F032100001
TEORI EKONOMI
Abstract Kompetensi
Ilmu ekonomi merupakan studi Mahasiswa mampu memahami konsep
mengenai manusia dalam membuat ilmu ekonomi, khususnya ruang lingkup
pilihan dalam menggunakan sumber mikroekonomi, serta mampu
daya untuk memenuhi kebutuhan. menganalisis masalah-masalah pokok
ekonomi dan alat-alat analisis dalam
Ruang lingkup ilmu ekonomi terbagi ilmu ekonomi.
menjadi 2, yaitu mikroekonomi dan
makroekonomi.
10
Annisa Hakim Z, S.Pd., M.Sc.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi
Pembahasan
A. DESKRIPSI PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
5. Dalam hal ini tetap dianggap bahwa tabung rumahtangga dipinjamkan oleh
lembaga-lembaga keuangan kepada para pengusaha yang menanam
modal.
Y = C+I+G
Y = C+S+T
Jadi dari dua persamaan diatas, pada keseimbangan pendapatan nasional berlaku :
C+I+G = C+S+T
I+G = S+T
Dalan perekonomian tiga sektor I dan G adalah kebocoran dari sirkulasi aliran
pendapatan sedangkan S dan T adalah injeksi (suntikan). Dengan demikian, dalam
keseimbangan ekonomi tiga sektor juga berlaku keadaan kebocoran = suntikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai
keseimbangan akan berlaku keadaan :
ii I+G = S+T
1. Pajak regresif. Yaitu sistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun
apabila pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi. Pada
pendapatan rendah, pajak yang dipungut meliputi bahagian yang tinggi dari
pendapatan tersebut. Tetapi, semakin tinggi pendapatan semakin kecil
persentasi pajak itu dibandingkan dengan keseluruhan pendapatan. Nilai pajak
yang sama besarnya tanpa memperhatikan pendapatan seseorang dapat
digolongkan sebagai pajak regresif. Pajak impor dan pajak penjualan dapat
digolongkan sebagai pajak regresif, yaitu kepada orang kaya pajak tersebut
merupakan sebahagian kecil dari pendapatannya. Tapi untuk golongan miskin,
merupakan persentasi yang Iebih besar terhadap pendapatannya. Pembayaran
fiskal untuk orang yang bepergian ke luar negeri merupakan contoh lain dan
pajak regresif.
Akibat adanya pajak (T), maka dalam perekonormian tiga sektor pendapatan
disposebel (Yd) menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional (Y). Sehingga
hubungan antara pendapatan disposebel dan pendapatan nasional dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut :
Yd = Y-T
1. Proyeksi jumlah pajak yang ditenma. Ini merupakan salah satu faktor penting
yang harus dibuat sebelum menyusun anggaran belanja pemerintah.Makin
banyak jumlah pajak yang dapat dikumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan
pemerintah yang akan dilakukan.
3. Multiplier Pajak. Perubaban pajak menimbulkan akibat yang berbeda dari yang
diakibatkan oleh perubahan investasi dan pemenintah. Perubahan pajak tidak
secara langsung mengakibatkan perubahan pengeluaran agregat dan
pendapatan nasional. Terlebih dahulu ia akan mempengaruhi pendapatan
disposebel. Seterusnya perubahan pendapatan disposebel akan mempengaruhi
konsumsi rumahtangga. Setelah itu barulah mempengaruhi pengeluaran agregat
yang seterusnya akan mewujudkan proses multiplier dan perubahan pendapatan
nasional. Jika dimisalkan kenaikan pajak sebesar T, maka pendapatan
disposebel akan turun sebanyak Yd = - Tx . Dengan demikian konsumsi (dan
pengeluaran agregat) akan turun sebanyak :
Karena MPC < 1, maka MPC x Tx adalah lebih kecil dari Tx. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa nilai multiplier pajak adalah lebih kecil
dan multiplier yang diakibatkan oleh perubahan investasi atau pengeluaran
pemerintah.
Pada sistem pajak tetap akan terjadi penurunan pendapatan nasional sebesar:
Daftar Pustaka
Frederick S, Novemsky N, Wang J, Dhar R, Nowlis S. 2009. Opportunity Cost Neglect. Journal of
Consumer Research. 36(2009): 1-10.
Hodgson GM. 2014. On the Limits of Rational Choice Theory. Economic Thought. 1(2012):94-108.