Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro

Dosen Pengampu:
Asyarurahim, SE., SH., ME

Oleh Kelompok V:

M. Idrus Sry Gonawan (1761079)


M. Rafie Setiono (1761140)
Dwi Santi Amalia (1761225)
Ainur Rezeki Faiza (1761276)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
PGRI DEWANTARA
JOMBANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”KESEIMBANGAN EKONOMI
TIGA SEKTOR ” ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam
memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan salawat kami kirimkan kepada junjungan kita
tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum
muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada
kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.

jombang, 12 September 2018

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Aliran pendapatan dan syarat keseimbangan............................................... 2

2.2 Jenis-jenis pajak.......................................................................................... 4

2.3 Efek Pajak Ke Atas Konsumsi dan Tabungan............................................ 5

2.4 Pengeluaan pemerintah dan faktor – faktor menentukannya...................... 5

2.5 Keseimbangan dalam perekonomian 3 sektor............................................ 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 7

3.2 Saran........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perekonomian yang sebenarnya corak kegiatan ekonomi adalah jauh lebih rumit
dari yang kita bayangkan. Untuk memberikan gambaran yang lebih mendekati dari keadaan
yang sebenarnya dalam makalah ini akan di bahas tentang perekonomian tiga
sektor. Sistem Perekonomian tiga sektor merupakan perekonomian yg terdiri dari sektor-
sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Dengan demikian dalam menganalisis
perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh
pemerintah ke atas kegiatan dalam suatu perekonomian.
Dalam perekonomian tiga sektor kegiatan luar negeri masih diabaikan. Dalam
menganalisis perekonomian tiga sektor masih tetap dimisalkan kegiatan ekspor dan impor
tidak dilakukan. Ini berarti analisis yang dibuat masih memisalkan bahwa barang-barang dan
jasa-jasa yang diproduksi tidak dijual ke luar negeri  dan masyarakat atau perusahaan tidak
membeli dan menggunakan barang-barang dan jasa yang diimpor. Disebabkan oleh ketiadaan
perdagangan luar negeri maka perekonomian tiga sektor dinamakan juga perekonomian
tertutup.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa maksud dari aliran pendapatan dan syarat keseimbangan?
B. Apa saja jenis-jenis pajak?
C. Apa saja efek pajak terhadap konsumsi dan tabungan?
D. Apa maksud dari pengeluaran pemerintah?
E. Apa maksud keseimbangan dan perekonomian tiga sektor?

1.3 Tujuan
A. Agar mahasiswa mengerti maksud dari aliran pendapatan dan syarat keseimbangan
B. Agar mahasiswa mengerti apa saja jenis-jenis pajak
C. agar mahasiswa mengerti apa saja efek pajak terhadap konsumsi dan tabungan
D. agar mahasiswa mengerti apa maksud dari pengeluaran pemerintah
E. agar mahasiswa apa maksud keseimbangan dan perekonomian tiga sektor

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aliran Pendapatan dan Syarat Pendapatan


      Analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor bertujuan
untuk menunjukan penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian dimana terdapat
pemerintah, untuk memahami analisis tersebut dengan baik perlulah terlebih dahulu disadari
pola aliran pendapatan dan pengeluaran yang berlaku dalam perekonomian tersebut dan
selanjutnya dari gambaran tersebut ditunjukkan syarat keseimbangan pendapatan nasional
dalam perekonomian tiga sektor.

A.    Aliran Pendapatan dan Pengeluaran


Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran
baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran yang baru tersebut adalah :
                                i.            Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah.
Pembayaran pajak tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan
sumber pendapatan pemerintah yang terutama.
                              ii.            Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran ini
menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah keatas barang-barang dan jasa yang
diproduksikan oleh sektor perusahaan.
                            iii.            Aliran pendapatan dari sektor pemerintah sektor rumah tangga. Aliran itu
timbul sebagai akibat dari pembayaran keatas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki
sektor rumah tangga oleh pemerintah.
Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu :
                                i.            Pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-
faktor                               produksi.
                              ii.            Pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber yaitu :
i.
                                            Dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan.
                              ii.            Dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.

