerintah dalam kegiatan perekonomian anatara lain
sebagai pengatur, pengendali, pengawas, dan pembuat kebijakan dalam
kegiatan ekonomi. Untuk melaksanakan peranan tersebut, salahatu
tindakan pemerintah adalah membuat instrumen berupa kebijakan
fiskal,dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal bermanfaat dalam
pengaturan perpajakan, sementara kebijakanmoneter bermanfaat dalam
mengatur keuangan negara.
Dalam menerapkan berbagai kebijakan tersebut, pemerintah harus
mengedepankan tindakan proaktif yang menunjukkansolusi bagi
masalah perekonomian. Sebagai contoh, saat nilai tukar rupiah
terhadap dolar amerika terus menerus melemah, pemerintah melalui
kementerian keuangan dan Bank Indonesia akan membuat dan
melaksanakan berbagai strategi dan kebijakan tertentu agar
perekonomian nasional tetap stabil.
b. Sebagai Produsen dan Konsumen
Selain memiliki peran utama dalam mengatur dan mengawasi
kegiatan ekonomi, pemerintah bertindak sebagai konsumen dan
produsen. Sebagai produsen pemerintah menghasilkan barang dan jasa
serta menyediakan fasilitas umum untuk masyarakat. Dalam
menghasilakn barang dan jasa serta fasilitas umum, pemerintah
menunjuk Badan Usaha Milik (BUMN) sebagai pelaksana produksi.
Untuk mendukung peran tersebut, pemerintah memerlukan barang dan
jasa berupa kantor dinas, kendaraan dinas, seragam pegawai, dan
9
perlengkapan kantor. Barang dan jasa tersebut diperoleh dari rumah
tangga produsen maupun masyarakatluar negeriatau rumah tangga
swasta asing. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah telah
bertindak sebagai konsumen.
c. Sebagai Pendorong Kestabilan Iklim Investasi Nasional
Selain peranan sebagai pengatur, produsen, dan konsumen,
pemerintah berperan dalam usaha meningkatkan iklim investasi
nasional. Peningkatan iklim investasi nasional dapat dilakukan melalui
jalinan kerja sama dengan para investor dari dalam dan luar negeri.
Kestabilan perekonomian nasional diperlukan agar investor tertarik
untuk menanamkan modal di Indonesia. Semakin banyak investor
yang menanamkan modalnya di Indonesia, peluang dan kesempatan
kerja lebih luas. Selain itu, masalah kekurangan modal yang dialami
pengusaha akan bisa diminimalisasi sehingga kestabilan dunia usaha
dapat diwujudkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor


perusahaan, rumah tangga dan pemerintah.
2. Pelaku ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses
kegiatan ekonomi (baik produksi, distribusi, maupun konsumsi). Aktivitas
ekonomi dapat terlaksana bila dilakukan oleh para pelaku yaitu meliputi
produsen dalam melakukan produksi barang dan jasa, konsumen dalam
melakukan kegiatan konsumsi dan Pemerintah dalam melakukan
pengaturan baik terhadap kegiatan produksi maupun kegiatan konsumsi
3. Setiap pelaku ekonomi memiliki peran masing-masing. Peran pelaku
kegiatan ekonomi akan berkaitan anatarasatu dengan yang lain sehingga
memberian manfaat yang besar bagi keseimbangan dan kelancaran
perekonomian

10
10
DAFTAR PUSTAKA

Ansar. 2017. Teori Ekonomi Mikro. Bogor: IPB Press.


Suhardi. 2016. Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Gava Media.
Sari Kartika. 2017. Ruang Lingkup Ekonomi Makro. Klaten: Cempaka Putih.
Sari Kartika. 2019. Permasalahan Ekonomi. Klaten: Cempaka Putih.
Feryanto Agung. 2019. Pelaku Ekonomi. Klaten: Cempaka Putih.
Novasari Yunita. 2018. Ilmu Ekonomi Mikro.Surakarta: Aksarra Sinergi Media.

11

Anda mungkin juga menyukai