2
B.     Syarat Keseimbangan
Keseimbangan:
Y = AE,  atau Y = C + I + G
Keterangan:
Y   : penawaran agregat                                 
AE : pengeluaran agregat
C   : konsumsi rumah tangga              
I    : investasi perusahaan 
G   : pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa

Jika C dikurangi dari setiap ruas, maka dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah


suntikan kedalam sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Sebagai
kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai
keseimbangan akan berlaku keadaan : I + G = S + T
Contoh :
Jika diket: C = 60 + 0,75 Y dan S = 0,25 Y - 100
I = 120
G = 60
Hitung Y keseimbangan!
(Ingat persamaan C diatas untuk pajak tetap T = 40)

Jawab :
Y=C+I+G
Y = 60 + 0,75 Y + 120 + 60
Y = 0,75 Y + 240
Y – 0,75 Y = 240
0,25 Y = 240
Y = 960

I+G=S+T
120 + 60 = 0,25 Y – 100 + 40
180 = 0,25 Y – 60
Y = 960

3
2.2 Jenis-jenis Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum
untuk membiayai pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas
jasanya tidak diterima secara langsung.
1.      Pajak objektif : pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak
Misalnya PPN dikenakan kpd mereka yang membeli barang dan jasa kena pajak
2.      Pajak subjektif : pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Misalnya
pendapatan. Jika pendapatan makin besar, maka beban pajaknya makin besar
3.      Pajak langsung : jenis pungutan pemerintah yang secara langsung di kumpulkan dari
pihak yang wajib membayar pajak.( pajak yang secara langsung di pungut dari orang yang
berkewajiban untuk membayar pajak).
4.      Pajak tak langsung : pajak yang bebannya dapat di pindah2 kan kepada pihak lain.( yang
menanagung beban pajak tersebut adalah para konsumen. Ex : Impor.

B.     Bentuk-bentuk pajak pendapatan


Di samping dengan cara penggolongan seperti yang baru diterangkan,sistem pajak dapat pula
dibedakan dibedakan berdasarkan penggolongan yaitu sebagai berikut :
1.      Pajak regresif
Sistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang
dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi dinamakan pajak regresif. Dalam sistem ini, pada
pendapatan rendah, pajak yang dipungut meliputi bagian yang tinggi dari pendapatan
tersebut. Tetapi, semakin tinggi pendapatan semakin kecil persentasi pajak itu dibandingkan
dengan keseluruhan pendapatan.
2.      Pajak proporsional
Persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu dari
pendapatan yang sangat rendah kepada yang sangat tinggi,dinamakan pajak proporsional.
3.      Pajak progresif
Sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan semakin meningkat
dinamakan pajak progresif. Berikut adalah satu contoh hipotesis dari pajak progresif.

4
Pendapatan yang dipajak Persentasi pajak
     1. Sampai Rp 500 ribu 2%
     2. Rp 501 ribu – Rp 2 juta 4%
     3. Rp 2.001 juta – Rp 5 juta 10%
     4. Lebih Rp 5 juta 20%

Pajak progresif menyebabkan pertambahan nominal pajak yang dibayar akan semakin cepat
apabila pendapatan semakin tinggi.

2.3 Efek Pajak Ke Atas Konsumsi dan Tabungan


       Pengaruh pajak terhadap konsumsi dan tabungan pada perekonomian tiga sektor ada dua,
yaitu sebagai berikut.

1. Pengaruh pajak tetap (yaitu jumlahnya sama pada berbagai tingkat pendapatan
nasional) atas pengeluaran konsumsi dan tabungan.
2. Pengaruh pajak proporsional atas pengeluaran konsumsi dan tabungan.

Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan perubahan terhadap pendapatan disposibel (Yd).


Pajak sebanyak T akan menyebabkan pendapatan disposibel turun sebanyak T. Maka:  ∆Yd
=  - T
      Kemerosotan pendapatan disposibel akan mengurangi konsumsi dan tabungan RT.
Jumlah konsumsi dan tabungan yang berkurang adalah sama dengan pengurangan pendapatan
diposible. Maka : ∆Yd = -T = ∆C + ∆S. 
Disamping tergantung pada perubahan pendapatan disposibel  pengurangan konsumsi dan
tabungan ditentukan oleh MPC dan MPS. 
Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan :
∆C = MPC x T
∆C = MPS x T

2.4      Pengeluaran pemerintah


Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
pemerintah. Dinegara-negara yang sudah sangat maju, Pajak adalah sumber utama dari
pembelanjaan pemerintah, sebagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai
administrasi pemerintahan dan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan, membayar
gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesehatan rakyat,
membiayai pembelanjaan untuk angkatan bersenjata dan membiayai berbagai jenis
infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang penting yang
akan dibiayai pemerintah.
2.      Penentu-penentu pengeluaran pemerintah
5
a.       Proyeksi jumlah pajak yang di terima: Dalam menyusun anggaran belanja pemerintah
harus terlebih dahulu membuat proyeksi mengenai jumlah pajak yang akan diterimanya.
Makin banyak jumlah pajak yang akan dapat di kumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan
pemerintah yang akan di lakukan.
b.      Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai: Mengatasi masalah pengangguran,
menghidari inflasi dan mempercepat pembangunan ekonomi. Untuk mempercepat kegiatan
tersebut seringkali membelanjakan uang yang lebih besar dari pendapatan yang di peroleh
oleh pajak.
c.       Pertimbangan politik dan keamanan: Pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan
negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam menyusun anggaran belanja
pemerintah. Kekacauan politik, keamanan. Keadaan seperti itu akan menyebabkan kenaikan
perbelanjaan pemerintah yang sangat besar.

2.5 Keseimbangan dan perekonomian tiga sektor

Pendapatan Keseimbangan,
Y=C+I+G
S+T=I+G
Keterangan : Y adalah pendapatan nasional
T adalah Pajak
C adalah konsumsi
  I adalah investasi
G adalah pengeluaran pemerintah
  S adalah saving

Contoh :
Diketahui C0 atau a = 50. MPC = 0.75. I=Io=20. G=15
Ditanya tentukan keseimbangan pendapatan nasional :
Dijawab : Y = C + I + G
C = 50 + 0.75Y
I = 20
G = 15
Y = 50 + 0.75Y + 20 + 15
Y = C + I + G = 85 + 0.75Y
0.25Y = 85
Ye = 340

BAB III
6
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor perusahaan, rumah
tangga dan pemerintah. Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menjadi beberapa
cara. Cara yang pertama adalah membedakannya dengan cara pajak langsung dan pajak tak
langsung. Cara lain adalah pajak regresif, pajak proporsional dan pajak progresif.
Keseimbangan PN dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan pengeluaran
agregat, penawaran agregat dan pendekatan suntikan bocoran. Multiplier dalam ekonomi tiga
sektor dapat dibedakan kepada dua jenis yaitu multiplier dalam sistem pajak tetap dan
multiplier dalam sistem pajak proporsional. Jenis- jenis penstabilan otomatik yang utama
adalah pajak proporsional dan pajak progresif program asuransi pengangguran. Sistem harga
minimum kebijakan fiskal diskresioner dilakukan dengan menambah pengeluaran agregat
pada waktu pengangguran mengurangi pada waktu inflasi.

3.2 Saran

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun


walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang mungkin akan dapat membangun.
Adapun saran penyusun kepada para pembaca kiranya dapat memahami isi tulisan, masukan,
kritikan, dan tanggapan guna penyempurnaan tulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
7
Anonim. Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. https://www.google.com/-
q=keseimbangan+sistem+perekonomian+tiga+sektor.
Sadono Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Ed. 3, (Jakarta : PT Rajawali Pers, 2010),
Hal. 150 – 159.
Novitasari, N. 2012. Perekonomian 3 Sektor.http://homezwork.com/-143264.htm
http://www.startkampus.net/2016/06/keseimbangan-ekonomi-tiga-sektor.html

Anda mungkin juga menyukai